Hermensen Protes Sam Haning

PELATIH tinju NTT, Hermensen Ballo, S.H dan John Banabera memrotes keputusan Sekretaris Pengprop Pertina NTT, Samuel Haning, S.H, yang merekomendasikan Atris Neolaka ke kejuaraan tinju di China. Menurut Hermensen dan John, PB Pertina meminta agar NTT mengirim Deni Hitarihun bukan Atris Neolaka.

"Tidak benar kalau ada surat dari PB Pertina yang menunjuk Atris. Setahu kami, PB Pertina meminta secara lisan untuk menyiapkan Deni. Namun, kenyataannya secara sepihak, Sekretaris Pertina NTT merekomendasikan Atris yang tidak ada persiapan sama sekali, sehingga kelebihan berat badan, sementara Deni sudah sangat siap. Mengirim Atris sama saja dengan mematikan prestasi tinju di NTT, karena dia sama sekali tidak ada persiapan," ujar Hermensen, Jumat (19/12/2008).

John Banabera menambahkan, pengiriman Atris jelas menimbulkan konflik di antara atlet dan pelatih. Pasalnya, Deni yang sudah dipersiapkan dengan baik, tiba- tiba dibatalkan. "Keputusan untuk membatalkan Deni sangat arogan dan sepihak. Pernyataan bahwa Atris ditunjuk oleh PB Pertina tidak benar, karena berdasarkan telepon dari Jakarta, Deni yang direkomendasikan untuk disiapkan ke China," kata Banabera.

Ketua Harian Pengprop Pertina NTT, David Radja yang dihubungi, mengakui PB Pertina secara lisan meminta agar Deni Hitarihun disiapkan untuk mewakili Indonesia ke China. "Secara lisan PB Pertina meminta kami untuk menyiapkan Deni. Namun beberapa hari kemudian mereka membatalkan Deni, karena di Pelatnas sudah ada atlet kita, Robinson Djo yang satu kelas dengan Deni. Untuk Atris, dia kirim untuk menggantikan posisi Arenaldo Moniaga yang menolak ikut. Saya sudah protes ke PB Pertina mengenai hal ini, karena pembatalan ini bisa menimbulkan konflik di antara pelatih dan petinju kita," jelasnya.

Seperti diberitakan, Sekretaris Pertina NTT, Samuel Haning, S.H, mengatakan, PB Pertina menunjuk dua petinju NTT, Robinson Djo dan Atris Neolaka akan mewakili Indonesia dalam kejuaraan tinju dunia, China-ASEAN di di Naning Guanshi, China, 19-25 Desember 2008. Terkait polemik ini, Sekretaris PB Pertina, Pulo Pardede, tidak berhasil dihubungi karena hand-phone-nya tidak aktif. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Pemprop Gelar Senam dan Jalan Santai

LEBIH dari 500 orang yang berasal dari PNS, anggota TNI, Polri, karyawan swasta, anggota FOMI NTT, pelajar, organisasi pemuda, organisasi masyarakat dan masyarakat olahraga ikut dalam kegiatan jalan santai dan senam sehat di halaman rumah jabatan Gubernur NTT, Jumat (19/12/2008). Kegiatan yang dilepas Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya ini adalah salah satu bagian untuk memeriahkan hari ulang tahun (HUT) ke-50 Propinsi NTT, tanggal 20 Desember 2008.

Jalan santai tersebut mengambil star di halaman rumah jabatan Gubernur NTT, melewati jalan Soeharto, Jalan Herewila, Jalan Palapa dan berakhir di halaman depan rumah jabatan Gubernur NTT. Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, Wakil Gubernur NTT, Ir. Esthon L Foenay, M.Si dan para pejabat Pemprop NTT lainnya nampak ambil bagian dalam jalan santai tersebut.

Usai jalan santai dilakukan senam massal yang dipandu Semual Hauteas dan beberapa instruktur senam dari FOMI Propinsi NTT. Berjubelnya para peserta membuat suasana nampak cukup meriah.

Esthon Foenay yang mengomentari kegiatan tersebut, mengatakan, agar bisa bekerja dengan baik, masyarakat perlu berolahraga. "Kegiatan olahraga yang murah dan meriah seperti ini bisa memberikan inspirasi baru sehingga dapat menciptakan aparat birokrat yang sehat dan kuat. Dengan semboyan Sehati Sesuara Membangun NTT Baru kita harapkan akan terwujudnya masyarakat yang berkualitas, adil, demokratis dan sejahtera," ujarnya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

20 SD Ikut Kejuaraan Bridge

SEBANYAK 20 sekolah dasar (SD) di NTT mengikuti kejuaraan mini bridge/bridge di Aula El Tari Kupang, 18-19 Desember 2008. Kejuaraan ini dibuka secara resmi oleh Ketua Harian KONI Propinsi NTT, Ir. Esthon L Foenay, M.Si, Kamis (18/12/2008).

Panitia pelaksana dalam laporannya mengatakan, kejuaraan tersebut memperebutkan Piala Bergilir Gubernur NTT dan juga untuk memeriahkan HUT ke-50 NTT. Para juara akan diumumkan pada hari peringatan NTT emas, 20 Desember 2008. Para peserta bridge itu merupakan juara di tiap kabupaten.

Esthon Foenay dalam sambutannya, mengatakan, bridge merupakan salah satu olahraga yang kalau dibina dengan baik bisa berprestasi di tingkat nasional. Buktinya, kata Esthon, tahun 2006 lalu, bridge NTT merebut medali emas olahraga usia dini di Jakarta sehingga mewakili Indonesia ke kejuaraan tingkat Asia.

"Bridge bisa berprestasi kalau dibina dengan baik dan disiplin. Untuk itu agar olahraga bridge ini disosialisasikan ke desa-desa dan kecamatan. Selama ini, masyarakat hanya mengenal bridge untuk berjudi, bukan suatu olahraga yang mengadu teknik, taktik, kecerdasan, ingatan, dan konsentrasi. Padahal, bridge adalah olahraga prestasi yang sudah diikutkan ke PON," ujar Esthon yang juga Wakil Gubernur NTT itu.

Untuk pengembangan, katanya, dibutuhkan dukungan swasta. Hal ini karena biaya masih menjadi kendala dalam pembinaan olahraga di NTT. "Satu cabang saja, seperti sepakbola, membutuhkan biaya ratusan juta rupiah. NTT memiliki banyak atlet berpotensi, tetapi kesulitan yang dihadapi untuk pembinaan adalah keterbatasan dana," ujarnya.

Selain keterbatasan dana, manajemen di sejumlah pengurus cabang olahraga pun tidak jelas. "Ada sejumlah pengurus memanfaatkan kesempatan itu untuk mencari keuntungan pribadi atau kelompok. Karena itu perlu pembenahan pengurus pada setiap cabang," tegasnya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Petinju NTT ke Kejuaraan China-ASEAN

DUA petinju NTT, Robinson Djo dan Atris Neolaka akan mewakili Indonesia dalam kejuaraan tinju dunia, China-ASEAN di Naning Guanshi, China, 19-25 Desember 2008. Kedua petinju tersebut sudah bergabung dengan tiga petinju lainnya di Jakarta sejak Selasa (16/12/2008).

Sekretaris Pengprop Pertina NTT, Samuel Haning, S.H, yang dihubungi, Selasa (16/12/2008), mengatakan, penunjukan Robinson dan Atris dilakukan oleh PB Pertina. "Robinson dan Atris ditunjuk langsung oleh PB Pertina untuk bergabung dengan pertinju lainnya di Jakarta. Jadi, bukan Pertina NTT yang menetapkan petinju yang dikirim tapi PB Pertina," jelas Haning.

Wakil Ketua Komisi Teknik PB Pertina, Hengky Silatang, yang ditemui di Jakarta mengatakan, untuk kejuaraan di China, Indonesia akan mengirim lima petinju. Selain Robinson (48 kg) dan Atris Neolaka (54 kg), juga akan dikirim Julio Bria (51 kg/Bali), Mathias Mendiangan (57 kg/Sulut) dan Nasruddin (75 kg/NTB).

Hengky yang juga manajer tim tinju Indonesia mengatakan, kelima petinju itu tak diberikan target. Namun, dia berharap mereka mampu memberikan prestasi karena akan membawa nama negara di kejuaraan tersebut. Ajang ini juga menjadi kesempatan Pertina untuk memantau prestasi para petinju tersebut sehingga bisa disalurkan ke Pelatnas SEA Games atau Program Atlet Andalan (PAL) yang dirintis Kantor Mennegpora. (eko/kompas.com)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar