"Hadiah Untuk Mama"

TAK ada ungkapan berlebihan yang terlontar dari bibir Deni Hitarihun, Juliana Toh dan Ana Yunita Gelu yang merebut medali emas bagi NTT dalam PON XVII 2008. Bonus Rp 50 juta dan satu unit rumah tipe 38 membuat mereka terharu dan mengucapkan terima kasih.

"Saya tidak tahu akan gunakan uang ini untuk apa, tapi yang jelas ini adalah hadiah untuk mama. Saya akan serahkan semua ini untuk mama, biar dia yang mengaturnya," ujar Juliana Toh usai pemberian bonus di Kupang, Sabtu (19/7/2008).

Ditanya perasaannya tentang bonus, Juliana mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat NTT yang memberikan penghargaan tinggi kepada mereka. "Sebagai atlet saya jelas punya ambisi untuk menjadi juara. Dan, kalau perjuangan saya dihargai dengan bonus, saya ucapkan terima kasih. Saya menjadi juara karena ada dukungan dari pemerintah, masyarakat dan terutama karena kemauan Tuhan Yang Maha Esa," ujar Juliana, alumnus FISIP Undana ini.

Bagaimana dengan Deni Hitarihun? Deni tak menyangka akan mendapat penghargaan yang baginya disebut sangat spektakuler. "Saya memang tahu bahwa dapat emas akan diberi bonus Rp 50 juta, karena sudah diumumkan saat pelepasan. Namun saya tidak pernah tahu kalau akan ada bonus tambahan satu unit rumah. Ini benar-benar luar biasa. Terima kasih atas penghargaan ini," ujar Deni Hitarihun.

Lain lagi dengan Ana Yunita Gelu. Mahasiswa FISIP Undana ini selain menerima Rp 50 juta dan satu unit rumah, juga akan menerima bonus Rp 15 juta dari Pemkab TTU. Ana Yunita Gelu hanya tersenyum dan tak bisa berkomentar tentang bonus yang diterimahnya. "Belum ada rencana mau buat apa. Terima kasih Tuhan, terima kasih juga untuk semua yang telah kami dapatkan," ujar Yunita Gelu.

Atlet tinju, Yanto Fallo yang meraih medali perak dan mendapat bonus Rp 35 juta mengatakan, bonus tersebut akan digunakan untuk menyelesaikan kuliahnya di FKIP UKAW Kupang. "Saya akan bawa uang ini ke SoE untuk sembayang bersama keluarga dan selanjutnya digunakan untuk menyelesaikan kuliah di Unkris," ujar Yanto.

Pendapat yang sama juga diungkapkan Adriana Waru. Peraih medali perak cabang atletik nomor lari 3.000 meter steplechees asal Ngada ini mengaku bonusnya akan digunakan untuk kuliah. "Uang ini untuk selesaikan kuliah. Saya akan berlatih lebih keras agar lebih sukses," ujarnya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: , | 0 komentar

Bonus Rp 50 Juta dan Rumah

KUPANG, PK -- Pemerintah Propinsi (Pemprop) NTT memenuhi janji untuk memberikan bonus yang pantas kepada atlet peraih medali dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2008. Pemprop yang menggandeng pengusaha dan masyarakat pecinta olahraga NTT memberikan bonus Rp 50 juta dan satu unit rumah tipe 38 bernilai Rp 86 juta kepada para peraih medali emas PON XVII 2008. Pemberian bonus itu dilakukan dalam acara pesta rakyat di alun-alun Rumah Jabatan Gubernur NTT di Kupang, Sabtu (19/7/2008).

Tiga atlet peraih medali emas, yakni Deni Hitarihun (tinju), Juliana Toh dan Ana Yunita Gelu (kempo). Bonus uang diserahkan Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya. Bonus rumah diberikan secara simbolis oleh wakil pengusaha dan masyarakat olahraga NTT, yakni Victor Amstrong, Gustaf Oematan dan Anton Patimangoe.

Bonus uang juga diberikan kepada atlet peraih medali perak, yakni Rp 35 juta dan perunggu Rp 25 juta. Pemberian bonus untuk peraih medali perak dilakukan Wakil Gubernur NTT, Ir. Esthon L Foenay, M.Si yang juga adalah Ketua Harian KONI Propinsi NTT dan perunggu oleh Danrem 161 Wirasakti, Kolonel (Inf), Winston Simanjuntak.

Winston Simanjuntak yang juga Ketua Umum Pengprop Pertina NTT pada kesempatan tersebut menyatakan akan memberikan bonus kepada atlet cabang tinju peraih emas Rp 5 juta, perak Rp 3 juta dan perunggu Rp 2 juta. Walikota Kupang, Drs. Daniel Adoe yang juga adalah Ketua Umum Pengprop TI NTT tak mau ketinggalan. Untuk Dudy Baranuri dan Roy Hamad yang meraih medali perunggu, masing-masing akan diberi uang Rp 25 juta.

Informasi lain yang diperoleh, Pemkab TTU juga menyiapkan bonus Rp 15 juta kepada Ana Yunita Gelu. Pemkab TTS dikabarkan akan memberikan bonus kepada Yanto Fallo (tinju/perak), namun besarnya dan berupa apa bonus itu, belum diketahui. Bonus juga diberikan kepada para pelatih peraih medali emas Rp 10 juta, perak Rp 7,5 juta dan perunggu Rp 6 juta.

Gubernur Frans Lebu Raya mengatakan atlet NTT adalah pejuang yang mengharumkan nama daerah di tingkat nasional sehingga sudah sepantasnya mereka dihargai. "Saat mereka jatuh, mereka bangun dan berlari lagi. Saat dipukul atau ditendang mereka tidak mundur tapi maju dan membalas. Semua itu mereka lakukan untuk keharuman nama NTT di tingkat nasional. Karena itu, sudah sepantasnya mereka diberikan penghargaan," ujar Lebu Raya.

Lebu Raya mengatakan, bonus tidak boleh membuat para atlet terlena. Bonus, katanya, harus menjadi motivasi bagi atlet agar terus berlatih mempertahankan dan meningkatkan prestasinya. "Bonus ini bukan untuk memanjakan atlet, tapi untuk memotivasi mereka. Kepada yang belum berhasil, perjuangan kalian tetap dihargai, sehingga kalian harus berlatih lebih keras biar bisa meraih prestasi," ujarnya.

Ketua Kontingen PON XVII 2008 NTT, Ir. Andre Koreh, M.T bangga atas perhatian Pemprop NTT terhadap prestasi para atlet. "Jumlah bonus yang diberikan sangat membanggakan kita. Ada pelajaran penting yang harus dipetik dari prestasi olahraga kita tahun ini. Untuk itu, model pembinaan atlat di NTT akan dievaluasi dan dibahas bersama-sama, agar prestasi yang telah kita raih ini terus meningkat," ujarnya.

"Selama ini kita tidak pernah tahu apa yang dilakukan atlet-atlet kita selama mereka berlatih. Kita hanya melihat dan tahu kalau mereka sedang bertanding, tapi tidak pernah tahu bagaimana mereka bisa bertanding di arena. Untuk ke depan, mulai dari perencanaan anggaran, pelatihan, try out dan lainnya harus terus dikawal agar berjalan dengan baik. Mewakili atlet, ofisial dan pengurus cabang olahraga yang berlaga di PON XVII 2008, saya mengucapkan terima kasih kepada Pemprop NTT, para pengusaha dan masyarakat olahraga yang telah mendukung kami," kata Andre Koreh. (eko)

Bonus Peraih Medali PON XVII 2008
Dari Pemprop NTT
Medali emas Rp 50 juta + Rumah tipe 38
Medali perak Rp 35 juta
Medali perunggu Rp 25 juta

Dari Danrem untuk tinju
Medali emas Rp 5 juta
Medali perak Rp 3 juta
Medali perunggu Rp 2 juta

Dari Walikota Kupang/Ketua Pengprop TI NTT
Untuk Dudy Baranuri dan Roy Hamad (perunggu/taekwondo), masing-masing Rp 25 juta

Dari Pemkab TTU
Untuk Ana Yunita Gelu (emas/kempo) Rp 15 juta

Peraih medali PON XVII 2008
Medali emas: Deni Hitarihun (tinju), Juliana Toh, Ana Yunita Gelu (kempo)
Medali perak: Yanto Fallo (tinju), Andi Samol, Tezar Ismail (kempo), Adriana Waru (atletik)
Medali perunggu: Veronika Hakim (kempo), Tersiana Riwu Rohi, Mery Paijo (atletik), Getrudis Taek (tinju), Roy Hamad, Dudy Baranuri (taekwondo).

Lanjut...

Posted in Label: , | 0 komentar

Akhir Manis bagi Jatim

HARI terakhir Pekan Olahraga XVII 2008, Kamis (17/7/2008) sungguh manis bagi kontingen Jawa Timur (Jatim). Gelar juara umum PON bagi propinsi tersebut dilengkapi dengan medali emas dari cabang olahraga bergengsi, sepakbola. Di babak final sebelum upacara penutupan PON 2008 di Stadion Utama Palaran-Samarinda, Jatim mengalahkan Papua 1-0. Gol tunggal kemenangan Jatim dipersembahkan Rendy Irawan.

Gol pada menit ke-17 tersebut membungkam perlawanan Papua pada partai final yang disaksikan sekitar 45 ribu penonton. Pertandingan berlangsung keras dan cepat terutama diperagakan pemain-pemain Papua. Jatim pada babak pertama lebih banyak bertahan menghadapi gempuran tim asuhan Pelatih FC Yom.

Sesekali tim asuhan pelatih Aji Sanstoso itu melakukan serangan balik ke pertahanan Papua, tetapi gagal menjebol gawang Papua yang dikawal kiper Trio Hendi Ariko.

Usaha Jatim baru membuahkan gol menit ke-17 lewat Rendy Irawan yang memanfaatkan umpan Harmoko. Rendy yang berdiri bebas langsung menendang bola itu dengan kaki kiri ke gawang Papua. Sebenarnya kiper Papua bisa menangkap bola tendangan Rendy yang tidak terlalu keras tetapi tangkapannya kurang erat sehingga lepas dan masuk ke gawang.

Tertinggal satu gol membuat pemain-pemain Papua berusaha Memasuki babak kedua, Papua mendapat peluang untuk menyamakan kedudukan tetapi sundulan kepala Titus L Bonai terlalu tinggi di atas mistar gawang Jatim.

Tendangan keras pemain Papua, Fendri Ronald Mofu berhasil ditepis kiper Hery Prasetyo.Pada pertengahan babak kedua, pemain-pemain Jatim terlihat menurun staminanya tetapi mereka tetap disiplin menjaga lawan sehingga pemain lawan tidak bisa mencetak gol hingga pertandingan usai.

Wasit Fiator Ambarita dari Bandung mengeluarkan kartu kuning untuk Lukas Wandomen, Edison Ames, Kristian David Uron, dan Oktavianus (Papua), Harmoko, Juan Revi Auriqta, dan Sunaji (Jatim), serta satu kartu merah untuk kapten tim Papua, Yohanes T Joe.
Pelatih Jatim, Aji Santoso bersyukur bisa meraih medali emas.

"Kami sangat bersyukur karena Jatim bisa menjadi juara umum dan cabang sepakbola bisa meraih emas," katanya.Menurut dia, Jatim adalah juara sejati karena melengkapi kejayaan mereka dengan medali emas sepakbola.

Pengalungan medali bagi pemenang cabang sepakbola dilakukan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora), Adhyaksa Dault yang didampingi Ketua Umum KONI Pusat, Rita Subowo, Sekjen PSSI Nugraha Besoes dan undangan lainnya.

Kontingen Jawa Timur keluar sebagai juara umum PON dengan perolehan 139 medali emas, 114 perak dan 111 medali perunggu. Urutan kedua diraih DKI Jakarta dengan 122 medali emas, 118 perak dan 123 perunggu. Sedangkan tuan rumah Kalimantan Timur berada di urutan ketiga dengan perolehan 116 medali emas, 110 perak dan 115 medali perunggu. (ant)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

176 Rekor Pecah di Kaltim

SEBANYAK 176 rekor nasional, PON, SEA Games dan Asian Games pecah pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII di Kalimantan Timur, 5-17 Juli 2008. Kepada wartawan di Media Center Palaran Samarinda, Kamis (17/7/2008), Wakil Ketua Umum I KONI Pusat, Hendardji jumlah rekor yang pecah ini lebih banyak dibandingkan pada PON XVI/2004 Sumatera Selatan.

"Saya belum mendata rekor yang dipecahkan atlet pada PON XVI/2004 Sumatera Selatan tetapi yang jelas masih kalah dibandingkan PON XVII/2008," katanya.

Ia menyebutkan, dari 176 rekor yang dipecahkan tersebut terdiri dari 58 rekor nasional, 115 rekor PON, dua rekor SEA Games, dan satu rekor Asian Games.Rekor-rekor yang dipecahkan tersebut, menurut dia, berasal dari 10 cabang olahraga seperti angkat besi, angkat berat, atletik, renang, selam, golf, menembak dan lainnya.

Ia menambahkan, kompleks olahraga di Kaltim sekarang akan dimanfaatkan untuk pelaksanaan pelatnas 22 cabang olahraga Indonesia yang dipersiapkan tampil pada SEA Games 2009 di Laos.
"Juara satu sampai tiga akan dimasukkan dalam pelatnas SEA Games. Atlet peringkat empat dan lima juga masuk tetapi melihat usia dan prospek prestasi ke depan," katanya.

Pelatnas SEA Games yang mulai digelar bulan November 2008, menurut dia, akan menggunakan sistem promosi-degradasi hingga menjelang kontingen Indonesia berangkat ke Laos.
Ia mengakui, setiap penyelenggaraan PON ada sisi negatif dan positif, tetapi untuk PON/XVII Kaltim banyak nilai positifnya."Terbukti ada 176 rekor yang dipecahkan atlet hasil pembinaan dari induk oragnisasi olahraga dan KONI daerah," katanya.

Dia mengakui kendala yang dihadapi selama pelaksanaan PON XVII. Misalnya tempat penyelenggaraan yang tersebar pada enam kota yaitu Samarinda, Balikpapan, Tenggarong, Bontang, Tarakan dan Berau dengan jarak tempuh yang cukup lama.

Dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM) juga masih menghadapi kendala karena mereka belum terbiasa menghadapi event nasional seperti PON. "Tetapi saya kira tidak ada masalah karena ada pemecahan rekor yang cukup banyak di sini. Mudah-mudahan PON XVII menjadi titik awal kebangkitan olahraga nasional," katanya. (ant)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Atlet NTT tiba di Kupang hari ini

SELURUH atlet NTT yang berlaga di PON 2008 dijadwalkan tiba hari ini, Jumat (18/7/2008). Sebanyak 47 atlet dari tujuh cabang olahraga yang meraih tiga medali emas, empat perak dan enam perunggu itu akan diarak mengelilingi Kota Kupang.

"Para atlet akan disambut di Bandara El Tari Kupang. Mereka akan diarak mengelilingi Kota Kupang dan berakhir di Kantor Gubernur NTT. Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya dan Wakil Gubernur NTT, Ir. Esthon Foenay akan menerima secara resmi pada atlet di Lantai I Kantor Gubernur di Jl. El Tari-Kupang. Kegiatan ini merupakan bentuk penghargaan pemerintah kepada para atlet yang telah berjuang atas nama NTT," ujar Wakil Ketua Kontingen NTT, Andre Koreh.

Penyambutan kepada para atlet tidak hanya dilakukan Pemprop NTT. Menurut informasi yang diperoleh Pos Kupang, Wakil Bupati TTU, Raymundus Fernandez akan memimpin acara penyambutan kepada atlet asal Kefamenanu, TTU, Ana Yunita Gelu yang merebut medali emas dari cabang kempo. Ana Yunita Gelu akan diarak sejak dari perbatasan TTS dan TTU untuk diterima secara resmi di Kantor Bupati oleh Bupati TTU, Drs. Gabriel Manek, M.Si.

Para atlet peraih medali pada PON XVII 2008 akan menerima bonus pada tanggal 21 Juli mendatang. Bonus akan dibagikan kepada peraih satu medali emas Rp 50 juta, medali perak Rp 35 juta dan perunggu Rp 20 juta.

"Pemerintah propinsi telah melakukan rapat koordinasi dan rencananya akan membagikan bonus kepada para atlet pada tanggal 21 Juli. Bonus ini akan dibagikan juga kepada para pelatih yang atletnya meraih medali. Selain itu, kami juga akan memberikan rangsangan kepada atlet dan pelatih atau ofisial yang belum meraih medali," ujar Andre Koreh.

Andre Koreh menambahkan, selain bonus uang, Pemprop NTT akan memberikan bonus lain yang akan diumumkan saat pemberian bonus. "Akan ada hadiah lain selain uang kepada atlet peraih medali. Namun dalam bentuk apa bonusnya akan diumumkan langsung oleh gubernur dan wakil gubernur saat penyerahan bonus uang," jelas Andre Koreh. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Adriana Kecewa dengan Pemkab Ngada

ATLET atletik NTT, Adriana Waru merasa kecewa dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngada. Adriana yang merebut medali perak nomor lari 3.000 meter stepleschees mengatakan Pemkab Ngada tidak memberikan respon terhadap prestasinya.

Ditemui di tempat penginapan atlet di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (16/7/2008), Adriana mengaku iri dengan atlet peraih medali lainnya yang didukung pemerintah daerah asalnya. "Saya kecewa dengan Pemkab Ngada. Atlet lain pemerintahnya mengutus orang untuk memberikan dukungan saat dia bertanding, sedangkan saya tidak. Wakil Bupati TTU dan Wakil Walikota Kupang malah langsung datang ke Samarinda. Ada informasi bahwa Yunita Gelu malah akan diarak di Kefamenanu. Kalau seperti ini, saya akan pindah ke kabupaten lain saat porda," ujar mahasiswa FKIP UKAW Kupang itu.

Merebut medali perak, Adriana akan menerima bonus Rp 35 juta dari Pemprop NTT. "Saya akan gunakan uang itu untuk menyelesaikan kuliah. Saya akan berlatih lebih giat agar bisa meraih prestasi yang lebih tinggi," ujar peraih medali perunggu Kejuaraan Palajar Asia 2002 di Malaysia.

NTT sudah menyelesaikan pertandingan dan perlombaan, Selasa (15/7/2008). Semua atlet NTT dipulangkan secara bertahap ke Kupang. Pemulangan bertahap adalah konsekuensi dari kesiapan PB PON XVII yang hanya menanggung akomodasi atlet dan ofisial dua hari sebelum dan sesudah pertandingan.

Sekretaris Kontingen NTT, Eduard Setty mengatakan, saat ini para atlet tinju, pencaksilat dan kempo sudah tiba di Kupang. Hari ini, Kamis (17/7/2008), para atlet cabang taekwondo akan dipulangkan. Rombongan terakhir, kata Setty yang akan dipulangkan, yakni ofisial dan atlet cabang sepaktakraw dan tinju dan pengurus KONI NTT akan pulang hari Jumat (18/7/2008). "Semua atlet akan diterima secara resmi oleh Gubernur dan Wakil Gubernur NTT di Aula El Tari tanggal 18 Juli," jelas Setty. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

NTT "Sumbang" 5 Emas Bagi Kaltim

ATLET NTT hanya merebut tiga medali emas, empat perak dan empat perunggu di PON XVII 2008. Namun, KONI NTT mungkin boleh berbangga karena atlet binaanya menyumbang empat medali emas bagu tuan rumah, Kalimantan Timur (Kaltim) yang kini berada di peringkat kedua klasemen sementara perolehan medali. Mereka adalah atlet asal NTT yang mutasi ke Kaltim.

Empat emas itu datang dari cabang atletik lewat Fery Subnafeu di nomor marathon putri. Di cabang kempo atlet asal NTT, Kamilus de Lero dan Yules Umbu Pulu masing-masing menyumbang satu medali emas. Dua emas lainnya disumbang cabang taekwondo lewat Alfred Blegur dan taekwondoin berdarah Manggarai, Selvi Angela Jerosok.

Tidak hanya medali emas, Fery Subnafeu juga menyumbang dua medali perak bagi Kaltim di nomor lari 10.000 dan 5.000 meter. Atlet asal NTT lainnya yang pada PON 2004 merebut dua emas dan satu perak bagi NTT, Oliva Sadi, kali ini hanya menyumbang satu medali perak untuk Kaltim dari nomor lari 1.500 meter putri.

Medali perunggu juga direbut atlet asal NTT yang mutasi ke Kaltim, yakni Mansyur Yunus di cabang kempo dan Daniel Tampani di cabang tinju. Atlet asal NTT, Achmad Sake menyumbang dua medali perak bagi kontingen DKI Jakarta dari cabang atletik nomor lari 400 dan 200 meter.
Dari cabang tinju, menurut catatan Pos Kupang, ada sepuluh petinju asal NTT yang membela daerah lain. Mereka adalah Julio Bria (Bali), Silvester Lassa, Arif Tatibun, Michael Saada, Marthinus Rihi (Banten), Abia Beti (Jambi). Pieter Hari, Andreas Buitbesi (Lampung), Daniel Tampani, Jemi Neno (Kaltim) dan Antonius Johni dari Kalimantan Selatan. Julio Bria menyumbang medali perak untuk Bali. Sementara medali perunggu direbut Silvester Lassa, Arif Tatibun, Marthinus Rihi (Banten), Daniel Tampani (Kalimantan Timur), Abia Beti (Jambi) serta Pieter Hari dan Andreas Buitbesi (Lampung).

Menurut Sekretaris Pengprop Pertina NTT, Samuel Haning, masih ada beberapa petinju yang memperkuat daerah lain yang belum berhasil didata. "Mereka memilih pindah dengan alasan untuk masa depan, sehingga kami sebagai pengurus tidak bisa melarangnya," ujar Haning.

Oliva Sadi yang ditemui Pos Kupang di Samarinda mengaku lebih mencintai NTT ketimbang daerah lain. "Kalau saja setelah PON XVI 2004 dan ada kepastian mengenai masa depan kami di NTT, maka tidak mungkin kami pindah ke Kaltim. Meski berlomba atas nama Kaltim, namun tidak sepenuh hati. Setelah PON ini saya akan pulang ke Kupang untuk melanjutkan kuliah," ujar Oliva Sadi.

Terkait rencana kepulangan beberapa atlet yang mutasi ke NTT, Kepala Seksi Olahraga Dispora NTT, Ary Mulyadi, M.Pd mengatakan, NTT selalu terbuka. Meski demikian, Ary menyarankan agar mereka mengikuti prosedur mutasi yang benar. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Usai Sudah Perjuangan Atlet NTT

USAI sudah perjuangan atlet-atlet NTT di PON XVII 2008. Pada hari Selasa (15/7/2008), tim sepaktakraw NTT tersingkir setelah hanya menempati posisi ketiga dalam kualifikasi grup nomor beregu.

Di nomor beregu Lena Keraba, Ruslina Dida, Febi Manu Bale, Ani Tkesnai dan Yanti Laga Nawa sempat membuka peluang dengan menang atas Lampung, 2-1. Namun dalam pertandingan berikutnya, mereka ditekuk dua game langsung oleh Riau.

Lena dkk sempat memenangkan game pertama melawan Sumatera Selatan (Sumsel) di GOR Bontang. Namun, dua game berikutnya mereka kalah sehingga langsung tersingkir.
Lena Keraba mengatakan perjuangan mereka sudah maksimal. "Kami ingin merebut medali, namun kali ini kami belum sanggup. Kami minta maaf, karena mungkin harapan banyak orang agar kami membawa pulang medali belum tercapai," ujar Lena Keraba.

Dengan hasil ini, Kontingen NTT di PON XVII 2008 merebut tiga medali emas lewat Yunita Gelu dan Juliana Toh dari cabang kempo. Medali perak direbut Yanto Fallo (tinju), Andi Samol, Tezar Ismail (kempo) dan Adriana Waru (atletik). Medali perunggu dipersembahkan Tersiana Riwu Rohi, Mery Paijo (atletik), Veronika Hakim (kempo), Roy Hamad, Dudy Baranuri (taekwondo) dan Getrudis Taek (tinju).

Di PON XVII 2008, NTT mengirim 47atlet dari cabang kempo, tinju, pencaksilat, taekwondo, atletik, sepaktakraw dan bermotor. Cabang kempo merebut dua emas, satu perak dan satu perunggu. Tinju satu emas, satu perak dan satu perunggu. Atletik membawa pulang satu perak dan dua perunggu sedangkan taekwondo dari delapan atlet yang dibawa hanya membawa pulang dua perunggu.

Cabang yang tidak menyumbang medali adalah pencaksilat (empat atlet), sepaktakraw (lima atlet) dan bermotor yang membawa satu atlet. "Semua atlet telah berlatih keras, namun hasilnya seperti ini. Kita tidak bisa memaksa mereka berbuat lebih," ujar Wakil Sekretaris Umum KONI NTT, Eduard Setty.

Prestasi NTT di PON 2008 merosot jauh dibandingkan PON 2004 di Palembang. Empat tahun lalu, NTT merebut delapan medali emas, empat medali perak, empat perunggu dan berada di posisi ke-17 dari 32 propinsi di Indonesia.

Ketika melepas kontingen NTT 1 Juli 2008 lalu, Wakil Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya tidak membenani para atlet dengan target. Ketika itu, Lebu Raya mengharapkan atlet NTT berjuang sesuai kemampuan terbaik mereka. Wagub juga mengumumkan bahwa Pemerintah Propinsi (Pemprop) dan KONI NTT akan memberikan bonus senilai Rp 50 juta untuk setiap medali emas yang diraih atlet. Medali perak dihargai Rp 35 juta dan Rp 20 juta untuk medali perunggu.

"Untuk memotivasi para atlet pemerintah harus memberikan sedikit rangsangan. Tapi bonus ini bukan tujuan utama. Yang utama bagi adik-adik adalah meraih prestasi yang paling tinggi. Bonus ini bukan berarti membebani saudara dengan target berapa medali yang harus diraih. Tapi apa yang diberikan ini harus dipertanggungjawabkan kepada rakyat dengan memberikan prestasi terbaik bagi mereka," kata Lebu Raya kala itu (Pos Kupang, 2/7/2008). (eko)
Lanjut...

Perjuangan Sudah Maksimal

WAKIL Ketua Kontingen NTT, Ir. Andre W Koreh, M.T mengakui terjadi penurunan prestasi atlet NTT di PON XVII 2008. Meski demikian, ia menyadari para atlet sudah berjuang maksimal sesuai dengan kemampuan terbaik mereka.

"Sejak di Kupang kita memang tidak menargetkan berapa medali yang harus direbut para atlet. Namun, melihat potensi yang mereka miliki seharusnya lebih dari tiga medali emas yang bisa direbut. Tapi kita tidak bisa menyalahkan karena hasil ini adalah produk dari kita semua," ujar Andre.

Andre mengatakan, setelah PON akan ada evaluasi tentang sistem pembinaan olahraga di NTT. "Masalah kita sebenarnya ada pada dana. Bagaimana kita mau bina atlet dengan baik kalau mau jalan ke PON dana belum dicairkan. Semua daerah atletnya melakukan try out sampai luar negeri, atlet kita try out di daerah sendiri saja tidak pernah. Bagaimana dia bisa bersaing dan memiliki pengalaman bertanding untuk kualitas yang bagus," ujarnya.

Wakil Sekretaris Umum KONI Propinsi NTT, Eduard Setty, mengaku terkejut dengan prestasi ini. Padahal, kata Setty, KONI dan Pemerintah Propinsi NTT sudah berusaha untuk memotivasi para atlet dengan menaikkan jumlah bonus bagi peraih medali. "Ternyata jumlah bonus yang besar tidak berpengaruh terhadap pencapaian medali. Atlet-atlet kita tidak kalah kualitas dengan atlet daerah lainnya, hanya kurang beruntung," ujar Setty.

Lain halnya dengan Sekretaris Pengprop Pertina NTT, Samuel Haning, S.H. Samuel mengatakan prestasi cabang tinju di PON XVII 2008 menigkat. "Biasanya kita hanya bisa meraih satu emas dan satu perak, tapi kali ini kita bisa merebut satu emas, satu perak dan satu perunggu. Artinya tinju NTT mengalami peningkatan, meski seharusnya kalau sedikit beruntung medali yang diraih lebih banyak," ujarnya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

NTT Tambah Dua Emas

KONTINGEN NTT berhasil menambah dua medali emas dalam PON XVII 2008. Pada pertandingan, Senin (14/7/2008), NTT merebut medali emas lewat Deni Hitarihun dari cabang tinju dan Juliana Toh dari cabang kempo.

Secara keseluruhan NTT merebut tiga medali emas. Emas pertama disumbang Yunita Gelu dari cabang kempo. Harapan NTT untuk menambah medali emas masih ada pada cabang sepaktakraw yang hingga saat ini masih memainkan nomor beregu di Bontang.

Hingga kemarin NTT mengoleksi tiga medali emas, empat perak dan enam perunggu. Medali perak direbut Yanto Fallo (tinju), Andi Samol, Tezar Ismail (kempo) dan Adriana Waru (atletik). Medali perunggu direbut Tersiana Riwu Rohi, Mery Paijo (atletik), Veronika Hakim (kempo), Roy Hamad, Dudy Baranuri (taekwondo) dan Getrudis Taek (tinju).

Di Aula SMA 10, Samarinda, Kaltim, harapan NTT untuk menambah dua medali emas tak terwujud. Tezar Ismail yang turun di nomor randori kelas 65 kg kalah dari kenshi Bali, I Ketut Suwarna. Beruntung Juliana Toh bisa merebut medali emas setelah dalam final nomor randori kelas 51 kg, Toh mengalahkan kenshi Papua Barat, Fransiska Tumutu.

"Terima kasih Tuhan, terima kasih kepada seluruh masyarakat NTT yang sudah mendoakan saya sehingga bisa merebut medali emas. Saya berjuang total karena ada dukungan," ujar Juliana Toh usai pertandingan.

Harapan untuk menambah dua medali emas dari cabang tinju kandas. Deni Hitarihun berhasil menjadi yang terbaik di kelas 48 kg dengan mengalahkan Ismail Nahumaruri dari Jawa Barat, namun tidak sama halnya dengan Yanto Fallo.

Yanto yang bertanding di kelas 45 kg, memilih mundur di ronde ketiga saat melawan petinju Jawa Barat, Martin Surati. Yanto mundur saat sudah unggul 8-6, akibat gangguan kesehatan.
Dokter kontingen NTT, dr. Prijander Funay mengatakan, Yanto mengalami kekurangan cairan dalam tubuh sehingga sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Tenggarong sejak Minggu (13/7/2008) malam. Sejak Minggu malam, Yanto mencret sehingga tubuhnya menjadi lemah. Yanto yang menjalani perawatan di rumah sakit hingga Senin siang ternyata memiliki tekad yang kuat untuk bertanding.

"Kami sebenarnya tidak tega melihat dia bertanding karena kondisi tubuhnya cukup lemah. Namun, karena dia sangat ingin untuk bertanding, kami terpaksa menuruti kemauannya. Meski tadi dia memimpin poin, namun karena kondisinya sangat lemah, kami harus mundur.
Bagaimanapun keselamatan petinju sangat utama," ujar pelatih tinju NTT, Yusuf Naragale.

Deni Hitarihun saat melawan Ismail Nahumaruri bermain disiplin. Dukungan ratusan suporter yang terdiri warga NTT di Tenggarong membuat Deni bertanding penuh percaya diri. Lawannya memiliki tekad yang sama untuk merebut medali emas. Dia terus menekan Deni sejak ronde pertama.

Beruntung Deni bermain tenang sehingga mampu mengimbangi lawan dengan baik. Satu pukulan Deni di dahi Ismail, membuat petinju Jawa Barat itu sempat mendapat hitungan di ronde kedua. Deni memenangkan pertarungan dengan skor 19-9.

"Ini luar bisa. Saya tadi bermain dengan beban, karena Yanto sudah mengundurkan diri. Namun berkat dukungan suporter saya jadi percaya diri," ujar Deni Hitarihun. (eko)
Lanjut...

Pencaksilat Gagal Total

SESUMBAR pengurus Pengprop IPSI NTT, Ferdy Amatae, yang juga Ketua Pertandingan cabang pencaksilat PON XVII 2008 bahwa pesilat NTT asal Maumere-Sikka, Agatha Tresnawati akan merebut medali emas, tidak terbukti. Agatha malah gagal lolos ke babak kedua.

Dengan demikian cabang pencaksilat NTT gagal total di PON XVII 2008. I Putu Gede Saputra Jaya, Vivi Malelak dan Martina Bhoko sudah lebih dulu gagal. Agtha yang tampil di GOR Sempaja, Minggu (13/7/2008), memiliki poin terendah dari tim lainnya di Grup A, yakni DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Jawa Timur dan Sumatera Barat.

Wakil Sekretaris Pengprop IPSI NTT, Dominggus Haga yang menjadi tim manejer pencaksilat NTT mempersalahkan tim pelatih. "Agatha kalah karena pelatih salah. Dia seharusnya memperingatkan Agatha kalau waktunya sudah lewat. Saya benar-benar menyesal, namun tidak bisa berbuat banyak," ujarnya.

Cabang taekwondo yang menurunkan Tasya Risi, Maria Trisanti dan Ridwa Supoyo gagal mempersembahkan medali. Risi kalah dari Nurul Fatilah dari Kalimantan Timur. Maria Trisanti kalah dari taekwondoin Yogyakarta, Lia Karina sedangkan Ridwan Supoyo kalah dari Setya Bhekti asal Kalimantan Selatan.

Dari cabang atletik nomor marathon, Niko Silla dan Mery Paijo gagal menyumbang medali. Mery yang bertanding dalam kondisi demam, malah sudah tidak bisa melanjutkan lomba di kilometer enam. Niko Silla sebenarnya berpeluang menyumbang medali perunggu. Namun, saat lomba tersisa tiga kilometer, Niko yang sudah berada di posisi ketiga terjatuh dan tidak bisa melanjutkan lomba.

Dari cabang bermotor, andalan NTT, Rey Ratukore juga gagal menyumbang medali. Rey sebenarnya bisa medali di kelas 150 cc. Start dari pososi 15, Rey menyodok hingga posisi ketiga ketika balapan menyisakan empat putaran. Namun, tabrakan beruntun yang diawali jatuhnya pembalap Bali membuat Rey terpental sehingga shok motornya patah. Rey tak bisa melanjutkan lomba. "Saya minta maaf. Saya sudah yakin akan bisa merebut medali, namun kecelakaan sehingga tidak bisa lanjutkan lomba,"ujar Rey. (eko)
Lanjut...

Yanto dan Deni Optimis

PETANG ini, Senin (14/7/2008), Yanto Fallo dan Deni Hitarihun akan bertanding dalam final cabang tinju di GOR Tenggarong. Menjadi tumpuan harapan NTT untuk menambah medali emas, Yanto dan Deni optimis meraih hasil terbaik.

Dalam final kelas 45 kg, Yanto Fallo akan melawan petinju asal Jawa Barat, Martin Surati. Deni di kelas 48 kg juga akan melawan petinju asal Jawa Barat, Ismail Nahumaruri.

Yanto memang sempat demam pada, Sabtu (12/7/2008), namun setelah mendapat perawatan dari dokter kontingen NTT, dr. Prijander Funay, Yanto kini sudah siap. "Saya siap bertanding. Kami sudah beberapa kali pernah bertemu dan saya selalu menang. Tapi saya tahu kalau dia sangat siap untuk mengalahkan saya, sehingga saya akan bertanding hati-hati. Doakan saya biar bisa menyumbang medali emas," kata Yanto.

Deni Hitarihun yang sempat mengalami penurunan HB darah juga sudah siap bertanding. Melawan Ismail, Deni masih buta kekuatan lawan.Tapi bagi Deni, semua lawan sama kuat sehingga tetap harus diwaspadai. "Semua yang ikut PON ini pasti ingin juara, jadi saya tetap hati-hati. Mudah-mudahan saya bisa mengatasinya," ujar Deni.

Di cabang tinju, selain Yanto dan Deni, atlet lainnya, Atris Neolaka, Ando Ndolu, Abniel Daniel, Dewi Mamo dan Meliana Beteseran gagal menyumbang medali. Mereka kalah dalam pertandingan pertama. Petinju wanita lainnya, Getrudis Taek, meski kalah, namun menyumbang medali perunggu karena mendapat bye di putaran pertama.

Selain Yanto dan Deni di tinju, NTT masih memiliki harapan dari Juliana Toh dan Tezar Ismail di cabang kempo. Cabang taekwondo juga menyisakan Lola Blegur dan Etrin Tauk yang baru bertanding hari ini. Cabang sepaktakraw hari ini akan bertanding di nomor beregu putri.
"Kita harus optimis kalau harapan untuk meraih medali emas masih ada. Seluruh pecinta olahraga NTT harus memberikan dukungannya. Prestasi atlet-atlet kita adalah untuk NTT," ujar Wakil Ketua Kontingen NTT, Ir. Andre W Koreh, M.T. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: , , | 0 komentar

Yunita Rebut Emas Pertama

KENSHI asal Kefamenanu, TTU, Ana Yunita Gelu merebut medali emas pertama bagi kontingen NTT dalam PON XVII 2008 di Kalimantan Timur (Kaltim). Dalam final cabang kempo nomor randori kelas 45 kg putri di Aula SMA 10 Samarinda, Minggu (13/7/2008), Yunita menang atas kenshi Jawa Timur, Melani.

Yunita lolos ke final setelah mengalahkan kenshi Sulawesi Selatan, Ade Irma, sedangkan Melani mengalahkan Imelda dari Sulawesi Tenggara. Dengan demikian, medali perak untuk Melani, sedangkan perunggu diraih Ade Irma dan Imelda.

Cabang kempo juga menyumbang medali perak dari kenshi Andi Samol di kelas randori 50 kg putra. Andi Samol kalah di final dari kenshi Sulawesi Selatan, Ronald Hiuyanto. Medali perunggu kelas ini direbut Adi Surya dari Bengkulu dan Arif Satria dari Sumatera Barat.
"Yunita tampil luar biasa. Dia memiliki semangat juang yang patut dicontoh atlet lainnya. Mudah-mudahan kemenangan ini membuat rekan-rekannya termotivasi untuk meraih medali," ujar Wakil Ketua Kontingen NTT, Ir. Andre W Koreh, M.T.

"Puji Tuhan. Ini berkat bagi NTT setelah cabang lainnya gagal. Mudah-mudahan atlet cabang lain juga bisa merebut medali emas," ujar Wakil Sekretaris KONI NTT, Eduard Setty.

Cabang kempo masih memiliki harapan untuk menambah perbendaharaan medali emas setelah Juliana Toh yang bertanding di kelas 51 kg putri dan Tezar Ismail di kelas 65 kg putra lolos ke final. Juliana Toh menang atas Crisna Sari Dewi dari Yogyakarta. Di final yang akan berlangsung, Senin (14/7/2008) pagi, Juliana Toh akan melawan kenshi Papua Barat, Fransiska Tumutu.

Tezar Ismail lolos ke final setelah mengalahkan peraih medali emas pra PON XVII asal Papua Barat, Dominggus Sahuburua. Di final yang juga berlangsung hari ini, Tezar akan melawan I Ketut Sunata dari Bali.

Ketua Harian Pengprop Perkemi NTT, Barnabas nDjurumana, S.H mengharapkan Juliana dan Tezar bisa mengikuti jejak Yunita Gelu. "Kalian berdua harus berusaha keras. Tidak ada kata menyerah. Kalaupun nanti kalah, kalian harus kalah secara terhormat, yakni dengan memberikan perlawanan yang maksimal," ujarnya.

"Saya sudah siap bertanding di final. Saya harus merebut medali emas. Atlet Papua Barat yang menjadi lawan saya memiliki kelebihan, ngotot dan pantang menyerah. Saya akan hati-hati agar bisa merebut medali," demikian Juliana Toh. Sementara Tezar Ismail mengatakan, kenshi Bali yang menjadi lawannya cukup tangguh. "Dia tangguh dan bagus. Kita lihat saja nanti," ujarnya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: , | 0 komentar

Yunita ke Final, Ayu Perunggu

KENSHI NTT asal Kefamenanu, Ana Yunita Gelu maju ke final cabang beladiri kempo. Dalam semifinal di Aula SMA 10 Samarinda, Sabtu (12/7/2008), Yunita yang bertanding di kelas 45 kg plus menang atas kenshi Sulawesi Selatan, Ade Irma.

Yunita bermain sangat hati-hati. Dukungan penonton NTT yang terus meneriakkan namanya, memompa semangat bertanding Yunita. Yunita menang dengan satu wasaari. Dia menyusul kenshi NTT lainnya, Andi Samol yang lebih dulu lolos ke final.

Di kelas 51 kg plus, kenshi NTT Juliana Toh juga maju ke semifinal. Juliana Toh menang dua wasaari atas Marini dari Propinsi Kepulauan Riau. "Saya sangat senang bisa masuk ke semifinal. Lawan berikut akan berat, namun saya sudah siap untuk mengalahkannya," ujar Toh usai pertandingan.

Kenshi NTT lainnya yang lolos ke semifinal adalah Tezar Ismail yang bertanding di kelas 65 kg. Tezar menang satu wasaari atas kenshi Sumatera Barat, Hendri Yanova. Tezar sempat kesulitan dalam duel ini. Lawannya lebih dulu unggul satu wasaari di awal ronde. Namun, Tezar bisa menyamakan poin sehingga pertandingan dilanjutkan dengan waktu tambahan. Tezar beruntung lebih dulu memasukkan satu tendangan sehingga memenangkan pertandingan.

Sukses Yunita, Juliana dan Tezar tidak diikuti kenshi lainnya. Veronika Hakim yang diunggulkan merebut medali emas kelas 45 kg ke bawah hanya bisa membawa pulang medali perunggu setelah kalah kenshi Papua Barat, Christina Silabun.

Paschalia Panggapaang yang bertanding di 48 kg putri juga gagalke semifinal setelah kalah dari kenshi Jawa Barat, Odilia Lasrina. Paschalia sempat digotong tim medis karena mendapat tendangan keras di daerah vital. Meski mampu melanjutkan pertandingan, namun Paschalia tidak maksimal sehingga kalah.

Nasib tragis dialami kenshi NTT di kelas 70 kg plus, Alfons Theodorus. Bermain imbang tanpa poin di waktu normal dan perpanjangan waktu, Alfons kalah dari Mansyur Yunus (Kalimantan Timur) yang mutasi dari NTT. "Alfons seharusnya memenangkan pertarungan karena dia lebih agresif. Semua orang melihat dan mengakui itu, namun karena melawan tuan rumah, kita tidak bisa berbuat banyak," ujar Wakil Ketua Kontingen NTT, Andre Koreh.

Di nomor embu beregu putra, di penyisihan pertama, NTT yang menurunkan, James Pah, Frengky Gewe, Muhammad Jihad dan Rizal Sobo meraih 258 poin. Di embu beregu campuran yang menurunkan Frengky Gewe, Janeth Dethan, Miyati Barapa dan Jems Pah, NTT meraup 260 poin.

Taekwondo
CABANG Taekwondo menambah perbendaharaan medali perunggu bagi NTT lewat Dudy Baranuri yang bertanding di kelas feather putra. Perjuangan Dudy untuk merebut medali perunggu dalam pertandingan di GOR Universitas Mulawarman cukup berat. Mengawal partai pertama, Dudy menang 5-2 atas taekwondoin Jawa Timur, Andrian. Lolos ke perempatfinal,


Dudy bertemu atlet Maluku, Erlan Han. Dengan perjuangan melelahkan Dudy menang 7-3.
Di semifinal, Dudy bertemu atlet Jawa Barat, Taufik Kresna. Dudy tak bisa berbuat banyak ketika Taufik yang mendapat bye di putaran pertama bergerak lincah. Dudy kalah 0-5.
Partai lainnya di kelas fin putra, Jasson Hornay yang diharapkan bisa mempersembahkan medali ternyata bertanding di bawah penampilan terbaik. Jasson kalah 1-5 dari taekwondoin Kepulauan Riau, Irwnasyah.

Hari ini, Minggu (13/7/2008), cabang taekwondo akan menurunkan Ridwan Supoyo (flay), Maria Trisanti (bantam). Ridwan akan melawan atlet Kalimantan Tengah, sementara Maria Trisanti dari Yogyakarta. Satu taekwondoin lainnya, Tasya Rissi bermain di perempatfinal menunggu pemenang antara taekwondoin Kalimantan Timur melawan Jawa Timur.

Di cabang pencaksilat, setelah Martina Bhoko dan I Putu Gede Saputra Jaya tersingkir kali ini giliran Vivi Malelak yang tersingkir. Melawan Jayanti dari Jawa Tengah di GOR Sempaja, Samarinda, Vivi kalah 2-3. Dengan kekalahan ini, maka pencaksilat kini tingga menyisakan Agatha Tresnawati. Agatha bertanding dalam nomor tunggal putri, Senin (14/7/2008). (eko)

Jadwal Minggu (13/7/2008)
Kempo: Semifinal randori dan final embu. Taekwondo: Tasya Rissi, Maria Trisanti, Ridwan Supoyo. Atletik: Mery Paijo dan Niko Silla (Final marathon putra dan putri). Bermotor: Rey Ratukore (final 125 cc dan 150 cc).

Lanjut...

Adriana Rebut Perak

ATLET putri Adriana Waru memberi secuil kegembiraan bagi kontingan NTT sampai hari kedelapan penyelanggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2008 di Kalimatan Timur.Dalam lomba nomor lari 3.000 meter steplechess di lintasan atletik Stadion Palaran, Samarinda, Sabtu (12/7/2008 ) petang, Adriana merebut medali perak. Medali perak adalah hasil terbaik yang diraih atlet NTT sejauh ini.

Medali emas nomor ini direbut atlet Kalimantan Timur (Kaltim), Rini Budiarti. Nyai dari Sumatera Utara merebut medali perunggu. Pemegang rekor nasional nomor ini, Oliva Sadi, atlet NTT yang mutasi ke Kaltim hanya berada di posisi kelima.

Adriana menunjukkan semangat juang yang luar biasa. Sejak garis start, Adriana menempel ketat Rini Budiarti. Berada satu baris bersama Oliva Sadi dan Nyai, Adriana perlahan tapi pasti mulai menjauh bersama Rini di putaran kedua. Posisi ini bertahan hingga garis finish.

Adriana yang ditemui usai lomba mengatakan, prestasi ini di luar dugaannya. "Saya tidak pernah berlatih maksimal untuk nomor ini karena peralatan dan lintasan kita tidak punya. Saat mulai lomba saya memiliki tekad untuk meraih medali karena ini nomor terakhir saya. Saya tidak dapat medali di nomor 1.500 meter sehingga saya tadi berusaha keras dan ternyata berhasil. Terima kasih untuk semua dukungan dan doa yang telah saya dapat," ujar Adriana.

Sampai kemarin, NTT mengoleksi medali satu perak dari Adriana Waru dan perunggu yang disumbang Tersiana Riwu Rohi, Mery Paijo (atletik), Roy Hamad, Dudy Baranuri, Veronika Hakim (taekwondo) dan Getrudis Taek (tinju).

Nomor Marathon
Pagi ini, Minggu (13/7/2008), nomor marathon putra dan putri akan dilombakan. NTT menurunkan Niko Silla dan Mery Paijo. Pelatih atletik NTT, Soleman Natonis mengatakan, kedua atlet cukup siap.

Menurut Natonis, Mery Paijo sempat demam dan panas tinggi usai berlomba di nomor lari 10.000 meter, Jumat (11/7/2008), namun kini sudah mulai pulih. "Dia sudah siap bersama Niko. Atlet-atlet kita tetap tampil sebagai underdog dan tidak mau diunggulkan. Kita mau agar mereka termotivasi untuk bisa mengalahkan atlet-atlet nasional yang ada," ujar Natonis.

Mery Paijo mengakui, perjuangan akan berat. "Saya sudah siap, namun tidak 100 persen karena baru sembuh," ujar Mery.Niko Silla juga mengatakan tekadnya untuk berjuang total. Gagal di nomor 10.000 meter, Niko kini menargetkan nomor marathon.

Sementara pembalap NTT, Rey Ratukore menempati peringkat ketiga dalam sesi kualifikasi nomor balap motor di Sirkuit Kalan, Samarinda, Sabtu (12/7/2008). Di nomor 150 cc, Rey menempati peringkat 12 dari 120 pembalap.

Manejer cabang bermotor NTT, Melkisedek L Madi mengatakan, Rey harus bersaing ketat dalam lomba, Minggu (12/7/2008)."Saingan sangat berat. Rey main sendiri, sedangkan lawannya main dalam tim. Ini akan berat, karena yang saya lihat dalam latihan tadi, Rey dijepit dan malah di kelas 150 cc dia disenggol sehingga terjatuh," jelasnya.

Mengenai peluang Rey, Melkisedek yang didampingi pelatih bermotor NTT, Dios Ratukore mengatakan tetap ada. "Kalau tidak ada hal-hal di luar dugaan kita, saya sangat yakin kalau Rey akan bisa bersaing," kata Dios Ratukore.

Rey sendiri optimis. Meski demikian, dia lebih mewaspadai pembalap tuan rumah, Kalimantan Timur ketimbang pembalap Yogyakarta dan Jakarta. "Semua motor yang kita pakai ini adalah standard dari pabrik jadi semua memiliki setingan yang sama. Tapi lihat pembalap tuan rumah, mereka tidak memiliki pembalap nasional, namun semua kelas mereka kuasai. Sebagai tuan rumah, mereka bisa berbuat apa saja untuk merebut medali," demikian Rey. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: , , , , | 0 komentar

Yanto dan Deni ke Final

HARAPAN tim tinju NTT untuk menuai medali emas masih terbuka. Dua atlet andalan, Yanto Fallo dan Deni Hitarihun melenggang ke babak final cabang tinju PON XVII 2008.

Dalam pertandingan di GOR Tenggarong, Jumat (11/7/2008), Yanto menang angka atas petinju NAD, Deri dengan skor 22-13. Deni menang atas petinju Papua, Eduardo Limaheking dengan skor 16-7. Di final, Yanto akan melawan petinju Jawa Barat, Martin Surati, sedangkan Deni melawan petinju Jawa Barat, S.

Melawan Deri, Yanto bermain hati-hati. "Saya sempat kena pukulan keras di dagu pada awal ronde pertama. Pukulannya sangat keras sehingga saya berusaha bermain taktis dengan menjaga jarak," ujar Yanto usai pertandingan.

Deni tampil agak berbeda. Deni terlihat kurang bertenaga, sehingga pukulan-pukulan mematikannya nyaris tak pernah keluar. Meski begitu, Deni bermain taktis untuk melayani Eduardo yang bermain sangat agresif. "Tekanan darah saya turun, sehingga saya kurang fit. Beruntung dia bermain kurang bagus sehingga saya bisa melayaninya," ujar Deni.

Sekretaris Pengprop Pertina NTT, Samuel Haning tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. "Penampilan Yanto dan Deni cukup mengobati kekalahan rekan-rekannya," ujar Haning.

Sementara dua pesilat NTT, Martina Bhoko dan I Putu Gede Saputra Jaya langsung kalah di pertandingan hari pertama cabang pencaksilat. Bertanding di kelas B putri, Marthina kalah dari pesilat Sulawesi Tenggara, Permata Kemalasari. Putu Gede di kelas E putra kalah dari pesilat Sumatera Utara, Sumidar Oktina.

Cabang pencaksilat pagi ini akan menurunkan Vivi Malelak di kelas A putri. Vivi yang bye di putaran pertama menghadapi Jayanti dari Jawa Tengah. Agatha Tresnawati di nomor tunggal putri baru bertanding, Senin (14/7/2008). (eko)
Lanjut...

Posted in Label: , , | 0 komentar

Mery dan Roy Sumbang Perunggu

ATLET atletik NTT, Mery Paijo menyumbang medali perunggu dari nomor lari 10.000 meter. Medali perunggu juga disumbang Roy Hamad dari cabang taekwondo kelas feather putra. Sampai Jumat (11/7/2008), NTT mengumpulkan tiga medali perunggu.

Dalam lomba di lintasan atletik Stadion Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (11/7/2008), Mery Paijo mengakui keunggulan Triyaningsih (Jawa Tengah) dan Ferry Subnafeu (Kalimantan Timur). Triyaningsih tampil mengagumkan. Sejak start, atlet yang sudah lolos kualifikasi Olimpiade Beijing itu langsung meninggalkan lawan-lawannya. Triyaningsih malah overlap terhadap Fery Subnafeu dan Mery Paijo.

Triyaningsih merebut medali emas dengan catatan waktu 34.41.63 menit. Subnafeu, mantan atlet NTT yang mutasi ke Kaltim, berada di posisi kedua dengan waktu 37.03.80. Sementara Mery Paijo mencatat waktu 39.31.07 menit.

Prestasi Mery tidak diikuti Adriana Waru. Turun di nomor lari 1.500 meter, Adriana berada di posisi keempat. Medali emas nomor ini direbut Rrini Budiarti dari Kaltim. Oliva Sadi, atlet NTT yang mutasi ke Kaltim, merebut medali perak sedangkan atlet Jawa Tengah, Witarai merebut perunggu.

Petang ini, Adriana akan berlomba di nomor lari 3.000 meter steplechees. Atletik masih menyisakan nomor lari marathon yang akan diikuti Niko Silla dan Mery Paijo yang akan dilombakan pada Minggu (13/7/2008).

Dari cabang taekwondo, Roi Hamad membuka harapan NTT dengan merebut perunggu. Mengawali pertarungan di kelas feather, Roy mengalahkan juara nasional asal DKI Jakarta, Afrizal Tanjung dengan skor 11-6. Namun, di babak semifinal, Roy gugur. Menghadapi mantan taekwondoin NTT, Alfred Blegur yang mutasi ke Kaltim, Roy kalah knock out (KO) di ronde pertama. Alfred yang unggul teknik dan skill, hanya butuh waktu tidak lebih dari sepuluh detik untuk menjatuhkan Roy.

Ketua Harian Pengprop TI NTT, Hary Teofilus mengatakan Roy sudah berusaha maksimal. "Taekwondo NTT baru memainkan satu atlet dan merebut medali perunggu. Kita harapkan ini akan menjadi motivasi bagi atlet lainnya untuk menambah medali. Saya bilang kepada mereka bahwa sekarang harapan NTT untuk berprestasi ada di tangan kalian, jadi usahakanlah untuk bisa merebut medali," ujar Teofilus.

Pagi ini dari cabang taekwondo, NTT akan menurunkan Jasson Hornay di kelas fin dan Dudy Baranuri di kelas heavy putra. "Kedua atlet ini sudah siap," ujar pelatih taekwondo NTT, Agus Petruzs. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: , | 0 komentar

PON 2012 Hanya Pertandingkan Cabor Olimpiade

Bandung (ANTARA News) - Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII 2012 di Pekanbaru dipastikan hanya mempertandingkan cabang olahraga dan nomor yang dipertandingkan pada Olimpiade.

"PON XVIII di Pekanbaru hanya mempertandingkan nomor yang dipertandingkan pada Olimpiade, semuanya harus dari sekarang sehingga tidak jadi perdebatan lagi nantinya," kata Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora) Adhyaksa Dault di Bandung, Rabu malam.

Hal itu menurut Menpora, sudah menjadi ketentuan dalam Undang Undang tentang keolahragaan di Indonesia dan harus dilaksanakan pada PON XVIII mendatang sehingga pembinaan olahraga lebih optimal.

Namun bila ada nomor-nomor pertandingan non olimpiade yang masuk cabor PON XVIII, maka klasifikasinya akan ditentukan dengan kriteria tertentu.

"Rencananya minggu depan saya akan rapat dengan KONI Pusat dan KONI daerah untuk mensosialisasikan rencana itu," kata Menpora.

Terkait kemungkinan munculnya penolakan dari KONI beberapa daerah di Indonesia, kata Adhyaksa Dault KONI daerah harus tunduk pada UU yang ada terkait olahraga.

"Kementerian Pemuda dan Olahraga memiliki otoritas untuk menetapkan jumlah cabor pada PON di masa mendatang," kata Menpora.

Ia menyebutkan, tidak bisa mengubah cabor PON XVII/ 2008 di Kaltim karena telah ditetapkan sebelumnya. Namun untuk PON XVIII akan dilakukan pengaturan cabor PON yang mengacu pada cabang pertandingan pada Olimpiade.

"Nantinya tak boleh lagi ada jual beli atlet," katanya.(*)

http://www.antara.co.id/arc/2008/8/21/menpora-pon-xviii-2012-hanya-pertandingkan
cabor-olim piade/
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Kempo Buka Harapan

CABANG beladiri kempo membuka harapan perolehan medali bagi kontingen NTT. Dalam pertandingan di Aula SMA 10 Samarinda, Jumat (11/7/2008), Andi Samol lolos ke final setelah mengalahkan Yoshicachi dari Sulawesi Tengah. Tidak hanya Andi, Yunita Gelu dan Veronika Hakim juga lolos ke semifinal. Andi yang turun di kelas 50 kg menang telak dengan dua kali wasaari atas lawannya. Di final, Andi akan melawan kenshi Sumatera Barat, Arif Satria.

Yunita Gelu di kelas 45 kg plus juga lolos ke semifinal setelah menang atas Dedeh Indriyani dari Nangroe Aceh Darusalam (NAD). Veronika Hakim yang bertanding di kelas di bawah 45 kg lolos ke semifinal setelah menang dua kali wassari atas Alulfah dari Kepulauan Riau.

Di kelas 51 kg plus, Juliana Toh juga lolos ke perempatfinal setelah mengalahkan kenshi Sumatera Utara, Ari Kurniawati dengan satu kali wasaari. Kenshi NTT lainnya, Alfons Theodorus dan Tesar Ismail maju ke perempatfinal dengan bye. Namun, Alfons langsung menemui lawan berat, yakni atlet Kaltim, Mansyur Yunus yang mutasi dari NTT.

Di nomor embu, pasangan William Halim dan Risal Sobo masuk ke babak final. Pengumuman pemenangnya akan dilakukan pagi ini. Di nomor embu pasangan campuran 1 Kyu , Cindy Bengu dan William Halim berhasil meraup 260 poin di penyisihan pertama. Sayangnya, nomor embu beregu putri NTT tersingkir karena mendapat nilai paling kecil, yakni 253. "Peluang tetap ada," ujar Manajer kempo NTT, Jonathan Lenadjila.

Sampai kini NTT belum berhasil meraih medali emas. Namun, Wakil Ketua Kontingen NTT, Ir. Andre W Koreh mengatakan peluang menyamai prestasi PON 2004 masih terbuka.

"Saat ini kan masih babak penyisihan, jadi kita belum bisa memprediksi berapa medali yang kita rebut. Yang jelas, NTT ikut lebih dari 30 nomor pertandingan dan lomba, sehingga peluang mendapatkan medali emas masih terbuka," ujar Andre.

Untuk mencapai prestasi itu, Andre mengatakan, KONI NTT dan pengurus cabang olahraga terus memotivasi para atlet untuk berjuang total. "Kami selalu berusaha untuk dekat dengan para atlet dan terus memberikan dorongan. Kalau mereka berhasil, bukan hanya bonus yang mengalir banyak tapi nama NTT akan terangkat di tingkat nasional," ujar Andre. (eko)

Jadwal Sabtu (12/7/2008):
Taekwondo: Jasson Hornay (Fin), Dudy Baranuri (Heavy). Atletik: Adriana Waru (3.000 meter). Kempo : Penyisihan randori dan embu. Pencaksilat : Vivi Malelak (kelas A putri). Bermotor: Rey Ratukore (Kualifikasi).
Lanjut...

Beban Yanto Fallo dan Deni Hitarihun

MELOLOSKAN delapan atlet ke PON adalah sejarah terbaik dunia tinju NTT dan memberi harapan medali emas. Namun, harapan itu agaknya sulit terwujud. Enam dari delapan petinju NTT bertumbangan sehingga menjadi beban bagi Yanto Fallo dan Deni Hitarihun yang akan bertanding di babak semifinal, Jumat (11/7/2008).

Enam petinju NTT lainnya sudah kalah yakni Atris Neolaka, Ando Ndolu, Meliana Beterseran, Dewi Mamo, Getrudis Taek dan Abniel Daniel. Getrudis beruntung mendapat bye di putaran pertama dan lolos ke babak semifinal sehingga mengantongi medali perunggu. Beban prestasi tinju NTT kini ada di pundak Yanto Fallo (45 kg) dan Deni Hitarihun (48 kg).

Petang ini, Jumat (11/7/2008), Yanto dan Deni akan bermain di semifinal. Kekalahan rekan-rekannya mengganggu persiapan mereka untuk mengaharumkan nama Flobamora.
"Kekalahan rekan-rekan jelas membuat kami terbebani. Tapi kekalahan itu akan kami jadikan motivasi. Saya akan berusaha sekuat tenaga agar bisa memenangkan pertandingan. Kalah menang adalah hal biasa, tapi saya tetap memiliki keyakinan," ujar Yanto.

Yanto dan Deni diunggulkan lolos ke final. Kedua petinju senior ini berjanji bermain hati-hati. "Lawan kami sudah pasti akan berusaha mengalahkan kami. Segala sesuatu bisa saja terjadi, sehingga kami akan bermain dengan hati-hati," tambah Deni.

Harapan menuai medali dari kelas 60 kg lewat Abniel Daniel kandas. Melawan petinju Sulawesi Selatan, Indra Faisal di GOR Tenggarong, Kamis (10/7/2008), Anbmiel kalah knock out (KO) di ronde ketiga. Abniel sebenarnya menguasai pertarungan. Sebelum terjatuh, Abniel unggul skor 19-10. Di ronde kedua, Indra Faisal yang sudah tiga kali dikalahkan Abniel dalam pertemuan sebelumnya, dua kali mendapat hitungan wasit karena mendapat pukulan telak Abniel. Namun di ronde ketiga, Abniel kurang hati-hati. Berniat menjatuhkan lawan, Abniel justru menabrak pukulan liar Indra Faisal yang bersarang telak di dagunya. Abniel terjatuh dan tidak bisa melanjutkan pertarungan karena harus mendapat pertolongan medis.

"Ini kesalahan yang sangat disesalkan. Dia terlalu menganggap remeh lawan, sehingga akibatnya demikian," ujar pengurus Pengprop Pertina NTT, Habib Gutban usai pertandingan.

Pelari NTT Niko Silla yang turun di nomor lari 10.000 meter, Kamis (10/7/2008), gagal mempersembahkan medali. Sama halnya dengan atletik, cabang sepakraw di nomor double event juga tersingkir.

Niko yang berlomba di Stadion Palaran, Samarinda, mulai pukul 07.00 Wita, sempat memimpin lima putaran pertama. Namun, akibat salah strategi, atlet senior seperti Yehuza (Kaltim), Jauhari Johan (Sumatera Selatan) perlahan-lahan mendahuluinya. Di dua putaran terakhir, Niko berusaha mengejar namun tidak mampu sehingga masuk finisih di posisi kelima. Juara pertama ditempati Jauhari Johan, disusul Yehuza dan Agus dari Jawa Tengah.

"Saya salah perhitungan. Mereka tiba-tiba datang dan mendahului saya," ujar Niko Silla usai lomba. Meski demikian, Niko masih optimis di nomor marathon. "Target saya memang di nomor marathon. Saya akan berusaha untuk bisa merebut medali," ujar anggota TNI Kodam Udayana ini.

Dari cabang sepaktakraw, Lena Keraba dkk sempat membuka harapan NTT ketika mengalahkan Sumatera Selatan 2-0 di perdelapanfinal. Namun, melawan Jawa Timur di perempatfinal, Lena Keraba, Febi Manubale dan Ruslina Dida keok. "Kami kecolongan ketika memasuki poin ke-15. Mereka layak menang," ujar Lena usai pertandingan di GOR Bontang. Sepaktakraw masih bersaing di nomor beregu mulai Senin (14/7/2008). (eko)

Jadwal Jumat (11/7/2008)
Tinju (semifinal): Yanto Fallo vs Deri (Aceh), Deni Hitarihun vs Eduardo Limaheking (Papua Barat). Pencaksilat: Marthina Bhoko (Penyisihan kelas B putri), Agatha Trisnawati (nomor tunggal putri). Taekwondo : Roy Hamad (fly putra). Kempo: Lanjutan penyisihan. Atletik: Adriana Waru (lari 1.500 meter), Mery Paijo (lari 10.000 meter)
Lanjut...

Posted in Label: , , | 0 komentar

Yunita Gelu ke Perempatfinal

KENSHI NTT, Yunita Gelu lolos ke perempatfinal nomor randori 45 kg. Melawan kenshi tuan rumah, Kalimatan Timur, Nurjanah di GOR SMA 10 Samarinda, Kamis (10/7/2008), kenshi asal Kefamenanu itu menang 5-0. Di perempatfinal, Yunita akan melawan kenshi asal NAD, Dedek Sandriani.

Bertanding dari pita merah, Yunita yang didampingi simpai Samuel Untung langsung menyerang lawan. Nurjanah tidak sempat mengelak ketika sebuah tendangan Yunita bersarang telak di dadanya.

Mengamankan poinnya, Yunita bermain taktis. Yunita hanya sesekali melakukan counter bila diserang. Nurjana yang mendapat dukungan mayoritas penonton tak bisa berbuat banyak. "Saya tidak mau total menyerang dia. Setelah dapat poin, saya diinstruksikan simpai untuk mengamankannya karena masih banyak pertandingan yang akan dilakukan. Doakan saya biar berhasil," ujarnya.

Sukses Yunita tidak diikuti Maldo Parera. Bertanding di nomor randori kelas 55 kg, Maldo langsung 0-5 dari kenshi Jawa Tengah, Ade Bachtiar. Maldo, kenshi asal Ende, dalam pertarungan ini bermain tidak lepas. Tendangan dan pukulannya dengan mudah dielakkan Ade.

Di nomor embu penyisihan pertama, kenshi-kenshi NTT tampil memukau. Wiliam Halim dan Rizal Sobo yang turun di nomor embu pasangan putra kyu I berhasil menempati posisi kelima dengan total poin 261. Di nomor embu pasangan putri 1 Dan, Cindy Bengu dan Miyato Barapa juga menempati posisi kelima dengan 258 poin. Sementara di nomor embu beregu putri yang menurunkan, Juliana Toh, Miyati Barapa, Veronika Hakim dan Yunita Gelu, NTT meraup 248 poin sehingga menempati posisi keenam.

"Nomor embu masih penyisihan pertama. Besok (hari ini) mereka masih akan bermain di penyisihan kedua untuk lolos atau tidak ke final. Kita harapkan mereka bisa tampil lebih baik untuk mendapatkan poin tinggi," ujar Manajer tim kempo NTT, Jonathan Lenadjila. Hari Jumat (11/7/2008) ini, NTT akan menurunkan Veronika Hakim, Yunita Gelu, Juliana Toh dan Tezar Ismail di nomor randori. Sementara nomor embu memasuki penyisihan kedua. Embu campuran pun dipertandingkan hari ini. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: , | 0 komentar

Hari ini Kempo dan Atletik

CABANG Kempo hari ini, Kamis (10/7/2008), akan memulai pertandingan. Di cabang atletik, NTT akan menurunkan Niko Sila dalam nomor lari 10 km. Kempo hari ini mempertandingkan empat nomor embu dan satu nomor randori. Usai undian di Aula SMA 10 Samarinda, Rabu (9/7/2008), Manejer Kempo NTT, Jonathan Lenadjila mengatakan, kenshi-kenshi NTT telah siap bertanding.

Menurut Lenadjila, empat nomor embu yang akan bertanding, yakni embu pasangan putra kyu 1 dimana NTT akan menurunkan William Halim dan Risal Sobo.

Selanjutnya, nomor embu pasangan putri kyu 1 yang diikuti Cindy Bengu dan Miyati Barapa. Embu pasangan campuran 1 Dan, NTT menurunkan Marcel Pah dan Janeth Dethan. Setelah itu, NTT akan memainkan embu beregu pasangan putri, yang menurunkan Juliana Toh, Anita Gelu, Paschalia Panggapaang dan Veronika Hakim. Sementara untuk nomor randori, NTT akan turun di kelas 55 kg putra yang diikuti kenshi asal Ende, Maldo Parera.

"NTT akan ikut dalam 18 nomor pertandingan. Untuk hari pertama, kita akan ikut lima nomor. Semua atlet kita dalam keadaan siap tanding," ujarnya.

Sementara Pelatih atletik, Soleman Natonis mengatakan, Niko Silla akan turun di nomor 10.000 meter. "Niko tidak memiliki target di nomor ini. Namun, saya yakin dengan catatan waktu yang cukup bagus saat latihan, dia akan bisa memberikan kejutan. Doakan biar dia berhasil," ujar Natonis.

Cabang taekwondo, pencaksilat dan bermotor, hari ini akan melakukan undian. Pelatih pencaksilat NTT, Ferdinan Lani mengatakan atlet-atlet NTT sudah siap. Meski demikian, dia juga mengakui karena banyaknya atlet yang diinapkan di Hotel Atlet Sempaja, mereka kesulitan tempat latihan.

"Ada satu kelebihan motivasi yang didapat atlet NTT, yakni dari suporter. Semua orang Sikka di Samarinda yang jumlahnya mencapai 500 orang sudah menyiapkan semua atribut mulai dari kostum, sal, musik dan lainnya untuk memberikan dukungan," ujar Lani. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: , , | 0 komentar

Dua Petinju NTT ke Semifinal

DUA Petinju NTT, Yanto Fallo yang bertanding di kelas layang ringan 45 kg dan Deni Hitarihun di kelas 48 kg lolos ke semifinal sekaligus membuka harapan bagi kontingen NTT di PON XVII 2008 setelah menang knock out (KO) atas lawan-lawannya.

Dalam pertandingan di GOR Tenggarong, Kalimantan Timur, Rabu (9/7/2008), Yanto menang KO ronde kedua atas petinju Gorontalo, Rajob Gandhi Ismail sedangkan Deni menang KO atas petinju DKI Jakarta, Arman Mabuat.

Di babak semifinal, Yanto akan melawan petinju Nangroe Aceh Darusalam, Deri. Sementara Deni akan melawan petinju Maluku, Frejon Sahuleka. Melawan Ismail, Yanto unggul segalanya. Teknik dan taktik yang diperagakan Yanto membuat dia langsung unggul 14-0 di ronde pertama. Di ronde kedua, lawannya berusaha menekan Yanto. Tapi justru di situlah kesalahan petinju berusia 21 tahun asal Gorontalo tersebut.

Yanto yang tahu lawannya menyerang total, dia membalas dengan pukulan beruntun yang lebih cepat. Kombinasi pukulan Yanto memaksa lawan terjatuh setelah mendapat pukulan telak di perut. Ismail terbaring di ring dan tidak bisa bangun, sehingga wasit langsung menghentikan pertarungan. Setelah itu Ismail mendapat perawatan dari tim medis.

Deni Hitarihun mendapat perlawanan ketat dari lawannya, Arman Maabuat. Perang yel-yel antar-suporter mewarnai jalannya pertarungan ini. The Jack Mania berhadapan dengan suporter NTT yang bergabung dengan Maluku dan NTB. Hal ini menambah panas jalannya pertarungan. Sempat terjatuh pada dua ronde pertama, Arman kembali mendapat dua kali hitungan di ronde ketiga.

Memasuki ronde keempat, Arman kehabisan stamina. Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh Deni. Dan, sebuah pukukan keras Deni yang mendarat di perut membuat Arman jatuh sempoyongan dan gagal melanjutkan pertandingan.

Kesuksesan Yanto Fallo dan Deni tidak diikuti Getrudis Taek. Sebelumnya, petinju putri NTT asal Kabupaten Belu yang bertanding di kelas 52 kg kalah angka 27-5 dari petinju Papua Barat, Yunike Busire. Namun, Getrudis berhasil mengantongi medali perunggu.

Di cabang sepaktakraw nomor double event, atlet NTT 0-2 dari tuan rumah, Kalimantan Timur. Bertanding di GOR Bontang, NTT yang menurunkan Lena Keraba, Ruslina Dida dan Febi Manubale sebenarnya bermain cukup bagus. Namun, mereka sering melakukan kesalahan sendiri. "Kita masih punya peluang karena masih akan melawan Sumatera Selatan. Selain itu, NTT masih akan bermain di nomor beregu," jelas Pelatih NTT, Eric Lay Lena. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: , , | 0 komentar

Rey Turun di 2 Kelas

PEMBALAP NTT, Rey Ratukore akan bertanding di kelas 125 cc dan 150 cc nomor balap motor PON XVII 2008. Sebelumnya, Rey merencanakan untuk turun di kelas 110, namun karena setiap pembalap hanya diperbolehkan ikut dua kelas, maka Rey memilih kelas 125 cc dan 150 cc.

Ditemui di penginapannya di Kompleks Taman Sari, Samarinda, Selasa (8/7/2008), Rey mengatakan kesiapannya untuk bertanding. Meski kondisinya belum begitu sehat karena menderita demam dalam tiga hari terakhir ini, namun Rey mengatakan, saat lomba tanggal 11 Juli nanti, dia akan siap. "Saya sudah diperiksa oleh dokter dari kontingen NTT. Mudah-mudahan saya bisa tampil dengan baik," ujarnya.

Rey yang didampingi manajernya, Dios Ratu Kore mengatakan, hari ini, Rabu (9/7/2008), dilakukan undian untuk memilih sepeda motor. Setelah undian, katanya, semua pembalap sudah boleh mencoba Sirkuit Kalan, Samarinda. Mengenai sirkuitnya, Rey mengaku, belum begitu menguasainya.

"Saya belum mencobanya. Tapi dari hasil pantauan, topografi sirkuitnya akan menyulitkan karena ada beberapa lokasi yang jalannya menanjak dan ada yang menurun tajam. Untuk itu, saya harus benar-benar menguasainya agar bisa hafal sehingga nantinya tidak ragu-ragu saat lomba," ujar pembalap asal klub Suzuki Pertamina Denzo Junior-Jakarta ini.

Mengenai target, Rey tidak mau sesumbar. "Semua pembalap terbaik di Indonesia mengikuti event ini. Persaingan akan ketat karena semua ingin menjadi juara. Saya akan berusaha agar bisa mempersembahkan prestasi bagi NTT," ujar Rey.

Rey juga mengatakan terima kasihnya kepada Ketua Harian KONI NTT, Ir. Esthon Foenay, M.Si yang terus memberikan support dan motivasi kepadanya. "Pak Esthon datang dan memberikan motivasi kepada saya. Dia juga mengatakan bahwa harapan NTT agar bisa berprestasi dari cabang motor adalah saat ini. Saya akan jaga pesan ini, sehingga doa dan dukungan dari seluruh masyarakat NTT sangat saya harapkan," ujarnya.

Tim teknis bermotor KONI NTT, Melkisedek L Madi mengatakan, Rey memiliki peluang untuk berprestasi. "Dari sisi kualitas Rey cukup diunggulkan. Karena itu, yang kita lakukan sekarang adalah terus memberikan motivasi agar dia tetap percaya diri," ujarnya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: , | 0 komentar

Meliana dan Dewi Kalah

KABUT duka tengah meliputi kontingen tinju NTT. Setelah Atris Neolaka dan Ando Ndolu kalah pada pertandingan, Senin (7/7/2008), kali ini Dewi Mamo dan Meliana Beteseran juga ikut tersingkir. Dalam pertandingan di GOR Tenggarong, Kaltim, Selasa (8/7/2008), Meliana kalah dari Yunike Roti asal Sulawesi Utara, sedangkan Dewi Kalah dari petinju Kaltim, Defrianti Liatahi.

Dengan hasil ini, di tim tinju NTT baru Yanto Fallo yang meraih kemenangan di kelas 45 kg. Tiga petinju lainnya, Deni Hitarihun, Abniel Daniel dan Getrudis Taek juga masih memiliki peluang. Getrudis Taek kini sudah berada di babak semifinal setelah mendapat bye di putaran pertama.

Kekalahan 5-8 Meliana dari Yunike menuai protes keras dari kubu NTT. Ofisial NTT, Yusuf Naragale, Samuel Haning dan Melkisedek L Madi melakukan protes keras kepada dewan juri atas poin yang diberikan para hakim. Pasalnya, beberapa pukulan telak Meliana malah tidak mendapatkan poin, sedangkan Yunike, meski tidak melepaskan pukulan namun poinnya terus bertambah.

Yusuf Naragale malah membanting beberapa kursi di tempat ofisial. Meski demikian, protes NTT tidak menimbulkan kericuhan karena tidak ditanggapi oleh dewan juri.

Pelatih Sulawesi Utara, Adrianus Taroreh usai pertandingan mengakui, petinjunya kalah dibanding Meliana. "Saya bersyukur karena petinju saya yang menang. Saya akui bahwa petinju NTT lebih baik dan dia yang layak memenangkan pertandingan," ujar Taroreh, mantan petinju nasional ini.

Meliana yang terlihat kecewa tidak mampu berbuat apa-apa. "Saya kecewa karena tidak bisa membawa pulang medali. Namun, kita harus menghormati keputusan wasit," ujarnya.

Tim tinju NTT, hari ini, Rabu (9/7/2008), Deni Hitarihun yang bertanding di kelas 48 kg akan melawan petinju DKI Jakarta, Arman Maabuat. Deni yang mengomentari pertandingan ini mengatakan kesiapannya untuk memenangkan pertandingan.

"Ini adalah partai final bagi saya. Saya harus mengangkat tinju NTT. Dia adalah petinju nasional yang sudah sangat berpengalaman, namun saya juga sudah siap untuk pertandingan ini. Doakan saya biar bisa memenangkan pertandingan," ujarnya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: , | 0 komentar

Atlet NTT Diminta Waspada

KEKALAHAN Meliana Beteseran dari cabang tinju membuat Ketua Harian KONI Propinsi NTT, Ir. Esthon Foenay, M.Si meminta seluruh atlet dan pelatih NTT untuk waspada. Ia berharap agar atlet NTT tetap disiplin dan menjaga sportivitas.

"Semua orang yang ikut PON ini pasti ingin berprestasi. Segala cara akan dipakai untuk memenangkan pertandingan. Kita harus tetap waspada, mengutamakan kualitas dan menjunjung tinggi sportivitas. Kalaupun ada atlet NTT yang kalah, harus kalah secara terhormat dan bukan karena belas kasihan wasit atau juri," ujarnya di Samarinda, Selasa (8/7/2008).

Ke depan, kata Esthon, persaingan di babak-babak penentuan akan semakin ketat. Karena itu, tambahnya, disiplin menjaga kesehatan dan latihan ringan untuk menjaga stamina harus jadi perhatian utama. "Saya sudah minta agar atlet dan pelatih harus disiplin. Jangan berpikir macam-macam, karena semua urusan administrasi dan lainnya ada yang mengurus. Jangan remehkan lawan, tapi jadikan keunggulan mereka sebagai motivasi agar bisa mengalahkan mereka," ujarnya.

Hari ini, tim sepaktakraw NTT akan melawan tuan rumah Kalimantan Timur (Kaltim) di nomor double event. Pelatih sepaktakraw NTT, David Here yang dihubungi di Bontang, mengatakan, atlet-atlet NTT sudah siap bertanding. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: , | 0 komentar

Daftar akhir perolehan medali PON 2008

No Propinsi Emas Perak Perunggu
1.Jawa Timur 139 114 111
2.DKI Jakarta 122 118 123
3.Kalimantan Timur 116 110 115
4.Jawa Barat 101 84 130
5.Jawa Tengah 53 81 79
6.Sulawesi Selatan 25 24 28
7.Sumatera Utara 20 11 28
8.Lampung 18 12 19
9.Bali 16 18 26

10.Riau 16 14 23
11.Papua 14 23 17
12.Sulawesi Utara 14 11 16
13.DI Yogyakarta 13 16 21
14.Sumatera Selatan 12 10 17
15.Jambi 11 17 28
16.Sumatera Barat 8 16 39
17.Kalimantan Selatan 8 6 10
18.Sulawesi Tenggara 8 5 12
19.Papua Barat 7 1 7
20.Maluku 6 2 16
21.Kalimantan Barat 5 14 10
22.Banten 5 12 30
23.Aceh 4 4 10
24.Nusa Tenggara Timur 3 4 6
25.Nusa Tenggara Barat 3 3 9
26.Kalimantan Tengah 2 9 10
27.Kepulauan Riau 2 5 1
28.Bengkulu 2 3 4
29.Bangka Belitung 1 1 4
30.Maluku Utara 1 1 3
31.Sulawesi Tengah 0 3 6
32.Gorontalo 0 0 1
33.Sulawesi Barat 0 0 1
Jumlah 755 752 960



Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Getrudis Langsung Raih Perunggu

MENDAPAT bye di putaran pertama, petinju NTT kelahiran Belu, Getrudis Taek langsung lolos ke semifinal. Bertanding di semifinal melawan petinju Papua Barat, Yunike Busira, Kamis (11/7/2008), kalah atau menang, Getrudis akan langsung merebut medali perunggu.

Meski demikian, target bermain sebaik mungkin membuat Getrudis masih bisa meraih medali perak atau lebih. "Saya masih akan bertanding lagi. Medali perunggu memang sudah ada dalam tangan, tapi kalau bisa merebut medali yang lebih tinggi, saya akan tetap usahakan," ujarnya.
Pelatih tinju NTT, Yusuf Naragale yang nampak masih kecewa dengan kekalahan Atris dan Ando mengatakan harapannya agar Getrudis bisa meraih prestasi yang baik.

"Harapan kita untuk merebut medali sebenarnya salah satunya dari Atris, namun karena dia sudah kalah, maka sekarang tidak boleh tidak, atlet lainnya harus digenjot agar bisa lebih baik," ujarnya.

Ditanya tentang peluang medali dari cabang tinju, Yusuf belum bisa memberikan target. "Lawan-lawan memiliki persiapan yang cukup bagus. Buktinya, Atris dan Ando mendapat lawan yang sangat berat. Kita harapkan tidak ada faktor non teknis yang membuat mental mereka jatuh," ujar Naragale.

Ketua Harian KONI NTT, Ir. Esthon Foenay dan Wakil Bupati TTU, Raymundus Fernandez yang langsung menyaksikan pertandingan cabang tinju meski terkejut dengan kekalahan Atris, namun masih optimis. "Kita harus tetap memiliki rasa optimisme. Berikan dukungan dan doa kepada enam petinju lainnya agar bisa mendapat hasil yang baik," ujarnya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: , | 0 komentar

Yanto Menang, Atris dan Ando Kalah

YANTO Fallo mengawali cabang tinju dengan kemenangan angka telak 16-6 atas petinju Papua, Sertil Rumaropen. Namun, kemenangan Yanto tidak diikuti Atris Neolaka dan Ando Ndolu yang kalah dari lawannya dalam pertandingan di GOR Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Senin (7/7/2008).

Yanto yang bertanding di kelas layang ringan berhasil mengalahkan petinju Papua, Seril Rumaropen dengan skor 16-6. Dalam pertandingan ini, Yanto bermain sangat taktis. Meski demikian, di ronde pertama, Yanto sempat kesulitan.

"Saya terkejut ketika dia bermain fight. Biasanya dia bermain dengan menjaga jarak, sehingga ketika tiba-tiba dia main dalam jarak dekat, saya sempat terkejut," kata Yanto.

Yanto yang sadar kalau lawannya ingin menjatuhkannya, tampak merubah strateginya. Tidak mau melayani Sertil yang mengalahkannya pada PON XVII 2004, Yanto berusaha menjaga jarak. Sambil berlari, Yanto melepaskan pukulan counter yang sangat akurat. Hal tersebut membuat Sertil langsung tertekan.

Kesulitan memasukkan pukulan, Sertil terlihat frustrasi sehingga harus mendapat peringatan dan pemotongan nilai dari wasit akibat dengan sengaja memukul punggung Yanto. Di ronde keempat, Yanto yang mendapat dukungan mayoritas penonton, menerapkan strategi menjaga jaraknya sehingga mengamankan poin 16-6 untuk kemenangannya. Di perempatfinal, Yanto akan melawan Adi Wabula dari Kalimantan Timur.

Dalam pertandingan lainnya, Atris Neolaka kalah 5-9 dari petinju Kepulauan Riau, Rionaldo Butar Butar. Melawan Rionaldo, Atris terlihat bermain tidak ngotot seperti biasanya. Dia berusaha menjaga jarak dan hanya sesekali melepaskan pukulannya. Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh Rionaldo yang bermain sangat taktis. Dengan pengalaman lebih yang dimilikinya, Rionaldo dengan mudah mendikte Atris.

Ando Ndolu kalah kelas dibanding lawannya, Supriyadi, juga dari Kepulauan Riau. Ando malah sempat terjatuh di ronde kedua. Sempat memukul Supriyadi hingga mengeluarkan darah di hidungnya pada ronde kedua, Ando tidak memanfaatkan keadaan itu. Ia bertanding asal tabrak, sehingga lawannya mudah memasukkan pukulan. Supriyadi akhirnya menang 10-3.

Dari cabang tinju, hari Selasa (8/7/2008), Meliana Beteseran yang bertanding di kelas 48 kg akan melawan petinju Sulawesi Utara, Yunike Roti. Sementara Dewi Mamoh akan melawan petinju tuan rumah, Kalimantan Timur, Defrianti Liatahi. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: , | 0 komentar

Ana Rebut Perunggu Jalan Cepat

SAMARINDA, PK -- Atlet senior NTT, Tersiana Riwu Rohi membuka perburuan medali NTT dengan merebut medali perunggu nomor jalan cepat 20 Km. Dalam lomba di lintasan atletik Kompleks Olahraga Palaran, Samarinda, Senin (7/7/2008), Ana, demikian Tersiana disapa, masuk finish di posisi ketiga di belakang Darwati (Jawa Timur) dan Marisa (Jawa Tengah).

Usia 39 tahun ternyata tidak menjadi hambatan bagi Ana dalam lomba ini. Staf Dispora NTT ini langsung menempel Darwati dan Marisa yang usianya lebih muda. Namun, di putaran kedua, Darwati mulai meninggalkan Marisa dan Ana. Ana yang tampak sangat stabil melangkah terlihat berusaha mendekati Marisa. Namun, Marisa ternyata lebih tangguh dari Ana. Di putaran keempat, perlahan-lahan Marisa mulai menjauhi Ana. Posisi pertama di tempati Darwati diikuti Marisa dan Ana berlangsung hingga finish.

Medali perunggu ini adalah yang terakhir bagi Ana dalam kariernya di nomor jalan cepat. Mengawali kariernya di PON XII 1988, Ana merebut medali perak. PON XIII 1993 di Jakarta, Ana merebut medali perunggu. PON XIV 1996, PON XV 2000 dan PON XVI 2004 merebut medali perak dan PON XVII 2009 ini merebut medali perunggu.

"Saya tidak bisa berbuat lebih. Saya minta maaf karena saya hanya bisa merebut medali perunggu. Ini adalah kemampuan terbaik yang saya berikan. Terima kasih kepada semua yang telah mendukung saya," ujar Ana kepada Ketua Harian KONI NTT, Ir. Esthon L Foenay, M.Si yang menyalaminya usai lomba.

Ana mengakui, lawan-lawannya yang usianya lebih muda memiliki kualitas yang cukup bagus. "Sejak garis start saya berusaha agar terus menjaga jarak dengan mereka, namun mereka ternyata lebih cepat," ujar Ana.

Esthon Feonay bersyukur atas prestasi Ana. Prestasi Ana, kata Esthon, adalah langkah awal Ana mewujudkan cita-cita NTT meraih prestasi maksimal di PON XVII 2008 ini. "Ana tampil sangat luar biasa. Dia menunjukkan semangat juang dan motivasi tinggi yang patut didukung atletnya. Dia telah menunjukkan bahwa di usianya yang sudah tidak muda untuk ukuran atlet, dia masih mampu berprestasi. Ana adalah contoh atlet pejuang yang dimiliki NTT," ujar Esthon.

Esthon Foenay, Andre Koreh, Theodorus Widodo, Hosea Dally, Eduard Setty, Nurdin Badu dan pejabat KONI NTT lainnya tak dapat menyembunyikan kekagumannya terhadap Ana. "Dia sangat luar biasa. Kita tidak menargetkan medali baginya, tetapi dia membuat prestasi," ujar Andre Koreh.

Mendapat bye di putaran pertama, petinju NTT kelahiran Belu, Getrudis Taek langsung lolos ke semifinal. Bertanding di semifinal melawan petinju Papua Barat, Yunike Busira, Kamis (11/7/2008), kalah atau menang, Getrudis akan langsung merebut medali perunggu.
Meski demikian, target bermain sebaik mungkin membuat Getrudis masih bisa meraih medali perak atau lebih. "Saya masih akan bertanding lagi. Medali perunggu memang sudah ada dalam tangan, tapi kalau bisa merebut medali yang lebih tinggi, saya akan tetap usahakan," ujarnya.
Pelatih tinju NTT, Yusuf Naragale yang nampak masih kecewa dengan kekalahan Atris dan Ando mengatakan harapannya agar Getrudis bisa meraih prestasi yang baik.

"Harapan kita untuk merebut medali sebenarnya salah satunya dari Atris, namun karena dia sudah kalah, maka sekarang tidak boleh tidak, atlet lainnya harus digenjot agar bisa lebih baik," ujarnya.

Ditanya tentang peluang medali dari cabang tinju, Yusuf belum bisa memberikan target. "Lawan-lawan memiliki persiapan yang cukup bagus. Buktinya, Atris dan Ando mendapat lawan yang sangat berat. Kita harapkan tidak ada faktor non teknis yang membuat mental mereka jatuh," ujar Naragale.

Ketua Harian KONI NTT, Ir. Esthon Foenay dan Wakil Bupati TTU, Raymundus Fernandez yang langsung menyaksikan pertandingan cabang tinju meski terkejut dengan kekalahan Atris, namun masih optimis. "Kita harus tetap memiliki rasa optimisme. Berikan dukungan dan doa kepada enam petinju lainnya agar bisa mendapat hasil yang baik," ujarnya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: , , | 0 komentar

Atlet NTT Keluhkan Pelayanan

PARA atlet NTT dari cabang tinju, taekwondo dan atletik mengeluhkan pelayanan yang diberikan panitia pelaksana PON XVII 2008. Tempat penginapan yang disediakan sangat sempit, pengap dan kotor. Selain itu, air bersih yang disediakan juga sangat sedikit.

Pelatih tinju NTT, Yusuf Naragale dari Tenggarong, Sabtu (5/7/2008), mengatakan, atlet-atlet tinju NTT tidak diinapkan bersama-sama tapi terpisah. Bukan hanya itu, para pelatih juga diinapkan terpisah dengan atlet.

"Kami diinapkan terpisah. Bagaimana kami mau memantau anak-anak kalau satu lokasi penginapan dengan yang lainnya berjauhan. Kami sudah mengusulkan kepada panitia, namun tidak ada tanggapan," ujar Naragale.

Ditambahkannya, pada malam hari lampu sering padam dan nyamuk cukup mengganggu. "Atlet-atlet tidak bisa beristirahat dengan tenang. Tempat tidurnya sudah tidak layak, nyamuknya cukup banyak," ujarnya.

Sementara manajer taekwondo, Stefanus Seng mengatakan, lokasi penginapan di Islamic Center tidak cocok untuk atlet. Jumlah kamar yang sedikit dan tidak sesuai dengan jumlah kontingen, membuat para atlet dan pelatih harus tidur berdempetan.

"Kamarnya sangat tidak layak. Makanannya juga sangat tidak cocok dengan kondisi atlet yang siap tanding. Kami terpaksa beberapa kali harus membeli makanan dari luar," ujarnya.
Sedangkan pelatih atletik, Fredik Tunliu mengatakan, atletik NTT diinapkan dalam satu rumah kopel. Dalam rumah tersebut hanya terdapat dua tempat tidur, sehingga tiga atlet perempuan harus tidur di satu tempat, sedangkan satunya untuk dirinya bersama pelatih Soleman Natonis dan atlet, Niko Sila.

Meski menghadapi berbagai kendala tersebut atlet, pelatih tinju, taekwondo maupun atletik tetap siap bertanding. "Anak-anak siap menghadapi tantangan ini. Mereka sadar bahwa ini mungkin upaya dari tuan rumah untuk melemahkan mereka. Mereka tetap semangat dan kondisi kesehatannya sangat terjaga," ujar Naragale.

Pada Sabtu pagi, Wakil Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, Ketua Harian KONI NTT, Ir. Esthon L Foenay, Ketua DPRD NTT, Drs. Melkianus Adoe, dan beberapa pejabat lainnya mengunjungi penginapan para atlet. Para pejabat ini memberikan motivasi kepada para atlet untuk tetap siap bertanding.

"Anak-anak NTT sudah biasa menghadapi masalah. Hadapi semua tantangan yang ada dengan disiplin untuk meraih prestasi," ujar Lebu Raya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Yanto, Atris dan Ando Dapat Lawan Berat

CABANG tinju petang ini, Senin (7/7/2008), akan memulai pertandingannya di GOR Tenggarong-Kutai Kartanegara. Tiga petinju NTT, Yanto Fallo, Atris Neolaka dan Ando Ndolu akan langsung ketemu lawan berat dalam pertandingan perdananya.

Pelatih tinju NTT, David Hari dari Tenggarong usai penarikan undian, Minggu (6/7/2008), mengatakan, di kelas layang ringan 45 kg, Yanto Fallo akan bertemu petinju Papua, Sertil Rumaropen. Sertil Rumaropen adalah petinju yang mengalahkan Yanto dengan angka saat PON XVI 2004 di Palembang-Sumatera Selatan. Namun, saat pertemuan berikutnya, yakni pra PON dan STE 2008, Yanto mengalahkan Rumaropen dengan over skore.

"Saya siap melawan Sertil. Dia pernah mengalahkan saya di PON, namun sekarang saya sudah siap untuk menjadi pemenangnya. Saya mohon doa dan dukungannya," ujar Yanto Fallo.
Atris Neolaka yang turun di kelas Bantam 54 kg akan bertemu petinju nasional asal Kepulauan Riau, Rionaldo Butar Butar. Beberapa kali memperkuat Indonesia di kejuaraan internasional, membuat Rionaldo lebih diunggulkan. Namun, Atris mengaku sudah sangat mengenal gaya bertinju lawannya itu, karena keduanya pernah sama-sama berlatih di pelatnas.

Ando Ndolu sebenarnya memiliki lawan yang lebih ringan. Sama seperti dirinya, Supriadi adalah pendatang baru di kelas 57 kg. Tapi, dilihat dari rekor prestasinya dalam satu tahun terakhir di event nasional, Supriadi jauh di atas Ando. "Dia jelas lebih diunggulkan, namun ketika di atas ring hanya ada dua orang yang masing-masing menentukan nasibnya sendiri. Saya sudah siap, dan saya tidak akan melakukan kesalahan yang sama seperti di STE, yakni memandang remeh lawan. Saya sedang dalam kondisi yang sehat dan memiliki motivasi besar untuk menghadapinya," jelas Ando.

Pelatih tinju NTT, Yusuf Naragale yang mengomentari hasil undian ini, mengatakan optimismenya kalau tim tinju NTT bisa menuai hasil yang baik. "Barometernya adalah pada pertandingan besok (hari ini). Kalau anak-anak meraih hasil yang bagus, langkah ke depan akan semakin baik, karena mereka akan sangat termotivasi," ujarnya.

Petinju lainnya, Deni Hitarihun, Abniel Daniel, Getrudis Taek, Meliana Beteseran dan Dewi Mamoh baru akan bertanding, Selasa (8/7/2008). Dalam penimbangan umum dan pemeriksaan kesehatan, Minggu (6/7/2008), delapan petinju NTT berhasil lolos. "Kesehatan dan berat badang anak-anak sudah tidak bermasalah karena lolos saat penimbangan dan pemeriksaan kesehatan," jelas Naragale. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: , | 0 komentar

Ana Riwu Rohi Siap

PAGI ini, Senin (7/7/2008), Tersiana Riwu Rohi akan memulai perburuan medali bagi NTT dari cabang atletik nomor jalan cepat 20 Km. Ana sapaan Tersiana mengatakan, sudah siap bertanding.

Ditemui usai melakukan latihan ringan di kompleks Stadion Palara, Samarinda, Minggu (6/7/2008), Ana mengaku mengalami gangguan di lambungnya. "Saya sempat pusing dan mual-mual, namun sekarang sudah sehat. Hanya saja mulut saya masih terasa pahit sehingga nafsu makan berkurang. Tapi, saya siap tanding," ujar staf Dispora NTT ini.

Ana mengatakan, motivasinya untuk bertanding cukup tinggi karena ini adalah PON terakhir yang akan diikutinya. Ia mengatakan, meski tak menargetkan medali, namun dia masih yakin dengan kemampuan yang dimilikinya.

"Saya sudah siap untuk PON terakhir saya. Banyak atlet baru yang sangat potensial dan sedang bagus-bagusnya. Tapi saya siap bersaing meski tak ada target. Saya tidak mau mendahului kehendak Tuhan. Lihat saja di arena nanti," ujar Ana.

Pemegang rekor nasional jalan cepat 20 Km ini meski sudah berusia 38 tahun, namun masih diunggulkan untuk meraih medali. Meski demikian, pelatih atletik NTT, Fredik Tunliu mengatakan tidak gegabah dan memaksa Ana.

"Atletik adalah nomor terukur, sehingga kalau Ana bilang dia siap, maka kami serahkan sepenuhnya kepada dia. Kami hanya bisa berdoa meminta dukungan Tuhan dan terus memberikan motivasi kepadanya. Ana memang sedikit mengalami gangguan kesehatan, namun setelah ditangani dokter, dia sudah pulih dan siap bertanding," ujar Tunliu.

Mengenai jadwal atletik, Tunliu mengatakan, setelah jalan cepat, atletik NTT baru akan bertanding tanggal 10 Juli di nomor 1.500 dan 3.000. Nomor 1.500 akan diikuti oleh Adriana Waru. Selanjutnya pada tanggal 11 dan 12 Juli akan dilombakan nomor 5.000 dan 10.000 yang diikuti Mery Paijo dan nomor marathon tanggal 13 Juli yang diikuti Niko Sila dan Mery Paijo. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: , , | 0 komentar

NTT Bantu Kaltim

KEIKUTSERTAAN NTT di PON XVII 2008 ini memiliki banyak makna. Selain bertepatan dengan HUT ke-50 NTT, dipimpin oleh Wakil Ketua I, Drs. Frans Lebu Raya dan Wakil Ketua Harian KONI, Ir. Esthon Foenay, M.Si yang memenangkan Pilgub, NTT juga memberikan sumbangan besar bagi Kaltim dalam mengejar ambisi prestasinya. Oliva Sadi, Fery Subnafeu, Kamilus de Lero, Mansyur Yunus, Yules Pulu, Alfred Blegur, Jimi Neno dan lainnya adalah bukti bantuan NTT untuk Kaltim.

Demikian dikatakan Wakil Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, saat temu keakraban dengan Ikatan Keluarga Nusa Tenggara Timur (Ikenttim) di Aula Gereja St. Lukas Samarinda, Sabtu (5/7/2008). Hadir dalam acara tersebut, Ketua DPRD NTT, Drs. Melkianus Adoe, Ketua Harian KONI NTT, Ir. Esthon Foenay, Ketua Ikenttim, Darius Boro, sesepuh Ikenttim, ABC Djoka, para pengurus KONI NTT, atlet dan ratusan warga NTT di Kalimantan Timur.

"Karena NTT sudah memberikan dukungan bagi Kaltim, maka sudah menjadi kewajiban Ikenttim untuk mendukung atlet-atlet NTT. Berdirilah di belakang arena pertandingan, dan berikanlah support agar atlet-atlet kita bisa berprestasi. Tanpa dukungan bapak dan ibu, kita akan berat untuk mencapai prestasi sama seperti empat tahun lalu di Palembang," ujar Lebu Raya.

Darius Boro pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa PON XVII 2008 ini adalah momentum yang tepat bagi Ikenttim untuk memberikan dukungan bagi NTT. Dia mengatakan kebanggaannya, karena meski datang dengan jumlah kontingen yang sedikit, namun kualitas atlet NTT sangat disegani.

"Kami bangga kalau bisa memberikan dukungan buat atlet-atlet NTT. Ini adalah kali ketiga kami memberikan dukungan, setelah sebelumnya ada Porwanas dan Popnas," ujar Boro.

ABC Djoka mengatakan, Ikenttim memiliki rasa kekerabatan yang sangat tinggi dengan warga asli Kaltim. "Hubungan kawin mawin orang NTT dengan orang asli di Kaltim membuat dukungan bagi NTT akan sangat banyak. Atlet-atlet NTT saya pesan untuk tidak gentar terhadap lawan, tetapi tunjukkan juga bahwa kamulah yang terbaik di Indonesia bahkan kalau bisa di dunia," ujarnya.

Acara ramah tamah dimeriahkan dengan tarian gawi, hedung, menyanyikan lagu-lagu daerah NTT dan dialog. Ikenttim juga mengirim beberapa wakilnya untuk mengikuti acara pembukaan dengan masuk dalam defile kontingen. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

PON Untuk Prestasi dan Persaudaraan

SAMARINDA, PK -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII tidak hanya menjadi momentum untuk mengukir prestasi, namun juga persatuan dan persaudaraan.

"Olahraga dapat menjadi perekat persatuan dan persaudaraan," kata Presiden Yudhoyono dalam pidato pembukaan PON XVII di Stadion Utama Palaran, Samarinda, Sabtu (5/7/2008) malam, merujuk pada tema PONB XVII "Raih Prestasi Kokohkan Persaudaraan".

Di hadapan ribuan atlet dari 33 propinsi di Indonesia, Kepala Negara berpesan agar para atlet bertanding dengan penuh semangat dan menjunjung sportivitas yang tinggi untuk dapat mencetak rekor-rekor baru, namun tetap tidak melupakan semangat satu Indonesia sekalipun mewakili daerah masing-masing. "Jadikan (PON) saat ini untuk mencetak prestasi terbaik, terkuat, tercepat dan terindah,... tetapi utamakan dan junjung semangat sesuai tema (PON)," kata presiden.

Presiden Yudhoyono juga berharap perayaan PON XVII yang bertepatan dengan 100 tahun Kebangkitan Nasional juga dapat menjadi momentum kebangkitan olahraga nasional untuk kemudian juga berjaya di kancah internasional. "Kita berharap PON akan melahirkan atlet yang mampu mengukir prestasi di dunia internasional seperti SEA Games, Asian Games atau Olimpiade," katanya.

Kepala Negara juga berharap PON yang diselenggarakan empat tahun sekali mampu membuahkan puncak prestasi dari pembinaan olahraga di daerah masing-masing. "Prestasi olahraga di tingkat nasional dan internasional adalah barometer pembangunan keolahragaan. PON adalah salah satu amanat UU No. 3/2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional untuk meningkatkan prestasi," katanya seraya menambahkan olahraga juga dapat meningkatkan harkat dan martabat bangsa.

Terkait dengan pembinaan keolahragaan, Kepala Negara menyadari jika prestasi atlet tidak dapat dicapai melalui jalan pintas, namun harus berjenjang dan berkelanjutan sehingga pelaksanaan kegiatan-kegiatan keolahragaan termasuk PON merupakan salah satu wahana untuk mendewasakan prestasi para atlet. "Ke depan saya ajak seluruh jajaran KONI untuk lebih meningkatkan pembinaan olahraga," katanya.

Presiden juga berpesan agar publik olahraga memberikan perhatian sungguh-sungguh kepada para atlet muda yang berprestasi serta meningkatkan apresiasi kepada para atlet termasuk kesejahteraannya.

Kepala Negara yang didampingi oleh Ibu Ani Yudhoyono juga meminta masyarakat Kalimantan Timur dan seluruh pecinta olahraga di Indonesia untuk mensukseskan dan memeriahkan PON dengan sebaik-baiknya.

Sebelum menyampaikan pidatonya, Presiden Yudhoyono yang hari ini dijadwalkan bertolak menuju Malaysia untuk menghadiri KTT ke-6 Developing Eight (D-8) sempat meminta para atlet yang berada di lapangan setelah melakukan parade untuk tidak berjalan-jalan dan diam di tempatnya.

Upacara pembukaan PON XVII dimulai sekitar pukul 17.00 WITA dengan deretan penerjun payung yang membawa bendera-bendera peserta dan dilanjutkan dengan penampilan marching band, parade atlet, dan tari Polah Daya (Mengolah Energi) dari Padepokan Bagong Kussudiardjo. *
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Atletik NTT Awali Pertandingan

NTT akan memulai pertandingan dan perlombaannya di PON XVII 2008 di Kaltim dari cabang atletik. Tersiana Riwu Rohi akan turun di nomor jalan cepat 20 km, Senin (7/7/2008). Pertemuan teknis cabang atletik akan dilangsungkan pagi ini, Sabtu (5/6/2008).

Pelatih atletik NTT, Fredik Tunliu yang ditemui di sela-sela latihan di Stadion Palaran, Samarinda, Kamis petang mengatakan, Tersiana sudah siap bertanding. "Atlet-atlet NTT sudah siap bertanding," ujarnya.

Sementara pada Jumat pagi dilangsungkan pengibaran bendera kontingen. "Pengibaran bendera kontingen ini menandai dimulainya perjuangan meraih prestasi. Masyarakat Kalimantan Timur dan Indonesia ingin melihat prestasi dari putra-putri terbaik di Indonesia. Selamat bertanding dan junjung tinggi sportivitas," kata Sekretaris Propinsi Kalimantan Timur, Syaful Teteng ketika memimpin pengibaran bendera kontingen di Stadion Palaran, Samarinda-Kalimantan Timur, Jumat (4/7/2008).

Menurut Syaful, rencananya PON XVII 2008 ini akan dibuka oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, Sabtu (5/7/2008), di Stadion Palaran. Stadion Palaran sendiri saat ini sudah siap digunakan.

Sementara pada Jumat petang dilangsungkan gladi bersih. Meski hujan deras mengguyur, namun kontingen NTT yang dipimpin dr. Yovita Mitak mengikuti gladi sampai berakhir.

Acara pembukaan direncanakan akan berlangsung selama sembilan jam yang diisi defile kontingen, lagu-lagu, tarian tradisional, atraksi terjun payung, atraksi sinar laser dan lainnya.
Menurut rencana, malam ini semua kontingen NTT akan melakukan ramah tamah dengan Paguyuban NTT di Kalimantan Timur. "Acara ramah tamah adalah bentuk dukungan dari paguyuban," ujar Ketua Harian KONI NTT, Esthon Foenay. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: , | 0 komentar

Susanto dan Irene Raih Emas Pertama PON

PECATUR putera terbaik Indonesia saat ini, GM Susanto Megaranto yang turun atas nama Jawa Barat (Jabar), memastikan diri menjadi perebut emas pertama PON XVII, setelah pada babak terakhir menang waktu atas MI Salor Sitanggang (DKI), di Hotel Tarakan Plaza, Jumat (4/7/2008) sekitar pukul 11.20 Wita. Dengan demikian, Susanto mantap di puncak klasemen dengan 8,5 VP.

Humas PB Percasi, Kristianus Liem mengakui bahwa Susanto bermain remis di babak ketujuh melawan MN pecatur Jateng, Joko Santoso. "Pada babak ketujuh, yang dimainkan mulai pukul 09.00 Wita, Susanto bermain remis lawan MN Joko Santoso (Jateng). MI Irwanto Sadikin (Kaltim) yang menempel ketat, juga menang atas MI Danny Juswanto (DKI), sementara pada babak terakhir Irwanto main remis lawan MN Yohanes Simbolon (Sumut) sehingga merebut medali perak," ungkapnya saat dihubungi melalui telepon selulernya, Jumat (4/7/2008).


Kristianus Liem pun sempat menunggu kabar hasil dari MIW Irene Kharisma Sukandar. Sekitar sepuluh menit kemudian, Kristianus mengatkaan bahwa MIW Irene Kharisma Sukandar yang juga membela Jabar, memastikan emas kedua setelah Irene bermain remis lawan pecatur berusia 12 tahun, Nadya Anggraeni (Kaltim) dalam posisi yang sebetulnya masih cukup ramai untuk diteruskan.

"Irene bersedia remis karena saingan terdekatnya Dewi AA Citra (Kaltim) lebih dulu bermain remis lawan Evi Lindiawati (DKI) sehingga poinnya tidak mungkin dikejar. Irene kokoh di puncak klasemen dengan 7,5 VP," jelasnya.

Sementara tuan rumah Kaltim yang kebagian dua perak tampaknya tidak kecewa. "Saya bangga dengan perjuangan yang ditunjukkan anak-anak," ujar Ketua Pengprov Catur Kaltim, H. Udin Hianggio yang praktis tekun mendampingi atletnya dari pinggir lapangan.

Memang, di bagian putri dengan tampilnya Dewi Citra yang masih berusia 14 tahun merebut medali perak dengan perbedaan hanya setengah poin dari Irene dan membawahi para pecatur senior seperti dua MIW dari DKI Jakarta Lisa Lumongdong dan Upi Darmayana adalah suatu prestasi yang patut diacungi jempol.

Upacara pengalungan medali ternyata tidak diizinkan dilaksanakan oleh PB PON sebelum acara pembukaan PON XVII dilangsungkan secara resmi di Samarinda. Jadi upacara penghormatan pemenang untuk nomor catur cepat baru akan dilaksanakan setelah PON XVII dibuka secara resmi oleh Presiden SBY Sabtu (5/7/2008). (oro/persdanetwork)
Lanjut...

Posted in Label: , | 1 komentar

Emas Pertama PON dari Catur

MEDALI emas pertama pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII 2008 dipastikan akan lahir dari cabang catur, Jumat (4/7/2008). Acara pembukaan pesta akbar olahraga nasional tersebut yang akan berlangsung di Stadion utama Palaran-Samarinda, Kaliamantan Timur, Sabtu (5/7/2008).

Cabang catur yang dipertandingkan dua hari sebelum pembukaan PON 2008, diawali dengan nomor catur cepat untuk memastikan peraih medali emas. Demikian siaran pers Humas PB Percasi Kristianus Liem dari Tarakan, Kaltim.

Catur cepat perorangan yang menggunakan sistem Swiss sembilan babak dimulai, Kamis (3/7/2008), mempertandingkan tujuh babak hingga malam hari dan dilanjutkan pada Jumat ini untuk babak tersisa.

Cabang catur dipertandingkan di Hotel Tarakan Plasa, Tarakan, 3-16 Juli 2008 diikuti 10 regu putri dan putra. Secara total cabang catur diikuti 90 atlet di antaranya 50 pecatur mengikuti kategori putra dan 40 putri yang datang dari 14 propinsi.

Sebelumnya, Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora), Adhyaksa Dault persiapan penyelenggaraan Pekan Olah Raga Nasional (PON) XVII/2008 Kaltim belum memuaskan. "Masih ada banyak masalah. Padahal sejak awal saya sudah mewanti-wanti kepada panitia penyelenggara," ujarnya kepada wartawan di Palu, Rabu (2/7/2008).

Menteri mengemukakan, untuk mengantisipasi berbagai kendala teknis yang tidak terselesaikan, Kementerian Pemuda dan Olahraga sudah mengerahkan hampir separuh stafnya ke Kaltim. Selain itu, ujarnya, dua deputi Menegpora sudah berada lokasi PON sejak beberapa hari lalu. "Jadi kalau ada apa-apa kita langsung take over," ujarnya. PON 2008 akan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (ant)
Lanjut...

Posted in Label: , | 0 komentar

7.000 Warga NTT Siap Dukung

SAMARINDA, PK -- Sebanyak 7.000 warga Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Nusa Tenggara Timur (IKANUSA) di Kalimantan Timur (Kaltim) siap mendukung atlet-atlet NTT yang berlaga di PON XVII 2008. Wujud dukungan sudah diperlihatkan melalui penyambutan kontingen NTT di Bandara Sepingan, Balikpapan, Kamis (3/7/2008).

"Ada lebih dari 7.000 wrga NTT yang tersebar di seluruh wilayah Kaltim ini. Kami sudah memiliki komitmen untuk mendukung para atlet NTT agar bisa menggapai prestasi terbaik di PON 2008," kata Ketua IKANUSA, Rafael Jerosok saat penyambutan di Bandara Sepingan, Kamis (3/7/2008).

Rafael mengatakan penyambutan itu merupakan wujud kepedulian dan dukungan masyarakat NTT di Kaltim bagi kontingen NTT, terutama para atlet dan ofisial. Acara penyambutan ditandai dengan pengalungan selendang Kaltim kepada Wakil Ketua Kontingan NTT, Andre Koreh yang mewakili Ketua Kontingen NTT, Ir. Esthon Foenay.

Andre Koreh pada kesempatan tersebut menyatakan atlet NTT sangat membutuhkan dukungan. Ia berharap warga IKANUSA selalu hadir di arena pertandinghan untuk memberikan dukungan kepada atlet NTT. "Kami datang untuk keharuman nama NTT," ujarnya.

Kontingen NTT berangkat dari Kupang Kamis pukul 07.00 Wita menuju Surabaya. Dari Surabaya, kontingen dipecah menjadi dua kelompok. Kelompok pertama berangkat menuju Kaltim sekitar pukul 10.30, sedangkan kelompok kedua baru diberangkatkan pukul 02.00 WIB.
Kelompok pertama tiba di Bandara Sepinggan-Balikpapan sekitar pukul 13.00 Wita dan dari sana mereka berpisah sesuai cabang olahraga dan kota tempat bertanding. Tenggarong untuk tinju, Bontang untuk sepaktakraw dan Samarinda untuk cabang pencaksilat, kempo, atletik, taekwondo dan bermotor. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: , , | 0 komentar

KONI: PON Siap Digelar

BERBAGAI kendala sempat menghadang penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII 2008 yang akan digelar di Kalimantan Timur, 5-18 Juli 2008. Tapi menjelang pelaksanaan, segala persiapan dan antisipasi sudah dilakukan untuk menjamin kelangsungan agenda PON.
Berbagai masalah seperti pasokan listrik, penyediaan peralatan, penginapan atlet, hingga arena bertanding yang belum juga selesai, sempat menimbulkan kekhawatiran banyak pihak. Pelbagai masalah itu bahkan sempat memunculkan wacana pengunduran jadwal PON, namun agenda PON jalan terus.

"Persiapan hampir selesai, baik infrastruktur maupun kontingen, tidak ada masalah," ungkap Wakil Ketua Umum KONI, Hendardji Supandji, saat ditemui wartawan di Gedung KONI, Selasa (1/7/2008) malam.


Seluruh persiapan perhelatan empat tahunan tersebut, imbuh Hendardji, juga sudah memasuki tahap akhir. "Hari ini saja kita baru mengirim dua sorti kuda, dari Jakarta ke Balikpapan. Masih dua sorti lagi yang akan kita berangkatkan besok. Selebihnya, untuk masalah karpet dan sebagainya sudah tidak ada masalah," ujarnya.

Menyoal ancaman gangguan pasokan listrik yang bisa mengganggu kelancaran pesta olahraga nasional tersebut, Hendardji menukas, "Di masing-masing venue, mereka sudah menyediakan genset. Dengan kapasitas yang berbeda-beda, disesuaikan dengan kebutuhan setiap venue. Saya sudah mengecek langsung ke semua venue. Yang jelas semua sudah siap, nggak ada masalah."

Pembukaan PON XVII 2008 yang semula direncanakan pada 6 Juli dimajukan sehari karena disesuaikan dengan jadwal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Pembukaan PON seharusnya 6 Juli menjadi 5 Juli membawa dampak perubahan agenda pada skema pertandingan cabang sepakbola. Sebelumnya, partai perdana dimulai 3 Juli serentak di tiga stadion, akhirnya dipercepat menjadi 2 Juli," kata Wakil Sekretaris PB PON Bidang Pertandingan Hardi Purnama di Samarinda, Selasa (1/7/2008).

Kendati pembukaan PON pertama di wilayah Kalimantan itu dimajukan, penutupan PON tersebut tidak mengalami perubahan, yakni tetap pada 17 Juli 2008. (dtc/kcm)

Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar