Kejurnas Antar-PPLP Disatukan Dengan Menegpora Cup

KEJUARAAN tinju antar-sasana se-NTT, Menegpora Cup yang diselenggarakan SKH Pos Kupang tahun 2007 kembali akan digelar. Untuk tahun 2009, kejuaraan ini akan digelar bersamaan dengan kejuaraan nasional (kejurnas) tinju antar-PPLP se-Indonesia, di Kupang, 16- 21 Juli 2009. 

Ketua panitia kejuaraan, Rony Fernandez, S.E, yang ditemui di Kupang, Kamis (2/7/2009), mengatakan, untuk Menegpora Cup 2009 akan digelar antar-sasana se-Nusa Temggara (NTT, Bali, NTB). "Kalau yang lalu digelar antar sasana se-NTT, kali ini kami kembangkan terbuka untuk NTB dan Bali. Untuk NTT, peserta dari kabupaten/kota dibatasi dengan pertimbangan mengantisipasi terjadinya lonjakan peserta yang berakibat pada jumlah jadwal pertandingan. Untuk teknis penyelenggaraan kami sudah serahkan semua ke Pengprop Pertina NTT di Pak David Radja," jelas Rony.

Mengenai kejurnas antar-PPLP, Rony mengatakan, peserta sudah akan tiba di Kupang tanggal 15 Juli yang kemudian akan diikuti dengan pertemuan teknis dan lainnya. "Akan ada sepuluh propinsi yang ikut dalam Kejurnas Antar-PPLP ini. Dari pendaftaran awal yang sudah masuk minimal akan ada 75 petinju yang tampil di kejuaraan ini," jelas Rony.

Secara terpisah, pelatih PPLP NTT, John Banabera dan Roy Muskanan, mengatakan, atletnya sudah dipersiapkan. Meski beberapa petinjunya baru pulang mengikuti kejurnas kadet/junior di Medan beberapa waktu lalu, namun John mengatakan, saat ini mereka sudah melewati masa pemulihan dan telah kembali berlatih. "Latihan rutin tetap kami lakukan karena sebagai tuan rumah harus lebih siap dibanding tim lain. Kami bersiap total, karena tidak mau menganggap remeh lawan," ujarnya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

12 Petinju Kejurnas Kadet dan Yunior

PENGPROP Pertina NTT bekerjasama dengan Dinas PPO NTT mengirim 12 petinju mengikuti kejuaraan nasional (kejurnas) tinju kadet dan yunior yang akan dilaksanakan di Rantauprapatan, Sumatera Utara, 12-16 Juni 2009. Atlet yang dikirim berasal dari Kota Kupang (4 orang), PPLP NTT (4), TTS (2) dan Sumba Timur satu petinju. Para petinju ini dilepas Wakil Gubernur NTT, Ir. Esthon L Foenay, M.Si, di ruang kerjanya, Rabu (10/6/2009).

Petinju Kota Kupang yang dikirim, yakni Sandu Calvin (42), Sri Foes (44 kg), Marina Neolaka (48 kg) dan Alan Riwu (54 kg), semunya untuk kategori yunior. Petinju PPLP yang ikut, yakni di kategori kadet, Kris Bana (38 kg), Weldy Mabilaka (42 kg), Rudolf Landy (44 kg) dan Moris Malaikosa (51 kg). TTS mengirim petinju kadet, yakni Emilia Thelik (42 kg), Jericho Ballo (42 kg) dan Robinson Fay (45 kg). Para petinju didampingi pelatih, Roy Muskanan, John Banabera, Godlif Ballo dan Jones Ballo.

"Petinju Kota Kupang yang dikirim ini diseleksi melalui tiga tahap dari sasana-sasana yang ada di Kota Kupang. Untuk penghematan dana, pembiayaannya untuk TTS dan Sumba Timur dibiayai dari APBD masing-masing, PPLP oleh Dinas PPO NTT sedangkan Kota Kupang oleh Pengprop Pertina," jelas Sekretaris Pengprop Pertina NTT, Samuel Haning, S.H.

Esthon pada kesempatan tersebut mengatakan harapannya agar para petinju bisa bertanding dengan baik dan tetap berusaha untuk memenangkan pertandingan dengan sportif. "Bertandinglah dengan baik, jaga kesehatan dan harus tetap disiplin. Kalah atau menang harus tetap sportif tapi usahakan untuk tetap mempertahankan kehormatan tinju NTT," ujar Esthon Feonay.

Kepala Bidang Keolahragaan Dinas PPO NTT, Drs. Ary Mulyadi, M.Pd, secara terpisah mengatakan, keikutsertaan atlet PPLP ke kejurnas ini hanya merupakan sasaran antara. "Ini menjadi ajang try out bagi atlet PPLP. Sasaran utama dari prestasi mereka adalah prestasi di kejurnas antar-PPLP yang bulan depan akan digelar di Kupang," jelas Ary. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: , | 0 komentar

Afriana Rebut Dua Emas di Babel

ATLET NTT, Afriana Paijo terus membuat catatan prestasi. Setelah merebut medali emas nomor lari 1.500 meter dengan catatan waktu 1.5004 menit, 54 detik, Afriana kembali merebut medali emas dari nomor 5.000 meter dengan waktu 13 menit 18,49 detik dalam kejuaraan nasional antar-PPLP yang berlangsung di Bangka Belitung (Babel), Jumat (12/6/2009).

Kepala Bidang Keolahragaan, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) Propinsi NTT, Drs. Ary Mulyadi, M.Pd, yang menghubungi Pos Kupang dari Babel usai lomba mengatakan, NTT masih memiliki peluang merebut medali. "Peluang merebut medali baik emas, perak maupun perunggu masih sangat terbuka terutama dari nomor jalan cepat 5.000 meter dimana NTT akan menurunkan Maria O Dede yang saat ini bergabung di pelatnas PB PASI," jelas Ary.

Menurut Ary, satu atlet PPLP NTT lainnya, Desty Konkase gagal merebut medali karena hanya menempati posisi keenam. Sebelumnya Desty juga gagal di nomor lari 1.500 meter.

Untuk kejurnas antar-PPLP ini, PPLP NTT mengirim sepuluh orang atletnya. Atlet yang dikirim, yakni Yosep Bela Belo (100 m, 200 m dan 4 x 400 m). Mirsa Syaiful (400 m, 800 m dan 4x 400 m). Hironmus Kase (1500 m, 5000 m dan 4 x 400 m) dan Robert Nono (800 m, 1500 m dan 4x400 m).

Sedangkan atlet putri yang dikirim, yakni Marina H Soro (100 m, 200 m dan 4 x 400 m), Elisabeh Nufninu (200m, 400 m dan 4 x 400 m), Desti Konkase (1500 m, 5000 m dan 4x 400 m), Afriana Paidjo (1500 m, 5000 m dan 4 x 400 m). Maria Dede (5000 m jalan cepat) dan Serfina Neonkeba (800 m dan 4 x 400 m). Para atlet didampingi Frans Sales sebagai pelatih. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

10 Propinsi Ikut Kejurnas PPLP

SEBANYAK sepuluh PPLP di seluruh Indonesia dipastikan akan ambil bagian dalam kejuaraan nasional (kejurnas) tinju antar-PPLP yang akan digelar di Kupang, 16-21 Juli 2009. Propinsi yang hadir, yakni Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Papua, Papua Barat, Riau, Jawa Tengah dan NTT.

Kepala Bidang Keolahragaan Dinas PPO NTT, Drs. Ary Mulyadi, M.Pd, saat memimpin rapat koordinasi dengan Pengprop Pertina NTT, pengelola PPLP dan tim independen, mengatakan, kejuaraan tersebut merupakan agenda tetap dari Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (Kemenegpora). Menurutnya, kejuaraan tersebut akan mempertandingkan kategori yunior dan youth. 

Menurut Ary, selain sebagai ajang berkompetisi dan silahturahmi sesama atlet PPLP, kejuaraan ini juga akan dijadikan ajang untuk mengevaluasi pembinaan tinju terutama di kalangan pelajar. Tujuan lainnya adalah, kata Ary, untuk meningkatkan upaya pengembangan prestasi olahraga secara sistematik, berjenjang dan berkelanjutan, memperbanyak frekuensi latih tanding, sehingga menambah pengalaman dan kematangan prestasi serta meningkatkan persatuan dan kesatuan di kalangan pelajar.

Ketua Panitia, Rony Fernandez, S.E, menambahkan, panitia sudah melakukan berbagai persiapan terutama pembenahan sarana dan prasarana pertandingan. Menurut Rony, pesyaratan yang harus di penuhi peserta antara lain, siswa/atlet PPLP masih terdaftar pada SMP/SMA pada tahun ajaran 2009 yang dibuktikan dengan surat keterangan asli dari kepala sekolah SMP/SMA atlet yang bersangkutan, foto copy raport yang dilegalisir, akte kelahiran, SK pengangkatan atlet PPLP tahun 2009, keterangan kesehatan dan record book. 

Ketua Harian Pengprop Pertina NTT, David Radja, mengatakan, pihaknya siap mendukung kesuksesan event tersebut. David yang juga merupakan salah satu anggota juri dari PB Pertina mengatakan, kejuaraan tersebut akan dipantau langsung oleh PB Pertina. "Sebagai tuan rumah, NTT yang terkenal sebagai daerah tinju harus memberikan yang terbaik. Pertina NTT siap mendukung untuk menyukseskan event ini," kata David Radja. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

KONI Sumteng dan SBD Dilantik

GUBERNUR NTT, Drs. Frans Lebu Raya, melantik dan mengambil sumpah kepengurusan KONI Kabupaten Sumba Tengah (Sumteng) dan Sumba Barat Daya (SBD) periode 2009-2013. Pelantikan kepengurusan ini dipusatkan di ruang sidang DPRD SBD di Weetabula, Senin (29/6/2009). 

Gubernur Lebu Raya pada kesempatan tersebut mengatakan harapannya agar kepengurusan yang dilantik memiliki komitmen untuk membangun olahraga. Lebu Raya mengatakan, menjadi pengurus adalah tugas mulia yang harus dipertanggungjawabkan dengan prestasi.

"Menjadi pengurus tidak gampang karena dia harus mau berkorban, baik waktu, tenaga, uang, pikiran maupun perasaan. Agar organisasi bisa maju, pengurus harus kompak dan memiliki program kerja yang jelas," kata Lebu Raya.

"Untuk meningkatkan olahraga, salah satunya adalah pengalokasian dana yang cukup. Tidak boleh tidak, dana harus tetap dari pemerintah karena kita masih sulit mendapatkan sponsor. Menghadapi Por Daratan dan El Tari Memorial Cup, Lebu Raya meminta agar mempersiapkan diri dengan baik agar nantinya tidak sekadar hadir, tetapi mampu mendapatkan prestasi sebagai salah satu bentuk semangat untuk membina kebersamaan," katanya. (servan)

Pengurus KONI SBD
Ketua Umum: dr. Kornelius Kodi Mete
Ketua Bidang Organisasi: Aloysius Ngongo Bili, S.H
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi: Jack Bani, S.H, M.Si
Ketua Bidang Kesehatan: dr. Soleman

Pengurus KONI Sumba Tengah
Ketua Umum: Umbu Dodu, BBA
Ketua Bidang Organisasi: UK Djawamata, S.H
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi: Drs. Umbu Eda Pajangu, M.Si
Ketua Bidang Perencanaan Anggaran: Ir. Agus Umbu Sorung
Ketua Bidang Litbang: Drs. Yohanes Umbu Djanga.
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Kejuaraan Kempo Antar Dojo

Dojo Kantor Daerah Juara Umum 

KEJUARAAN Kempo Yunior antar Dojo (Kejurdo) yang digelar Pengurus Perkemi Kota Kupang berakhir Minggu (21/6) kemarin dalam pertandingan yang digelar di Gedung Serba Guna KONI NTT.

Keluar sebagai juara umum adalah Dojo Kantor Daerah (Kabupaten Kupang) yang sukses mendulang 9 emas, 4 perak dan 3 perunggu. Peringkat kedua diraih Dojo SMEA Negeri (Kota Kupang) dengan 2 emas, dan 2 perunggu. Sedangkan Dojo GOR Flobamora (Kota Kupang) menempati peringkat ketiga peraih medali terbanyak dengan 2 emas. 

Sementara Dojo Kantor Walikota dan Dojo Pertamina berada diurutan keempat dengan 1 emas dan 1 perunggu. Dojo Pol PP Kota dan Dojo P2 KS (Kabupaten Kupang) menempati peringkat lima dan enam dengan 4 perak dan 1 perunggu. Sementara Dojo SNAKMA, Unwira, Giovanni, PGRI, SMEA Kristen dan Dojo PDAM pulang tanpa membawa medali.

Atas keberhasilan ini, Dojo Kantor Daerah berhak memboyong trofi bergilir Walikota Kupang serta sebuah piala tetap. Sedangkan peringkat kedua dan ketiga mendapat piala tetap. Dojo Kantor Daerah juga berhak atas bonus sebesar Rp 1,5 juta dari Ketua Umum Perkemi Kota Kupang. Bonus Rp 1,5 juta juga diberikan kepada Christine Raja Guk Guk (Dojo Kantor Walikota) yang terpilih sebagai kenshi terbaik dalam Kejurdo yang baru pertama kali digelar Pengurus Perkemi Kota Kupang setelah dipimpin Yefta Bengngu ini.

Kegiatan yang digelar sejak Jumat (19/6) itu, selain menggelar kejuaraan yunior, juga dilaksanakan seleksi tingkat NTT bagi kenshi dewasa untuk persiapan mengikuti kejuaraan kempo Indonesia Open yang akan dilaksanakan di Denpasar-Bali bulan Juli nanti.

Ketua Panitia, Yonathan Lena Djila kepada koran ini usai pertandingan kemarin mengatakan, untuk kejurdo yunior, pesertanya adalah dojo yang ada di Kota dan Kabupaten Kupang, dengan jumlah peserta 117 kenshi asal 13 dojo. Sedangkan untuk seleksi kenshi dewasa tingkat NTT diikuti 128 kenshi asal Kabupaten Kupang, Kota Kupang, TTU, Ende dan Kabupaten Sumba Timur.

Sementara dalam sambutannya ketika menutup kejuaraan itu, Ketua Umum Perkemi Kota Kupang, Yefta Bengngu menekankan kepada para atlet yang meraih kemenangan agar terus berusaha dan berlatih secara giat karena even-even ke depan akan semakin berat dan kompetitif. Sedangkan bagi yang belum berhasil, tidak perlu kecewa apalagi putus asa karena masih ada waktu untuk berbenah dan mempersiapkan diri secara lebih baik ke depan. 

"Anggaplah kegagalan ini adalah kesuksesan yang tertunda. Sementara bagi kenshi yang lolos dalam seleksi untuk persiapan ke kejuaraan Indonesia Open supaya berikanlah yang terbaik bagi NTT. Jadilah kenshi yang bisa diandalkan dan bertanggungjawab baik terhadap diri sendiri, keluarga, rakyat dan daerah ini," ungkap Yefta yang adalah Kabag Umum Setda Kota Kupang ini.

Terpisah, salah satu pengurus Perkemi NTT, George M. Hadjoh yang dimintai komentarnya terkait even ini mengaku cukup berterimakasih kepada Pengurus Perkemi Kota Kupang yang dalam suasana keterbatasan sudah mampu menggelar kejuaraan antar dojo tingkat yunior. "Ini sebuah kebanggaan bagi Perkemi, karena Perkemi Kota dibawah kepemimpinan Bapak Yefta Bengngu, perkembangannya cukup luar biasa bahkan mampu menggelar kejuaraan antar dojo yang baru pertama kami digelar di Kota Kupang. 

Kami tetap berharap perhatian Perkemi Kota Kupang dan juga Bapak Walikota Kupang yang terus memberikan dukungannya kepada perkembangan olahraga prestasi di daerah ini agar ke depan terus menggelar even-even, tidak saja tingkat yunior tapi tingkat dewasa, antar pelajar atau mahasiswa dan lain sebagainya," harap George Hadjoh. (timor express/aln)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Afriana Ciptakan Rekor Baru

ATLET NTT, Afriana Paidjo kembali membuat kejutan di kejuaraan nasional (Kejurnas) Atletik Yunior dan Remaja 2009 yang dilangsungkan di Stadion Madya, Senayan, Jakarta. Setelah memecahkan rekor nomor lari 800 meter, Sabtu (30/5/2009), saat turun di nomor 1.500 meter remaja putri, Afriana selain menyumbang emas, juga menciptakan rekor nasional (Rekornas) baru, yakni 4.54.76 detik. Demikian diinformasikan Kepala Seksi Olahraga Prestasi Dinas PPO NTT, Rony Fernandez, S.E, usai lomba.

Menurut Rony, hasil yang diraih Afriana ini cukup membanggakan. Sebelumnya, Afriana merebut medali emas nomor lari 800 meter dengan waktu 2 menit 19,89 detik untuk memecahkan rekornas lama atas nama Winarti (Jateng) yang memiliki catatan waktu 2 menit 20,20 detik. 

"Dari penjelasan panitia ini merupakan rekor nasional yang ditorehkan Afriana setelah melalui tes doping. Saat ikut kejuaraan pelajar Asia Tenggara di Vietnam 25 Agustus 2008 lalu, Afriana mencatat waktu 4 menit 42,50 detik. Namun catatan waktu tersebut tidak diakui sebagai rekor karena tanpa melalui tes doping, sehingga catatan waktu yang diraihnya saat ini yang dipakai," jelas Rony.

Menurut Rony, dengan hasil ini, NTT membawa pulang dua medali emas, satu perak dan satu perunggu. Satu perak diraih Yohanes Don Bosco dari nomor lari 400 meter remaja putra dan medali perunggu oleh Melda Sesfaot dari nomor jalan cepat 1.500 meter. 

Administrator Pengprop PASI NTT, Eduard Setty, yang mengomentari hasil tersebut mengatakan kebanggaannya. Afriana yang saat ini berlatih di Pelatnas jangka panjang PB PASI, kata Setty, diharapkan bisa membangkitkan prestasi cabang olahraga atletik di NTT. 

"Kita harapkan Afriana bisa mempertahankan prestasinya ini. Selain karena dia masih masuk dalam kategori remaja, dia juga memiliki potensi yang sangat besar. Mudah-mudahan dia bisa dipanggil untuk masuk dalam tim SEA Games," kata Setty.

Terkait prestasi Yohanes Don Bosco, Eduard Setty mengatakan harapannya agar terus ditingkatkan. "Don Bosco sebenarnya sangat potensial, namun dia masih sering labil. Untuk itu kami akan minta para pelatih agar bisa tegas dalam melatihnya sehingga mentalnya bisa terasah dengan baik," kata Setty. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

O2SN: Tingkatkan Disiplin Anak


ANAK yang berprestasi baik di bidang olahraga maupun pendidikan harus dididik dan dilatih sejak usia dini. Yang paling utama dalam peningkatan prestasi adalah penerapan disiplin. Untuk itu, disiplin terhadap anak harus ditingkatkan lewat kegiatan olahraga. 

Demikian dikatakan Wakil Gubernur NTT, Ir. Esthon L Foenay, M.Si, ketika membuka pertandingan dan lomba Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SD tingkat Propinsi NTT di GOR Flobamora, Kupang, Senin (1/6/2009).

Esthon mengatakan, kegiatan O2SN merupakan olahraga yang bertemakan pendidikan, sehingga para guru pendamping harus benar-benar memahaminya. "Pertandingan dan lomba di sini bukan hanya semata-mata dimaksudkan untuk mencari yang menang atau kalah, tapi nilai pembelajaran apa yang harus dipetik mereka. Untuk itu, bertandinglah secara sportif dan usahakan untuk menyelesaikan semua persoalan dengan hati yang dingin," ujarnya.

Usai upacara pembukaan diikuti dengan pertandingan perdana dari cabang bolavoli mini putri antara TTS melawan Alor. Dalam pertandingan ini, TTS yang diunggulkan, langsung kalah dua set dari Alor. TTS beruntung berhasil mengalahkan Sikka 2-0 dalam pertandingan keduanya, sehingga masih memiliki peluang untuk lolos ke putaran perempatfinal. Hasil bolavoli mini putri lainnya yang diperoleh dari panitia, Drs. Lambert Tukan, M,M, Manggarai Barat vs Sumba Barat Daya, 2-0, Sumba Barat vs Kupang 2-0 (WO), Kota Kupang vs Ende, 2-0, Lembata vs Sumba Tengah, 2-0, Manggarai Timur vs Flores Timur, 2-0, Belu vs TTU, 2-0, TTS vs Sikka, 2-0.

Dari cabang sepakbola mini putra, tim Alor tampil sangat cemerlang ketika membantai tim kuat Kota Kupang, 5-1. Juara bertahan, Manggarai Barat juga menebar ancaman setelah menang 4-0 atas TTU. Hasil lainnya, Ende vs Belu 1-1, TTS vs Nagekeo 2-1, Sumba Barat Daya vs Sumba Timur 3-0, TTU vs Manggarai Barat 0-4.

Hasil cabang sepaktakraw beregu putra, yang diperoleh dari koordinator sepaktakraw, Robert Tetikay, Manggarai Barat vs Manggarai Timur 2-0, Flores Timur vs Lembata, 2-0, Alor vs Sumba Tengah, 2-0, Kupang vs Nagekeo, 2-0, Manggarai vs Rote Ndao, 2-0, Belu vs Kota Kupang, 2-0 dan Sumba Barat Daya vs Sumba Timur, 2-0. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Angkasa dan Platina Juara Voli

TIM Angkasa memastikan diri menjadi yang terbaik dalam kejuaraan bolavoli antar-klub se-NTT perebutan Piala Gubernur yang digelar STIKES Nusantara, Kupang. Dalam final yang berlangsung di GOR Flobamora Kupang, Selasa (26/5/2009) malam, Angkasa mengalahkan Ropeds-TTS, 3-1. Di kelompok putri, Platina berhasil menjadi yang terbaik setelah mengalahkan IVAM.

Partai final antara Angkasa melawan Ropeds berlangsung menarik. Lebih dari 5.000 penonton yang memadati GOR Flobamora, Kupang, benar-benar dihibur oleh permainan berkelas nasional yang disajikan kedua tim. Angkasa, tim asuhan Nelson Noach yang merupakan tim juara antar-klub di Jakarta itu, menurunkan semua pemain terbaiknya. Angkasa langsung merebut set pertama dan kedua dengan skor 25-17 dan 25-15.

Ropeds yang didukung mayoritas penonton berhasil bangkit dan memperkecil ketertinggalan menjadi 2-1 setelah menang 25-21 di set ketiga. Set keempat pun berlangsung menarik. Rotasi pemain yang dilakukan tim Angkasa membuat Ropeds langsung tertekan. Kualitas pemain pengganti yang tidak berimbang dengan pemain utama, membuat pelatih Ropeds, Adi Patipelohi tidak punya pilihan lain. Akibatnya, pemain-pemain utama dipaksakan meladeni Angkasa sehingga stamina mereka pun melorot. Angkasa akhirnya menyudahi perlawanan Ropeds setelah memenangkan set keempat dengan skor 25-16. 

Pada perebutan posisi ketiga, IVAM, Kabupaten Kupang berhasil mengalahkan Teratai A dengan skor 3-2. Partai antara IVAM melawan Teratai A berlangsung monoton. Pemain kedua tim nampak tak begitu ngotot bila dibandingkan dengan penampilan mereka di babak semifinal. Meski demikian, kejar- mengejar angka berlangsung ketat, sehingga IVAM harus memastikan gelarnya hingga lima set pertandingan.

Di kelompok putri, Platina memastikan gelarnya setelah mengalahkan IVAM, Kabupaten Kupang dengan skor 3-1. Set pertama, Platina bermain tidak begitu kompak. Nia dan Ina Faot yang menjadi motor permainan Platina tidak begitu hidup. Meski demikian, Platina merebut set pertama dengan skor 25- 19. Di set kedua, giliran IVAM yang menang dengan skor 25- 16.

Set ketiga dan keempat, Platina tidak memberikan kesempatan kepada IVAM. Koordinasi permainan yang cukup bagus membuat anak-anak asuhan Pace Fomeni dan Melkisedek L Madi ini menang dengan skor 25-17, 25-15. IVAM seharusnya bisa mengimbangi Platina, kalau saja Ani dimaksimalkan. Sayangnya, perjuangan Ani tidak didukung pemain lainnya yang malah sering melakukan kesalahan sendiri.

"Saya sempat tegang di babak pertama dan kedua karena anak- anak sering membuat kesalahan sendiri. Namun, motivasi mereka untuk memenangkan pertandingan cukup tinggi sehingga bisa bangkit. Modal kami untuk menang adalah percaya diri dan yakin bisa mengalahkan lawan," ujar pelatih Platina, Pace Fomeni, usai pertandingan.

Pada perebutan posisi ketiga, tim Mawar asal Kabupaten Kupang berhasil mengalahkan Teratai, Kota Kupang dengan skor 3-0. Teratai, yang kalah postur dan teknik, dalam pertandingan ini tak mampu berbuat banyak. Pasalnya, Mawar yang menurunkan semua pemain terbaiknya bermain kompak dan disiplin di semua lini. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Afriana Pecahkan Rekornas

ATLET NTT, Afriana Paijo kembali menorehkan prestasi. Dalam final kejuaraan nasional (Kejurnas) atletik remaja dan yunior di Stadion Madya, Jakarta, Kamis (28/5/2009), Afriana memecahkan rekor nasional (Rekornas) nomor 800 meter dengan catatan waktu 2.19.89 menit. Afriana paijo memecahkan rekornas atas nama Winarty dari Jawa Tengah dengan catatan waktu 2.20.00 menit.

Selain rekornas nomor 800 meter yang kini digenggamnya, Afriana juga pemegang rekornas nomor 1.500 (04.42.50) dan 3.000 meter (10.30.70) yang dipecahkannya di dalam kejuaraan pelajar Asia di Vietnam, 24-25 Agustus 2008. 

Kepala Seksi Olahraga Prestasi Dinas PPO NTT, Rony Fernandez, S.E, dari Jakarta usai lomba mengatakan, Afriana mendapat aplaus yang luar biasa dari penonton dan PB PASI atas prestasi ini. 

"Ada pernyataan dari PB PASI kepada kami, dengan catatan waktu yang diraih Afriana ini, dia langsung dimasukkan ke dalam skuad Indonesia untuk SEA Games mendatang ini. Ini merupakan prestasi yang luar biasa karena disaat atletik NTT sedang paceklik prestasi, Afriana kini muncul membawa prestasi," jelas Rony.

Menurut Rony, selain Afriana, pada perlombaan, Kamis, NTT juga meraih satu medali perunggu dari nomor jalan cepat 5.000 meter putri lewat Melda Saefatu dengan catatan waktu 35 menit 02,50 detik. Medali emas nomor ini direbut atlet Bangka Belitung (Babel), Sri Radita (27 menit 30,46 detik), disusul Wulansari (Jawa Timur) dengan waktu 27 menit 58,24 detik.

Menurut Rony, pada perlombaan, Rabu (27/5/2009), NTT turun di nomor jalan cepat 3.000 meter remaja putri atas nama Maria Wea Dede, namun hanya finish di posisi ketujuh. Yohanes don Bosco yang turun di nomor 800 meter lolos ke final, namun gagal merebut medali karena masuk di posisi kelima. Hironimus Kase yang turun di nomor 800 meter juga gagal bersama Elisabeth Nufninu di nomor 100 meter remaja putri.

Hari ini, Jumat (29/5/2009), atlet NTT, Afriana dan Yohanes Don Bosco turun di nomor 400 meter. Afriana juga akan turun di nomor 1.500 meter putri bersama Sarce Nenokeba, sedangkan Hironimus Kase di nomor 1.500 meter putra. (eko)

Pos Kupang 29 Mei 2009 halaman 12
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Wellem Molo ke Final

PETINJU Haumeni Boxing Camp (HBC) TTS, Wellem Molo melenggang ke final kejuaraan tinju Piala Gubernur NTB 2009. Pada pertarungan di Bima, NTB, Kamis (28/5/2009), Wellem yang bertanding di kelas layang menang angka 29-10 atas petinju Bima, Agus Salim. Demikian diinformasikan manajer HBC TTS, Vecky Laisnima, usai pertandingan.

"Wellem bertanding sangat bagus. Dia menjalankan instruksi pelatih dengan sangat baik. Dia mendapat dukungan yang sangat besar dari penonton karena gaya bertinjunya yang sangat taktis," jelas Vecky.

Namun, kata Vecky, prestasi Wellem tidak diikuti Ferdy Kase. Bertanding di kelas layang ringan, Ferdy harus mengakui keunggulan peraih medali emas PON XVII 2008 dan STE 2008, Martin Surati dari Jawa Barat. Martin, yang juga petinju Pelatnas SEA Games ini menang 16-7 atas Ferdy Kase. 

"Lawan Ferdy sangat bagus dan berkelas nasional. Meski demikian, Ferdy masih mampu meladeninya dan memasukkan beberapa pukulan telak. Dengan demikian, Ferdy hanya bisa membawa pulang satu medali perunggu," jelas Vecky.

Selain Ferdy, pada pertandingan, Rabu (27/5/2009) malam, petinju TTS lainnya, Yohanes Hinyo yang bertanding di kelas welter juga kalah. Yohanes Hinyo kalah angka 1-5 dari petinju Bima, Erick Muchtar. "HBC TTS kini masih menyisakan Wellem Molo yang akan bertanding di final. Doakan dan beri dukungan biar dia bisa meraih hasil yang bagus," harap Vecky. (eko)

Pos Kupang 29 Mei 2009 halaman 12
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Laga Persahabatan di Dili, Platina dan SLB FC Imbang

LAGA sepakbola persahabatan hari kedua antara NTT (Indonesia) versus tim sepakbola Timor Leste, Selasa (19/5/2009) berlangsung menegangkan. Disaksikan PM Timor Leste, Xanana Gusmao dan Wagub NTT, Ir. Esthon L Foenay, Atus yang membawa Platina FC lebih dahulu unggul 1-0, harus pulang dengan hasil imbang setelah dibobol FC SLB oleh Maquinta menit ke-80 lewat penalti.

Wartawan Pos Kupang, Dion DB Putra yang langsung menyaksikan duel Timor Leste yang diwakili FC Sport Laudara E Benfica (SLB) versus Platina Kupang FC, melaporkan, pertandingan memukau sekitar 20 ribu penonton yang memadati Estadio Municipal Dili. Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao dan Wakil Gubernur NTT, Ir. Esthon L Foenay, Wakil Bupati Belu, Ludovikus Taolin, Dubes RI untuk Timor Leste, Eddy Setiabudi dan tamu lainnya dibuat kagum oleh penampilan kedua tim.

Setelah tendangan kehormatan dilakukan Esthon Foenay didampingi Presiden Federacao Futebol Timor Leste (FFTL), Francisco Kalbuady, Platina langsung menggebrak. Pertandingan baru berjalan lima menit, gawang FC SLB yang dikawal Ramos sudah kebobolan oleh sundulan striker andalan Platina, Atus Karpitang. Gol ini disambut histeria tim ofisial NTT yang duduk di bangku cadangan, termasuk Wagub dan ofisial lainnya di kursi VIP tribun utama.

Unggul 1-0, anak-anak asuhan pelatih Helmon Liko ini terus meningkatkan daya serang dengan tidak memberi peluang anak-anak Timor Leste mengembangkan permainannya. Sementara anak-anak FC SLB yang diasuh Jose Fonsch berusaha keluar dari tekanan dengan memainkan bola-bola panjang memanfaatkan lebar lapangan. Strategi ini cukup merepotkan barisan pertahanan yang dikawal Leandro, Ardiansyah, Hetri Nuwa dan Yolis. Beruntung Ade Sjan tampil tenang mampu menghalau serbuan beruntun yang datang. 

Memasuki babak kedua, hujan yang turun tiba-tiba membuat NTT kesulitan mengembangkan permainan. Platina FC pimpinan Melkisedek Lado Madi ini tampak kelelahan dan memilih untuk bertahan. Namun strategi ini justru menjadi bumerang. Salah satu pemain Platina FC tertangkap wasit menyentuh bola sehingga wasit Salvador pun menunjuk titik putih. Maquinta sebagai eksekutor sukses menjalankan tugasnya menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Meski demikian, Leandro Ugak dkk tetap meningkatkan daya gedor. Mungkin karena dewi fortuna belum berpihak ke NTT, kemenangan yang sudah di depan mata harus berakhir imbang. (osi) 

Pos Kupang 20 Mei 2009 halaman 12
Lanjut...

Posted in Label: | 1 komentar

Tim Putri Takluk NTT, Persab Imbang

TIM putri Kota Kupang yang mewakili NTT dalam pertandingan persahabatan dengan Timor Leste kalah 0-4 di Estadion Municipal Dili-Timor Leste, Senin (18/5/2009). Hasil lainnya, Persab Belu menahan imbang FC Porto Taibesi. 

Laga dua tim putri Kota Kupang melawan FC SLB Feminina yang mewakili Timor Leste berlangsung menarik perhatian ribuan penonton yang memadati stadion kebanggaan warga RDTL tersebut. Turun dengan kostum kebanggaan merah-merah dengan lambang merah-putih di dada kanan para pemain, Gaby dkk tampil meyakinkan sejak peluit pertama dibunyikan wasit Anisceto Berlelo. 

Mereka harus melawan anak-anak Timor Leste yang tak ingin malu di depan publik sendiri. Baru enam menit bermain, striker FC SLB, Shinta sudah membobol gawang NTT. Merasa di atas angin plus unggul teknik, Embracia dkk makin meningkatkan tempo permainan. Dan, lagi-lagi di menit ke-14, anak-anak asuhan Judith Fernandes tersebut memperbesar keunggulan melalui gol Agustina. 

Stamina pemain-pemain NTT yang menurun, membuat FC SLB menaikkan tempo permainan. Hal ini makin diperburuk dengan keluarnya kapten NTT, Gaby akibat cedera setelah berbenturan dengan kiper NTT dan salah satu pemain Timor Leste membuat barisan pertahanan NTT sedikit kendor. Dan, Timor Leste melanjutkan pesta kemenangannya lewat dua gol Agustina yang tampil luar biasa.

Sementara Persab Belu bermain imbang dalam pertandingan yang disaksikan Wakil Gubernur NTT, Esthon L Foenay, Duta Besar Indonesia untuk Timor Leste, Eddy Setiabudy, Sekretaris Negara Urusan Pemuda dan Olahraga Timor Leste, Miquel Marques Gonzalves Manetelu, Presiden Federacio Futebol de Timor Leste (FFTL), Francisco Kalbuady, Wakil Bupati Belu, Ludovikus Taolin, anggota DPRD NTT, Armindo Soares, Pius Rengka, Karo Pemberdayaan Perempuan Setda NTT, Yovita Mitak dan lainnya.

Persab Belu yang mengandalkan Jhoni Martins, Elio, Joao, Jose, Geraldo, Okto Nahak, Erens, Ovick, Frans, Verisio dan Flavianus tampil penuh percaya diri. FC Porto Taibesi mengandalkan Leonel, Ismail, Elisau, Juvnal, Jose, Vicenti, Eusabio, Joao, Helder, Marcelino dan Varela. Sama-sama memiliki peluang, tak ada gol yang tercipta hingga pertandingan usai.

Usai laga, Esthon Foenay, mengatakan, pertandingan yang dilaksanakan kedua kesebelasan baik putra dan putri tak bertujuan untuk mencari siapa kalah, siapa menang. Tujuan utama dari pertandingan tersebut adalah untuk meningkatkan hubungan persahabatan, kekerabatan dan tali silaturahmi di antara kedua negara yang masih ada hubungan saudara ini. (osi)

Pos Kupang 19 Mei 2009 halaman 12
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Kejurnas Atletik, NTT Tambah Satu Perak

KONTINGEN NTT berhasil menambah satu medali perak lewat Yohanes Don Bosco dari nomor lari 400 meter remaja putra dalam kejuaraan nasional (Kejurnas) atletik remaja dan yunior di Stadion Madya, Jakarta, Jumat (29/5/2009). Dengan hasil ini, NTT kini sudah mengantongi satu medali emas dari Afriana Paijo, satu 
perak dari Yohanes Don Bosco dan satu medali perunggu dari Melda Sesfaot.

Kepala Seksi Bina Olahraga Prestasi Dinas PPO NTT, Rony Fernandez, S.E, yang menjadi ketua kontingen NTT dari Jakarta, usai lomba melaporkan, NTT masih memiliki peluang untuk menambah perolehan medalinya dari nomor lari 100 meter putri lewat Elisabeth Nufninu dan nomor 1.500 meter putri lewat Afriana Paijo dan Sarce Nenokeba.

Menurut Rony, pada perlombaan Jumat, NTT juga menurunkan Elisabeth Nufninu di nomor 400 meter remaja putri, namun hanya masuk finish di nomor urut lima. Sementara Hironimus Kase yang berlomba di nomor 1.500 meter remaja putra berada di posisi keempat.

"Dari catatan waktu yang dimilikinya, Afriana kami targetkan medali emas untuk nomor 1.500 meter yang akan dilombakan besok (hari ini). Doakan saja biar dia tidak mengalami kendala dan bisa mengharumkan nama atletik NTT," ujar Rony Fernandez.

Tujuh Rekornas
Tujuh rekor nasional (Rekornas) remaja dan junior berhasil terpecahkan hingga hari ketiga kejuaraan ini digelar. Salah satunya dipecahkan oleh atlet NTT, Afriana Paijo dari nomor lari 800 meter remaja putri.

Rekor baru lainnya, yakni jalan cepat 3.000 meter remaja putri diciptakan Elvi Alpriani (Sumut) dengan waktu 15 menit, 39,79 detik, lari 800 meter dibuat Deker Ariandas (Sumsel), satu menit 59,12 detik. Deden Heri Oktaveri (Riau) pemecah tolak peluru dengan 14,44 meter. Lempar lembing remaja putra 57,20 meter yang dibuat Aldian Tri Jatmiko (Riau). Tolak peluru remaja putri diciptakan Eki Febri Ekawati (Jawa Barat).

Aldian Tri Jatmiko (Riau) lempar lembing putra sejauh 57,20 meter. Lari estafet 4 X 200 meter remaja putra dan putri, yang baru dilombakan dikuasai para pelari Jawa Timur mencatat waktu satu menit 50,38 detik. Rekornas ketujuh dibuat atlet Jawa Barat, Hendro di nomor jalan cepat 5.000 meter yunior putra. (eko/ant)

Pos Kupang edisi Sabtu, 30 Mei 2009 halaman 12
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Rakor Pemuda dan Olahraga

Optimalkan Koordinasi dan Kerjasama

DALAM
pembinaan pemuda dan olahraga, pemerintah harus bertindak sebagai fasilitator. Untuk itu koordinasi dan kerjasama dalam pembinaan pemuda dan olahraga harus dioptimalkan demi mewujudkan pemuda yang sehat sebagai pelopor pembangunan. 

Demikian dikatakan Kepala Biro Kesejahteraan Sosial, Dr. Filemon da Lopez, dalam laporannya saat pembukaan rapat koordinasi (rakor) pemuda dan olahraga tingkat Propinsi NTT di Aula El Tari Kupang, Rabu (6/5/2009).

Filemon mengatakan, koordinasi untuk sinkronisasi pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan pemuda dan olahraga harus dilaksanakan secara terpadu, terarah dan berkesinambungan di lintas sektor maupun lintas program. 

Menurut Filemon, rakor tersebut diikuti 100 peserta dari unsus Dinas PPO, KONI dan organisasi pemuda. 

Wakil Gubernur NTT, Ir. Esthon L Foenay, M.Si. dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut, berharap agar rakor tersebut menghasilkan rekomendasi-rekomendasi untuk ditindaklanjuti. Dia meminta masukan dan ide dari peserta rakor.

Pemuda dan olahraga, kata Esthon, tidak dapat dipisahkan sehingga dalam penyusunan program pembinaan harus ada sinergi antara pemerintah propinsi dengan kabupaten/kota. Untuk itu dia berharap organisasi-organisasi pemuda dan olahraga tingkat propinsi dan kabupaten/kota harus diperkuat dari segi kepengurusan maupun pendanaan.

"Harus ada regenerasi kepengurusan. Maksudnya adalah, berikan kesempatan kepada anak-anak muda yang lebih agresif dan inovatif untuk menjadi pengurus organisasi pemuda dan olahraga. Kita yang tua-tua cukup menjadi pengarah atau penasehat," ujar Esthon.

Kepala Bidang Keolahragaan Dinas PPO NTT, Drs. Ary Moelyadi, M.Pd, dalam materinya tentang peranan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangan olahraga di NTT mengatakan, pemerintah bertanggungjawab dan wajib membina, mengelola dan mengembangkan olahraga prestasi. Hal ini, kata Ary, sesuai dengan amanat UU Nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Hermensen Ancam Mundur dari Pelatnas

PELATIH asal NTT, Hermensen Ballo mengancam akan muncul dari tim pelatih Pelatnas tinju Indonesia untuk SEA Games 2009 kalau PB Pertina tidak memperbaiki kinerjanya. Ancaman itu berawal dari keputusan sepihak PB Pertina yang mencoret empat petinju Pelatnas, termasuk petinju asal NTT, Yanto Fallo.

"Tadi (kemarin) setelah kami makan pagi tiba-tiba ada petugas dari PB Pertina yang datang dan membawa tiket pesawat untuk Yanto agar sudah harus pulang siang ini. Saya terkejut sehingga protes. Saya bertanya alasan apa Yanto dan tiga petinju lainnya harus dipulangkan. Kami dari tim pelatih tidak pernah diberitahu dan tidak pernah ada evaluasi. Saya ancam bahwa kalau Yanto dipulangkan, saya juga akan ikut pulang. Saya juga bilang, Yanto adalah petinju yang paling rajin latihan dan paling ngotot, tapi mengapa dia dipulangkan tanpa koordinasi dengan tim pelatih. Mereka akhirnya menerima penjelasan saya sehingga Yanto dkk tetap dipertahankan di Pelatnas," ujar Hermensen Ballo yang menghubungi Pos Kupang dari Jakarta, Rabu (6/5/2009).

Menurut Hermensen, petinju yang hendak dipulangkan, yakni Yanto Fallo (NTT), Veronica Nicolas (DKI Jakarta), Arenaldo Moniaga (DKI Jakarta), Siti Aisyah (Sumatera Utara) dan seorang pelatih, Sudarmadi (Sumatera Utara). 

"Tadi semua atlet dan pelatih Pelatnas bersatu dan protes ke PB Pertina. Semua siap untuk dipecat dan mundur diri dari Pelatnas. Keputusan ini tidak melalui rapat atau tanya pelatih tapi keputusan sepihak dari PB Pertina," jelas Hermensen.

Dengan kondisi ini, Hermensen yang juga sudah tercatat sebagai pelatih Program Atlet Andalan (PAL) di Kemenegpora, mempertimbangkan untuk mundur sebagai pelatih. "Kalau cara kerja PB Pertina seperti ini, lebih baik saya mundur dan pulang ke NTT karena di sana saya adalah PNS yang juga punya pekerjaan. Saya menyesal mengapa kami yang setiap hari bersama para atlet tidak pernah dilibatkan dalam keputusan seperti ini. Asal tahu saja bahwa sampai saat ini para atlet belum menerima uang saku," ujarnya. (eko)


Potensi Medali Emas

SETELAH tidak adanya kejelasan dana, Pelatnas yang semula bernaung di bawah KONI dikembalikan ke induk organisasi masing-masing. Berdasarkan pertemuan dengan jajaran induk organisasi, disepakati Pelatnas hanya diprioritaskan bagi atlet yang memiliki potensi merebut medali emas. 

Demikian dikatakan Komandan Pelatnas Terpadu, Joko Pramono yang dihubungi di Jakarta, Rabu (6/5/2009).

"Semua induk organisasi setuju pada pertemuan itu termasuk Pertina sendiri ," kata Mantan Dankormar itu.

Menurutnya, meski keterbatasan dana KONI tetap melaksanakan pelatnas yang disebut-sebut Pelatnas mini khusus cabang yang diprioritaskan merebut medali emas. "Pertina juga telah merekomendasikan tiga nama yang dimasukkan ke Pelatnas mini ini dan selebihnya ditangung oleh induk organisasi masing-masing, " jelas Joko. 

Untuk diketahui, akibat ketidakjelasan dana, hingga saat ini semua atlet Pelatnas belum menerima uang saku. Uang pergantian tiket dari daerah pun belum diganti. "Ini perseden buruk buat pertinjuan amatir kita. Sampai saat ini status kami disini tidak jelas apakah dipulangkan atau tetap berjalan. Kepengurusan ini merupakan yang terburuk sepanjang sejarah PB Pertina," tutur Hermensen dengan nada kesal. (persdanetwork/oro)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Musorprop KONI Digelar Juli

MASA kepengurusan KONI Propinsi NTT 2005-2009 akan berakhir 26 Mei 2009. Untuk itu, pemilihan kepengurusan baru akan digelar dalam Musyawarah Olahraga Propinsi (Musorprop) KONI NTT yang akan dilaksanakan bulan Juli 2009. Demikian diinformasikan Wakil Sekretaris Umum KONI Propinsi NTT, Eduard Setty, di ruang kerjanya, Kamis (16/4/2009).

Menurut Setty, sesuai Anggaran Dasar KONI pasal 24, pasal 33 ayat 2 tentang Musorprop dan pasal 30-31 tentang Sanksi, badan atau pengurus olahraga yang sudah habis masa kepengurusannya harus segera menggelar musyawarah paling lambat enam bulan.

"Sesuai anggaran dasar, sebelum bulan Oktober 2009, sudah harus terbentuk kepengurusan KONI Propinsi NTT yang baru. Sesuai agenda, seharusnya sudah bisa dilaksanakan pada bulan Mei, namun karena ada beberapa event yang harus diikuti, pelaksanaannya baru bisa digelar bulan Juli," jelas Setty.

Menurut Setty, event-event penting yang harus dikoordinir KONI NTT selama bulan Mei dan Juni, di antaranya pertandingan sepakbola di Dili-Timor Leste pada 20 Mei, Arafura Games di Australia, 7-11 Mei, olimpiade olahraga siswa SD, SMP dan SMA pada bulan Juni dan Kejurnas tinju antar-PPLP di Kupang pada 22-27 Juni 2009. "Selain agenda-agenda olahraga ini, kita juga masih harus mengikuti pemilihan presiden," kata Setty.

Dengan adanya penundaan ini, katanya, diharapkan pengurus cabang olahraga dan KONI Kabupaten yang sudah habis masa kepengurusannya atau belum terbentuk agar segera menggelar musyawarah. "Sebelum Musorprop KONI digelar, semua pengurus cabang olahraga yang demisioner dan KONI sudah harus memiliki kepengurusan definitif. Ini karena saat Musorprop KONI yang memiliki hak suara adalah organisasi olahraga yang kepengurusannya masih aktif," jelasnya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Rey Juara FIM Asia

PEMBALAP NTT, Rey Ratukore kembali menorehkan sejarah dalam kariernya. Turun di kelas matic, Rey berhasil menjadi yang terbaik dalam balap motor FIM Asian di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (12/4/2009).

Rey menempati podium pertama setelah melibas delapan lap dengan catatan waktu 15:28.577 menit. Rey mengungguli pembalap tuan rumah, Ridwan Bakri yang harus puas di posisi kedua. Ridwan menorehkan catatan waktu 15:28.720 menit. Posisi ketiga ditempati pembalap asal Thailand, Apiwath Wongtananon, yang mencatat waktu 15:28.733. 

Rey yang mengomentari hasil tersebut mengatakan sukacitanya. "Terima kasih Tuhan. Terima kasih untuk semua doa teman-teman, sehingga Rey bisa menjadi juara. Ini sungguh luar biasa," ujar Rey.

Masuk Indoprix
Kemenangan Rey Ratukore di seri pertama Indoprix, di Sirkuit Sentul pekan lalu membuat Bintang Racing Team (BRT) Indopart KBC yang menaungi Rey memutuskan mengikuti seluruh seri Indoprix musim ini. Keputusan ini diambil, meskipun ATPM Honda, PT Astra Honda Motor (AHM) masih mencari formulasi menyokong satu-satunya pembalap yang menggeber sepeda motor merek Honda itu.

Manajer BRT, Tommy Huang mengatakan, pihaknya akan tetap jalan terus meski tanpa dukungan pabrikan Honda. "Saya lebih leluasa bergerak. Saya sempat present company profile BRT yang bukan dealer Honda. Jadi biar jelas dan tidak ada yang turut campur," kata Tommy.

Salah satu pemilik BRT, Lunardi menyatakan, Rey layak mendapat reward. "Pembalap daerah, jauh dari hingar bingar balap, bisa juara Indoprix, saya kira luar biasa. Kami akan melatih Rey lebih giat, karena pasti menjadi perhatian pembalap lain," kata Lunardi.

Sementara itu, Ketua Bidang Olahraga PP IMI, Irawan Sucahyono, menyambut baik keputusan BRT untuk terus mengikutkan Rey di ajang Indoprix. "Iya, Rey jadi kontrak rider dengan full point. Dia pilih Indoprix dan tidak ikut Motoprix. IMI akan keluarkan yang official," kata Irawan.

Dengan keputusan ini, maka untuk sementara, Rey memimpin klasemen di kelas 125 cc dengan 50 poin. Posisi kedua ditempati pembalap Kawasaki Elf IRC NHK Manual Tech, Hadi Wijaya dan ketiga oleh pembalap Jawa Timur, Denny Triyugo (Petronas FDR Star). (eko/fim)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Fernando Ketua Umum PB Shoto-Kai

PERGURUAN karate binaan PB FORKI, Perguruan Karate-Do Indonesia (Perkaindo) dikembalikan ke nama aslinya, yakni Shotokan Karate-Do Indonesia (Shoto-Kai). Perubahan nama itu telah dideklarasikan di Airlangga Room, Hotel Bumi Surabaya (Hotel Hayat), Surabaya, Minggu (19/4/2009). Putra asal NTT, Frans Fernando yang terpilih sebagai Ketua Umum Shoto-Kai, juga ikut dilantik bersama pengurusnya.

Frans Fernando yang menghubungi Pos Kupang, Senin (20/4/2009), menjelaskan, perubahan nama dari Perkaindo ke Shoto-Kai dilakukan dalam musyawarah nasional (Munas) dihadiri Kabid Pembinaan PB FORKI, Maju Daryanton Hutapea, di Hotel Century Park, Jakarta, Februari 2009 lalu. "Dengan pendeklarasian ini, saat rakernas PB FORKI di Lampung bulan Juni nanti, PB FORKI akan mengumumkan perubahan nama ini secara resmi," kata Frans Fernando, yang menjadi Ketua Umum PB Shoto-Kai untuk masa bakti 2009-2014.

"Setelah deklarasi ini, PB Shoto-Kai sudah membulatkan tekad untuk menyumbang atlet-atlet berprestasi ke PB FORKI untuk mengikuti seluruh program kegiatan yang dilakukan PB FORKI. Pada bulan Agustus nanti, PB Shoto-Kai akan melaksanakan Kejuaraan Karate Terbuka (Open Kejurda) dan kegiatan Ghasuku Nasional di Kupang-NTT. "Alasan menggelar Open Kejurda di NTT karena pertimbangan atlet terbesar ada di NTT, dimana saat ini sudah ada 12 pengurus cabang," jelas Frans Fernando.

Ketua Bidang (Kabid) Pembinaan PB Forki, Maju Daryanto Hutapea, yang hadir dalam deklarasi dalam sambutannya mengatakan, dengan deklarasi ini, pengurus besar yang baru harus memenuhi segala persyaratan baik AD/ART, mars dan sebagainya sehingga saat Rakernas Forki di Lampung sudah bisa diumumkan secara resmi ke forum.

Menurut Frans Fernando, dalam pendeklarasian itu, PB Shoto-Kai secara resmi memberikan penghargaan DAN Kehormatan kepada tiga tokoh karate Indonesia, Maju Daryanto (DAN VIII Shotokan), Usman Tambang (DAN VI Shotokan) dan serta Segar Gunawan (DAN VI Shotokan). Deklarasi itu dimeriahkan dengan penampilan atlet-atlet Shoto-Kai Jawa Timur yang memainkan jurus komite dan kata. (eko)


Susunan PB Shoto-Kai

Pembina : Drs. Usman Tambang
Penasehat : Seger Gunawan
Ketua Umum : Fransiscus Fernando, S.E
Wakil Ketua Umum : Johan Rumagit, S.E, Ak
Ketua Dewa Guru : Hatta Edison
Wakil Ketua Dewan Guru : Fransiscus Fernando
Sekretaris Jendral : Dra. Damayanti Srilestari
Bendahara Umum : Merrsy Luistan Lumba, S.E
Bidang Pembinaan Prestasi : Lolita Ratna Wulan, S.E
Bidang Organisasi : Agustakari Arifin, S.H
Bidang Litbang : Drs. Ir. Johanes Paulus, MM
Bidang Hubungan Daerah : F A Setiawan Joko Martono
Bidang Hubungan Luar Negeri : Elly Susana, A.Md
Bidang Dana : 1. Fandy Halim, S.T
  2. Kusuma Atmadja, S.H
Bidang Humas : Kristanti Anggraeni, S.H


Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

12 Petenis ke Jakarta

Tenis Meja Piala Presiden

SEBANYAK 12 petenis berhasil merebut tiket ke final kejuaraan tenis meja Piala Bergilir Presiden RI 2009 yang akan digelar di Jakarta, 7-11 Mei 2009. Para petenis ini terbagi dalam kategori umum putra/putri, pelajar putra/putri, mahasiswa putra/putri, veteran dan eksekutif.

Di kategori mahasiswa putra/putri, dua petenis Kota Kupang, Novi Taek dan Ricky Valentino Malelak keluar sebagai pemenang. Di kategori pelajar putra yang lolos adalah, Ando Moreng (Sikka) dan putri, Lola Djami (Kota Kupang). Simson Leimen (CV Roda Dunia) lolos dari kategori eksekutif setelah di final mengalahkan Agus Wibowo (Bank Mega). 

Di kategori veteran putra, juara dan runner-up, Hentje Parman (Kota Kupang) dan Aris Lambe (Kupang) lolos ke tingkat nasional. Di kategori umum putri, Mathilda Siang Ada (Kupang) dan Voni Djaha (Alor) yang menjadi runner-up juga lolos, sedangkan untuk kategori umum putra, ditetapkan tiga atlet, yakni Anggi (Kota Kupang), Adolf Johnson Go (A Song) dari Kabupaten Kupang dan Johni Bekelaka dari Ende untuk mewakili NTT ke tingkat nasional.

Partai final di GOR Flobamora, Kupang, Senin (20/4/2009), berlangsung ketat. Di kategori putri umum, Mathilda Siang Ada yang sempat kecolongan di set pertama, balik unggul dan menang 3-1 atas Voni Djaha dari Alor. Di kategori putra umum, partai antiklimaks terjadi antara Anggi melawan A Song. A Song yang diharapkan memberikan perlawanan, ternyata menjadi bulan-bulanan sehingga kalah tiga set langsung.

"Para pemain yang lolos ini akan mengikuti pemusatan latihan di Kupang mulai tanggal 26 April ini. Untuk itu, kami minta supaya semua kelengkapan administrasi segera dibereskan karena keabsahan atlet untuk tingkat nasional sangat ketat," kata Ketua Panitia, Rony Fernandez.

Kepala Dinas PPO NTT, Ir. Thobias Uly, M.Si, ketika menutup event tersebut mengatakan terima kasihnya atas partisipasi peserta yang ikut menyemarakan jalannya pertandingan. Thobias Uly berharap kepada mereka yang lolos ke final tingkat nasional untuk mempersiapkan diri lebih baik agar nantinya bisa mempersembahkan hasil yang maksimal.

"Dalam segala keterbatasan kita telah mengikuti sebuah event yang sangat bergengsi ini. Ini merupakan ajang seleksi, sehingga tantangan yang berat masih ada di depan. Untuk itu, persiapkan diri dengan baik selama pemusatan latihan," kata Thobias Uly.  

Menang Karena Motivasi
JUARA kategori putri umum, Mathilda Siang Ada, yang ditemui usai pertandingan tak kuasa menahan sukacitanya. "Kunci kemenangan saya adalah ketenangan dan motivasi dari teman-teman. Lawan saya adalah pemain yang bagus, namun dia bermain tidak tenang sehingga saya berhasil mengalahkannya," ujar Mathilda.

Mathilda memang sempat dibuat tertekan oleh Voni Djaha ketika kalah di set pertama. Namun, Voni yang mendapat dukungan mayoritas penonton balik ditekan Mathilda di set berikutnya. "Saya akan berlatih lebih baik agar bisa bersaing di tingkat nasional. Untuk itu saya minta dukungan," ujarnya.

Sementara peringkat tiga kategori putri pelajar, EM Dethan asal TTU bersama pelatihnya, Johni, mengaku kecewa karena tidak mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten TTU. "Kami berprestasi, namun kami tidak didukung oleh pemkab. Menjadi juara ketiga bagi kami merupakan prestasi yang luar biasa, sehingga saya akan berusaha melatih anak asuh saya untuk meningkatkan tekniknya," ujar Jhoni.

Kepala Bidang Keolahragaan Dinas PPO NTT, Drs. Ary Moelyadi, M.Pd yang mengomentari event tersebut mengatakan saludnya atas antusiasme peserta. Ia berharap, dengan manajemen penyelenggaraan yang baik dan persiapan yang lebih matang, penyelenggaraan tahun depan harus lebih baik. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Tenis Meja Piala Presiden 18 April

RENCANA penyelenggaraan kejuaraan tenis meja antar-kabupaten memperebutkan Piala Presiden RI yang semula direncanakan akan digelar tanggal 28 April dimajukan menjadi tanggal 18 April di GOR Flobamora, Kupang. Perubahan jadwal tersebut selain karena bertabrakan dengan pelaksanaan ujian nasional SLTA, juga karena nama-nama para juara tingkat Propinsi NTT sudah harus masuk ke panitia pusat sebelum tanggal 26 April. Demikian dikatakan Ketua Panitia Turnamen, Rony Fernandez, SE, dalam rapat di Aula Dinas PPO NTT, Kamis (2/4/2009).

Dengan adanya perubahan tersebut, kata Rony, diharapkan peserta dari daerah sudah ada di Kupang lebih awal terutama berkas administrasi untuk persyaratan peserta. Hingga saat ini, kata Rony, sudah ada 16 kabupaten/kota yang mendaftarkan atletnya selain Kupang, Belu, Manggarai dan Nagekeo.

"Sudah ada 16 kabupaten/kota yang mendaftar dan bersedia untuk ikut. Beberapa daerah malah sudah memasukkan nama-nama atletnya. Kita harapkan dalam minggu ini semua daerah sudah mendaftar," jelas Rony.

Menurut Rony, kejuaraan tersebut akan mempertandingkan kategori pelajar, mahasiswa, umum dan eksekutif/veteran. Untuk itu, pada kesempatan tersebut langsung ditetapkan persyaratan-persyaratan yang harus dilengkapi seorang atlet. Untuk pelajar, harus menyertakan kartu pelajar, raport asli, rekomendasi dari sekolah, rekomendasi dari dinas pendidikan setempat, bukan siswa kelas ujian dan maksimal berusia 18 tahun. Untuk mahasiswa, harus menyertakan kartu mahasiswa, rekomendasi dari perguruan tingginya dan dinas pendidikan setempat serta berusia maksimal 25 tahun.

Untuk kategori umum, harus menyertakan kartu tanda penduduk (KTP) dan rekomendasi dari pemerintah setempat. Sementara untuk eksekutif/veteran kelahiran 1959 untuk putra dan kelahiran 1969 untuk putri. "Semua kelengkapan atau persyaratan ini harus dibawa karena kalau tidak lengkap, panitia akan mencoretnya. Untuk itu peserta harus selalu berkoordinasi dengan panitia," tegas Rony.

Kepala Dinas PPO NTT, Ir. Thobias Uly, M.Si ketika membuka rapat tersebut mengatakan harapannya agar semua kabupaten mengirim atletnya. "Transportasi dan akomodasi atlet dari kabupaten semuanya ditanggung panitia sehingga bagi saya tidak ada alasan untuk tidak berpartisipasi," tegasnya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Lab Olahraga Undana Diresmikan

WAKIL Gubernur NTT, Ir. Esthon L Foenay, M.Si, dan Rektor Undana, Prof. Frans Umbu Datta, Jumat (3/4/2009), meresmikan laboratorium olahraga Undana di kompleks PGSD Undana, Kota Baru Kupang. Laboratorium olahraga ini merupakan bantuan dari Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (Kemenegpora) yang dikelola oleh program studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Penjaskesrek) FKIP Undana.

Ketua Program Studi Penjaskesrek, Drs. Nurdin Badu, M.For, dalam laporannya mengatakan, ada 15 unit alat olahraga bantuan Menegpora yang nilainya mencapai Rp 11 miliar. Alat-alat tersebut di antaranya berupa alat pengukur ketahanan berlari, alat ukur ketinggian tubuh, alat ukur ketebalan lemak, alat ukur ketahanan otot lengan, ketahanan otot bahu, fleksibility dan lainnya.

"Kami berjanji akan memanfaatkan alat-alat ini untuk kemajuan dan prestasi olahraga di NTT. Alat-alat ini sangat berguna untuk mendukung penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembinaan olahraga di NTT," kata Nurdin Badu.

Esthon Foenay pada kesempatan tersebut mengatakan harapannya agar alat-alat tersebut dimanfaatkan untuk peningkatan prestasi olahraga di NTT. Dia berharap agar Undana bisa menjalin kerja sama dengan pengurus cabang olahraga atau KONI NTT untuk memanfaatkan fasilitas tersebut. "Undana harus melahirkan atlet-atlet yang berkualitas bukan saja dari sisi teknis tapi juga penguasaan teknologi. Undana harus bisa menjalin kerja sama dengan KONI agar ikut memanfaatkan alat-alat ini dengan tepat," ujarnya.

Rektor Umbu Datta pada kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih kepada Kemenegpora yang sudah membantu Undana. Dia mengatakan, hanya sebelas dari ratusan perguruan tinggi di Indonesia yang mendapat bantuan serupa, sehingga Undana harus memanfaatkannya secara maksimal. "Gedung ini memang tidak representatif untuk penempatan alat-alat ini, namun akan diusahakan untuk pengembangannya. Yang ingin saya tekankan adalah, jangan biarkan alat-alat yang nilainya miliaran rupiah ini mubazir," ujarnya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Tinju Indonesia Batal ke Thailand

KEKECEWAAN kini menyelimuti kubu tim tinju Indonesia yang dipersiapkan mengikuti kejuaraan tinju Kings Cup di Thailand yang akan digelar mulai 4 April ini. Akibat ketiadaan dana, PB Pertina akhirnya membatalkan pengiriman empat petinju Indonesia yang sedianya berangkat, Kamis (2/4/2009).

Empat petinju yang dikirim tersebut, salah satunya berasal dari NTT, yakni Deni Hitarihun (48 kg). Tiga di antaranya, yakni Julio Bria (51 kg/Bali), Arenaldo Moniaga (57 kg/DKI Jakarta) dan Mifta R Lubis (64 kg/Sumatera Barat). Keempat atlet ini didampingi Hermensen Ballo (pelatih kepala) dan Mesakh Yawan (asisten pelatih).

Hermensen Ballo yang menghubungi Pos Kupang, Jumat (3/4/2009), mengatakan, keputusan tidak mengirim petinju ke Thailand sudah final. Meski kecewa, katanya, pihaknya tetap menerima keputusan tersebut. "Mau bagaimana lagi, yang jelas semua kecewa. Ini keputusan yang sudah final, padahal anak-anak sudah dalam kondisi siap tempur. Kami tidak dijelaskan apa alasannya, sehingga jelas melunturkan semangat anak-anak yang sudah berlatih keras," ujar Hermensen.

"Kejuaraan ini adalah sasaran antara untuk memantau calon lawan di SEA Games karena pasti semua peserta untuk SEA Games ikut. Di samping itu, ini untuk mengasah mental mereka karena semua petinju terbaik di Asia akan ikut di kejuaraan ini. Kalau tidak ambil try out pada kejuaraan besar dan bergengsi, tidak akan bisa menaikkan mental bertanding atlet karena mereka nantinya harus langsung bertanding di SEA Games," ujarnya.

Menurut Hermensen, kalau ini terus terjadi, tinju Indonesia tidak akan pernah sanggup bersaing di tingkat Internasional. "Kapan kita mau maju kalau terus begini. Dana harus mengikuti program yang telah disusun pelatih bukan sebaliknya," ujar Hermensen.

Menurut Hermensen, karena tidak jadi berangkat ke Thailand, hari ini Sabtu (4/4/2009), mereka akan melakukan uji tanding dengan petinju Jawa Barat (Jabar) di Bandung. Dalam uji tanding ini, Deni Hitarihun akan melawan petinju asal NTT, Robinson Djo yang sudah bergabung ke Pengprop Pertina Jabar, Arnaldo Moniaga melawan Dadan Amanda (Jabar) dan Miftah Lubis melawan Barce Tibalimeten (Jabar). "Semua petinju Jawa Barat yang akan menjadi lawan tim Pelatnas adalah peraih medali emas di PON lalu kecuali Robinson Djo," kata Hermensen. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Deni Ikut Kings Cup di Thailand

PETINJU NTT, Deni Hitarihun (48 kg) yang saat ini menghuni Pelatnas SEA Games 2009 akan dikirim oleh PB Pertina mengikuti kejuaraan tinju dunia, Kings Cup 2009 di Thailand mulai 4 April 2009. Deni Hitarihun dikirim bersama Julio Bria (51 kg/Bali), Arenaldo Moniaga (57 kg/DKI Jakarta) dan Mifta R Lubis (64 kg/Sumatera Barat). Keempat atlet ini didampingi Hermensen Ballo (pelatih kepala) dan Mesakh Yawan (asisten pelatih).

Hermensen Ballo yang dihubungi dari Kupang, Selasa (24/3/2009), mengaku, akan berangkat ke Thailand tanggal 2 April. Mengenai persiapan, Hermensen mengatakan, empat petinju yang dibawanya sudah sangat siap. Namun sebagai pelatih asal NTT, Hermensen mengaku sangat fokus mempersiapkan Deni Hitarihun.

"Saya adalah petinju Indonesia pertama dan terakhir yang merebut medali emas di Kings Cup.

Ini yang menjadi tantangan buat saya. Makanya saya lagi fokus untuk arahkan Deni mengatur strategi. Kalau Deni juara, maka saya akan menjadi orang yang paling bahagia karena bisa sukses sebagai atlet dan juga pelatih. Saya tahu, Tuhan Yesus tidak akan meninggalkan saya sendiri dalam aktivitas untuk mengejar impian saya ini," kata Hermensen.

Untuk itu, Hermensen mengatakan harapannya agar ada dukungan dari pemerintah dan masyarakat NTT. "Saya harap ada dukungan buat saya dan Deni demi kemajuan dan nama tinju NTT dan biar NTT tetap menjadi 'Nusa Tinju Terkuat' di Indonesia. Tidak ada yang mustahil kalau Yesus ada di belakang kita," ujar Hermensen.

Kabid Olahraga Dinas PPO NTT, Drs. Ary Moelyadi, M.Pd dan Kasie Olahraga Prestasi, Rony Fernandez, SE, yang mengomentari keberangkatan Deni dan Hermensen mengatakan kebanggaannya. "Sebagai staf pemerintahan kami sangat mendukung mereka. Kami juga berharap Pemerintah Kabupaten TTS bisa memperhatikan Deni, Yanto dan Hermensen di Pelatnas, karena ketiganya adalah atlet asal TTS," kata Ary Moelyadi. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Lari KBPPP 10K Digelar Lagi

KELUARGA Besar Putra Putri Purnawirawan Polisi (KBPPP) Resor Kota Kupang akan menggelar lomba lari 10K di Kupang tanggal 27 Juni. Lomba lari ini akan ditetapkan sebagai agenda resmi dari Pengprop PASI NTT. Hal tersebut mengemuka dalam pertemuan antara panitia pelaksana yang dipimpin Ketua KBPPP Resta Kupang, Ir. Lay Ndjaranjoera bersama Gubernur NTT, Ir. Esthon L Foenay, M.Si, Kadis PPO, Ir. Thobias Uly, M.Si dan Administrator Pengprop PASI NTT, Eduard Setty, di ruang kerja Wakil Gubernur NTT, Senin (23/3/2009).

Menurut Lay, kejuaraan ini digelar untuk memeriahkan hari jadi Bhayangkara tanggal 1 Juni. Kejuaraan yang digelar bersamaan dengan jalan santai ini, kata Lay, akan memperebutkan Piala Gubernur NTT dan bonus untuk peringkat satu hingga sepuluh putra dan putri.

Esthon Foenay pada kesempatan tersebut menegaskan, kejuaraan tersebut akan diselenggarakan secara terpadu sehingga Pemprop NTT melalui Biro Kesra dan Dinas PPO serta KONI lewat Pengprop PASI akan ambil bagian dalam kejuaraan ini. "Kejuaraan ini harus menjadi sebuah investasi atlet untuk disiapkan ke kejuaraan yang lebih tinggi. Artinya, kejuaraan ini harus menjadi ajang seleksi bagi atlet atletik yang akan dikirim ke kejurnas ataupun pra PON. Ini maksudnya agar kejuaraan yang digelar jangan asal untuk meramaikan suasana, tapi benar-benar ada tujuan yang lebih besar," tegas Esthon.

Esthon meminta panitia pelaksana untuk terus berkoordinasi dengan Dinas PPO, Biro Kesra dan PASI agar penyelenggaraan bisa berlangsung dengan sukses. "Mulai saat ini sosialisasi tentang kejuaraan ini harus terus dilakukan agar atlet dari seluruh NTT bisa hadir," ujarnya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

PD Ngada Rebut Emas Terbanyak

Silat Antar-Perguruan

TIM
perguruan silat Perisai Diri (PD) Kabupaten Ngada menjadi pengumpul medali emas terbanyak dalam kejuaraan pencaksilat antar-perguruan se-Propinsi NTT. Dalam kejuaraan yang berlangsung di Kupang, 16-21 Maret 2009 itu, PD Ngada merebut sebelas medali emas, tiga perak dan lima perunggu. Selain itu, atlet Ngada, Veronika Done menjadi atlet terbaik dewasa putri dan Sebastian Karue sebagai atlet terbaik pra-remaja.

Tiga medali emas Ngada direbut dari kategori dewasa oleh Adrianus Dae (F putra), Veronika Done (B putri), Sofia Bhoki (C putri). Dari kategori remaja oleh Maria Nggada (E putri), sedangkan sisanya dari kategori pra-remaja lewat Sebastian Karue (A putra), Yohanes Soro (H putra), Antonius da Gomes (I putra), Paulina Roji (B putri), Meliana Paju (C putri), Marina Baghe (D putri) dan Kristina Waito (G putri).

Tim PD Sikka menempati posisi kedua dengan merebut tujuh medali emas. Medali emas dari kategori dewasa direbut Yohanis Moa (B putra) dan Imanuel Nong Frit (C putra). Dari kategori remaja, emas untuk PD Sikka direbut oleh Irwan Andriansyah (C putra), Thomas Aquino (E putra) dan Sri Talan (C putri), sementara dari pra-remaja direbut oleh Paskalis Sandi (D putra) dan Bonifasius (E putra).

Ketua Panitia Kejuaraan, Adrianus Aluman, dalam laporannya saat penutupan di GOR Flobamora, Kupang, Sabtu (21/3/2009) malam, mengatakan, kejuaraan tersebut diikuti 13 perguruan di NTT dengan jumlah atlet sebanyak 314 orang. Ia mengatakan, kejuaraan tersebut menjadi yang terbesar dalam penyelenggaraan di NTT. Untuk itu, Aluman mengucapkan terima kasihnya kepada sponsor, donatur, pemerintah daerah, pengurus perguruan, pelatih dan atlet yang ikut menyukseskan event tersebut.

Ketua Umum Pengprop IPSI NTT, Ir. Piet Djami Rebo, ketika menutup kejuaraan tersebut mengatakan, pencaksilat yang merupakan budaya bangsa Indonesia harus terus dimasyarakatkan. "Partisipasi 13 perguruan dalam kejuaraan ini adalah yang terbaik dari yang pernah digelar pengurus propinsi. Sudah selayaknya demikian, karena sebagai bagian dari budaya bangsa, pencaksilat harus menjadi milik bersama. Kita harus bersyukur karena semua pertandingan berlangsung dengan sukses," ujarnya. (eko/mas)


Hasil lengkap (berdasarkan urutan juara)
Dewasa Putra
Kelas A: Zainudin Hasan (TS), Egidius Bria (KC), Gordianus Edison (PD), Djamaludin Arifin (WP).
Kelas B: Yohanes Moa (PD), Alexius (PSHT), Isak Lay Radja (PD), Ryan Mahendra (MP).
Kelas C: Imanuel Nong Frit (PD), Ferdinandus Lapu (PD), Aplonius Laboni (PD), Doni Tarapanjang (PSHT).
Kelas D: M Hasan (TS), Yanuarius Sika (PD), Sahrifl Bunga (Taosi), Kosmas Laja (TS).
Kelas E: Husein Umar (Taosi), Ridwan Bara (PSTD), Ricky Pantelon (GS), Elia Lase (PSTD).
Kelas F: Adrianus Dae (PD), Amirulah Djarawadu (TS), Loso (PA).
Kelas G: Jemi Tari (MP), Agung Prasetyo (PA), Sanusi (TS).
Kelas H: Nur Sulaiman (WP), Suyatno (PA), Petrus Kale (PD).
Kelas Bebas: Imanuel Kodo (KC), Leksiander Foeh (PSTD), Arista (PA).
Dewasa Putri
Kelas A: Siti Amir (PSTD), Anita Erleli (SP), Yohana da Cruz (PD), Aminun (PD).
Kelas B: Veronika Done (PD), Nurwati Ahmad (PD), Maria Vene (PD).
Kelas C: Sofia Bhoki (PD), Yosefani Watu (PSHT), Irene Sina (PD).
Remaja Putra
Kelas A: Marlon Fafo (PD), Burhan Halim (GH), Ferdi Rego (PD), Alfian Fadlan (GH).
Kelas B: Zakarias Zawe (PSHT), Rasyd Hasan (GH), M Natsir (KC), Sefiandi (PD).
Kelas C: Irwan Andriansyah (PD), Marselino (PSHT), Admad Bunga (PD), Ady Sanda (WP).
Kelas D: Asor Indu (KC), Yulius Bria (WP), Abdul Bunga (Taosi), Muhajir Hasan (TS).
Kelas E: Thomas Aquino (PD), Amirudin Ja'far (TS), Zainul Fahmi (GH), Roni Anton (PSHT).
Kelas F: Junaidin (PD), Rahman Sengaji (Taosi), Yohandri Lusi (PD).
Kelas G: Valen Rae (PD), Fidel Janu (PSHT), Melkior Dua (PD), Aryo Asmadi (MP).
Kelas I: Ardy Lase (PSTD), Juwir Julfikar (PSTD), Lukman Abdullah (Taosi).
Remaja Putri
Kelas A: Henderina Nonis (PSHT), Ahinuam Elo (LC), Yuni Padaka (PD), Angel Tanebet (PD).
Kelas B: Leni Balbesi (PD), Feni Kikhan (KC), Elisabeth Koliliku (PD).
Kelas C: Sri Talan (PD), Edenyce Eduard (PD), Dersyana Fay (MP).
Kelas D: Hermalia Olbata (PD), Widyaningsih (PD), Endang (TS), Nur Intan (PD).
Kelas E: Maria Nggada (PD), Nur Rahmadani (KC), Indah Kurniawati (WP), Rosalia Lawotan (TS).
Kelas F: Albertha Itu (PD), Maria Fono (PD), Cindy Mabilaka (TS).
Pra-remaja Putra
Kelas A: Sebastian Karue (PD), Fuad Husen (TS), Adrian Rodja (PD), Yohanis Reno Leran (PD).
Kelas B: Syahril Rasyd (GH), Maxi Mantul (WP), Yohanis Nonis (PSHT), Andy Tungga (KC).
Kelas C: Aprianus Djami (PD), Frangky Atakari (KC), Suaib Sulaiman (TS), Toni Alumpah (WP).
Kelas D: Paskalis Sandi (PD), Mardyanto Konda (PD), Firminus Sambi (PSTD).
Kelas E: Bonifasius (PD), Mandala Asbanu (PD), M Asril (TS), Gerry Risky (MP).
Kelas G: Faisal Patinaja (MP), Mujahidin Bursid (WP), Gardin (PD).
Kelas H: Yohanes Soro (PD), Yuda Ndun (PD)
Kelas I: Antonius da Gomes (PD), Fadli Muhamad (PA), Mesak Boymau (PSHT).
Pra-remaja Putri
Kelas B: Paulina Roji (PD), Rosmiati Hasan (GH), Agnes Rinifani (PD).
Kelas C: Melania Paju (PD), Tini Sadipun (PD), Brygida Luan (PD).
Kelas D: Hana Ndun (MP), Elisabeth Bebe (PD), Maslim Lalus (PD).
Kelas E: Marina Baghe (PD), Alfianita Talan (WP), Caritas Megabara (PSTD).
Kelas G: Kristina Waito (PD), Nur Ningsih (PD), Maria Sina (PSHT), Nur Soleman (GS).
Kelas H: Rosita Hae (PD), Magdalena Dogas (PSHT), Maria Pimba (PSTD).
Kelas I: Rambu Kapita (PD), Rosalina Ndada (PD).
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

SMAN 2 Ende Boyong Piala Gubernur

TIM putra SMAN 2 Ende tampil sebagai yang terbaik untuk memboyong Piala Gubernur dalam turnamen bolavoli STPM Ende Cup 2009. Dalam final yang berlangsung di lapangan St. Ursula Ende, Sabtu (21/3/2009) malam, SMAN 2 menang 3-1 (25-17, 15-25, 25-22, 25- 17) atas Fakultas Teknik Universitas Flores (FT Unflor).

Partai final yang disaksikan langsung Wakil Gubernur NTT, Ir. Esthon L Foenay, M.Si, Kadis PPO NTT, Ir. Thobias Uly, M.Si dan pejabat tingkat Kabupaten Ende lainnya itu berlangsung menarik. Penampilan tim SMAN 2 yang sangat kompak didukung ribuan suporter fanatiknya yang memadati seputaran lapangan. Dengan kemenangan ini, selain merebut Piala Gubernur, SMAN 2 Ende juga merebut Piala Super STPM Cup 2009. SMAN 2 juga tampil sebagai tim favorit putra dalam turnamen ini. Selain itu, salah satu pemainnya juga ditetapkan sebagai pemain terbaik. SMAN 2 dan FT Unflor bermain di final Piala Super STPM Cup setelah tampil sebagai juara tingkat SLTA, sedangkan FT Unflor sebagai juara perguruan tinggi.

Pada perebutan piala super putri, saling berhadapan antara SMAK St. Petrus Ende melawan FKIP Unflor. Set pertama dan kedua permainan yang dipimpin wasit Yos dan Deodatus itu, SMAK St. Petrus masih sanggup mengimbangi putri FKIP Unflor. Namun, selanjutnya, FKIP Unflor yang menguasai permainan sehingga memenangkan pertandingan dengan skor 25-19, 16-25, 25-7 dan 25-12.

Esthon saat penutupan event tersebut mengatakan saludnya kepada panitia penyelenggara. Ia mengatakan harapannya agar penyelenggaraan turnamen tersebut bisa dicontohi karena sudah sangat profesional. "Saya salut terhadap penyelenggaraan turnamen yang sangat profesional ini. Saran saya agar gengsi turnamen makin tinggi. Ke depan bisa diundang tim dari luar Ende bahkan kalau boleh seluruh kabupaten di Flores dan Lembata," ujarnya.

Esthon yang juga Ketua Harian KONI Propinsi NTT tersebut, mengatakan, Ende memiliki banyak potensi di berbagai cabang olahraga. Untuk itu, dia berharap agar semua penyelenggaraan turnamen dikoordinasikan dengan pengurus cabang olahraga, KONI kabupaten maupun pemerintah setempat. (eko)

Hasil STPM Ende Cup 2009:
Piala Super
Juara putra: SMAN 2 Ende, runner-up, Fakultas Teknik Unflor
Juara putri: FKIP Unflor, runner-up, SMAK St. Petrus Ende
Juara putra SLTA: SMAN 2 Ende, SMKK Yos Sudarso Ende, SMAK Frater Ndao, SMA Muhammadiyah Ende (urutan sesuai peringkat juara).
Juara putri SLTA: SMAK St. Petrus, SMKK Yos Sudarso, SMAN 2 Ende, SMA Adhiyaksa.
Juara putra perguruan tinggi: FT Unflor, FKIP Unflor, STPM, Akper Ende.
Juara putri perguruan tinggi: FKIP Unflor, STIPAR, Akper, STPM Ende.
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

4 Pesilat PD ke Final

TIM Perisai Diri (PD) hingga pertandingan, Rabu (18/3/2009) petang, berhasil meloloskan empat pesilatnya ke babak final kejuaraan pencaksilat antar-perguruan se-Propinsi NTT di kategori pra remaja dalam pertandingan di GOR Flobamora, Kupang. Pesilat PD yang lolos ke final, yakni Paskalis Sandi dari kelas D putra, Mandala Asbanu (E putra), Leni Balbesi (B putri) dan Sri Dewi Talan (C putri). Pesilat tim Persinad Asad, Fadlie Muhamad, juga lolos ke final dari kelas I putra pra remaja. Kipas Cendana juga meloloskan Bonefasius (PSHT).

Paskalis Sandi (PD Kota Kupang) lolos ke final setelah menang atas Bachrun Darsia (Wulung Perkasa Kupang). Dia akan melawan pemenang partai Mardyanto Konda (PD Sumba Timur) melawan Firminus Sambi (PSTD Ende). Mandala Asbanu (PD Kota Kupang) lolos ke final setelah mengalahkan Muhamad Asril (Tapak Suci Kupang) dan akan melawan Bonifasius (PSHT Manggarai Timur) yang mengalahkan Garry (Merpati Putih Kupang).

Leni Balbesi (PD Kupang) lolos ke final dan akan melawan pemenang partai Elisabeth Koliliku (PD Ngada) melawan Feni Kikhan (Kipas Cendana Kota Kupang). Sri Dewi Talan (PD Sikka) yang lolos ke final akan melawan pemenang partai Edenye Eduard (PD Kupang) melawan Dersiana Fay (Merpati Putih Kota Kupang).

Pertarungan dalam kejuaraan ini berlangsung ketat. Gengsi antar-perguruan membuat persaingan menjadi panas. Namun, beberapa kontingen mengeluhkan kualitas wasit yang memimpin. "Babak-babak selanjutnya ini akan ketat. Untuk itu saya sarankan kepada panitia agar wasit yang baru latihan jangan disuruh memimpin. Semua peserta menjunjung tinggi sportivitas, tapi kalau kualitas wasit seperti ini, saya yakin akan ada pertentangan," ujar seorang ofisial dari Kabupaten Kupang.

Sesuai data yang diperoleh dari Sekretaris Panitia Penyelenggara, Dominggus Haga, S.Pd, hari ini, Kamis (19/3/2009), masih akan dilangsungkan penyisihan putaran kedua dan ketiga. "Peserta cukup banyak sehingga masih harus lewat penyisihan. Ada beberapa kelas terutama di pra remaja dan remaja yang akan memainkan partai semifinal," jelasnya. (eko)

Hasil, Rabu (18/3/2009): Pra remaja A putra: Fuad bin Husen (Tapak Suci Kupang) menang atas (ma) Refenzli Lani (Wulung Perkasa Kupang).
B putra: Gaudensius Aryanto (PSHT Sikka) ma Censter Ndun (Merpati Putih Kupang), Syahril Rasyd (Gagak Hitam Kupang) ma Maksimilianus Ndoi (PSHT Manggarai Timur). Yohanis Nonis (PSHT Kota Kupang) ma Muhamad Haji (Tapak Suci Kupang), Muhamad Mahing (Gagak Hitam Kupang) ma Fiqhan Kaiyis (Persinad Asad), Maximus Mantul (Wulung Perkasa Kota Kupang) ma Yosef Mega (PD Ngada).
D putra: Paskalis Sandi (PD Kota Kupang) ma Bachrun Darsia (Wulung Perkasa Kupang).
E putra: Mandala Asbanu (PD Kota Kupang) ma Muhamad Asril (Tapak Suci Kupang), Bonifasius (PSHT Manggarai Timur) ma Garry (Merpati Putih Kupang).
I putra: Fadlie Muhamad (Persinad Asad) ma ma Amin Rahiman (Gagak Hitam Kota Kupang).

Remaja A putri: Apliyuni Padaka (PD Sumba Timur) ma Rosadelima Landang (PSHT Manggarai Timur), Siti Mochtar (Taosi Flotim) ma Umi Betan (Wulung Perkasa Kupang). Henderina Nonis (PSHT Kota Kupang) ma Rohmulyana Suri (PD Ngada), Angelina Tanebet (PD Kupang) ma Riyanti Bistolen (Wulung Perkasa Kupang).
B putri: Leni Balbesi (PD Kupang) ma Anastasia Talan (Wulung Perkasa Kupang), Elisabeth Koliliku (PD Ngada) ma Hasnah Ismail (Taosi Flotim), Feni Kikhan (Kipas Cendana Kota Kupang) ma Maria Awan (PSHT Manggarai Timur).
C putri: Sri Dewi Talan (PD Sikka) ma Katarina Nati (Tapak Suci Kupang), Edenye Eduard (PD Kupang) ma Heldiana Dhiu (PD Ngada).

Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Anak Didik Butuh Olahraga

Gerakan Hidup Aktif Nasional

TINGKAT
kebugaran jasmani anak didik yang optimal dapat dicapai melalui latihan fisik dan olahraga yang baik, benar, terukur, teratur dan terstruktur atau terprogram. Untuk itu, seorang anak didik butuh gerak atau olahraga agar dia mencapai tingkat kebugaran yang optimal. Demikian dikatakan Kasubid Kesegaran Jasmani, Departemen Pendidikan Nasional, dr. Indrarti, Sp.Ko, dalam sosialisasi Gerakan Hidup Aktif Nasional (Gerhana) di ruang rapat Bidang Keolahragaan Dinas PPO NTT, Rabu (18/3/2009).

Indrarti yang didampingi Kepala Seksi Olahraga Prestasi Dinas PPO, Rony Fernandes, S.E, mengatakan, untuk mendapatkan kebugaran tidak harus melalui olahraga yang serius, tetapi bisa lewat tarian daerah, atau kegiatan lain yang berhubungan dengan aktivitas fisik.

"Selama ini olahraga kesegaran jasmani yang dilakukan di sekolah tidak efektif. Anak-anak berolahraga sampai kelelahan, padahal yang mereka butuhkan adalah kesegaran jasmani yang membuat mereka bugar. Ini beda dengan olahraga untuk prestasi," jelasnya.

Dengan mengkampanyekan Gerhana, dr. Indrarti, mengatakan, diharapkan anak didik mengalami pertumbuhan tubuh secara optimal, peningkatan derajat kesehatan, penguatan otot dan tulang, perbaikan postur tubuh, peningkatan kemampuan jasmani dan peningkatan kreativitas, produktivitas dan peningkatan akademik. "Mengapa perlu adanya kampanye gerakan hidup aktif nasional? Karena berdasarkan penelitian, gaya hidup modern dan kemajuan teknologi cenderung membuat anak didik kurang gerak. Anak-anak lebih suka duduk berjam-jam di televisi, naik kendaraan daripada jalan kaki, kurangnya aktivitas bermain dan pola makan dengan gizi yang tidak berimbang. Untuk itu, anak harus diajak untuk aktif bergerak," ujarnya.

Rony Fernandes menambahkan, untuk NTT saat ini Gerhana dilakukan di sepuluh sekolah dalam Kota Kupang. "Untuk permulaan kami lakukan di sepuluh sekolah, yakni empat sekolah dasar, tiga SLTP dan tiga SLTA. Kita harapkan kalau ini berhasil bisa dikembangkan ke kabupaten dan kota di NTT," ujarnya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Tenis Meja Piala Presiden 28 April

KEJUARAAN tenis meja Piala Bergilir Presiden RI 2009 antarkabupaten se- Propinsi NTT akan digelar di Kupang, 28 April 2008. Direncanakan turnamen ini akan diikuti 280 atlet yang bertanding dalam kategori pelajar, mahasiswa, umum dan eksekutif. Demikian diungkapkan Ketua Panitia Kejuaraan, Rony Fernandes, S.E, dalam rapat panitia di ruang rapat Bidang Keolahragaan Dinas PPO NTT, Rabu (18/3/2009).

"Menteri BUMN sendiri akan langsung membuka event ini pada tanggal 28 April. Untuk peserta, tiap kabupaten terdiri dari 14 atlet dan tiga orang pelatih yang harus sudah hadir di Kupang sebelum acara pembukaan," jelas Rony.

Menurut Rony, untuk kejuaraan tingkat Propinsi NTT, PT Angkasa Pura I Kupang yang diberi mandat sebagai penyelenggara akan memfasilitasi transportasi atlet datang dan pulang termasuk penginapan. "Surat permintaan partisipasi sudah kami sebar ke seluruh kabupaten dan kota. Kami dari panitia sangat berharap agar semua kabupaten bisa mengirim atletnya karena transportasi dan penginapan sudah ditanggung panitia. Untuk transportasi, daratan Timor menggunakan bus, Rote Ndao menggunakan kapal laut, sedangkan daerah lainnya disiapkan pesawat dari pihak Angkasa Pura," jelas Rony.

Mengenai persyaratan peserta, menurut Rony, untuk pelajar saat mendaftar harus menyertakan ijazah terakhir dan raport. Untuk mahasiswa, harus menyerahkan kartu mahasiswa dan rekomendasi dari perguruan tinggi asalnya. "Semua persyaratan yang dibawa harus asli. Nanti setelah diperiksa oleh tim keabsahan baru dikembalikan," jelas Rony.

Rony mengatakan, saat ini pendaftaran peserta sudah dibuka dengan sekretariat panitia di Bidang Olahraga Dinas PPO, Jalan Soeharto, Kupang. "Surat pemberitahuan kegiatan sudah kami sebar sehingga kami berharap peserta berlatih dengan serius, karena juara tingkat propinsi akan mewakili NTT ke tingkat region di Bali dan selanjutnya ke tingkat nasional di Jakarta," jelas Rony. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

2 Petinju PPLP NTT Dicoret

TIDAK disiplin dan meninggalkan latihan, tim pelatih mencoret dua atlet tinju PPLP, yakni Dedy Laning dan Cornelis Kerans. Kedua petinju ini diganti oleh Lasarus Lassa dan Waldi Mabilaka.

Demikian diungkapkan pelatih tinju PPLP NTT, John Banabera, dalam rapat evaluasi bersama Tim Independen PPLP NTT, di ruang rapat Bidang Olahraga, Dinas PPO NTT, Selasa (17/3/2009).

"Kedua atlet ini tidak disiplin dalam latihan, bahkan sudah lebih dari satu bulan tidak latihan. Selain itu, mereka juga sudah meninggalkan asrama, sehingga kami mencoretnya dan menggantinya dengan atlet rangking kedua sesuai hasil seleksi lalu," jelas Banabera.

Ketua Tim Independen PPLP NTT, Drs. Nurdin Badu, M.For, mengatakan saludnya atas keputusan tersebut. Dia mengatakan, evaluasi dan keputusan degradasi terhadap prestasi dan moral atlet harus terus dilakukan. "Kalau kita ingin berprestasi harus tegas. Mereka yang tidak mau diatur coret dan ganti dengan atlet lain," tegasnya.

Pada kesempatan itu, Nurdin menegaskan tentang pentingnya program latihan. Untuk itu, dia meminta kepada semua pelatih PPLP untuk menyusun program latihan secara berjenjang. "Dalam otak setiap pelatih harus ada perencanaan atau program mengenai apa yang harus dilakukan setiap hari. Target atau sasaran dari sebuah latihan harus diketahui olehnya maupun atlet. Artinya, makna sebuah pukulan yang dilatih harus diketahui oleh atlet. Untuk itu, saya minta agar semua pelatih segera memasukkan program latihannya," ujar Nurdin.

Nurdin yang ditemani anggota Tim Independen, Drs. Lambert Tukan, MM, Drs. Lukas Boleng, M.Kes dan Marthen Bana, S.Pd, mengatakan, program harus dibuat sehingga evaluasi bisa berjalan dengan baik. "Buatlah program yang sederhana namun dipahami dan diketahui apa puncaknya. Secara teoritis, ada banyak metode latihan, namun apa semua pelatih tahu atau tidak. Untuk itu, biar sederhana namun kita harus memulai," ujarnya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

PSHT dan PD Bersaing Ketat

DUA perguruan, Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT) dan Perisai Diri (PD) bersaing ketat untuk meloloskan atlet-atletnya dalam kejuaraan pencaksilat antar- perguruan di GOR Flobamora, Kupang. Hingga pertandingan, Selasa (17/3/2009), PSHT berhasil meloloskan tujuh atletnya dari kategori dewasa, sedangkan PD enam pesilat.

PSHT mendominasi di kategori dewasa kelas A putra. Dari enam partai yang sudah digelar, PSHT berhasil meloloskan empat atletnya. Setelah pada pertandingan, Senin (16/3/2009), Nday Liti Ata lolos, kali ini giliran Estanis da Silva (Kupang), Sifron Tenis Tuan (TTS) dan Alexius (Kota Kupang) yang lolos.

Namun, di putaran berikutnya mereka harus kehilangan atlet, karena akan saling berhadapan. Di kelas B Putra ini, PSHT masih memiliki Yoslan Bana (Rote Ndao), Alfred Olin (Belu), Amrosius Jehamat (Manggarai Timur), Mauritsius Wera (Sikka) dan Yakobis Talo Adu (Lembata). PSHT juga meloloskan tiga pesilatnya di kategori dewasa kelas A putra, yakni Budi Lobo Wie, Arifin Ndun dan Gregorius Molan.

Di kelas B putera dewasa, PD mampu meloloskan satu atletnya, Robinson Ilu (Kota Kupang). Robinson lolos setelah menang 5-0 atas Ramadhan Syarif (Tapak Suci Kupang). Di kelas A putra, PD meloloskan Agustinus Jerami (Sikka), Gordianus Edison (Ngada) dan Daris Tahun (Sumba Timur).

Prestasi diukir tim Perisai Diri dari kategori dewasa kelas A putri dengan meloloskan Yohana da Cruz ke semifinal. Di kelas ini, tim PSTD juga meloloskan Siti Amir di babak semifinal. Yohana da Cruz masih menunggu hasil antara Anita Erleli (Slewa Pukul) melawan Mica Ela Novita (PD Sikka), sedangkan Siti Amir menunggu pemenang antara Aminun (PD) melawan Asyanti Thalib (Tapak Suci Kota Kupang).

"Lolos ke putaran berikut bukan jaminan akan meraih medali. Persaingan tetap masih ketat, karena perguruan lainnya juga tetap mengancam. Selain itu, karena atlet yang bertanding banyak, maka untuk merebut medali mereka harus main lebih dari empat kali. Artinya, kalau seorang atlet tidak siap, jangan harap dia bisa juara," ujar sekretaris panitia penyelenggara, Dominggus Haga, S.Pd. (eko)


Hasil kategori dewasa, Selasa (17/3/2009):
Kelas A putri: Aminun (PD Sumba Timur) menang atas (ma) Nurma Wiwid (Cendana Wangi Kupang), Siti Amir (PSTD Ende) ma Yustina Azi (PD Ngada).

Kelas A putra: Irwan Lambuan (Taosi Flotim) ma Agustinus Hina (Merpati Putih Kota Kupang), Agustinus Jerami (PD Sikka) ma Lambertus Ambenu (Merpati Putih Kupang), Egidius Bria (Kipas Cendana Kupang) ma Agus Ledo (Slewa Pukul Kota Kupang), Budi Wie (PSHT Manggarai Timur) ma Sony Adrianus (PSTD Kota Kupang), Gordianis Edison (PD Ngada) ma Hagai Sanam (PD Kupang). Daris Tahun (PD Sumba Timur) ma Manuel Miranda (PSHT Kupang), Irman Mangngi (Cendana Wangi Kupang) ma Djumadi Abdullah (Tapak Suci Alor), Djamaludin (Wulung Perkasa Kota Kupang) ma Ori Lopo (Wulung Perkasa Kupang), Arifin Ndun (PSHT Rote Ndao) ma Pedro Suri (PD Kota Kupang), Gregorius Molan (PSHT Lembata) ma Marselino Freitas (PSHT Sumba Timur), Ahmad Fauzi (Gagak Hitam Kota Kupang) ma Maxi Lay Pa (PSTD Ende), Zainudin Hasan (Tapak Suci Kupang) ma Petrus Lusi (PSHT TTS).

Kelas B putra: Estanis da Silva (PSHT Kupang) ma Suwito (Persinas Kota Kupang), Sifron Tenis Tuan (PSHT TTS) ma Jitro Lopo (Wulung Perkasa Kota Kupang), Alexius (PSHT Kota Kupang) ma Thimotius Un (PD Kupang), Robinson Ilu (PD Kupang) ma Ramadhan Syarif (Tapak Suci Kupang).


Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Tamara Bleszynski Motivasi Petinju NTT

ARTIS sekaligus Duta Tinju Indonesia, Tamara Bleszynski bersama Ketua Umum PB Pertina, Setya Novanto, Jumat (13/3/2009) petang, mengunjungi sasana Citra Desain, Kupang. Selain menonton pertandingan eksebisi, Tamara dan Setya Novanto juga memberikan motivasi kepada para atlet yang berlatih di sana.

Kepada para atlet, Tamara menyampaikan rasa bangganya karena tinju NTT cukup terkenal di Indonesia. Dia mengatakan harapannya agar petinju-petinju NTT berlatih dengan keras agar bisa berprestasi hingga tingkat internasional. Tamara juga sempat melakukan tanya jawab dengan beberapa atlet, di antaranya Meliana Beteseran, Mariana Neolaka dan Novrianto Mella.

Setya Novanto pada kesempatan tersebut mengatakan kesiapannya untuk menggelar event di NTT. "Saya minta Pertina NTT segera menyusun agenda agar menggelar kejuaraan dimana saya siap menjadi sponsor utamanya," ujar Setya Novanto.

Ketua Umum Pengprop Pertina NTT, Winston Simanjuntak mengatakan, prestasi tinju NTT cukup membanggakan di Indonesia. Ia mengatakan, Pertina NTT memiliki komitmen yang tinggi untuk memajukan tinju di NTT.

Ketua Harian Pengprop Pertina NTT, David Radja, yang memandu jalannya kunjungan tersebut mengakui, masalah pembinaan di NTT adalah minimnya dana. Untuk itu, dia mengatakan harapannya agar tinju NTT terus mendapat dukungan PB Pertina.

"Masalah kami adalah dana yang sangat minim, sehingga terkadang biar latihannya bagus, namun kesempatan untuk mengikuti pertandingan di luar daerah sangat sedikit," ujar David.

Manajer Sasana Citra Desain, Christofel Liyanto, pada kesempatan itu mengungkapkan prestasi sasananya yang dua tahun berturut-turut menjadi juara umum kejuaraan tinju Walikota Cup. Ia mengatakan, sasananya siap melahirkan atlet-atlet tinju berprestasi baik untuk amatir maupun profesional.

Pada kesempatan tersebut tampil dua partai eksebisi tinju wanita antara Meliana Beteseran (Atambua-Belu) melawan Mariana Neolaka (Kota Kupang) dan Sri Foes (Kota Kupang) melawan Desy Radja (SoE-TTS). Usai mengunjungi Sasana Citra Desain, Tamara, Setya Novanto bersama Miss Indonesia Earth 2008, Hedhi Kurniati, Miss Indonesia Earth-Water, Paramita Mentari Kesuma, Miss Indonesia Earth-Fire 2007, Iganita Sabrina dan rombongan mengunjungi Redaksi SKH Pos Kupang. Sesuai agenda, petang ini Sabtu (14/3/2009), Tamara akan melakukan dialog dengan pengurus KONI dan Pengprop Pertina NTT. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Poin Rey Tetap Diakui

PEMBALAP asal NTT, Rey Ratu Kore keluar sebagai juara seri pembuka kejuaraan balap motor paling bergengsi di tanah air, Indoprix 2009 di Sirkuit Sentul, Bogor, Minggu (15/3/2009). Meski tampil sebagai pembalap wild card, poin Rey tetap diakui sehingga dia berhak memimpin klasemen sementara kelas IP 125 cc dengan 50 poin.

Rey Ratu Kore yang dihubungi dari Kupang, Senin (16/3/2009), mengaku sempat terkejut dengan pemberitaan di media masa terkait poinnya. "Saya terkejut dengan pemberitaan di hampir semua media massa bahwa poin saya tidak diakui, karena itu tidak benar. Sesuai penjelasan dari PP IMI sebelum lomba dan saya tadi tanya lagi, poin saya tidak diakui. Aturan yang dikenakan untuk pembalap wild card adalah dia hanya boleh tampil di dua seri dari lima seri di Indoprix. Jadi yang benar, saya tetap memiliki 50 poin karena menang di dua race," jelas Rey Ratu Kore.

Rey mengaku hampir tak percaya kalau dia bisa tampil dengan sangat mulus dalam lomba. "Bisa tampil di Indoprix dengan wild card saja saya sudah bersyukur, apalagi juara. Ini berkah luar biasa sehingga saya akan berusaha untuk tampil bagus di seri berikutnya," ujar Rey.

Terkait statusnya yang hanya boleh ikut dua seri, Rey mengatakan, akan dibicarakan dengan manajemen klub dan sponsor hari ini, Selasa (17/3/2009). "Besok (hari ini) kami akan adakan pertemuan dengan semua pengurus dan sponsor untuk menentukan apa saya tetap main di Indoprix atau kembali ke Motoprix. Sebagai pembalap, saya selalu siap mengikuti kemauan manajemen," ujarnya.

Prestasi Rey mendapat pujian dari pesaingnya, Hokky Krisdianto. Hokky memuji Rey sebagai pembalap yang tekun dan gigih. Proficiat juga datang dari pengurus Kolam Racing Team (KRT) Kupang, Victor Djekemata. Victor mengaku prestasi yang diraih Rey sebagai pembalap NTT pertama yang menjuarai Indoprix sangat spektakuler. "KRT sebagai klubnya Rey di Kupang sangat bangga dengan prestasi ini. NTT ternyata memiliki potensi pembalap yang sangat besar," ujarnya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Rey Ratu Kore Juara Indoprix

KEJUTAN terjadi di seri perdana Indonesia Grand Prix (Indoprix) 2009. Pembalap wild card asal NTT, Rey Ratu Kore, keluar sebagai juara pertama kelas IP 125 cc dalam lomba di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/3/2009).

Rey mampu melibas dua race yang dipertandingkan di kelas paling bergengsi tersebut. Di race pertama sebanyak 12 lap, pembalap Honda BRT Indopart KBC itu finis terdepan dengan catatan waktu terbaik 24 menit 03.156 detik. Disusul pembalap Kawasaki Elf IRC NHK Manual Tech, Hadi Wijaya tertinggal 0.045 detik di tempat kedua. Tempat ketiga direbut pembalap Jawa Timur, Denny Triyugo (Petronas FDR Star) terpaut 0.193 detik dari pimpinan lomba.

Hasil yang ditoreh Rey menunjukkan dirinya tak kalah bersaing dengan pembalap berkualitas lainnya, terutama usai menempati podium pertama di race kedua setelah finis dengan waktu lebih baik lagi 23 menit 58.892 detik. Dia mengalahkan Dedy Permadi dari Yamaha Kephoth Federal Indopart KBC yang tertinggal 0.091 detik di posisi kedua. Sedangkan Denny kembali mengamankan podium ketiga setelah terpaut 0.161 detik dari Rey.

Usai lomba, Rey yang dihubungi mengaku, kemenangan tersebut tak lepas dari dukungan timnya. Dia bersyukur mampu membuktikan diri meski tampil sebagai pembalap wild card. "Saya bersyukur atas dukungan penuh tim, tapi semua prestasi ini tak lepas dari hasil kerja keras saya mengenal dengan baik lintasan Sentul. Saya akan berusaha untuk menang di seri berikutnya," ujarnya.

Meski mengamankan dua race dengan kemenangan, tapi pimpinan lomba di klasemen sementara IP 125 cc dipegang Denny Triyugo. Dia didaulat menjadi pimpinan klasemen putaran pertama ini karena Rey berstatus sebagai pembalap wild card. Menurut Kabid Olahraga PP IMI, Irawan Sucahyo, Rey tak berhak atas pimpinan klasemen sementara. "Status wild card membuatnya belum bisa masuk hitungan dalam daftar klasemen," kata Irawan.

Sementara itu, di kelas IP 110 cc, pembalap Top1 BRT SHC FDR Chia Pelix, Owi Nurhuda, memimpin klasemen sementara putaran pertama. Owi masuk finis terdepan di race kedua dengan waktu terbaik 24 menit 24.318 detik. Dia mengalahkan Hokky Krisdianto di tempat kedua usai tertinggal 0.060 detik dan Ardhi Satya yang terpaut 0.099 detik di tempat ketiga. (ozc/eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

O2SN SD 2009 Digelar 28 Mei

PELAKSANAAN Olimpiade Olahraga Siswa Nasional SD (O2SN SD) yang dikoordinir oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) Propinsi NTT untuk tingkat propinsi tahun 2009 akan digelar pada 28 Mei-5 Juni 2009. Pelaksanaan tingkat propinsi dimajukan karena O2SN SD tingkat nasional akan digelar tanggal 13 Juni-19 Juni. Demikian dikemukakan Kadis PPO NTT, Ir. Thobias Ully, melalui Kabid TK dan Dikdas, Drs. Hadji Husen, di ruang kerjanya pekan lalu.

Menurut Hadji Husen, akan mempertandingkan 13 cabang olahraga, yakni atletik, senam, renang, tenis meja, bulutangkis, bolavoli mini, pencaksilat, sepaktakraw mini, sepakbola mini, bridge mini, tenis lapangan, catur dan karate. Untuk peserta, katanya, cabang atletik dua putra dan dua putri, renang empat putra dan empat putri. Tenis meja dua putra dan dua putri, bulutangkis dua putra dan dua putri. Bolavoli mini lima putra dan lima putri, pencaksilat dua putra dan dua putri, sepaktakraw mini empat putra. Sepakbola mini sepuluh, bridge mini dua putra dan dua putri, tenis dua putra dan dua putri, catur tiga putra dan satu putri dan karate dua putra dan dua putri.

"Kalau sebelumnya peserta tiap kontingen berjumlah 38 orang, untuk tahun ini menjadi 68 orang, yakni 42 atlet putra dan 26 putri. Tiap cabang didampingi satu pelatih, kecuali atletik, tenis meja, bulutangkis dan catur didampingi dua pelatih," tambahnya.

Dijelaskannya, peserta yang boleh ikut adalah siswa SD/MI yang sampai dengan tahun pelajaran 2008/2009 masih sekolah di SD/MI, kelahiran 1 Januari 1997 dan sesudahnya. Persyaratan ini harus dibuktikan dengan raport asli dan akte kelahiran asli atau surat keterangan lahir asli beserta foto copinya yang telah dilegalisir kepala sekolah.

"Bila siswa yang bersangkutan masih duduk di SD/MI, namun lahir sebelum tanggal 1 Januari 1997, maka siswa yang bersangkutan tidak dapat mengikuti lomba. Demikian juga bila siswa yang bersangkutan lahir setelah tanggal 1 Januari 1997, namun telah tamat dari SD/MI maka siswa yang bersangkutan tidak dapat mengikuti lomba," tegasnya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar