Lab Olahraga Undana Diresmikan
Posted On Jumat, 03 April 2009 at by KONI Nusa Tenggara TimurWAKIL Gubernur NTT, Ir. Esthon L Foenay, M.Si, dan Rektor Undana, Prof. Frans Umbu Datta, Jumat (3/4/2009), meresmikan laboratorium olahraga Undana di kompleks PGSD Undana, Kota Baru Kupang. Laboratorium olahraga ini merupakan bantuan dari Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (Kemenegpora) yang dikelola oleh program studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Penjaskesrek) FKIP Undana.
Ketua Program Studi Penjaskesrek, Drs. Nurdin Badu, M.For, dalam laporannya mengatakan, ada 15 unit alat olahraga bantuan Menegpora yang nilainya mencapai Rp 11 miliar. Alat-alat tersebut di antaranya berupa alat pengukur ketahanan berlari, alat ukur ketinggian tubuh, alat ukur ketebalan lemak, alat ukur ketahanan otot lengan, ketahanan otot bahu, fleksibility dan lainnya.
"Kami berjanji akan memanfaatkan alat-alat ini untuk kemajuan dan prestasi olahraga di NTT. Alat-alat ini sangat berguna untuk mendukung penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembinaan olahraga di NTT," kata Nurdin Badu.
Esthon Foenay pada kesempatan tersebut mengatakan harapannya agar alat-alat tersebut dimanfaatkan untuk peningkatan prestasi olahraga di NTT. Dia berharap agar Undana bisa menjalin kerja sama dengan pengurus cabang olahraga atau KONI NTT untuk memanfaatkan fasilitas tersebut. "Undana harus melahirkan atlet-atlet yang berkualitas bukan saja dari sisi teknis tapi juga penguasaan teknologi. Undana harus bisa menjalin kerja sama dengan KONI agar ikut memanfaatkan alat-alat ini dengan tepat," ujarnya.
Rektor Umbu Datta pada kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih kepada Kemenegpora yang sudah membantu Undana. Dia mengatakan, hanya sebelas dari ratusan perguruan tinggi di Indonesia yang mendapat bantuan serupa, sehingga Undana harus memanfaatkannya secara maksimal. "Gedung ini memang tidak representatif untuk penempatan alat-alat ini, namun akan diusahakan untuk pengembangannya. Yang ingin saya tekankan adalah, jangan biarkan alat-alat yang nilainya miliaran rupiah ini mubazir," ujarnya. (eko)