Musorprop KONI Digelar Juli

MASA kepengurusan KONI Propinsi NTT 2005-2009 akan berakhir 26 Mei 2009. Untuk itu, pemilihan kepengurusan baru akan digelar dalam Musyawarah Olahraga Propinsi (Musorprop) KONI NTT yang akan dilaksanakan bulan Juli 2009. Demikian diinformasikan Wakil Sekretaris Umum KONI Propinsi NTT, Eduard Setty, di ruang kerjanya, Kamis (16/4/2009).

Menurut Setty, sesuai Anggaran Dasar KONI pasal 24, pasal 33 ayat 2 tentang Musorprop dan pasal 30-31 tentang Sanksi, badan atau pengurus olahraga yang sudah habis masa kepengurusannya harus segera menggelar musyawarah paling lambat enam bulan.

"Sesuai anggaran dasar, sebelum bulan Oktober 2009, sudah harus terbentuk kepengurusan KONI Propinsi NTT yang baru. Sesuai agenda, seharusnya sudah bisa dilaksanakan pada bulan Mei, namun karena ada beberapa event yang harus diikuti, pelaksanaannya baru bisa digelar bulan Juli," jelas Setty.

Menurut Setty, event-event penting yang harus dikoordinir KONI NTT selama bulan Mei dan Juni, di antaranya pertandingan sepakbola di Dili-Timor Leste pada 20 Mei, Arafura Games di Australia, 7-11 Mei, olimpiade olahraga siswa SD, SMP dan SMA pada bulan Juni dan Kejurnas tinju antar-PPLP di Kupang pada 22-27 Juni 2009. "Selain agenda-agenda olahraga ini, kita juga masih harus mengikuti pemilihan presiden," kata Setty.

Dengan adanya penundaan ini, katanya, diharapkan pengurus cabang olahraga dan KONI Kabupaten yang sudah habis masa kepengurusannya atau belum terbentuk agar segera menggelar musyawarah. "Sebelum Musorprop KONI digelar, semua pengurus cabang olahraga yang demisioner dan KONI sudah harus memiliki kepengurusan definitif. Ini karena saat Musorprop KONI yang memiliki hak suara adalah organisasi olahraga yang kepengurusannya masih aktif," jelasnya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Rey Juara FIM Asia

PEMBALAP NTT, Rey Ratukore kembali menorehkan sejarah dalam kariernya. Turun di kelas matic, Rey berhasil menjadi yang terbaik dalam balap motor FIM Asian di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (12/4/2009).

Rey menempati podium pertama setelah melibas delapan lap dengan catatan waktu 15:28.577 menit. Rey mengungguli pembalap tuan rumah, Ridwan Bakri yang harus puas di posisi kedua. Ridwan menorehkan catatan waktu 15:28.720 menit. Posisi ketiga ditempati pembalap asal Thailand, Apiwath Wongtananon, yang mencatat waktu 15:28.733. 

Rey yang mengomentari hasil tersebut mengatakan sukacitanya. "Terima kasih Tuhan. Terima kasih untuk semua doa teman-teman, sehingga Rey bisa menjadi juara. Ini sungguh luar biasa," ujar Rey.

Masuk Indoprix
Kemenangan Rey Ratukore di seri pertama Indoprix, di Sirkuit Sentul pekan lalu membuat Bintang Racing Team (BRT) Indopart KBC yang menaungi Rey memutuskan mengikuti seluruh seri Indoprix musim ini. Keputusan ini diambil, meskipun ATPM Honda, PT Astra Honda Motor (AHM) masih mencari formulasi menyokong satu-satunya pembalap yang menggeber sepeda motor merek Honda itu.

Manajer BRT, Tommy Huang mengatakan, pihaknya akan tetap jalan terus meski tanpa dukungan pabrikan Honda. "Saya lebih leluasa bergerak. Saya sempat present company profile BRT yang bukan dealer Honda. Jadi biar jelas dan tidak ada yang turut campur," kata Tommy.

Salah satu pemilik BRT, Lunardi menyatakan, Rey layak mendapat reward. "Pembalap daerah, jauh dari hingar bingar balap, bisa juara Indoprix, saya kira luar biasa. Kami akan melatih Rey lebih giat, karena pasti menjadi perhatian pembalap lain," kata Lunardi.

Sementara itu, Ketua Bidang Olahraga PP IMI, Irawan Sucahyono, menyambut baik keputusan BRT untuk terus mengikutkan Rey di ajang Indoprix. "Iya, Rey jadi kontrak rider dengan full point. Dia pilih Indoprix dan tidak ikut Motoprix. IMI akan keluarkan yang official," kata Irawan.

Dengan keputusan ini, maka untuk sementara, Rey memimpin klasemen di kelas 125 cc dengan 50 poin. Posisi kedua ditempati pembalap Kawasaki Elf IRC NHK Manual Tech, Hadi Wijaya dan ketiga oleh pembalap Jawa Timur, Denny Triyugo (Petronas FDR Star). (eko/fim)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Fernando Ketua Umum PB Shoto-Kai

PERGURUAN karate binaan PB FORKI, Perguruan Karate-Do Indonesia (Perkaindo) dikembalikan ke nama aslinya, yakni Shotokan Karate-Do Indonesia (Shoto-Kai). Perubahan nama itu telah dideklarasikan di Airlangga Room, Hotel Bumi Surabaya (Hotel Hayat), Surabaya, Minggu (19/4/2009). Putra asal NTT, Frans Fernando yang terpilih sebagai Ketua Umum Shoto-Kai, juga ikut dilantik bersama pengurusnya.

Frans Fernando yang menghubungi Pos Kupang, Senin (20/4/2009), menjelaskan, perubahan nama dari Perkaindo ke Shoto-Kai dilakukan dalam musyawarah nasional (Munas) dihadiri Kabid Pembinaan PB FORKI, Maju Daryanton Hutapea, di Hotel Century Park, Jakarta, Februari 2009 lalu. "Dengan pendeklarasian ini, saat rakernas PB FORKI di Lampung bulan Juni nanti, PB FORKI akan mengumumkan perubahan nama ini secara resmi," kata Frans Fernando, yang menjadi Ketua Umum PB Shoto-Kai untuk masa bakti 2009-2014.

"Setelah deklarasi ini, PB Shoto-Kai sudah membulatkan tekad untuk menyumbang atlet-atlet berprestasi ke PB FORKI untuk mengikuti seluruh program kegiatan yang dilakukan PB FORKI. Pada bulan Agustus nanti, PB Shoto-Kai akan melaksanakan Kejuaraan Karate Terbuka (Open Kejurda) dan kegiatan Ghasuku Nasional di Kupang-NTT. "Alasan menggelar Open Kejurda di NTT karena pertimbangan atlet terbesar ada di NTT, dimana saat ini sudah ada 12 pengurus cabang," jelas Frans Fernando.

Ketua Bidang (Kabid) Pembinaan PB Forki, Maju Daryanto Hutapea, yang hadir dalam deklarasi dalam sambutannya mengatakan, dengan deklarasi ini, pengurus besar yang baru harus memenuhi segala persyaratan baik AD/ART, mars dan sebagainya sehingga saat Rakernas Forki di Lampung sudah bisa diumumkan secara resmi ke forum.

Menurut Frans Fernando, dalam pendeklarasian itu, PB Shoto-Kai secara resmi memberikan penghargaan DAN Kehormatan kepada tiga tokoh karate Indonesia, Maju Daryanto (DAN VIII Shotokan), Usman Tambang (DAN VI Shotokan) dan serta Segar Gunawan (DAN VI Shotokan). Deklarasi itu dimeriahkan dengan penampilan atlet-atlet Shoto-Kai Jawa Timur yang memainkan jurus komite dan kata. (eko)


Susunan PB Shoto-Kai

Pembina : Drs. Usman Tambang
Penasehat : Seger Gunawan
Ketua Umum : Fransiscus Fernando, S.E
Wakil Ketua Umum : Johan Rumagit, S.E, Ak
Ketua Dewa Guru : Hatta Edison
Wakil Ketua Dewan Guru : Fransiscus Fernando
Sekretaris Jendral : Dra. Damayanti Srilestari
Bendahara Umum : Merrsy Luistan Lumba, S.E
Bidang Pembinaan Prestasi : Lolita Ratna Wulan, S.E
Bidang Organisasi : Agustakari Arifin, S.H
Bidang Litbang : Drs. Ir. Johanes Paulus, MM
Bidang Hubungan Daerah : F A Setiawan Joko Martono
Bidang Hubungan Luar Negeri : Elly Susana, A.Md
Bidang Dana : 1. Fandy Halim, S.T
  2. Kusuma Atmadja, S.H
Bidang Humas : Kristanti Anggraeni, S.H


Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

12 Petenis ke Jakarta

Tenis Meja Piala Presiden

SEBANYAK 12 petenis berhasil merebut tiket ke final kejuaraan tenis meja Piala Bergilir Presiden RI 2009 yang akan digelar di Jakarta, 7-11 Mei 2009. Para petenis ini terbagi dalam kategori umum putra/putri, pelajar putra/putri, mahasiswa putra/putri, veteran dan eksekutif.

Di kategori mahasiswa putra/putri, dua petenis Kota Kupang, Novi Taek dan Ricky Valentino Malelak keluar sebagai pemenang. Di kategori pelajar putra yang lolos adalah, Ando Moreng (Sikka) dan putri, Lola Djami (Kota Kupang). Simson Leimen (CV Roda Dunia) lolos dari kategori eksekutif setelah di final mengalahkan Agus Wibowo (Bank Mega). 

Di kategori veteran putra, juara dan runner-up, Hentje Parman (Kota Kupang) dan Aris Lambe (Kupang) lolos ke tingkat nasional. Di kategori umum putri, Mathilda Siang Ada (Kupang) dan Voni Djaha (Alor) yang menjadi runner-up juga lolos, sedangkan untuk kategori umum putra, ditetapkan tiga atlet, yakni Anggi (Kota Kupang), Adolf Johnson Go (A Song) dari Kabupaten Kupang dan Johni Bekelaka dari Ende untuk mewakili NTT ke tingkat nasional.

Partai final di GOR Flobamora, Kupang, Senin (20/4/2009), berlangsung ketat. Di kategori putri umum, Mathilda Siang Ada yang sempat kecolongan di set pertama, balik unggul dan menang 3-1 atas Voni Djaha dari Alor. Di kategori putra umum, partai antiklimaks terjadi antara Anggi melawan A Song. A Song yang diharapkan memberikan perlawanan, ternyata menjadi bulan-bulanan sehingga kalah tiga set langsung.

"Para pemain yang lolos ini akan mengikuti pemusatan latihan di Kupang mulai tanggal 26 April ini. Untuk itu, kami minta supaya semua kelengkapan administrasi segera dibereskan karena keabsahan atlet untuk tingkat nasional sangat ketat," kata Ketua Panitia, Rony Fernandez.

Kepala Dinas PPO NTT, Ir. Thobias Uly, M.Si, ketika menutup event tersebut mengatakan terima kasihnya atas partisipasi peserta yang ikut menyemarakan jalannya pertandingan. Thobias Uly berharap kepada mereka yang lolos ke final tingkat nasional untuk mempersiapkan diri lebih baik agar nantinya bisa mempersembahkan hasil yang maksimal.

"Dalam segala keterbatasan kita telah mengikuti sebuah event yang sangat bergengsi ini. Ini merupakan ajang seleksi, sehingga tantangan yang berat masih ada di depan. Untuk itu, persiapkan diri dengan baik selama pemusatan latihan," kata Thobias Uly.  

Menang Karena Motivasi
JUARA kategori putri umum, Mathilda Siang Ada, yang ditemui usai pertandingan tak kuasa menahan sukacitanya. "Kunci kemenangan saya adalah ketenangan dan motivasi dari teman-teman. Lawan saya adalah pemain yang bagus, namun dia bermain tidak tenang sehingga saya berhasil mengalahkannya," ujar Mathilda.

Mathilda memang sempat dibuat tertekan oleh Voni Djaha ketika kalah di set pertama. Namun, Voni yang mendapat dukungan mayoritas penonton balik ditekan Mathilda di set berikutnya. "Saya akan berlatih lebih baik agar bisa bersaing di tingkat nasional. Untuk itu saya minta dukungan," ujarnya.

Sementara peringkat tiga kategori putri pelajar, EM Dethan asal TTU bersama pelatihnya, Johni, mengaku kecewa karena tidak mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten TTU. "Kami berprestasi, namun kami tidak didukung oleh pemkab. Menjadi juara ketiga bagi kami merupakan prestasi yang luar biasa, sehingga saya akan berusaha melatih anak asuh saya untuk meningkatkan tekniknya," ujar Jhoni.

Kepala Bidang Keolahragaan Dinas PPO NTT, Drs. Ary Moelyadi, M.Pd yang mengomentari event tersebut mengatakan saludnya atas antusiasme peserta. Ia berharap, dengan manajemen penyelenggaraan yang baik dan persiapan yang lebih matang, penyelenggaraan tahun depan harus lebih baik. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Tenis Meja Piala Presiden 18 April

RENCANA penyelenggaraan kejuaraan tenis meja antar-kabupaten memperebutkan Piala Presiden RI yang semula direncanakan akan digelar tanggal 28 April dimajukan menjadi tanggal 18 April di GOR Flobamora, Kupang. Perubahan jadwal tersebut selain karena bertabrakan dengan pelaksanaan ujian nasional SLTA, juga karena nama-nama para juara tingkat Propinsi NTT sudah harus masuk ke panitia pusat sebelum tanggal 26 April. Demikian dikatakan Ketua Panitia Turnamen, Rony Fernandez, SE, dalam rapat di Aula Dinas PPO NTT, Kamis (2/4/2009).

Dengan adanya perubahan tersebut, kata Rony, diharapkan peserta dari daerah sudah ada di Kupang lebih awal terutama berkas administrasi untuk persyaratan peserta. Hingga saat ini, kata Rony, sudah ada 16 kabupaten/kota yang mendaftarkan atletnya selain Kupang, Belu, Manggarai dan Nagekeo.

"Sudah ada 16 kabupaten/kota yang mendaftar dan bersedia untuk ikut. Beberapa daerah malah sudah memasukkan nama-nama atletnya. Kita harapkan dalam minggu ini semua daerah sudah mendaftar," jelas Rony.

Menurut Rony, kejuaraan tersebut akan mempertandingkan kategori pelajar, mahasiswa, umum dan eksekutif/veteran. Untuk itu, pada kesempatan tersebut langsung ditetapkan persyaratan-persyaratan yang harus dilengkapi seorang atlet. Untuk pelajar, harus menyertakan kartu pelajar, raport asli, rekomendasi dari sekolah, rekomendasi dari dinas pendidikan setempat, bukan siswa kelas ujian dan maksimal berusia 18 tahun. Untuk mahasiswa, harus menyertakan kartu mahasiswa, rekomendasi dari perguruan tingginya dan dinas pendidikan setempat serta berusia maksimal 25 tahun.

Untuk kategori umum, harus menyertakan kartu tanda penduduk (KTP) dan rekomendasi dari pemerintah setempat. Sementara untuk eksekutif/veteran kelahiran 1959 untuk putra dan kelahiran 1969 untuk putri. "Semua kelengkapan atau persyaratan ini harus dibawa karena kalau tidak lengkap, panitia akan mencoretnya. Untuk itu peserta harus selalu berkoordinasi dengan panitia," tegas Rony.

Kepala Dinas PPO NTT, Ir. Thobias Uly, M.Si ketika membuka rapat tersebut mengatakan harapannya agar semua kabupaten mengirim atletnya. "Transportasi dan akomodasi atlet dari kabupaten semuanya ditanggung panitia sehingga bagi saya tidak ada alasan untuk tidak berpartisipasi," tegasnya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Lab Olahraga Undana Diresmikan

WAKIL Gubernur NTT, Ir. Esthon L Foenay, M.Si, dan Rektor Undana, Prof. Frans Umbu Datta, Jumat (3/4/2009), meresmikan laboratorium olahraga Undana di kompleks PGSD Undana, Kota Baru Kupang. Laboratorium olahraga ini merupakan bantuan dari Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (Kemenegpora) yang dikelola oleh program studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Penjaskesrek) FKIP Undana.

Ketua Program Studi Penjaskesrek, Drs. Nurdin Badu, M.For, dalam laporannya mengatakan, ada 15 unit alat olahraga bantuan Menegpora yang nilainya mencapai Rp 11 miliar. Alat-alat tersebut di antaranya berupa alat pengukur ketahanan berlari, alat ukur ketinggian tubuh, alat ukur ketebalan lemak, alat ukur ketahanan otot lengan, ketahanan otot bahu, fleksibility dan lainnya.

"Kami berjanji akan memanfaatkan alat-alat ini untuk kemajuan dan prestasi olahraga di NTT. Alat-alat ini sangat berguna untuk mendukung penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembinaan olahraga di NTT," kata Nurdin Badu.

Esthon Foenay pada kesempatan tersebut mengatakan harapannya agar alat-alat tersebut dimanfaatkan untuk peningkatan prestasi olahraga di NTT. Dia berharap agar Undana bisa menjalin kerja sama dengan pengurus cabang olahraga atau KONI NTT untuk memanfaatkan fasilitas tersebut. "Undana harus melahirkan atlet-atlet yang berkualitas bukan saja dari sisi teknis tapi juga penguasaan teknologi. Undana harus bisa menjalin kerja sama dengan KONI agar ikut memanfaatkan alat-alat ini dengan tepat," ujarnya.

Rektor Umbu Datta pada kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih kepada Kemenegpora yang sudah membantu Undana. Dia mengatakan, hanya sebelas dari ratusan perguruan tinggi di Indonesia yang mendapat bantuan serupa, sehingga Undana harus memanfaatkannya secara maksimal. "Gedung ini memang tidak representatif untuk penempatan alat-alat ini, namun akan diusahakan untuk pengembangannya. Yang ingin saya tekankan adalah, jangan biarkan alat-alat yang nilainya miliaran rupiah ini mubazir," ujarnya. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar

Tinju Indonesia Batal ke Thailand

KEKECEWAAN kini menyelimuti kubu tim tinju Indonesia yang dipersiapkan mengikuti kejuaraan tinju Kings Cup di Thailand yang akan digelar mulai 4 April ini. Akibat ketiadaan dana, PB Pertina akhirnya membatalkan pengiriman empat petinju Indonesia yang sedianya berangkat, Kamis (2/4/2009).

Empat petinju yang dikirim tersebut, salah satunya berasal dari NTT, yakni Deni Hitarihun (48 kg). Tiga di antaranya, yakni Julio Bria (51 kg/Bali), Arenaldo Moniaga (57 kg/DKI Jakarta) dan Mifta R Lubis (64 kg/Sumatera Barat). Keempat atlet ini didampingi Hermensen Ballo (pelatih kepala) dan Mesakh Yawan (asisten pelatih).

Hermensen Ballo yang menghubungi Pos Kupang, Jumat (3/4/2009), mengatakan, keputusan tidak mengirim petinju ke Thailand sudah final. Meski kecewa, katanya, pihaknya tetap menerima keputusan tersebut. "Mau bagaimana lagi, yang jelas semua kecewa. Ini keputusan yang sudah final, padahal anak-anak sudah dalam kondisi siap tempur. Kami tidak dijelaskan apa alasannya, sehingga jelas melunturkan semangat anak-anak yang sudah berlatih keras," ujar Hermensen.

"Kejuaraan ini adalah sasaran antara untuk memantau calon lawan di SEA Games karena pasti semua peserta untuk SEA Games ikut. Di samping itu, ini untuk mengasah mental mereka karena semua petinju terbaik di Asia akan ikut di kejuaraan ini. Kalau tidak ambil try out pada kejuaraan besar dan bergengsi, tidak akan bisa menaikkan mental bertanding atlet karena mereka nantinya harus langsung bertanding di SEA Games," ujarnya.

Menurut Hermensen, kalau ini terus terjadi, tinju Indonesia tidak akan pernah sanggup bersaing di tingkat Internasional. "Kapan kita mau maju kalau terus begini. Dana harus mengikuti program yang telah disusun pelatih bukan sebaliknya," ujar Hermensen.

Menurut Hermensen, karena tidak jadi berangkat ke Thailand, hari ini Sabtu (4/4/2009), mereka akan melakukan uji tanding dengan petinju Jawa Barat (Jabar) di Bandung. Dalam uji tanding ini, Deni Hitarihun akan melawan petinju asal NTT, Robinson Djo yang sudah bergabung ke Pengprop Pertina Jabar, Arnaldo Moniaga melawan Dadan Amanda (Jabar) dan Miftah Lubis melawan Barce Tibalimeten (Jabar). "Semua petinju Jawa Barat yang akan menjadi lawan tim Pelatnas adalah peraih medali emas di PON lalu kecuali Robinson Djo," kata Hermensen. (eko)
Lanjut...

Posted in Label: | 0 komentar