Hermensen Protes Sam Haning

PELATIH tinju NTT, Hermensen Ballo, S.H dan John Banabera memrotes keputusan Sekretaris Pengprop Pertina NTT, Samuel Haning, S.H, yang merekomendasikan Atris Neolaka ke kejuaraan tinju di China. Menurut Hermensen dan John, PB Pertina meminta agar NTT mengirim Deni Hitarihun bukan Atris Neolaka.

"Tidak benar kalau ada surat dari PB Pertina yang menunjuk Atris. Setahu kami, PB Pertina meminta secara lisan untuk menyiapkan Deni. Namun, kenyataannya secara sepihak, Sekretaris Pertina NTT merekomendasikan Atris yang tidak ada persiapan sama sekali, sehingga kelebihan berat badan, sementara Deni sudah sangat siap. Mengirim Atris sama saja dengan mematikan prestasi tinju di NTT, karena dia sama sekali tidak ada persiapan," ujar Hermensen, Jumat (19/12/2008).

John Banabera menambahkan, pengiriman Atris jelas menimbulkan konflik di antara atlet dan pelatih. Pasalnya, Deni yang sudah dipersiapkan dengan baik, tiba- tiba dibatalkan. "Keputusan untuk membatalkan Deni sangat arogan dan sepihak. Pernyataan bahwa Atris ditunjuk oleh PB Pertina tidak benar, karena berdasarkan telepon dari Jakarta, Deni yang direkomendasikan untuk disiapkan ke China," kata Banabera.

Ketua Harian Pengprop Pertina NTT, David Radja yang dihubungi, mengakui PB Pertina secara lisan meminta agar Deni Hitarihun disiapkan untuk mewakili Indonesia ke China. "Secara lisan PB Pertina meminta kami untuk menyiapkan Deni. Namun beberapa hari kemudian mereka membatalkan Deni, karena di Pelatnas sudah ada atlet kita, Robinson Djo yang satu kelas dengan Deni. Untuk Atris, dia kirim untuk menggantikan posisi Arenaldo Moniaga yang menolak ikut. Saya sudah protes ke PB Pertina mengenai hal ini, karena pembatalan ini bisa menimbulkan konflik di antara pelatih dan petinju kita," jelasnya.

Seperti diberitakan, Sekretaris Pertina NTT, Samuel Haning, S.H, mengatakan, PB Pertina menunjuk dua petinju NTT, Robinson Djo dan Atris Neolaka akan mewakili Indonesia dalam kejuaraan tinju dunia, China-ASEAN di di Naning Guanshi, China, 19-25 Desember 2008. Terkait polemik ini, Sekretaris PB Pertina, Pulo Pardede, tidak berhasil dihubungi karena hand-phone-nya tidak aktif. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Pemprop Gelar Senam dan Jalan Santai

LEBIH dari 500 orang yang berasal dari PNS, anggota TNI, Polri, karyawan swasta, anggota FOMI NTT, pelajar, organisasi pemuda, organisasi masyarakat dan masyarakat olahraga ikut dalam kegiatan jalan santai dan senam sehat di halaman rumah jabatan Gubernur NTT, Jumat (19/12/2008). Kegiatan yang dilepas Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya ini adalah salah satu bagian untuk memeriahkan hari ulang tahun (HUT) ke-50 Propinsi NTT, tanggal 20 Desember 2008.

Jalan santai tersebut mengambil star di halaman rumah jabatan Gubernur NTT, melewati jalan Soeharto, Jalan Herewila, Jalan Palapa dan berakhir di halaman depan rumah jabatan Gubernur NTT. Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, Wakil Gubernur NTT, Ir. Esthon L Foenay, M.Si dan para pejabat Pemprop NTT lainnya nampak ambil bagian dalam jalan santai tersebut.

Usai jalan santai dilakukan senam massal yang dipandu Semual Hauteas dan beberapa instruktur senam dari FOMI Propinsi NTT. Berjubelnya para peserta membuat suasana nampak cukup meriah.

Esthon Foenay yang mengomentari kegiatan tersebut, mengatakan, agar bisa bekerja dengan baik, masyarakat perlu berolahraga. "Kegiatan olahraga yang murah dan meriah seperti ini bisa memberikan inspirasi baru sehingga dapat menciptakan aparat birokrat yang sehat dan kuat. Dengan semboyan Sehati Sesuara Membangun NTT Baru kita harapkan akan terwujudnya masyarakat yang berkualitas, adil, demokratis dan sejahtera," ujarnya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

20 SD Ikut Kejuaraan Bridge

SEBANYAK 20 sekolah dasar (SD) di NTT mengikuti kejuaraan mini bridge/bridge di Aula El Tari Kupang, 18-19 Desember 2008. Kejuaraan ini dibuka secara resmi oleh Ketua Harian KONI Propinsi NTT, Ir. Esthon L Foenay, M.Si, Kamis (18/12/2008).

Panitia pelaksana dalam laporannya mengatakan, kejuaraan tersebut memperebutkan Piala Bergilir Gubernur NTT dan juga untuk memeriahkan HUT ke-50 NTT. Para juara akan diumumkan pada hari peringatan NTT emas, 20 Desember 2008. Para peserta bridge itu merupakan juara di tiap kabupaten.

Esthon Foenay dalam sambutannya, mengatakan, bridge merupakan salah satu olahraga yang kalau dibina dengan baik bisa berprestasi di tingkat nasional. Buktinya, kata Esthon, tahun 2006 lalu, bridge NTT merebut medali emas olahraga usia dini di Jakarta sehingga mewakili Indonesia ke kejuaraan tingkat Asia.

"Bridge bisa berprestasi kalau dibina dengan baik dan disiplin. Untuk itu agar olahraga bridge ini disosialisasikan ke desa-desa dan kecamatan. Selama ini, masyarakat hanya mengenal bridge untuk berjudi, bukan suatu olahraga yang mengadu teknik, taktik, kecerdasan, ingatan, dan konsentrasi. Padahal, bridge adalah olahraga prestasi yang sudah diikutkan ke PON," ujar Esthon yang juga Wakil Gubernur NTT itu.

Untuk pengembangan, katanya, dibutuhkan dukungan swasta. Hal ini karena biaya masih menjadi kendala dalam pembinaan olahraga di NTT. "Satu cabang saja, seperti sepakbola, membutuhkan biaya ratusan juta rupiah. NTT memiliki banyak atlet berpotensi, tetapi kesulitan yang dihadapi untuk pembinaan adalah keterbatasan dana," ujarnya.

Selain keterbatasan dana, manajemen di sejumlah pengurus cabang olahraga pun tidak jelas. "Ada sejumlah pengurus memanfaatkan kesempatan itu untuk mencari keuntungan pribadi atau kelompok. Karena itu perlu pembenahan pengurus pada setiap cabang," tegasnya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Petinju NTT ke Kejuaraan China-ASEAN

DUA petinju NTT, Robinson Djo dan Atris Neolaka akan mewakili Indonesia dalam kejuaraan tinju dunia, China-ASEAN di Naning Guanshi, China, 19-25 Desember 2008. Kedua petinju tersebut sudah bergabung dengan tiga petinju lainnya di Jakarta sejak Selasa (16/12/2008).

Sekretaris Pengprop Pertina NTT, Samuel Haning, S.H, yang dihubungi, Selasa (16/12/2008), mengatakan, penunjukan Robinson dan Atris dilakukan oleh PB Pertina. "Robinson dan Atris ditunjuk langsung oleh PB Pertina untuk bergabung dengan pertinju lainnya di Jakarta. Jadi, bukan Pertina NTT yang menetapkan petinju yang dikirim tapi PB Pertina," jelas Haning.

Wakil Ketua Komisi Teknik PB Pertina, Hengky Silatang, yang ditemui di Jakarta mengatakan, untuk kejuaraan di China, Indonesia akan mengirim lima petinju. Selain Robinson (48 kg) dan Atris Neolaka (54 kg), juga akan dikirim Julio Bria (51 kg/Bali), Mathias Mendiangan (57 kg/Sulut) dan Nasruddin (75 kg/NTB).

Hengky yang juga manajer tim tinju Indonesia mengatakan, kelima petinju itu tak diberikan target. Namun, dia berharap mereka mampu memberikan prestasi karena akan membawa nama negara di kejuaraan tersebut. Ajang ini juga menjadi kesempatan Pertina untuk memantau prestasi para petinju tersebut sehingga bisa disalurkan ke Pelatnas SEA Games atau Program Atlet Andalan (PAL) yang dirintis Kantor Mennegpora. (eko/kompas.com)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Kupang Juara Umum Kejurnas Kempo Antar-Kota

KONTINGEN Kabupaten Kupang keluar sebagai juara umum kejuaraan nasional (kejurnas) kempo antar-kota yang digelar di Hall Basket Senayan, Jakarta, 13-16 November 2008. Kupang merebut delapan medali emas, empat perak dan lima perunggu. Demikian diinformasikan pelatih kempo NTT, Sensei George Hadjoh (IV Dan) dari Jakarta, Minggu (16/11/2008).

Menurut George Hadjoh, prestasi yang diraih Kabupaten Kupang tersebut, membuat mereka sudah lima dari delapan kali penyelenggaraan menjadi juara umum. "Hasil yang dicapai Kabupaten Kupang sangat spektakuler. Dari delapan kali penyelenggaraan, mereka sudah lima kali menjadi juara umum. Ini menjadi prestasi yang luar biasa dan sudah mendapat pengakuan dari PB Perkemi," ujar Hadjoh.

Menurut Hadjoh, peringkat kedua ditempati Jambi dan ketiga oleh Surabaya. Hasil lainnya, Kota Kupang, menempati peringkat kelima dengan dua emas dan satu perak. Sumba Timur peringkat ke-18 dengan empat perang dan satu perunggu. Alor meraih satu perak dan dua perunggu di rangking 19. Sumba Barat Daya rangking 22 setelah merebut satu perak. TTU dengan dua perunggu, berada pada rangking 25.

"Jumlah peserta 49 kab/kota dengan jumlah kenshi 689 orang. Enam kabupaten/kota wakil NTT yang ikut kejuaraan ini semuanya pulang dengan membawa medali. Turut memantau partai final, Ketua Umum Pengprop Perkemi NTT, Ir. Esthon L Foenay, M.Si, Ketua Harian, Barnabas nDjurumana didampingi masing-masing pimpinan wilayah," jelas George Hadjoh.

Atas prestasi ini, kata Hadjog, PB Perkemi pun mengatakan kekagumannya terhadap pola pembinaan kempo di NTT yang sangat spektakuler dan sangat sulit ditiru daerah lain apalagi menyamainya. "Ini karena pola pembinaan yang ditetapkan kabupaten/kota di NTT benar-benar baik dan tersistematis, sehingga NTT menjadi icon pembinaan kempo di Indonesia," katanya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

1 Emas dan 3 Perunggu di Popwil IV 2008

KONTINGEN NTT berhasil membawa pulang satu medali emas dan tiga medali perunggu dalam Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (Popwil) IV 2008. Dalam kejuaraan yang berlangsung di Kendari, Sulawesi Tenggara, 22-26 November ini, NTT hanya mengikutkan atletnya di cabang pencaksilat.

Ofisial NTT, Izak Petrusz, S.E, dari Kendari, Selasa (25/11/2008), melaporkan, NTT merebut satu medali emas melalui Yosin R Ndun. Tiga medali perunggu direbut oleh Muhamad Bunga, Azor Indu dan Henderina Nonis.

Menurut Izak, Yosin Ndun, atlet asal Rote Ndao ini merebut medali emas setelah mengalahkan Tritunggal dari Jawa Timur dengan skor 3-2. Muhamad Bunga (Kota Kupang) kalah di semifinal dari Johan asal Sulawesi Selatan sedangkan Asor Indu (Rote Ndao) kalah dari tuan rumah, M Munawir. Medali perunggu yang direbut Henderina Nonis (Kota Kupang) di jurus tunggal putri.

Dengan hasil ini, kata Izak, cabang pencaksilat NTT hanya meloloskan Yosin Ndun ke Popnas 2009 di Yogyakarta. "Sesuai regulasi, atlet yang lolos ke Popnas adalah yang merebut medali emas dan perak. Dengan demikian, dari 13 atlet NTT yang ikut Popwil, hanya Yosin yang berhasil lolos ke Popnas," jelas Izak.

Dengan demikian, selain pencaksilat, NTT juga akan mengirim atlet cabang atletik dan sepaktakraw putri. Atletik dan sepaktakraw putri NTT, otomatis lolos ke Popnas berdasarkan penilaian prestasi yang sudah ditoreh dalam kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Adoe Pimpin KONI Kota Kupang

DANIEL Adoe secara aklamasi dipilih menjadi Ketua Umum KONI Kota Kupang periode 2008-2012, dalam Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) KONI Kota Kupang di Hotel Kristal, Kupang, Jumat (21/11/2008). Kepengurusan lainnya akan disusun tim formatur yang terdiri dari John Ludji Djadi, Jefri Pelt, Yusuf Paradjami dan Dumuliahi Djami dalam 30 hari ke depan.

Musorkot KONI Kota Kupang dibuka Walikota Kupang, Drs. Daniel Adoe. Musorkot tersebut diawali dengan laporan pertanggungjawaban pengurus periode 2004-2008 yang dipimpin mantan Ketua Harian KONI Kota Kupang, Jonas Salean, S.H. Karena semua peserta menerima laporan tersebut selanjutnya digelar rapat penyusunan program kerja. Saat pemilihan ketua umum, semua peserta secara aklamasi menunjuk Drs. Daniel Adoe.

Daniel Adoe saat membuka kegiatan tersebut mengatakan harapannya agar rumusan program dan kepengurusan baru bisa membuat prestasi olahraga di Kota Kupang terus meningkat. Adoe mengatakan, pembinaan olahraga prestasi di Kota Kupang harus menjadi komitmen bersama seluruh pengurus olahraga dan masyarakat.

"Kalau olahraga mau maju harus saling mendukung. Olahraga di daerah lain bisa maju dan mencapai level internasional karena ada dukungan," ujar Adoe.

Sebagai motivasi kepada atlet, Adoe mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang akan berusaha untuk terus memberikan bonus kepada para juara. "Para juara harus diberi bonus. Namun untuk janji menjadi PNS, itu tidak mungkin karena persyaratan dan aturannya sangat berat," ujarnya.

Terkait ketersediaan sarana dan prasarana olahraga, Adoe mengakui hal tersebut masih menjadi kendala. "Dana menjadi penyebabnya. Kami juga bermimpi agar fasilitas olahraga di Kupang dilengkapi, namun keterbatasan dana menjadi sebabnya," kata Adoe.

Ketua Bidang Media dan Publikasi KONI Propinsi NTT, Dion DB Putra, yang mewakili Ketua Harian KONI Propinsi NTT, Ir. Esthon Foenay, M.Si, dalam sambutannya mengatakan, Kota Kupang harus tetap menjadi barometer prestasi olahraga di NTT. Untuk itu, kata Dion, pengurus cabang dan klub olahraga potensial harus terus dibina. Dion juga berharap agar KONI Kota Kupang terus memberikan dorongan kepada pemerintahnya untuk menyediakan fasilitas olahraga. Dia juga meminta KONI agar terus mengajak para donatur untuk mendukung pembinaan olahraga disamping dukungan dana dari APBD.

"UU Nomor 3/2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional mewajibkan pemerintah untuk menyediakan dana bagi olahraga. Ini memberikan spirit, namun harus dikelola secara profesional. Kota Kupang sebagai barometer prestasi olahraga di NTT harus lebih unggul dari daerah lain," ujarnya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Kota Kupang Juara Umum Kejurda Taekwondo

KONTINGEN Kota Kupang keluar sebagai juara umum kejuaraan daerah (Kejurda) Taekwondo Pengprop TI NTT. Pada pertandingan di Gedung Serba Guna KONI Propinsi NTT di Kupang, 21-22 November, Kota Kupang merebut lima medali emas, tiga perak dan dua perunggu.

Selain menjadi perebut medali terbanyak, Kota Kupang juga menempatkan atletnya, Rony Saiputra sebagai taekwondoin terbaik. Taekwondoin terbaik putri disabet atlet asal Belu, Aurelia yang merebut medali emas kelas bantam putri.

Medali emas Kota Kupang direbut lewat Rony Saiputra (fin putra), Vemi Kolloh (fin putri) dan Jitro Seubelan (light putra), Chadijah Sanda (fly putri) dan Lola Blegur (feather putri). Medali perak direbut oleh Halim Groso (bantam putra) dan Nurhayati (bantam putri) dan Renold (feather putra). Perunggu direbut oleh Hary Daniel (heavy putra) dan Ronald (welter putra).

Kontingen Kabupaten Kupang yang dua tahun berturut-turut selalu menjadi juara umum menempati posisi kedua perebut medali terbanyak dengan empat medali emas, satu perak dan tiga perunggu. Belu di posisi ketiga dengan satu medali emas, tiga perak dan tiga perunggu.

Ketua Pengurus Kota (Pengkot) TI Kupang, Stef Seng yang mengomentari hasil tersebut mengatakan kebanggaannya. "Hasil ini karena melalui proses seleksi. Kami menggelar event antar-dojang dan para juara yang dibawa ke kejurda ini. Meski mereka atlet-atlet baru, namun potensi yang ditunjukkan cukup bagus," ujarnya.

Pelatih Kabupaten Kupang, Yance Kadiaman yang ditemui terpisah mengakui keunggulan Kota Kupang. Meski demikian, Yance tetap optimis karena beberapa atlet andalannya tidak diturunkan dalam event ini. "Banyak atlet yunior kami yang bermain sangat bagus. Kami akan berlatih lebih keras untuk event-event yang akan datang," ujarnya.

Ketua Harian Pengprop TI NTT, Hari Theofilus secara terpisah mengatakan harapannya agar dengan terus digelarnya kompetisi, prestasi taekwondo NTT terus meningkat. "Dua atlet NTT, Dudy dan Jason sekarang ada di Pelatnas. Kami berharap ada atlet muda lain yang bisa bergabung ke tingkat nasional," ujarnya. (eko)


Hasil lengkap (sesuai urutan medali):

Fin putra:
Roni Saiputra (Kota Kupang), Dedy Blegur (Kupang), Agus M (TTU), Aniseto (Belu). Fin putri: Vemi Kolloh (Kota Kupang), Ina Lay (TTU), Icha (Flotim), Kristin (Ende). Fly putra: Ridwan Supoyo (Kupang), Rajito (Belu), Ino (Flotim), Jefri (TTU). Fly putri: Chadijah Sanda (Kota Kupang), Asri (Flotim), Arni Kawa (Kupang), Astri (TTS).

Bantam putra:
Edy Blegur (Kupang), Halim Groso (Kota Kupang), Eusebto (TTS), Fernandes (Belu). Bantam putri: Aurelia (Belu), Nurnayah (Kota Kupang), Trisanti (Kupang), Betrix (Flotim). Feather putra, Michael Papa (Kupang), Renald (Kota Kupang), Ike (Flotim), La Ode (Belu). Feather putri: Lola Blegur (Kota Kupang), Tanisya (TTS), Nina (Flotim), Yana (Sikka).

Light putra:
Jitro S (Kota Kupang), Tamrin (Belu), Peter Riwu (Kupang), Arend (TTU). Heavy putra: Agus Sentono (TTU), Usman (Belu), Dedy Sadipun (Sika), Hary Daniel (Kota Kupang). Welter putra: Aris Riwu (Kupang), Yeri Kanaru (Flotim), Ronald (Kota Kupang), Soni Blegur (TTU).
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

ABG 2008, Hermino Jadi Wasit Renang

PELATIH renang asal klub Riverol Ende, Agustinus Hermino Mau dipanggil PB PRSI untuk menjadi salah satu wasit atau national technical official (NTO) pada Asian Beach Games (ABG) 2008 yang digelar di Denpasar-Bali. Hermino akan bertugas untuk marathon swiming yang akan berlangsung di Sanur Beach Bali, tanggal 25-28 Oktober 2008.

Sesuai kopian surat pemanggilan PB PRSI yang diperoleh, Hermino yang bersertifikasi B tersebut dipanggil bersama 24 wasit lainnya dari seluruh Indonesia. Sesuai surat tersebut, semua biaya transportasi dan akomodasi ditanggung panitia.

Hermino yang dihubungi dari Kupang di Ende mengaku sangat bangga atas pemanggilan tersebut. Bagi dia, menjadi national technical official di event internasional adalah bentuk pengakuan bahwa ada orang NTT yang memiliki kualifikasi. "Saya sangat bangga karena bisa membawa nama NTT dari sekian banyak propinsi di Indonesia. Saya minta dukungan dan doa agar bisa menjalankan semua kepercayaan ini dengan baik," ujar Hermino.

Hermino yang juga pengurus Pengprop PRSI NTT itu mengatakan harapannya agar dia bisa menimba ilmu yang banyak agar bisa diterapkan di NTT. Bagi saya, ini merupakan awal kebangkitan olahraga renang di NTT. Saya harap bisa memetik ilmu baru untuk pembinaan olahraga renang di NTT," ujar Hermino. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

KONI Lembata Harus Fokus

POTENSI olahraga di Kabupaten Lembata sebenarnya cukup tinggi. Namun, KONI Kabupaten Lembata belum fokus untuk membina cabang-cabang olahraga potensial tersebut menjadi berprestasi. Untuk itu, ke depan KONI Kabupaten Lembata harus memilah cabang olahraga prioritas berdasarkan prestasi yang ditunjukan untuk dibina lebih intensif.

Demikian pendapat mantan pemain Perseftim Flores Timur dan Persebata Lembata, Leonard Betekeneng, S.E, di Kupang, Rabu (12/11/2008). "Saya tidak mau membandingkan Lembata dengan KONI kabupaten lain, apalagi dengan KONI Propinsi NTT. Contoh nyata potensi olahraga di Lembata, yakni penampilan Persebata dalam turnamen Piala Gubernur ini yang cukup simpatik. Kalau saja KONI dan pemerintah memberikan perhatian yang lebih baik terutama alokasi dana yang cukup, saya yakin Persebata akan lebih berprestasi," ujarnya.

Selain sepakbola, Leonard Betekeneng juga menyebut cabang sepaktakraw, tinju, pencaksilat, kempo dan taekwondo juga memiliki potensi untuk mengharumkan Lembata di event antar-kabupaten bahkan bisa ke tingkat nasional. Untuk itu, menjelang Pekan Olahraga Daratan Flores-Lembata (Pordafta) 2009 yang akan digelar di Maumere-Sikka, dia berharap agar sejak sekarang Pemkab dan KONI Lembata mulai menyiapkan atlet-atletnya.

"Kalau KONI dan Pemerintah mengeluh soal dana, maka pilihlah cabang-cabang yang kira-kira bisa berprestasi. Latihlah para atlet dari sekarang, perhatikan gizi, tambahan vitamin dan sedikit bonus untuk perangsang, saya yakin prestasi olahraga Lembata akan meningkat," ujarnya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Maria Dede Masuk Pelatnas

SATU lagi atlet atletik putri PPLP NTT, Maria EF Dede dipanggil PB PASI untuk bergabung di pelatihan terpusat nasional (pelatnas) yunior di Jakarta. Maria yang akan berangkat hari ini, Kamis (16/10/2008), untuk bergabung di nomor jalan cepat putri. Demikian diinformasikan Kepala Seksi Bina Olahraga, Dispora NTT, Drs. Ary Moelyadi, M.Pd di ruang kerjanya, Selasa (14/10/2008).

"Pemanggilan ini adalah untuk penambahan atlet, karena pemanggilan pertama belum mencapai kuota. Untuk kali ini, sesuai surat pemanggilan dari PB PASI, hanya ada dua atlet yang dipanggil sedangkan pelatih ada enam orang," ujar Ary.

Ary mengatakan, dengan bergabungnya Maria, maka sudah dua atlet atletik PPLP NTT yang masuk pelatnas yunior. Sebelumnya, kata Ary, Afriana Paijo sudah lebih dulu bergabung.

"Afriana malah sudah beberapa kali mewakili Indonesia di event-event internasional kelompok yunior. Bagi kami dari Dispora, ini merupakan prestasi yang membanggakan, yang artinya, proses pelatihan dan pembinaan yang dilakukan sudah mendapat pengakuan secara nasional," ujarnya.

Secara terpisah, Administrator Pengprop PASI NTT, Eduard Setty, mengatakan harapannya agar Afriana dan Maria bisa menimba ilmu yang banyak untuk menambah prestasinya. "Bergabung ke pelatnas jangan buat mereka langsung merasa diri hebat dan lupa untuk latihan. Mereka harus terus mengasah kemampuannya, agar ketika masuk kategori dewasa atau umum sudah matang," ujarnya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Afriana Rebut 2 Perak

Asean School Championship

ATLET NTT, Afriana Paijo berhasil merebut dua medali perak pada kejuaraan atletik pelajar Asia Tenggara (Asean School Championship) ke-23 di Danang, Vietnam, 22-28 Agustus 2008. Dua medali perak direbut dari nomor 3000 meter dan 1.500 meter. Demikian diinformasikan pelatih atletik NTT, Soleman Natonis, yang mendampingi 20 atlet Indonsia di kejuaraan tersebut, Jumat (29/8/2008).

Menurut Soleman, di kejuaraan ini, Indonesia berada di peringkat ketiga klasemen perolehan medali setelah Thailan dan Vietnam dengan perolehan tiga medali emas dan enam perak. Maria Londa, atlet asal Bali, meraup dua medali emas dari nomor lompat jauh dan lompat jangkit dan Yuliana Dika asal Kalimantan Barat merebut satu medali emas dari nomor lempar cakram.

Hasil lainnya, Hendro meraih medali perak jalan cepat, Franklin Burumi asal Papaua merebut dua medali perak dari lari 200 meter dan estafet dan Yuaris Dianto asal Jawa Tengah merebut satu medali perak dari nomor tolak peluru.

"Afriana Paijo mendapat dua perak dari nomor 3.000 meter dengan cacatan waktu 10.30 detik dan nomor 1.500 meter dengan waktu 4.42 detik. Ini adalah sebuah prestasi yang menggembirakan, karena prestasinya mengalami peningkatan," ujar Natonis.

Pada bulan Juni lalu, Afriana mewakili Indonesia mengikuti kejuaraan atletik yunior di Jakarta. Afriana terpilih setelah menjadi terbaik dalam beberapa kejuaraan resmi yang masuk dalam kalender kejuaraan PB PASI. Afriana, memecahkan rekornas Kejurnas Antar-PPLP di Papua tahun 2007 dan juga meraih medali emas di kejuaraan Asian School Athletic Championship di Jakarta tahun 2007. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Sikka Juara Umum Silat Danrem Cup

TUAN rumah Sikka berhasil keluar sebagai juara umum kejuaraan daerah (Kejurda) Pencaksilat Danrem Cup 2008. Setelah final yang berlangsung di Maumere-Sikka, Sabtu (11/10/2008) malam, Sikka menjadi pengumpul medali terbanyak, yakni delapan medali emas, empat perak dan satu perunggu.

Hasil ini adalah kali kedua Sikka menjadi juara umum, setelah tahun lalu juga menjadi yang terbaik. Demikian diinformasikan Wakil Sekretaris Pengprop IPSI NTT, Dominggus Haga, Minggu (12/10/2008).

"Kejuaraan sudah selesai digelar dan Sikka menjadi juara umum. Daerah yang ikut dalam kejuaraan ini semuanya pulang dengan membawa medali. Kejuaraan ini ditutup oleh Dandim Sikka, Sabtu malam," jelas Haga.

Dari hasil kejuaraan, kata Haga, Sikka mendominasi nomor regu dan tunggal, sedangkan untuk nomor tanding menjadi milik Kota Kupang. "Untuk nomor seni baik tunggal maupun regu putra dan putri, atlet-atlet Sikka tampil sangat luar biasa. Sementara untuk nomor tanding, persaingan merata untuk semua daerah, meski Kupang dan Kota Kupang meraih medali lebih banyak," ujarnya.

Hasil perolehan medali lengkap, yakni Sikka delapan emas, empat perak dan satu perunggu, Kupang tiga emas, empat perak, dua perunggu, Kota Kupang, tiga emas, satu perak, tujuh perunggu, Ngada dua emas, satu perak, tiga perunggu. TTU dua perak, tiga perunggu, Ende, dua perak, satu perunggu. Rote Ndao, satu perak, tiga perunggu, Manggarai Barat, satu perak, satu perunggu dan Alor , dua perunggu. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

SSB Tunas Muda Memukau

Timor Sea Cup di Australia

TIM SSB Tunas Muda U-18 yang mewakili NTT dalam turnamen sepakbola Timor Sea Cup 2008, 17-20 September di Darwin- Australia tampil memukau. Selain merebut peringkat ketiga, Jevon Adu dkk juga memukau penonton dan petinggi Australia dalam atraksi peragaan skill memainkan bola.

Pelatih SSB, Anton Kia, yang ditemui, Sabtu (27/9/2008), tak menyangka kalau pemainnya yang dipersiapkan selama 50 hari di lapangan Polda NTT itu bermain sangat baik. Berangkat ke Darwin menumpang pesawat Airnorth, Jumat (15/9/2008), 18 pemain dan enam ofisial SSB Tunas Muda akan melawan NT U- 15 (Darwin), NT U-18 (Darwin) dan Timor Leste U-18.

Sebelum pertandingan, Tunas Muda melakukan uji coba melawan tim sepakbola warga Indonesia di Australia, Garuda FC (juara Divisi II Darwin), yang berakhir imbang 1-1.

"Sebelum pertandingan tim kita dibawa mengunjungi Darwin Senior High School. Setelah kunjungan, tim NTT dan Timor Leste diminta mengirimkan empat pemain untuk unjuk kebolehan di hadapan Menteri Urusan Hubungan Asia, Mr. Kon Vatskalis MLA. NTT mengutus Jevon Adu, Eugenio Soares, Fancy Abraham dan Ichsan Valendra. Ternyata pemain-pemain kita mendapat acungan jempol dari menteri, panitia dan penonton," jelas Anton Kia.

NTT mengawali pertandingan perdana melawan NT U-18 (Darwin) di Darwin Football Stadium, Larakia Park, Rabu (17/9/2008). Pertandingan dipimpin wasit dari Brisbane yang berusia tidak lebih dari 17 tahun dan asistennya seorang wanita dibantu Herman Wila dari NTT.

Dalam pertandingan ini, Tunas Muda kalah 1-3. Gol Tunas Muda dicetak Fancy Abraham, namun dua pemain Tunas Muda, Christo Penu dan Putra Fernandez mendapat kartu merah.

Pertandingan kedua, Tunas Muda melawan Timor Leste, Kamis (18/9/2008). Sebelum pertandingan, pemain kedua tim mengunjungi Art Award Darwin Museum dan Pusat Teknologi Olahraga Darwin NT. "Di pusat teknologi olahraga, para pemain mendapat pelatihan kilat teknik warming-up dan teknik peregangan. Sementara para pelatih mendapat kursus kilat bagaimana menghindari dehidrasi dan teknik mengembalikan kondisi pemain bila menghadapi pertandingan yang berat," jelas Anton.

Dalam pertandingan melawan Timor Leste, Tunas Muda kalah 1-2. Gol tunggal Tunas Muda dicetak Defrit Tenis. Tunas Muda menyelesaikan pertandingan penyisihan melawan NT U-15 (Darwin). Hasilnya, Jevon Adoe dkk menang 5-1 lewat gol Johanes Lebao, Christo Penu, Fancy Abraham, Mad Kikong dan Adiyanto Tangko. Kedua tim yang sama-sama dua kali kalah harus bertemu di perebutan peringkat ketiga, Sabtu (20/9/2008). Tunas Muda menang 4-2 lewat gol Rama Meno, Fancy Abraham, Mad Kikong dan Ichsan Valendra.

Dengan hasil ini, Tunas Muda menempati peringkat ketiga, sedangkan NT U-15 peringkat keempat. Juara direbut oleh Timor Leste yang mengalahkan NT U-18, 3-0. "Banyak pelajaran berharga yang dipetik dalam turnamen ini, yakni pengalaman bertanding, pengetahuan, budaya dan lainnya. Sebagai pelatih, saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Propinsi NTT, Kota Kupang yang mengirim kami bermain di Australia," ujar Anton. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Sikka Siap Gelar Kejurda Silat

PENGURUS Kabupaten (Pengkab) IPSI Sikka siap menggelar kejuaraan daerah (Kejurda) Pencaksilat Danrem Cup II tingkat Propinsi NTT yang akan dimulai 8-14 Oktober. Panitia pelaksana sudah melakukan persiapan pembukaan dan pertandingan. Acara pembukaan itu rencananya akan dihadiri Gubernur NTT, Danrem 161 Wirasakti Kupang, Bupati Sikka dan pejabat tingkat propinsi dan kabupaten lainnya.

Ketua Harian Pengprop IPSI NTT, Ir. Andre W Koreh, M.T, telah menggelar rapat persiapan di Aula Hotel Winirai Maumere, Minggu (5/10/2008). Hadir pada kesempatan itu Ketua IPSI Cabang Sikka, Vasco da Gama, para wasit/juri dan panitia pelaksana.

Dalam rapat tersebut, Andre Koreh menekankan pentingnya persiapan dari panitia pelaksana sehingga acara pembukaan hingga pertandingan dan penutupan berlangsung dengan aman dan lancar. "Dalam kejuaran yang diselenggarakan IPSI sering terjadi hal-hal di luar dugaan. Karena itu sangat diharapkan peran dari panitia pelaksana dan aparat keamanan untuk mengamankan jalannya pertandingan," kata Andre.

Dikatakannya, acara pembukaan tanggal 8 Oktober nanti akan dilaksanakan beberapa kegiatan, yakni pelantikan pengurus IPSI Cabang Sikka, pawai keliling Kota Maumere dan lainnya. "Hari pertama kegiatan ada beberapa acara penting yang akan dilaksanakan sehingga sangat diharapkan koordinasi yang baik dari panitia sehingga semuanya berjalan dengan baik," katanya.

Wakil Ketua Panitia Pelaksana, Ito Ladapase mengatakan, persiapan panitia sudah mencapai tahap akhir. "Sekarang tinggal persiapan akhir saja karena persiapan utama seperti arena pertandingan, penginapan untuk wasit juri dan atlit sudah kita siapkan," ujarnya.

Usai rapat, Pengprop IPSI NTT, Pengkab IPSI Sikka dan panitia menyampaikan hasil pertemuan kepada Bupati Sikka, Sosimus Mitang, di rumah jabatan bupati. Sosimus Mitang menyatakan siap memberikan dukungan penuh sehingga Kejurda Pencaksilat tersebut dapat berjalan dengan aman dan lancar. (vel)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Silat Danrem Cup II di Sikka

PENGURUS Propinsi (Pengprop) IPSI NTT telah menetapkan Maumere, ibukota Kabupaten Sikka sebagai tempat penyelenggaraan kejuaraan daerah (Kejurda) pencaksilat Danrem Cup II 2008. Rencananya event tersebut akan digelar tanggal 8- 14 Oktober 2008. Demikian diungkapkan Ketua Harian Pengprop IPSI NTT, Ir. Andre W Koreh, M.T, di Kupang, Jumat (3/10/2008).

"Panitia pengarah dan pelaksana kejuaraan sudah terbentuk beberapa waktu lalu dan persiapan sudah dilakukan. Kejuaraan ini merupakan yang keduakalinya dan sudah merupakan agenda tetap Pengprop IPSI NTT, sehingga ada harapan gubernur akan langsung membukanya," kata Andre.

Menurut Andre, tujuan dari event ini bukan hanya untuk memeriahkan hari angkatan bersenjata dan sumpah pemuda, tapi juga untuk menjaring atlet potensial yang akan diikutkan dalam sirkuit pencaksilat nasional seri pertama di Yogyakarta, November mendatang.

"Event ini akan dijadikan ajang seleksi atlet yang dibawa ke sirkuit pencaksilat nasional di Yogyakarta. Seri pertama akan digelar di Yogyakarta, sedangkan seri kedua yang rencananya digelar bulan Januari 2009 akan digelar di Kupang. Karena akan menjadi tuan rumah di seri kedua, maka ada harapkan agar atlet yang terjaring dari event ini benar-benar berkualitas. Dan karena batasan usia di sirkuit maksimal 24 tahun, maka kami harapan daerah peserta mengirim atlet sesuai ketentuan ini," jelas Andre.

Menurutnya, hingga saat ini sudah ada 14 daerah yang menyatakan kesiapannya untuk berpartisipasi di Sikka. Daerah yang sudah pasti tidak ikut, kata Andre, yakni Manggarai Timur, Belu, Sumba Tengah, Sumba Timur, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya. "Belu batal ikut karena akan ada pilkada, sedangkan daerah lainnya kita harapkan dalam satu dua hari ini bisa berubah pikiran untuk berpartisipasi," ujarnya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

"Hadiah Untuk Mama"

TAK ada ungkapan berlebihan yang terlontar dari bibir Deni Hitarihun, Juliana Toh dan Ana Yunita Gelu yang merebut medali emas bagi NTT dalam PON XVII 2008. Bonus Rp 50 juta dan satu unit rumah tipe 38 membuat mereka terharu dan mengucapkan terima kasih.

"Saya tidak tahu akan gunakan uang ini untuk apa, tapi yang jelas ini adalah hadiah untuk mama. Saya akan serahkan semua ini untuk mama, biar dia yang mengaturnya," ujar Juliana Toh usai pemberian bonus di Kupang, Sabtu (19/7/2008).

Ditanya perasaannya tentang bonus, Juliana mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat NTT yang memberikan penghargaan tinggi kepada mereka. "Sebagai atlet saya jelas punya ambisi untuk menjadi juara. Dan, kalau perjuangan saya dihargai dengan bonus, saya ucapkan terima kasih. Saya menjadi juara karena ada dukungan dari pemerintah, masyarakat dan terutama karena kemauan Tuhan Yang Maha Esa," ujar Juliana, alumnus FISIP Undana ini.

Bagaimana dengan Deni Hitarihun? Deni tak menyangka akan mendapat penghargaan yang baginya disebut sangat spektakuler. "Saya memang tahu bahwa dapat emas akan diberi bonus Rp 50 juta, karena sudah diumumkan saat pelepasan. Namun saya tidak pernah tahu kalau akan ada bonus tambahan satu unit rumah. Ini benar-benar luar biasa. Terima kasih atas penghargaan ini," ujar Deni Hitarihun.

Lain lagi dengan Ana Yunita Gelu. Mahasiswa FISIP Undana ini selain menerima Rp 50 juta dan satu unit rumah, juga akan menerima bonus Rp 15 juta dari Pemkab TTU. Ana Yunita Gelu hanya tersenyum dan tak bisa berkomentar tentang bonus yang diterimahnya. "Belum ada rencana mau buat apa. Terima kasih Tuhan, terima kasih juga untuk semua yang telah kami dapatkan," ujar Yunita Gelu.

Atlet tinju, Yanto Fallo yang meraih medali perak dan mendapat bonus Rp 35 juta mengatakan, bonus tersebut akan digunakan untuk menyelesaikan kuliahnya di FKIP UKAW Kupang. "Saya akan bawa uang ini ke SoE untuk sembayang bersama keluarga dan selanjutnya digunakan untuk menyelesaikan kuliah di Unkris," ujar Yanto.

Pendapat yang sama juga diungkapkan Adriana Waru. Peraih medali perak cabang atletik nomor lari 3.000 meter steplechees asal Ngada ini mengaku bonusnya akan digunakan untuk kuliah. "Uang ini untuk selesaikan kuliah. Saya akan berlatih lebih keras agar lebih sukses," ujarnya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: , | 0 komentar

Bonus Rp 50 Juta dan Rumah

KUPANG, PK -- Pemerintah Propinsi (Pemprop) NTT memenuhi janji untuk memberikan bonus yang pantas kepada atlet peraih medali dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2008. Pemprop yang menggandeng pengusaha dan masyarakat pecinta olahraga NTT memberikan bonus Rp 50 juta dan satu unit rumah tipe 38 bernilai Rp 86 juta kepada para peraih medali emas PON XVII 2008. Pemberian bonus itu dilakukan dalam acara pesta rakyat di alun-alun Rumah Jabatan Gubernur NTT di Kupang, Sabtu (19/7/2008).

Tiga atlet peraih medali emas, yakni Deni Hitarihun (tinju), Juliana Toh dan Ana Yunita Gelu (kempo). Bonus uang diserahkan Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya. Bonus rumah diberikan secara simbolis oleh wakil pengusaha dan masyarakat olahraga NTT, yakni Victor Amstrong, Gustaf Oematan dan Anton Patimangoe.

Bonus uang juga diberikan kepada atlet peraih medali perak, yakni Rp 35 juta dan perunggu Rp 25 juta. Pemberian bonus untuk peraih medali perak dilakukan Wakil Gubernur NTT, Ir. Esthon L Foenay, M.Si yang juga adalah Ketua Harian KONI Propinsi NTT dan perunggu oleh Danrem 161 Wirasakti, Kolonel (Inf), Winston Simanjuntak.

Winston Simanjuntak yang juga Ketua Umum Pengprop Pertina NTT pada kesempatan tersebut menyatakan akan memberikan bonus kepada atlet cabang tinju peraih emas Rp 5 juta, perak Rp 3 juta dan perunggu Rp 2 juta. Walikota Kupang, Drs. Daniel Adoe yang juga adalah Ketua Umum Pengprop TI NTT tak mau ketinggalan. Untuk Dudy Baranuri dan Roy Hamad yang meraih medali perunggu, masing-masing akan diberi uang Rp 25 juta.

Informasi lain yang diperoleh, Pemkab TTU juga menyiapkan bonus Rp 15 juta kepada Ana Yunita Gelu. Pemkab TTS dikabarkan akan memberikan bonus kepada Yanto Fallo (tinju/perak), namun besarnya dan berupa apa bonus itu, belum diketahui. Bonus juga diberikan kepada para pelatih peraih medali emas Rp 10 juta, perak Rp 7,5 juta dan perunggu Rp 6 juta.

Gubernur Frans Lebu Raya mengatakan atlet NTT adalah pejuang yang mengharumkan nama daerah di tingkat nasional sehingga sudah sepantasnya mereka dihargai. "Saat mereka jatuh, mereka bangun dan berlari lagi. Saat dipukul atau ditendang mereka tidak mundur tapi maju dan membalas. Semua itu mereka lakukan untuk keharuman nama NTT di tingkat nasional. Karena itu, sudah sepantasnya mereka diberikan penghargaan," ujar Lebu Raya.

Lebu Raya mengatakan, bonus tidak boleh membuat para atlet terlena. Bonus, katanya, harus menjadi motivasi bagi atlet agar terus berlatih mempertahankan dan meningkatkan prestasinya. "Bonus ini bukan untuk memanjakan atlet, tapi untuk memotivasi mereka. Kepada yang belum berhasil, perjuangan kalian tetap dihargai, sehingga kalian harus berlatih lebih keras biar bisa meraih prestasi," ujarnya.

Ketua Kontingen PON XVII 2008 NTT, Ir. Andre Koreh, M.T bangga atas perhatian Pemprop NTT terhadap prestasi para atlet. "Jumlah bonus yang diberikan sangat membanggakan kita. Ada pelajaran penting yang harus dipetik dari prestasi olahraga kita tahun ini. Untuk itu, model pembinaan atlat di NTT akan dievaluasi dan dibahas bersama-sama, agar prestasi yang telah kita raih ini terus meningkat," ujarnya.

"Selama ini kita tidak pernah tahu apa yang dilakukan atlet-atlet kita selama mereka berlatih. Kita hanya melihat dan tahu kalau mereka sedang bertanding, tapi tidak pernah tahu bagaimana mereka bisa bertanding di arena. Untuk ke depan, mulai dari perencanaan anggaran, pelatihan, try out dan lainnya harus terus dikawal agar berjalan dengan baik. Mewakili atlet, ofisial dan pengurus cabang olahraga yang berlaga di PON XVII 2008, saya mengucapkan terima kasih kepada Pemprop NTT, para pengusaha dan masyarakat olahraga yang telah mendukung kami," kata Andre Koreh. (eko)

Bonus Peraih Medali PON XVII 2008
Dari Pemprop NTT
Medali emas Rp 50 juta + Rumah tipe 38
Medali perak Rp 35 juta
Medali perunggu Rp 25 juta

Dari Danrem untuk tinju
Medali emas Rp 5 juta
Medali perak Rp 3 juta
Medali perunggu Rp 2 juta

Dari Walikota Kupang/Ketua Pengprop TI NTT
Untuk Dudy Baranuri dan Roy Hamad (perunggu/taekwondo), masing-masing Rp 25 juta

Dari Pemkab TTU
Untuk Ana Yunita Gelu (emas/kempo) Rp 15 juta

Peraih medali PON XVII 2008
Medali emas: Deni Hitarihun (tinju), Juliana Toh, Ana Yunita Gelu (kempo)
Medali perak: Yanto Fallo (tinju), Andi Samol, Tezar Ismail (kempo), Adriana Waru (atletik)
Medali perunggu: Veronika Hakim (kempo), Tersiana Riwu Rohi, Mery Paijo (atletik), Getrudis Taek (tinju), Roy Hamad, Dudy Baranuri (taekwondo).

Lanjut...

Posted in Label: , | 0 komentar

Akhir Manis bagi Jatim

HARI terakhir Pekan Olahraga XVII 2008, Kamis (17/7/2008) sungguh manis bagi kontingen Jawa Timur (Jatim). Gelar juara umum PON bagi propinsi tersebut dilengkapi dengan medali emas dari cabang olahraga bergengsi, sepakbola. Di babak final sebelum upacara penutupan PON 2008 di Stadion Utama Palaran-Samarinda, Jatim mengalahkan Papua 1-0. Gol tunggal kemenangan Jatim dipersembahkan Rendy Irawan.

Gol pada menit ke-17 tersebut membungkam perlawanan Papua pada partai final yang disaksikan sekitar 45 ribu penonton. Pertandingan berlangsung keras dan cepat terutama diperagakan pemain-pemain Papua. Jatim pada babak pertama lebih banyak bertahan menghadapi gempuran tim asuhan Pelatih FC Yom.

Sesekali tim asuhan pelatih Aji Sanstoso itu melakukan serangan balik ke pertahanan Papua, tetapi gagal menjebol gawang Papua yang dikawal kiper Trio Hendi Ariko.

Usaha Jatim baru membuahkan gol menit ke-17 lewat Rendy Irawan yang memanfaatkan umpan Harmoko. Rendy yang berdiri bebas langsung menendang bola itu dengan kaki kiri ke gawang Papua. Sebenarnya kiper Papua bisa menangkap bola tendangan Rendy yang tidak terlalu keras tetapi tangkapannya kurang erat sehingga lepas dan masuk ke gawang.

Tertinggal satu gol membuat pemain-pemain Papua berusaha Memasuki babak kedua, Papua mendapat peluang untuk menyamakan kedudukan tetapi sundulan kepala Titus L Bonai terlalu tinggi di atas mistar gawang Jatim.

Tendangan keras pemain Papua, Fendri Ronald Mofu berhasil ditepis kiper Hery Prasetyo.Pada pertengahan babak kedua, pemain-pemain Jatim terlihat menurun staminanya tetapi mereka tetap disiplin menjaga lawan sehingga pemain lawan tidak bisa mencetak gol hingga pertandingan usai.

Wasit Fiator Ambarita dari Bandung mengeluarkan kartu kuning untuk Lukas Wandomen, Edison Ames, Kristian David Uron, dan Oktavianus (Papua), Harmoko, Juan Revi Auriqta, dan Sunaji (Jatim), serta satu kartu merah untuk kapten tim Papua, Yohanes T Joe.
Pelatih Jatim, Aji Santoso bersyukur bisa meraih medali emas.

"Kami sangat bersyukur karena Jatim bisa menjadi juara umum dan cabang sepakbola bisa meraih emas," katanya.Menurut dia, Jatim adalah juara sejati karena melengkapi kejayaan mereka dengan medali emas sepakbola.

Pengalungan medali bagi pemenang cabang sepakbola dilakukan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora), Adhyaksa Dault yang didampingi Ketua Umum KONI Pusat, Rita Subowo, Sekjen PSSI Nugraha Besoes dan undangan lainnya.

Kontingen Jawa Timur keluar sebagai juara umum PON dengan perolehan 139 medali emas, 114 perak dan 111 medali perunggu. Urutan kedua diraih DKI Jakarta dengan 122 medali emas, 118 perak dan 123 perunggu. Sedangkan tuan rumah Kalimantan Timur berada di urutan ketiga dengan perolehan 116 medali emas, 110 perak dan 115 medali perunggu. (ant)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

176 Rekor Pecah di Kaltim

SEBANYAK 176 rekor nasional, PON, SEA Games dan Asian Games pecah pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII di Kalimantan Timur, 5-17 Juli 2008. Kepada wartawan di Media Center Palaran Samarinda, Kamis (17/7/2008), Wakil Ketua Umum I KONI Pusat, Hendardji jumlah rekor yang pecah ini lebih banyak dibandingkan pada PON XVI/2004 Sumatera Selatan.

"Saya belum mendata rekor yang dipecahkan atlet pada PON XVI/2004 Sumatera Selatan tetapi yang jelas masih kalah dibandingkan PON XVII/2008," katanya.

Ia menyebutkan, dari 176 rekor yang dipecahkan tersebut terdiri dari 58 rekor nasional, 115 rekor PON, dua rekor SEA Games, dan satu rekor Asian Games.Rekor-rekor yang dipecahkan tersebut, menurut dia, berasal dari 10 cabang olahraga seperti angkat besi, angkat berat, atletik, renang, selam, golf, menembak dan lainnya.

Ia menambahkan, kompleks olahraga di Kaltim sekarang akan dimanfaatkan untuk pelaksanaan pelatnas 22 cabang olahraga Indonesia yang dipersiapkan tampil pada SEA Games 2009 di Laos.
"Juara satu sampai tiga akan dimasukkan dalam pelatnas SEA Games. Atlet peringkat empat dan lima juga masuk tetapi melihat usia dan prospek prestasi ke depan," katanya.

Pelatnas SEA Games yang mulai digelar bulan November 2008, menurut dia, akan menggunakan sistem promosi-degradasi hingga menjelang kontingen Indonesia berangkat ke Laos.
Ia mengakui, setiap penyelenggaraan PON ada sisi negatif dan positif, tetapi untuk PON/XVII Kaltim banyak nilai positifnya."Terbukti ada 176 rekor yang dipecahkan atlet hasil pembinaan dari induk oragnisasi olahraga dan KONI daerah," katanya.

Dia mengakui kendala yang dihadapi selama pelaksanaan PON XVII. Misalnya tempat penyelenggaraan yang tersebar pada enam kota yaitu Samarinda, Balikpapan, Tenggarong, Bontang, Tarakan dan Berau dengan jarak tempuh yang cukup lama.

Dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM) juga masih menghadapi kendala karena mereka belum terbiasa menghadapi event nasional seperti PON. "Tetapi saya kira tidak ada masalah karena ada pemecahan rekor yang cukup banyak di sini. Mudah-mudahan PON XVII menjadi titik awal kebangkitan olahraga nasional," katanya. (ant)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Atlet NTT tiba di Kupang hari ini

SELURUH atlet NTT yang berlaga di PON 2008 dijadwalkan tiba hari ini, Jumat (18/7/2008). Sebanyak 47 atlet dari tujuh cabang olahraga yang meraih tiga medali emas, empat perak dan enam perunggu itu akan diarak mengelilingi Kota Kupang.

"Para atlet akan disambut di Bandara El Tari Kupang. Mereka akan diarak mengelilingi Kota Kupang dan berakhir di Kantor Gubernur NTT. Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya dan Wakil Gubernur NTT, Ir. Esthon Foenay akan menerima secara resmi pada atlet di Lantai I Kantor Gubernur di Jl. El Tari-Kupang. Kegiatan ini merupakan bentuk penghargaan pemerintah kepada para atlet yang telah berjuang atas nama NTT," ujar Wakil Ketua Kontingen NTT, Andre Koreh.

Penyambutan kepada para atlet tidak hanya dilakukan Pemprop NTT. Menurut informasi yang diperoleh Pos Kupang, Wakil Bupati TTU, Raymundus Fernandez akan memimpin acara penyambutan kepada atlet asal Kefamenanu, TTU, Ana Yunita Gelu yang merebut medali emas dari cabang kempo. Ana Yunita Gelu akan diarak sejak dari perbatasan TTS dan TTU untuk diterima secara resmi di Kantor Bupati oleh Bupati TTU, Drs. Gabriel Manek, M.Si.

Para atlet peraih medali pada PON XVII 2008 akan menerima bonus pada tanggal 21 Juli mendatang. Bonus akan dibagikan kepada peraih satu medali emas Rp 50 juta, medali perak Rp 35 juta dan perunggu Rp 20 juta.

"Pemerintah propinsi telah melakukan rapat koordinasi dan rencananya akan membagikan bonus kepada para atlet pada tanggal 21 Juli. Bonus ini akan dibagikan juga kepada para pelatih yang atletnya meraih medali. Selain itu, kami juga akan memberikan rangsangan kepada atlet dan pelatih atau ofisial yang belum meraih medali," ujar Andre Koreh.

Andre Koreh menambahkan, selain bonus uang, Pemprop NTT akan memberikan bonus lain yang akan diumumkan saat pemberian bonus. "Akan ada hadiah lain selain uang kepada atlet peraih medali. Namun dalam bentuk apa bonusnya akan diumumkan langsung oleh gubernur dan wakil gubernur saat penyerahan bonus uang," jelas Andre Koreh. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Adriana Kecewa dengan Pemkab Ngada

ATLET atletik NTT, Adriana Waru merasa kecewa dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngada. Adriana yang merebut medali perak nomor lari 3.000 meter stepleschees mengatakan Pemkab Ngada tidak memberikan respon terhadap prestasinya.

Ditemui di tempat penginapan atlet di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (16/7/2008), Adriana mengaku iri dengan atlet peraih medali lainnya yang didukung pemerintah daerah asalnya. "Saya kecewa dengan Pemkab Ngada. Atlet lain pemerintahnya mengutus orang untuk memberikan dukungan saat dia bertanding, sedangkan saya tidak. Wakil Bupati TTU dan Wakil Walikota Kupang malah langsung datang ke Samarinda. Ada informasi bahwa Yunita Gelu malah akan diarak di Kefamenanu. Kalau seperti ini, saya akan pindah ke kabupaten lain saat porda," ujar mahasiswa FKIP UKAW Kupang itu.

Merebut medali perak, Adriana akan menerima bonus Rp 35 juta dari Pemprop NTT. "Saya akan gunakan uang itu untuk menyelesaikan kuliah. Saya akan berlatih lebih giat agar bisa meraih prestasi yang lebih tinggi," ujar peraih medali perunggu Kejuaraan Palajar Asia 2002 di Malaysia.

NTT sudah menyelesaikan pertandingan dan perlombaan, Selasa (15/7/2008). Semua atlet NTT dipulangkan secara bertahap ke Kupang. Pemulangan bertahap adalah konsekuensi dari kesiapan PB PON XVII yang hanya menanggung akomodasi atlet dan ofisial dua hari sebelum dan sesudah pertandingan.

Sekretaris Kontingen NTT, Eduard Setty mengatakan, saat ini para atlet tinju, pencaksilat dan kempo sudah tiba di Kupang. Hari ini, Kamis (17/7/2008), para atlet cabang taekwondo akan dipulangkan. Rombongan terakhir, kata Setty yang akan dipulangkan, yakni ofisial dan atlet cabang sepaktakraw dan tinju dan pengurus KONI NTT akan pulang hari Jumat (18/7/2008). "Semua atlet akan diterima secara resmi oleh Gubernur dan Wakil Gubernur NTT di Aula El Tari tanggal 18 Juli," jelas Setty. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

NTT "Sumbang" 5 Emas Bagi Kaltim

ATLET NTT hanya merebut tiga medali emas, empat perak dan empat perunggu di PON XVII 2008. Namun, KONI NTT mungkin boleh berbangga karena atlet binaanya menyumbang empat medali emas bagu tuan rumah, Kalimantan Timur (Kaltim) yang kini berada di peringkat kedua klasemen sementara perolehan medali. Mereka adalah atlet asal NTT yang mutasi ke Kaltim.

Empat emas itu datang dari cabang atletik lewat Fery Subnafeu di nomor marathon putri. Di cabang kempo atlet asal NTT, Kamilus de Lero dan Yules Umbu Pulu masing-masing menyumbang satu medali emas. Dua emas lainnya disumbang cabang taekwondo lewat Alfred Blegur dan taekwondoin berdarah Manggarai, Selvi Angela Jerosok.

Tidak hanya medali emas, Fery Subnafeu juga menyumbang dua medali perak bagi Kaltim di nomor lari 10.000 dan 5.000 meter. Atlet asal NTT lainnya yang pada PON 2004 merebut dua emas dan satu perak bagi NTT, Oliva Sadi, kali ini hanya menyumbang satu medali perak untuk Kaltim dari nomor lari 1.500 meter putri.

Medali perunggu juga direbut atlet asal NTT yang mutasi ke Kaltim, yakni Mansyur Yunus di cabang kempo dan Daniel Tampani di cabang tinju. Atlet asal NTT, Achmad Sake menyumbang dua medali perak bagi kontingen DKI Jakarta dari cabang atletik nomor lari 400 dan 200 meter.
Dari cabang tinju, menurut catatan Pos Kupang, ada sepuluh petinju asal NTT yang membela daerah lain. Mereka adalah Julio Bria (Bali), Silvester Lassa, Arif Tatibun, Michael Saada, Marthinus Rihi (Banten), Abia Beti (Jambi). Pieter Hari, Andreas Buitbesi (Lampung), Daniel Tampani, Jemi Neno (Kaltim) dan Antonius Johni dari Kalimantan Selatan. Julio Bria menyumbang medali perak untuk Bali. Sementara medali perunggu direbut Silvester Lassa, Arif Tatibun, Marthinus Rihi (Banten), Daniel Tampani (Kalimantan Timur), Abia Beti (Jambi) serta Pieter Hari dan Andreas Buitbesi (Lampung).

Menurut Sekretaris Pengprop Pertina NTT, Samuel Haning, masih ada beberapa petinju yang memperkuat daerah lain yang belum berhasil didata. "Mereka memilih pindah dengan alasan untuk masa depan, sehingga kami sebagai pengurus tidak bisa melarangnya," ujar Haning.

Oliva Sadi yang ditemui Pos Kupang di Samarinda mengaku lebih mencintai NTT ketimbang daerah lain. "Kalau saja setelah PON XVI 2004 dan ada kepastian mengenai masa depan kami di NTT, maka tidak mungkin kami pindah ke Kaltim. Meski berlomba atas nama Kaltim, namun tidak sepenuh hati. Setelah PON ini saya akan pulang ke Kupang untuk melanjutkan kuliah," ujar Oliva Sadi.

Terkait rencana kepulangan beberapa atlet yang mutasi ke NTT, Kepala Seksi Olahraga Dispora NTT, Ary Mulyadi, M.Pd mengatakan, NTT selalu terbuka. Meski demikian, Ary menyarankan agar mereka mengikuti prosedur mutasi yang benar. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Usai Sudah Perjuangan Atlet NTT

USAI sudah perjuangan atlet-atlet NTT di PON XVII 2008. Pada hari Selasa (15/7/2008), tim sepaktakraw NTT tersingkir setelah hanya menempati posisi ketiga dalam kualifikasi grup nomor beregu.

Di nomor beregu Lena Keraba, Ruslina Dida, Febi Manu Bale, Ani Tkesnai dan Yanti Laga Nawa sempat membuka peluang dengan menang atas Lampung, 2-1. Namun dalam pertandingan berikutnya, mereka ditekuk dua game langsung oleh Riau.

Lena dkk sempat memenangkan game pertama melawan Sumatera Selatan (Sumsel) di GOR Bontang. Namun, dua game berikutnya mereka kalah sehingga langsung tersingkir.
Lena Keraba mengatakan perjuangan mereka sudah maksimal. "Kami ingin merebut medali, namun kali ini kami belum sanggup. Kami minta maaf, karena mungkin harapan banyak orang agar kami membawa pulang medali belum tercapai," ujar Lena Keraba.

Dengan hasil ini, Kontingen NTT di PON XVII 2008 merebut tiga medali emas lewat Yunita Gelu dan Juliana Toh dari cabang kempo. Medali perak direbut Yanto Fallo (tinju), Andi Samol, Tezar Ismail (kempo) dan Adriana Waru (atletik). Medali perunggu dipersembahkan Tersiana Riwu Rohi, Mery Paijo (atletik), Veronika Hakim (kempo), Roy Hamad, Dudy Baranuri (taekwondo) dan Getrudis Taek (tinju).

Di PON XVII 2008, NTT mengirim 47atlet dari cabang kempo, tinju, pencaksilat, taekwondo, atletik, sepaktakraw dan bermotor. Cabang kempo merebut dua emas, satu perak dan satu perunggu. Tinju satu emas, satu perak dan satu perunggu. Atletik membawa pulang satu perak dan dua perunggu sedangkan taekwondo dari delapan atlet yang dibawa hanya membawa pulang dua perunggu.

Cabang yang tidak menyumbang medali adalah pencaksilat (empat atlet), sepaktakraw (lima atlet) dan bermotor yang membawa satu atlet. "Semua atlet telah berlatih keras, namun hasilnya seperti ini. Kita tidak bisa memaksa mereka berbuat lebih," ujar Wakil Sekretaris Umum KONI NTT, Eduard Setty.

Prestasi NTT di PON 2008 merosot jauh dibandingkan PON 2004 di Palembang. Empat tahun lalu, NTT merebut delapan medali emas, empat medali perak, empat perunggu dan berada di posisi ke-17 dari 32 propinsi di Indonesia.

Ketika melepas kontingen NTT 1 Juli 2008 lalu, Wakil Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya tidak membenani para atlet dengan target. Ketika itu, Lebu Raya mengharapkan atlet NTT berjuang sesuai kemampuan terbaik mereka. Wagub juga mengumumkan bahwa Pemerintah Propinsi (Pemprop) dan KONI NTT akan memberikan bonus senilai Rp 50 juta untuk setiap medali emas yang diraih atlet. Medali perak dihargai Rp 35 juta dan Rp 20 juta untuk medali perunggu.

"Untuk memotivasi para atlet pemerintah harus memberikan sedikit rangsangan. Tapi bonus ini bukan tujuan utama. Yang utama bagi adik-adik adalah meraih prestasi yang paling tinggi. Bonus ini bukan berarti membebani saudara dengan target berapa medali yang harus diraih. Tapi apa yang diberikan ini harus dipertanggungjawabkan kepada rakyat dengan memberikan prestasi terbaik bagi mereka," kata Lebu Raya kala itu (Pos Kupang, 2/7/2008). (eko)
Lanjut...

Perjuangan Sudah Maksimal

WAKIL Ketua Kontingen NTT, Ir. Andre W Koreh, M.T mengakui terjadi penurunan prestasi atlet NTT di PON XVII 2008. Meski demikian, ia menyadari para atlet sudah berjuang maksimal sesuai dengan kemampuan terbaik mereka.

"Sejak di Kupang kita memang tidak menargetkan berapa medali yang harus direbut para atlet. Namun, melihat potensi yang mereka miliki seharusnya lebih dari tiga medali emas yang bisa direbut. Tapi kita tidak bisa menyalahkan karena hasil ini adalah produk dari kita semua," ujar Andre.

Andre mengatakan, setelah PON akan ada evaluasi tentang sistem pembinaan olahraga di NTT. "Masalah kita sebenarnya ada pada dana. Bagaimana kita mau bina atlet dengan baik kalau mau jalan ke PON dana belum dicairkan. Semua daerah atletnya melakukan try out sampai luar negeri, atlet kita try out di daerah sendiri saja tidak pernah. Bagaimana dia bisa bersaing dan memiliki pengalaman bertanding untuk kualitas yang bagus," ujarnya.

Wakil Sekretaris Umum KONI Propinsi NTT, Eduard Setty, mengaku terkejut dengan prestasi ini. Padahal, kata Setty, KONI dan Pemerintah Propinsi NTT sudah berusaha untuk memotivasi para atlet dengan menaikkan jumlah bonus bagi peraih medali. "Ternyata jumlah bonus yang besar tidak berpengaruh terhadap pencapaian medali. Atlet-atlet kita tidak kalah kualitas dengan atlet daerah lainnya, hanya kurang beruntung," ujar Setty.

Lain halnya dengan Sekretaris Pengprop Pertina NTT, Samuel Haning, S.H. Samuel mengatakan prestasi cabang tinju di PON XVII 2008 menigkat. "Biasanya kita hanya bisa meraih satu emas dan satu perak, tapi kali ini kita bisa merebut satu emas, satu perak dan satu perunggu. Artinya tinju NTT mengalami peningkatan, meski seharusnya kalau sedikit beruntung medali yang diraih lebih banyak," ujarnya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

NTT Tambah Dua Emas

KONTINGEN NTT berhasil menambah dua medali emas dalam PON XVII 2008. Pada pertandingan, Senin (14/7/2008), NTT merebut medali emas lewat Deni Hitarihun dari cabang tinju dan Juliana Toh dari cabang kempo.

Secara keseluruhan NTT merebut tiga medali emas. Emas pertama disumbang Yunita Gelu dari cabang kempo. Harapan NTT untuk menambah medali emas masih ada pada cabang sepaktakraw yang hingga saat ini masih memainkan nomor beregu di Bontang.

Hingga kemarin NTT mengoleksi tiga medali emas, empat perak dan enam perunggu. Medali perak direbut Yanto Fallo (tinju), Andi Samol, Tezar Ismail (kempo) dan Adriana Waru (atletik). Medali perunggu direbut Tersiana Riwu Rohi, Mery Paijo (atletik), Veronika Hakim (kempo), Roy Hamad, Dudy Baranuri (taekwondo) dan Getrudis Taek (tinju).

Di Aula SMA 10, Samarinda, Kaltim, harapan NTT untuk menambah dua medali emas tak terwujud. Tezar Ismail yang turun di nomor randori kelas 65 kg kalah dari kenshi Bali, I Ketut Suwarna. Beruntung Juliana Toh bisa merebut medali emas setelah dalam final nomor randori kelas 51 kg, Toh mengalahkan kenshi Papua Barat, Fransiska Tumutu.

"Terima kasih Tuhan, terima kasih kepada seluruh masyarakat NTT yang sudah mendoakan saya sehingga bisa merebut medali emas. Saya berjuang total karena ada dukungan," ujar Juliana Toh usai pertandingan.

Harapan untuk menambah dua medali emas dari cabang tinju kandas. Deni Hitarihun berhasil menjadi yang terbaik di kelas 48 kg dengan mengalahkan Ismail Nahumaruri dari Jawa Barat, namun tidak sama halnya dengan Yanto Fallo.

Yanto yang bertanding di kelas 45 kg, memilih mundur di ronde ketiga saat melawan petinju Jawa Barat, Martin Surati. Yanto mundur saat sudah unggul 8-6, akibat gangguan kesehatan.
Dokter kontingen NTT, dr. Prijander Funay mengatakan, Yanto mengalami kekurangan cairan dalam tubuh sehingga sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Tenggarong sejak Minggu (13/7/2008) malam. Sejak Minggu malam, Yanto mencret sehingga tubuhnya menjadi lemah. Yanto yang menjalani perawatan di rumah sakit hingga Senin siang ternyata memiliki tekad yang kuat untuk bertanding.

"Kami sebenarnya tidak tega melihat dia bertanding karena kondisi tubuhnya cukup lemah. Namun, karena dia sangat ingin untuk bertanding, kami terpaksa menuruti kemauannya. Meski tadi dia memimpin poin, namun karena kondisinya sangat lemah, kami harus mundur.
Bagaimanapun keselamatan petinju sangat utama," ujar pelatih tinju NTT, Yusuf Naragale.

Deni Hitarihun saat melawan Ismail Nahumaruri bermain disiplin. Dukungan ratusan suporter yang terdiri warga NTT di Tenggarong membuat Deni bertanding penuh percaya diri. Lawannya memiliki tekad yang sama untuk merebut medali emas. Dia terus menekan Deni sejak ronde pertama.

Beruntung Deni bermain tenang sehingga mampu mengimbangi lawan dengan baik. Satu pukulan Deni di dahi Ismail, membuat petinju Jawa Barat itu sempat mendapat hitungan di ronde kedua. Deni memenangkan pertarungan dengan skor 19-9.

"Ini luar bisa. Saya tadi bermain dengan beban, karena Yanto sudah mengundurkan diri. Namun berkat dukungan suporter saya jadi percaya diri," ujar Deni Hitarihun. (eko)
Lanjut...

Pencaksilat Gagal Total

SESUMBAR pengurus Pengprop IPSI NTT, Ferdy Amatae, yang juga Ketua Pertandingan cabang pencaksilat PON XVII 2008 bahwa pesilat NTT asal Maumere-Sikka, Agatha Tresnawati akan merebut medali emas, tidak terbukti. Agatha malah gagal lolos ke babak kedua.

Dengan demikian cabang pencaksilat NTT gagal total di PON XVII 2008. I Putu Gede Saputra Jaya, Vivi Malelak dan Martina Bhoko sudah lebih dulu gagal. Agtha yang tampil di GOR Sempaja, Minggu (13/7/2008), memiliki poin terendah dari tim lainnya di Grup A, yakni DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Jawa Timur dan Sumatera Barat.

Wakil Sekretaris Pengprop IPSI NTT, Dominggus Haga yang menjadi tim manejer pencaksilat NTT mempersalahkan tim pelatih. "Agatha kalah karena pelatih salah. Dia seharusnya memperingatkan Agatha kalau waktunya sudah lewat. Saya benar-benar menyesal, namun tidak bisa berbuat banyak," ujarnya.

Cabang taekwondo yang menurunkan Tasya Risi, Maria Trisanti dan Ridwa Supoyo gagal mempersembahkan medali. Risi kalah dari Nurul Fatilah dari Kalimantan Timur. Maria Trisanti kalah dari taekwondoin Yogyakarta, Lia Karina sedangkan Ridwan Supoyo kalah dari Setya Bhekti asal Kalimantan Selatan.

Dari cabang atletik nomor marathon, Niko Silla dan Mery Paijo gagal menyumbang medali. Mery yang bertanding dalam kondisi demam, malah sudah tidak bisa melanjutkan lomba di kilometer enam. Niko Silla sebenarnya berpeluang menyumbang medali perunggu. Namun, saat lomba tersisa tiga kilometer, Niko yang sudah berada di posisi ketiga terjatuh dan tidak bisa melanjutkan lomba.

Dari cabang bermotor, andalan NTT, Rey Ratukore juga gagal menyumbang medali. Rey sebenarnya bisa medali di kelas 150 cc. Start dari pososi 15, Rey menyodok hingga posisi ketiga ketika balapan menyisakan empat putaran. Namun, tabrakan beruntun yang diawali jatuhnya pembalap Bali membuat Rey terpental sehingga shok motornya patah. Rey tak bisa melanjutkan lomba. "Saya minta maaf. Saya sudah yakin akan bisa merebut medali, namun kecelakaan sehingga tidak bisa lanjutkan lomba,"ujar Rey. (eko)
Lanjut...

Yanto dan Deni Optimis

PETANG ini, Senin (14/7/2008), Yanto Fallo dan Deni Hitarihun akan bertanding dalam final cabang tinju di GOR Tenggarong. Menjadi tumpuan harapan NTT untuk menambah medali emas, Yanto dan Deni optimis meraih hasil terbaik.

Dalam final kelas 45 kg, Yanto Fallo akan melawan petinju asal Jawa Barat, Martin Surati. Deni di kelas 48 kg juga akan melawan petinju asal Jawa Barat, Ismail Nahumaruri.

Yanto memang sempat demam pada, Sabtu (12/7/2008), namun setelah mendapat perawatan dari dokter kontingen NTT, dr. Prijander Funay, Yanto kini sudah siap. "Saya siap bertanding. Kami sudah beberapa kali pernah bertemu dan saya selalu menang. Tapi saya tahu kalau dia sangat siap untuk mengalahkan saya, sehingga saya akan bertanding hati-hati. Doakan saya biar bisa menyumbang medali emas," kata Yanto.

Deni Hitarihun yang sempat mengalami penurunan HB darah juga sudah siap bertanding. Melawan Ismail, Deni masih buta kekuatan lawan.Tapi bagi Deni, semua lawan sama kuat sehingga tetap harus diwaspadai. "Semua yang ikut PON ini pasti ingin juara, jadi saya tetap hati-hati. Mudah-mudahan saya bisa mengatasinya," ujar Deni.

Di cabang tinju, selain Yanto dan Deni, atlet lainnya, Atris Neolaka, Ando Ndolu, Abniel Daniel, Dewi Mamo dan Meliana Beteseran gagal menyumbang medali. Mereka kalah dalam pertandingan pertama. Petinju wanita lainnya, Getrudis Taek, meski kalah, namun menyumbang medali perunggu karena mendapat bye di putaran pertama.

Selain Yanto dan Deni di tinju, NTT masih memiliki harapan dari Juliana Toh dan Tezar Ismail di cabang kempo. Cabang taekwondo juga menyisakan Lola Blegur dan Etrin Tauk yang baru bertanding hari ini. Cabang sepaktakraw hari ini akan bertanding di nomor beregu putri.
"Kita harus optimis kalau harapan untuk meraih medali emas masih ada. Seluruh pecinta olahraga NTT harus memberikan dukungannya. Prestasi atlet-atlet kita adalah untuk NTT," ujar Wakil Ketua Kontingen NTT, Ir. Andre W Koreh, M.T. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: , , | 0 komentar

Yunita Rebut Emas Pertama

KENSHI asal Kefamenanu, TTU, Ana Yunita Gelu merebut medali emas pertama bagi kontingen NTT dalam PON XVII 2008 di Kalimantan Timur (Kaltim). Dalam final cabang kempo nomor randori kelas 45 kg putri di Aula SMA 10 Samarinda, Minggu (13/7/2008), Yunita menang atas kenshi Jawa Timur, Melani.

Yunita lolos ke final setelah mengalahkan kenshi Sulawesi Selatan, Ade Irma, sedangkan Melani mengalahkan Imelda dari Sulawesi Tenggara. Dengan demikian, medali perak untuk Melani, sedangkan perunggu diraih Ade Irma dan Imelda.

Cabang kempo juga menyumbang medali perak dari kenshi Andi Samol di kelas randori 50 kg putra. Andi Samol kalah di final dari kenshi Sulawesi Selatan, Ronald Hiuyanto. Medali perunggu kelas ini direbut Adi Surya dari Bengkulu dan Arif Satria dari Sumatera Barat.
"Yunita tampil luar biasa. Dia memiliki semangat juang yang patut dicontoh atlet lainnya. Mudah-mudahan kemenangan ini membuat rekan-rekannya termotivasi untuk meraih medali," ujar Wakil Ketua Kontingen NTT, Ir. Andre W Koreh, M.T.

"Puji Tuhan. Ini berkat bagi NTT setelah cabang lainnya gagal. Mudah-mudahan atlet cabang lain juga bisa merebut medali emas," ujar Wakil Sekretaris KONI NTT, Eduard Setty.

Cabang kempo masih memiliki harapan untuk menambah perbendaharaan medali emas setelah Juliana Toh yang bertanding di kelas 51 kg putri dan Tezar Ismail di kelas 65 kg putra lolos ke final. Juliana Toh menang atas Crisna Sari Dewi dari Yogyakarta. Di final yang akan berlangsung, Senin (14/7/2008) pagi, Juliana Toh akan melawan kenshi Papua Barat, Fransiska Tumutu.

Tezar Ismail lolos ke final setelah mengalahkan peraih medali emas pra PON XVII asal Papua Barat, Dominggus Sahuburua. Di final yang juga berlangsung hari ini, Tezar akan melawan I Ketut Sunata dari Bali.

Ketua Harian Pengprop Perkemi NTT, Barnabas nDjurumana, S.H mengharapkan Juliana dan Tezar bisa mengikuti jejak Yunita Gelu. "Kalian berdua harus berusaha keras. Tidak ada kata menyerah. Kalaupun nanti kalah, kalian harus kalah secara terhormat, yakni dengan memberikan perlawanan yang maksimal," ujarnya.

"Saya sudah siap bertanding di final. Saya harus merebut medali emas. Atlet Papua Barat yang menjadi lawan saya memiliki kelebihan, ngotot dan pantang menyerah. Saya akan hati-hati agar bisa merebut medali," demikian Juliana Toh. Sementara Tezar Ismail mengatakan, kenshi Bali yang menjadi lawannya cukup tangguh. "Dia tangguh dan bagus. Kita lihat saja nanti," ujarnya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: , | 0 komentar

Yunita ke Final, Ayu Perunggu

KENSHI NTT asal Kefamenanu, Ana Yunita Gelu maju ke final cabang beladiri kempo. Dalam semifinal di Aula SMA 10 Samarinda, Sabtu (12/7/2008), Yunita yang bertanding di kelas 45 kg plus menang atas kenshi Sulawesi Selatan, Ade Irma.

Yunita bermain sangat hati-hati. Dukungan penonton NTT yang terus meneriakkan namanya, memompa semangat bertanding Yunita. Yunita menang dengan satu wasaari. Dia menyusul kenshi NTT lainnya, Andi Samol yang lebih dulu lolos ke final.

Di kelas 51 kg plus, kenshi NTT Juliana Toh juga maju ke semifinal. Juliana Toh menang dua wasaari atas Marini dari Propinsi Kepulauan Riau. "Saya sangat senang bisa masuk ke semifinal. Lawan berikut akan berat, namun saya sudah siap untuk mengalahkannya," ujar Toh usai pertandingan.

Kenshi NTT lainnya yang lolos ke semifinal adalah Tezar Ismail yang bertanding di kelas 65 kg. Tezar menang satu wasaari atas kenshi Sumatera Barat, Hendri Yanova. Tezar sempat kesulitan dalam duel ini. Lawannya lebih dulu unggul satu wasaari di awal ronde. Namun, Tezar bisa menyamakan poin sehingga pertandingan dilanjutkan dengan waktu tambahan. Tezar beruntung lebih dulu memasukkan satu tendangan sehingga memenangkan pertandingan.

Sukses Yunita, Juliana dan Tezar tidak diikuti kenshi lainnya. Veronika Hakim yang diunggulkan merebut medali emas kelas 45 kg ke bawah hanya bisa membawa pulang medali perunggu setelah kalah kenshi Papua Barat, Christina Silabun.

Paschalia Panggapaang yang bertanding di 48 kg putri juga gagalke semifinal setelah kalah dari kenshi Jawa Barat, Odilia Lasrina. Paschalia sempat digotong tim medis karena mendapat tendangan keras di daerah vital. Meski mampu melanjutkan pertandingan, namun Paschalia tidak maksimal sehingga kalah.

Nasib tragis dialami kenshi NTT di kelas 70 kg plus, Alfons Theodorus. Bermain imbang tanpa poin di waktu normal dan perpanjangan waktu, Alfons kalah dari Mansyur Yunus (Kalimantan Timur) yang mutasi dari NTT. "Alfons seharusnya memenangkan pertarungan karena dia lebih agresif. Semua orang melihat dan mengakui itu, namun karena melawan tuan rumah, kita tidak bisa berbuat banyak," ujar Wakil Ketua Kontingen NTT, Andre Koreh.

Di nomor embu beregu putra, di penyisihan pertama, NTT yang menurunkan, James Pah, Frengky Gewe, Muhammad Jihad dan Rizal Sobo meraih 258 poin. Di embu beregu campuran yang menurunkan Frengky Gewe, Janeth Dethan, Miyati Barapa dan Jems Pah, NTT meraup 260 poin.

Taekwondo
CABANG Taekwondo menambah perbendaharaan medali perunggu bagi NTT lewat Dudy Baranuri yang bertanding di kelas feather putra. Perjuangan Dudy untuk merebut medali perunggu dalam pertandingan di GOR Universitas Mulawarman cukup berat. Mengawal partai pertama, Dudy menang 5-2 atas taekwondoin Jawa Timur, Andrian. Lolos ke perempatfinal,


Dudy bertemu atlet Maluku, Erlan Han. Dengan perjuangan melelahkan Dudy menang 7-3.
Di semifinal, Dudy bertemu atlet Jawa Barat, Taufik Kresna. Dudy tak bisa berbuat banyak ketika Taufik yang mendapat bye di putaran pertama bergerak lincah. Dudy kalah 0-5.
Partai lainnya di kelas fin putra, Jasson Hornay yang diharapkan bisa mempersembahkan medali ternyata bertanding di bawah penampilan terbaik. Jasson kalah 1-5 dari taekwondoin Kepulauan Riau, Irwnasyah.

Hari ini, Minggu (13/7/2008), cabang taekwondo akan menurunkan Ridwan Supoyo (flay), Maria Trisanti (bantam). Ridwan akan melawan atlet Kalimantan Tengah, sementara Maria Trisanti dari Yogyakarta. Satu taekwondoin lainnya, Tasya Rissi bermain di perempatfinal menunggu pemenang antara taekwondoin Kalimantan Timur melawan Jawa Timur.

Di cabang pencaksilat, setelah Martina Bhoko dan I Putu Gede Saputra Jaya tersingkir kali ini giliran Vivi Malelak yang tersingkir. Melawan Jayanti dari Jawa Tengah di GOR Sempaja, Samarinda, Vivi kalah 2-3. Dengan kekalahan ini, maka pencaksilat kini tingga menyisakan Agatha Tresnawati. Agatha bertanding dalam nomor tunggal putri, Senin (14/7/2008). (eko)

Jadwal Minggu (13/7/2008)
Kempo: Semifinal randori dan final embu. Taekwondo: Tasya Rissi, Maria Trisanti, Ridwan Supoyo. Atletik: Mery Paijo dan Niko Silla (Final marathon putra dan putri). Bermotor: Rey Ratukore (final 125 cc dan 150 cc).

Lanjut...

Adriana Rebut Perak

ATLET putri Adriana Waru memberi secuil kegembiraan bagi kontingan NTT sampai hari kedelapan penyelanggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2008 di Kalimatan Timur.Dalam lomba nomor lari 3.000 meter steplechess di lintasan atletik Stadion Palaran, Samarinda, Sabtu (12/7/2008 ) petang, Adriana merebut medali perak. Medali perak adalah hasil terbaik yang diraih atlet NTT sejauh ini.

Medali emas nomor ini direbut atlet Kalimantan Timur (Kaltim), Rini Budiarti. Nyai dari Sumatera Utara merebut medali perunggu. Pemegang rekor nasional nomor ini, Oliva Sadi, atlet NTT yang mutasi ke Kaltim hanya berada di posisi kelima.

Adriana menunjukkan semangat juang yang luar biasa. Sejak garis start, Adriana menempel ketat Rini Budiarti. Berada satu baris bersama Oliva Sadi dan Nyai, Adriana perlahan tapi pasti mulai menjauh bersama Rini di putaran kedua. Posisi ini bertahan hingga garis finish.

Adriana yang ditemui usai lomba mengatakan, prestasi ini di luar dugaannya. "Saya tidak pernah berlatih maksimal untuk nomor ini karena peralatan dan lintasan kita tidak punya. Saat mulai lomba saya memiliki tekad untuk meraih medali karena ini nomor terakhir saya. Saya tidak dapat medali di nomor 1.500 meter sehingga saya tadi berusaha keras dan ternyata berhasil. Terima kasih untuk semua dukungan dan doa yang telah saya dapat," ujar Adriana.

Sampai kemarin, NTT mengoleksi medali satu perak dari Adriana Waru dan perunggu yang disumbang Tersiana Riwu Rohi, Mery Paijo (atletik), Roy Hamad, Dudy Baranuri, Veronika Hakim (taekwondo) dan Getrudis Taek (tinju).

Nomor Marathon
Pagi ini, Minggu (13/7/2008), nomor marathon putra dan putri akan dilombakan. NTT menurunkan Niko Silla dan Mery Paijo. Pelatih atletik NTT, Soleman Natonis mengatakan, kedua atlet cukup siap.

Menurut Natonis, Mery Paijo sempat demam dan panas tinggi usai berlomba di nomor lari 10.000 meter, Jumat (11/7/2008), namun kini sudah mulai pulih. "Dia sudah siap bersama Niko. Atlet-atlet kita tetap tampil sebagai underdog dan tidak mau diunggulkan. Kita mau agar mereka termotivasi untuk bisa mengalahkan atlet-atlet nasional yang ada," ujar Natonis.

Mery Paijo mengakui, perjuangan akan berat. "Saya sudah siap, namun tidak 100 persen karena baru sembuh," ujar Mery.Niko Silla juga mengatakan tekadnya untuk berjuang total. Gagal di nomor 10.000 meter, Niko kini menargetkan nomor marathon.

Sementara pembalap NTT, Rey Ratukore menempati peringkat ketiga dalam sesi kualifikasi nomor balap motor di Sirkuit Kalan, Samarinda, Sabtu (12/7/2008). Di nomor 150 cc, Rey menempati peringkat 12 dari 120 pembalap.

Manejer cabang bermotor NTT, Melkisedek L Madi mengatakan, Rey harus bersaing ketat dalam lomba, Minggu (12/7/2008)."Saingan sangat berat. Rey main sendiri, sedangkan lawannya main dalam tim. Ini akan berat, karena yang saya lihat dalam latihan tadi, Rey dijepit dan malah di kelas 150 cc dia disenggol sehingga terjatuh," jelasnya.

Mengenai peluang Rey, Melkisedek yang didampingi pelatih bermotor NTT, Dios Ratukore mengatakan tetap ada. "Kalau tidak ada hal-hal di luar dugaan kita, saya sangat yakin kalau Rey akan bisa bersaing," kata Dios Ratukore.

Rey sendiri optimis. Meski demikian, dia lebih mewaspadai pembalap tuan rumah, Kalimantan Timur ketimbang pembalap Yogyakarta dan Jakarta. "Semua motor yang kita pakai ini adalah standard dari pabrik jadi semua memiliki setingan yang sama. Tapi lihat pembalap tuan rumah, mereka tidak memiliki pembalap nasional, namun semua kelas mereka kuasai. Sebagai tuan rumah, mereka bisa berbuat apa saja untuk merebut medali," demikian Rey. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: , , , , | 0 komentar

Yanto dan Deni ke Final

HARAPAN tim tinju NTT untuk menuai medali emas masih terbuka. Dua atlet andalan, Yanto Fallo dan Deni Hitarihun melenggang ke babak final cabang tinju PON XVII 2008.

Dalam pertandingan di GOR Tenggarong, Jumat (11/7/2008), Yanto menang angka atas petinju NAD, Deri dengan skor 22-13. Deni menang atas petinju Papua, Eduardo Limaheking dengan skor 16-7. Di final, Yanto akan melawan petinju Jawa Barat, Martin Surati, sedangkan Deni melawan petinju Jawa Barat, S.

Melawan Deri, Yanto bermain hati-hati. "Saya sempat kena pukulan keras di dagu pada awal ronde pertama. Pukulannya sangat keras sehingga saya berusaha bermain taktis dengan menjaga jarak," ujar Yanto usai pertandingan.

Deni tampil agak berbeda. Deni terlihat kurang bertenaga, sehingga pukulan-pukulan mematikannya nyaris tak pernah keluar. Meski begitu, Deni bermain taktis untuk melayani Eduardo yang bermain sangat agresif. "Tekanan darah saya turun, sehingga saya kurang fit. Beruntung dia bermain kurang bagus sehingga saya bisa melayaninya," ujar Deni.

Sekretaris Pengprop Pertina NTT, Samuel Haning tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. "Penampilan Yanto dan Deni cukup mengobati kekalahan rekan-rekannya," ujar Haning.

Sementara dua pesilat NTT, Martina Bhoko dan I Putu Gede Saputra Jaya langsung kalah di pertandingan hari pertama cabang pencaksilat. Bertanding di kelas B putri, Marthina kalah dari pesilat Sulawesi Tenggara, Permata Kemalasari. Putu Gede di kelas E putra kalah dari pesilat Sumatera Utara, Sumidar Oktina.

Cabang pencaksilat pagi ini akan menurunkan Vivi Malelak di kelas A putri. Vivi yang bye di putaran pertama menghadapi Jayanti dari Jawa Tengah. Agatha Tresnawati di nomor tunggal putri baru bertanding, Senin (14/7/2008). (eko)
Lanjut...

Posted in Label: , , | 0 komentar

Mery dan Roy Sumbang Perunggu

ATLET atletik NTT, Mery Paijo menyumbang medali perunggu dari nomor lari 10.000 meter. Medali perunggu juga disumbang Roy Hamad dari cabang taekwondo kelas feather putra. Sampai Jumat (11/7/2008), NTT mengumpulkan tiga medali perunggu.

Dalam lomba di lintasan atletik Stadion Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (11/7/2008), Mery Paijo mengakui keunggulan Triyaningsih (Jawa Tengah) dan Ferry Subnafeu (Kalimantan Timur). Triyaningsih tampil mengagumkan. Sejak start, atlet yang sudah lolos kualifikasi Olimpiade Beijing itu langsung meninggalkan lawan-lawannya. Triyaningsih malah overlap terhadap Fery Subnafeu dan Mery Paijo.

Triyaningsih merebut medali emas dengan catatan waktu 34.41.63 menit. Subnafeu, mantan atlet NTT yang mutasi ke Kaltim, berada di posisi kedua dengan waktu 37.03.80. Sementara Mery Paijo mencatat waktu 39.31.07 menit.

Prestasi Mery tidak diikuti Adriana Waru. Turun di nomor lari 1.500 meter, Adriana berada di posisi keempat. Medali emas nomor ini direbut Rrini Budiarti dari Kaltim. Oliva Sadi, atlet NTT yang mutasi ke Kaltim, merebut medali perak sedangkan atlet Jawa Tengah, Witarai merebut perunggu.

Petang ini, Adriana akan berlomba di nomor lari 3.000 meter steplechees. Atletik masih menyisakan nomor lari marathon yang akan diikuti Niko Silla dan Mery Paijo yang akan dilombakan pada Minggu (13/7/2008).

Dari cabang taekwondo, Roi Hamad membuka harapan NTT dengan merebut perunggu. Mengawali pertarungan di kelas feather, Roy mengalahkan juara nasional asal DKI Jakarta, Afrizal Tanjung dengan skor 11-6. Namun, di babak semifinal, Roy gugur. Menghadapi mantan taekwondoin NTT, Alfred Blegur yang mutasi ke Kaltim, Roy kalah knock out (KO) di ronde pertama. Alfred yang unggul teknik dan skill, hanya butuh waktu tidak lebih dari sepuluh detik untuk menjatuhkan Roy.

Ketua Harian Pengprop TI NTT, Hary Teofilus mengatakan Roy sudah berusaha maksimal. "Taekwondo NTT baru memainkan satu atlet dan merebut medali perunggu. Kita harapkan ini akan menjadi motivasi bagi atlet lainnya untuk menambah medali. Saya bilang kepada mereka bahwa sekarang harapan NTT untuk berprestasi ada di tangan kalian, jadi usahakanlah untuk bisa merebut medali," ujar Teofilus.

Pagi ini dari cabang taekwondo, NTT akan menurunkan Jasson Hornay di kelas fin dan Dudy Baranuri di kelas heavy putra. "Kedua atlet ini sudah siap," ujar pelatih taekwondo NTT, Agus Petruzs. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: , | 0 komentar

PON 2012 Hanya Pertandingkan Cabor Olimpiade

Bandung (ANTARA News) - Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII 2012 di Pekanbaru dipastikan hanya mempertandingkan cabang olahraga dan nomor yang dipertandingkan pada Olimpiade.

"PON XVIII di Pekanbaru hanya mempertandingkan nomor yang dipertandingkan pada Olimpiade, semuanya harus dari sekarang sehingga tidak jadi perdebatan lagi nantinya," kata Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora) Adhyaksa Dault di Bandung, Rabu malam.

Hal itu menurut Menpora, sudah menjadi ketentuan dalam Undang Undang tentang keolahragaan di Indonesia dan harus dilaksanakan pada PON XVIII mendatang sehingga pembinaan olahraga lebih optimal.

Namun bila ada nomor-nomor pertandingan non olimpiade yang masuk cabor PON XVIII, maka klasifikasinya akan ditentukan dengan kriteria tertentu.

"Rencananya minggu depan saya akan rapat dengan KONI Pusat dan KONI daerah untuk mensosialisasikan rencana itu," kata Menpora.

Terkait kemungkinan munculnya penolakan dari KONI beberapa daerah di Indonesia, kata Adhyaksa Dault KONI daerah harus tunduk pada UU yang ada terkait olahraga.

"Kementerian Pemuda dan Olahraga memiliki otoritas untuk menetapkan jumlah cabor pada PON di masa mendatang," kata Menpora.

Ia menyebutkan, tidak bisa mengubah cabor PON XVII/ 2008 di Kaltim karena telah ditetapkan sebelumnya. Namun untuk PON XVIII akan dilakukan pengaturan cabor PON yang mengacu pada cabang pertandingan pada Olimpiade.

"Nantinya tak boleh lagi ada jual beli atlet," katanya.(*)

http://www.antara.co.id/arc/2008/8/21/menpora-pon-xviii-2012-hanya-pertandingkan
cabor-olim piade/
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Kempo Buka Harapan

CABANG beladiri kempo membuka harapan perolehan medali bagi kontingen NTT. Dalam pertandingan di Aula SMA 10 Samarinda, Jumat (11/7/2008), Andi Samol lolos ke final setelah mengalahkan Yoshicachi dari Sulawesi Tengah. Tidak hanya Andi, Yunita Gelu dan Veronika Hakim juga lolos ke semifinal. Andi yang turun di kelas 50 kg menang telak dengan dua kali wasaari atas lawannya. Di final, Andi akan melawan kenshi Sumatera Barat, Arif Satria.

Yunita Gelu di kelas 45 kg plus juga lolos ke semifinal setelah menang atas Dedeh Indriyani dari Nangroe Aceh Darusalam (NAD). Veronika Hakim yang bertanding di kelas di bawah 45 kg lolos ke semifinal setelah menang dua kali wassari atas Alulfah dari Kepulauan Riau.

Di kelas 51 kg plus, Juliana Toh juga lolos ke perempatfinal setelah mengalahkan kenshi Sumatera Utara, Ari Kurniawati dengan satu kali wasaari. Kenshi NTT lainnya, Alfons Theodorus dan Tesar Ismail maju ke perempatfinal dengan bye. Namun, Alfons langsung menemui lawan berat, yakni atlet Kaltim, Mansyur Yunus yang mutasi dari NTT.

Di nomor embu, pasangan William Halim dan Risal Sobo masuk ke babak final. Pengumuman pemenangnya akan dilakukan pagi ini. Di nomor embu pasangan campuran 1 Kyu , Cindy Bengu dan William Halim berhasil meraup 260 poin di penyisihan pertama. Sayangnya, nomor embu beregu putri NTT tersingkir karena mendapat nilai paling kecil, yakni 253. "Peluang tetap ada," ujar Manajer kempo NTT, Jonathan Lenadjila.

Sampai kini NTT belum berhasil meraih medali emas. Namun, Wakil Ketua Kontingen NTT, Ir. Andre W Koreh mengatakan peluang menyamai prestasi PON 2004 masih terbuka.

"Saat ini kan masih babak penyisihan, jadi kita belum bisa memprediksi berapa medali yang kita rebut. Yang jelas, NTT ikut lebih dari 30 nomor pertandingan dan lomba, sehingga peluang mendapatkan medali emas masih terbuka," ujar Andre.

Untuk mencapai prestasi itu, Andre mengatakan, KONI NTT dan pengurus cabang olahraga terus memotivasi para atlet untuk berjuang total. "Kami selalu berusaha untuk dekat dengan para atlet dan terus memberikan dorongan. Kalau mereka berhasil, bukan hanya bonus yang mengalir banyak tapi nama NTT akan terangkat di tingkat nasional," ujar Andre. (eko)

Jadwal Sabtu (12/7/2008):
Taekwondo: Jasson Hornay (Fin), Dudy Baranuri (Heavy). Atletik: Adriana Waru (3.000 meter). Kempo : Penyisihan randori dan embu. Pencaksilat : Vivi Malelak (kelas A putri). Bermotor: Rey Ratukore (Kualifikasi).
Lanjut...

Beban Yanto Fallo dan Deni Hitarihun

MELOLOSKAN delapan atlet ke PON adalah sejarah terbaik dunia tinju NTT dan memberi harapan medali emas. Namun, harapan itu agaknya sulit terwujud. Enam dari delapan petinju NTT bertumbangan sehingga menjadi beban bagi Yanto Fallo dan Deni Hitarihun yang akan bertanding di babak semifinal, Jumat (11/7/2008).

Enam petinju NTT lainnya sudah kalah yakni Atris Neolaka, Ando Ndolu, Meliana Beterseran, Dewi Mamo, Getrudis Taek dan Abniel Daniel. Getrudis beruntung mendapat bye di putaran pertama dan lolos ke babak semifinal sehingga mengantongi medali perunggu. Beban prestasi tinju NTT kini ada di pundak Yanto Fallo (45 kg) dan Deni Hitarihun (48 kg).

Petang ini, Jumat (11/7/2008), Yanto dan Deni akan bermain di semifinal. Kekalahan rekan-rekannya mengganggu persiapan mereka untuk mengaharumkan nama Flobamora.
"Kekalahan rekan-rekan jelas membuat kami terbebani. Tapi kekalahan itu akan kami jadikan motivasi. Saya akan berusaha sekuat tenaga agar bisa memenangkan pertandingan. Kalah menang adalah hal biasa, tapi saya tetap memiliki keyakinan," ujar Yanto.

Yanto dan Deni diunggulkan lolos ke final. Kedua petinju senior ini berjanji bermain hati-hati. "Lawan kami sudah pasti akan berusaha mengalahkan kami. Segala sesuatu bisa saja terjadi, sehingga kami akan bermain dengan hati-hati," tambah Deni.

Harapan menuai medali dari kelas 60 kg lewat Abniel Daniel kandas. Melawan petinju Sulawesi Selatan, Indra Faisal di GOR Tenggarong, Kamis (10/7/2008), Anbmiel kalah knock out (KO) di ronde ketiga. Abniel sebenarnya menguasai pertarungan. Sebelum terjatuh, Abniel unggul skor 19-10. Di ronde kedua, Indra Faisal yang sudah tiga kali dikalahkan Abniel dalam pertemuan sebelumnya, dua kali mendapat hitungan wasit karena mendapat pukulan telak Abniel. Namun di ronde ketiga, Abniel kurang hati-hati. Berniat menjatuhkan lawan, Abniel justru menabrak pukulan liar Indra Faisal yang bersarang telak di dagunya. Abniel terjatuh dan tidak bisa melanjutkan pertarungan karena harus mendapat pertolongan medis.

"Ini kesalahan yang sangat disesalkan. Dia terlalu menganggap remeh lawan, sehingga akibatnya demikian," ujar pengurus Pengprop Pertina NTT, Habib Gutban usai pertandingan.

Pelari NTT Niko Silla yang turun di nomor lari 10.000 meter, Kamis (10/7/2008), gagal mempersembahkan medali. Sama halnya dengan atletik, cabang sepakraw di nomor double event juga tersingkir.

Niko yang berlomba di Stadion Palaran, Samarinda, mulai pukul 07.00 Wita, sempat memimpin lima putaran pertama. Namun, akibat salah strategi, atlet senior seperti Yehuza (Kaltim), Jauhari Johan (Sumatera Selatan) perlahan-lahan mendahuluinya. Di dua putaran terakhir, Niko berusaha mengejar namun tidak mampu sehingga masuk finisih di posisi kelima. Juara pertama ditempati Jauhari Johan, disusul Yehuza dan Agus dari Jawa Tengah.

"Saya salah perhitungan. Mereka tiba-tiba datang dan mendahului saya," ujar Niko Silla usai lomba. Meski demikian, Niko masih optimis di nomor marathon. "Target saya memang di nomor marathon. Saya akan berusaha untuk bisa merebut medali," ujar anggota TNI Kodam Udayana ini.

Dari cabang sepaktakraw, Lena Keraba dkk sempat membuka harapan NTT ketika mengalahkan Sumatera Selatan 2-0 di perdelapanfinal. Namun, melawan Jawa Timur di perempatfinal, Lena Keraba, Febi Manubale dan Ruslina Dida keok. "Kami kecolongan ketika memasuki poin ke-15. Mereka layak menang," ujar Lena usai pertandingan di GOR Bontang. Sepaktakraw masih bersaing di nomor beregu mulai Senin (14/7/2008). (eko)

Jadwal Jumat (11/7/2008)
Tinju (semifinal): Yanto Fallo vs Deri (Aceh), Deni Hitarihun vs Eduardo Limaheking (Papua Barat). Pencaksilat: Marthina Bhoko (Penyisihan kelas B putri), Agatha Trisnawati (nomor tunggal putri). Taekwondo : Roy Hamad (fly putra). Kempo: Lanjutan penyisihan. Atletik: Adriana Waru (lari 1.500 meter), Mery Paijo (lari 10.000 meter)
Lanjut...

Posted in Label: , , | 0 komentar

Yunita Gelu ke Perempatfinal

KENSHI NTT, Yunita Gelu lolos ke perempatfinal nomor randori 45 kg. Melawan kenshi tuan rumah, Kalimatan Timur, Nurjanah di GOR SMA 10 Samarinda, Kamis (10/7/2008), kenshi asal Kefamenanu itu menang 5-0. Di perempatfinal, Yunita akan melawan kenshi asal NAD, Dedek Sandriani.

Bertanding dari pita merah, Yunita yang didampingi simpai Samuel Untung langsung menyerang lawan. Nurjanah tidak sempat mengelak ketika sebuah tendangan Yunita bersarang telak di dadanya.

Mengamankan poinnya, Yunita bermain taktis. Yunita hanya sesekali melakukan counter bila diserang. Nurjana yang mendapat dukungan mayoritas penonton tak bisa berbuat banyak. "Saya tidak mau total menyerang dia. Setelah dapat poin, saya diinstruksikan simpai untuk mengamankannya karena masih banyak pertandingan yang akan dilakukan. Doakan saya biar berhasil," ujarnya.

Sukses Yunita tidak diikuti Maldo Parera. Bertanding di nomor randori kelas 55 kg, Maldo langsung 0-5 dari kenshi Jawa Tengah, Ade Bachtiar. Maldo, kenshi asal Ende, dalam pertarungan ini bermain tidak lepas. Tendangan dan pukulannya dengan mudah dielakkan Ade.

Di nomor embu penyisihan pertama, kenshi-kenshi NTT tampil memukau. Wiliam Halim dan Rizal Sobo yang turun di nomor embu pasangan putra kyu I berhasil menempati posisi kelima dengan total poin 261. Di nomor embu pasangan putri 1 Dan, Cindy Bengu dan Miyato Barapa juga menempati posisi kelima dengan 258 poin. Sementara di nomor embu beregu putri yang menurunkan, Juliana Toh, Miyati Barapa, Veronika Hakim dan Yunita Gelu, NTT meraup 248 poin sehingga menempati posisi keenam.

"Nomor embu masih penyisihan pertama. Besok (hari ini) mereka masih akan bermain di penyisihan kedua untuk lolos atau tidak ke final. Kita harapkan mereka bisa tampil lebih baik untuk mendapatkan poin tinggi," ujar Manajer tim kempo NTT, Jonathan Lenadjila. Hari Jumat (11/7/2008) ini, NTT akan menurunkan Veronika Hakim, Yunita Gelu, Juliana Toh dan Tezar Ismail di nomor randori. Sementara nomor embu memasuki penyisihan kedua. Embu campuran pun dipertandingkan hari ini. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: , | 0 komentar

Hari ini Kempo dan Atletik

CABANG Kempo hari ini, Kamis (10/7/2008), akan memulai pertandingan. Di cabang atletik, NTT akan menurunkan Niko Sila dalam nomor lari 10 km. Kempo hari ini mempertandingkan empat nomor embu dan satu nomor randori. Usai undian di Aula SMA 10 Samarinda, Rabu (9/7/2008), Manejer Kempo NTT, Jonathan Lenadjila mengatakan, kenshi-kenshi NTT telah siap bertanding.

Menurut Lenadjila, empat nomor embu yang akan bertanding, yakni embu pasangan putra kyu 1 dimana NTT akan menurunkan William Halim dan Risal Sobo.

Selanjutnya, nomor embu pasangan putri kyu 1 yang diikuti Cindy Bengu dan Miyati Barapa. Embu pasangan campuran 1 Dan, NTT menurunkan Marcel Pah dan Janeth Dethan. Setelah itu, NTT akan memainkan embu beregu pasangan putri, yang menurunkan Juliana Toh, Anita Gelu, Paschalia Panggapaang dan Veronika Hakim. Sementara untuk nomor randori, NTT akan turun di kelas 55 kg putra yang diikuti kenshi asal Ende, Maldo Parera.

"NTT akan ikut dalam 18 nomor pertandingan. Untuk hari pertama, kita akan ikut lima nomor. Semua atlet kita dalam keadaan siap tanding," ujarnya.

Sementara Pelatih atletik, Soleman Natonis mengatakan, Niko Silla akan turun di nomor 10.000 meter. "Niko tidak memiliki target di nomor ini. Namun, saya yakin dengan catatan waktu yang cukup bagus saat latihan, dia akan bisa memberikan kejutan. Doakan biar dia berhasil," ujar Natonis.

Cabang taekwondo, pencaksilat dan bermotor, hari ini akan melakukan undian. Pelatih pencaksilat NTT, Ferdinan Lani mengatakan atlet-atlet NTT sudah siap. Meski demikian, dia juga mengakui karena banyaknya atlet yang diinapkan di Hotel Atlet Sempaja, mereka kesulitan tempat latihan.

"Ada satu kelebihan motivasi yang didapat atlet NTT, yakni dari suporter. Semua orang Sikka di Samarinda yang jumlahnya mencapai 500 orang sudah menyiapkan semua atribut mulai dari kostum, sal, musik dan lainnya untuk memberikan dukungan," ujar Lani. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: , , | 0 komentar

Dua Petinju NTT ke Semifinal

DUA Petinju NTT, Yanto Fallo yang bertanding di kelas layang ringan 45 kg dan Deni Hitarihun di kelas 48 kg lolos ke semifinal sekaligus membuka harapan bagi kontingen NTT di PON XVII 2008 setelah menang knock out (KO) atas lawan-lawannya.

Dalam pertandingan di GOR Tenggarong, Kalimantan Timur, Rabu (9/7/2008), Yanto menang KO ronde kedua atas petinju Gorontalo, Rajob Gandhi Ismail sedangkan Deni menang KO atas petinju DKI Jakarta, Arman Mabuat.

Di babak semifinal, Yanto akan melawan petinju Nangroe Aceh Darusalam, Deri. Sementara Deni akan melawan petinju Maluku, Frejon Sahuleka. Melawan Ismail, Yanto unggul segalanya. Teknik dan taktik yang diperagakan Yanto membuat dia langsung unggul 14-0 di ronde pertama. Di ronde kedua, lawannya berusaha menekan Yanto. Tapi justru di situlah kesalahan petinju berusia 21 tahun asal Gorontalo tersebut.

Yanto yang tahu lawannya menyerang total, dia membalas dengan pukulan beruntun yang lebih cepat. Kombinasi pukulan Yanto memaksa lawan terjatuh setelah mendapat pukulan telak di perut. Ismail terbaring di ring dan tidak bisa bangun, sehingga wasit langsung menghentikan pertarungan. Setelah itu Ismail mendapat perawatan dari tim medis.

Deni Hitarihun mendapat perlawanan ketat dari lawannya, Arman Maabuat. Perang yel-yel antar-suporter mewarnai jalannya pertarungan ini. The Jack Mania berhadapan dengan suporter NTT yang bergabung dengan Maluku dan NTB. Hal ini menambah panas jalannya pertarungan. Sempat terjatuh pada dua ronde pertama, Arman kembali mendapat dua kali hitungan di ronde ketiga.

Memasuki ronde keempat, Arman kehabisan stamina. Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh Deni. Dan, sebuah pukukan keras Deni yang mendarat di perut membuat Arman jatuh sempoyongan dan gagal melanjutkan pertandingan.

Kesuksesan Yanto Fallo dan Deni tidak diikuti Getrudis Taek. Sebelumnya, petinju putri NTT asal Kabupaten Belu yang bertanding di kelas 52 kg kalah angka 27-5 dari petinju Papua Barat, Yunike Busire. Namun, Getrudis berhasil mengantongi medali perunggu.

Di cabang sepaktakraw nomor double event, atlet NTT 0-2 dari tuan rumah, Kalimantan Timur. Bertanding di GOR Bontang, NTT yang menurunkan Lena Keraba, Ruslina Dida dan Febi Manubale sebenarnya bermain cukup bagus. Namun, mereka sering melakukan kesalahan sendiri. "Kita masih punya peluang karena masih akan melawan Sumatera Selatan. Selain itu, NTT masih akan bermain di nomor beregu," jelas Pelatih NTT, Eric Lay Lena. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: , , | 0 komentar

Rey Turun di 2 Kelas

PEMBALAP NTT, Rey Ratukore akan bertanding di kelas 125 cc dan 150 cc nomor balap motor PON XVII 2008. Sebelumnya, Rey merencanakan untuk turun di kelas 110, namun karena setiap pembalap hanya diperbolehkan ikut dua kelas, maka Rey memilih kelas 125 cc dan 150 cc.

Ditemui di penginapannya di Kompleks Taman Sari, Samarinda, Selasa (8/7/2008), Rey mengatakan kesiapannya untuk bertanding. Meski kondisinya belum begitu sehat karena menderita demam dalam tiga hari terakhir ini, namun Rey mengatakan, saat lomba tanggal 11 Juli nanti, dia akan siap. "Saya sudah diperiksa oleh dokter dari kontingen NTT. Mudah-mudahan saya bisa tampil dengan baik," ujarnya.

Rey yang didampingi manajernya, Dios Ratu Kore mengatakan, hari ini, Rabu (9/7/2008), dilakukan undian untuk memilih sepeda motor. Setelah undian, katanya, semua pembalap sudah boleh mencoba Sirkuit Kalan, Samarinda. Mengenai sirkuitnya, Rey mengaku, belum begitu menguasainya.

"Saya belum mencobanya. Tapi dari hasil pantauan, topografi sirkuitnya akan menyulitkan karena ada beberapa lokasi yang jalannya menanjak dan ada yang menurun tajam. Untuk itu, saya harus benar-benar menguasainya agar bisa hafal sehingga nantinya tidak ragu-ragu saat lomba," ujar pembalap asal klub Suzuki Pertamina Denzo Junior-Jakarta ini.

Mengenai target, Rey tidak mau sesumbar. "Semua pembalap terbaik di Indonesia mengikuti event ini. Persaingan akan ketat karena semua ingin menjadi juara. Saya akan berusaha agar bisa mempersembahkan prestasi bagi NTT," ujar Rey.

Rey juga mengatakan terima kasihnya kepada Ketua Harian KONI NTT, Ir. Esthon Foenay, M.Si yang terus memberikan support dan motivasi kepadanya. "Pak Esthon datang dan memberikan motivasi kepada saya. Dia juga mengatakan bahwa harapan NTT agar bisa berprestasi dari cabang motor adalah saat ini. Saya akan jaga pesan ini, sehingga doa dan dukungan dari seluruh masyarakat NTT sangat saya harapkan," ujarnya.

Tim teknis bermotor KONI NTT, Melkisedek L Madi mengatakan, Rey memiliki peluang untuk berprestasi. "Dari sisi kualitas Rey cukup diunggulkan. Karena itu, yang kita lakukan sekarang adalah terus memberikan motivasi agar dia tetap percaya diri," ujarnya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: , | 0 komentar