Afriana Ciptakan Rekor Baru
Posted On Rabu, 03 Juni 2009 at by KONI Nusa Tenggara TimurATLET NTT, Afriana Paidjo kembali membuat kejutan di kejuaraan nasional (Kejurnas) Atletik Yunior dan Remaja 2009 yang dilangsungkan di Stadion Madya, Senayan, Jakarta. Setelah memecahkan rekor nomor lari 800 meter, Sabtu (30/5/2009), saat turun di nomor 1.500 meter remaja putri, Afriana selain menyumbang emas, juga menciptakan rekor nasional (Rekornas) baru, yakni 4.54.76 detik. Demikian diinformasikan Kepala Seksi Olahraga Prestasi Dinas PPO NTT, Rony Fernandez, S.E, usai lomba.
Menurut Rony, hasil yang diraih Afriana ini cukup membanggakan. Sebelumnya, Afriana merebut medali emas nomor lari 800 meter dengan waktu 2 menit 19,89 detik untuk memecahkan rekornas lama atas nama Winarti (Jateng) yang memiliki catatan waktu 2 menit 20,20 detik.
"Dari penjelasan panitia ini merupakan rekor nasional yang ditorehkan Afriana setelah melalui tes doping. Saat ikut kejuaraan pelajar Asia Tenggara di Vietnam 25 Agustus 2008 lalu, Afriana mencatat waktu 4 menit 42,50 detik. Namun catatan waktu tersebut tidak diakui sebagai rekor karena tanpa melalui tes doping, sehingga catatan waktu yang diraihnya saat ini yang dipakai," jelas Rony.
Menurut Rony, dengan hasil ini, NTT membawa pulang dua medali emas, satu perak dan satu perunggu. Satu perak diraih Yohanes Don Bosco dari nomor lari 400 meter remaja putra dan medali perunggu oleh Melda Sesfaot dari nomor jalan cepat 1.500 meter.
Administrator Pengprop PASI NTT, Eduard Setty, yang mengomentari hasil tersebut mengatakan kebanggaannya. Afriana yang saat ini berlatih di Pelatnas jangka panjang PB PASI, kata Setty, diharapkan bisa membangkitkan prestasi cabang olahraga atletik di NTT.
"Kita harapkan Afriana bisa mempertahankan prestasinya ini. Selain karena dia masih masuk dalam kategori remaja, dia juga memiliki potensi yang sangat besar. Mudah-mudahan dia bisa dipanggil untuk masuk dalam tim SEA Games," kata Setty.
Terkait prestasi Yohanes Don Bosco, Eduard Setty mengatakan harapannya agar terus ditingkatkan. "Don Bosco sebenarnya sangat potensial, namun dia masih sering labil. Untuk itu kami akan minta para pelatih agar bisa tegas dalam melatihnya sehingga mentalnya bisa terasah dengan baik," kata Setty. (eko)