Kritik dan Saran Terhadap KONI NTT
Posted On Jumat, 29 Januari 2010 at by KONI Nusa Tenggara TimurPENGURUS KONI NTT periode 2009-2013 sudah dilantik di Aula Utama El Tari Kupang, pada hari Senin (25/1/2010) oleh Sekretaris Jenderal KONI Pusat, H Rosihan Arsyad.
Bagaimana kiprah KONI selama ini, dan apa yang musti dilakukan agar prestasi olahraga di NTT semakin baik. Ada banyak reaksi terhadap kepengurusan ini. Ada yang menanggapinya dengan positif, ada pula yang melihatnya beda. Di bawah ini berbagai komentar warga NTT terhadap kepengurusan KONI Propinsi NTT masa bakti 2009-2013.
Maurits Valentino (Seklur Nefonaek)
Atlet Usia Dini
KEPENGURUSAN KONI NTT kali ini harus bisa memberikan warna baru bagi prestasi olahraga di NTT. Pembinaan harus lebih fokus pada cabang olahraga yang potensial seperti sepaktakraw, kempo, pencaksilat, tinju dan atletik. KONI perlu berkoordinasi dengan pemerintah untuk merangsang altet-atlet yang berprestasi dengan memberikan bonus dan pekerjaan tetap agar mereka tidak berpindah ke daerah lain dan untuk mendapatkan pekerjaan. KONI harus mempersiapkan atlet sejak usia dini, sehingga bisa mendapatkan prestasi dan mengharumkan nama NTT. Perlu ada dukungan APBD dari masing-masing daerah untuk peningkatan prestasi olehraga di NTT. (mas)
Elvis Ngoe (Warga Kelurahan Fatululi-Kupang)
Kesejahteraan Atlet
SEBAGAI warga masyarakat, saya memberikan apresiasi kepada para pengurus KONI NTT yang baru dilantik. Para pengurus baru harus terus menciptakan kreativitas dan inovasi dalam menciptakan atlet-atlet NTT yang berprestasi di tingkat nasional dan internasional. Selama ini keberadaan KONI NTT sudah cukup baik dengan adanya munculnya atlet-altel NTT yang membawa nama NTT di mata nasional maupun internasional. Fasilitas olahraga harus terus meningkat dari tahun ke tahun agar dapat mendukung para atlet dalam berlatih. Selain itu, KONI sebagai salah satu wadah pembinaan atlet harus bisa bersama pemerintah memperhatikan kesejahteraan para atlet. Banyak atlet NTT yang mengadu nasib ke daerah lain karena kesejahteraan mereka tidak diperhatikan di daerah sendiri. Pemerintah terkesan menonton saja. Padahal, para atlet telah membawa nama daerah ini ke tingkat nasional dan internasional. (nia)
Marianus Egi Naldus (Warga Nangameting-Sikka)
Harus Ada Dana
PEMBINAAN olahraga di NTT perlu dana yang besar. Pemerintah dan swasta harus membantu KONI NTT dalam rangka pembinaan atlet berprestasi yang telah mengharumkan dana bagi kemajuan olahrga. Setiap daerah di NTT khususnya KONI di kabupaten/kota harus serius mencari dana bagi kemajuan olahraga. (ris)
Leony Natasya (Siswi SMK Thomas Maumere)
Kurang Perhatian
SELAMA ini saya perhatikan pembinaan dan perhatian KONI NTT masih kurang terutama pemerintah bagi atlet berprestasi di Sikka. Saya harap ke depan ini ada perhatian bagi mereka yang mengharumkan nama NTT di bidang olahraga. (ris)
Petrus Pedro Fernandez (Mahasiswa Unipa Maumere)
Jadi PNS
ATLET yang berprestasi di bidang olahraga harus mendapat perhatian dari KONI NTT dan pemerintah agar bisa diangkat sebagai PNS di daerah-daerah. Mereka telah mengharumkan nama NTT dan bangsa kenapa kita harus takut memberikan penghargaan kepada mereka yang telah berpretasi. Ke depan altet harus dibuat betah dan fasilitas perlu ada sehingga mereka tidak pindah ke daerah lain dan berupaya meningkatkan prestasi olahraga. Selama ini, sudah dilakukan tapi belum maksimal. (ris)
Elin Agas (Manggarai Timur/081355483XXX) -- Kiprah KONI NTT selama ini sudah baik hanya perlu perhatikan ke depan adalah sasaran program kegiatan mesti disosialisasikan sampai ke tingkat desa agar semua masyarakat mengetahui denganbenar kegiatan olahraga di NTT. Paling kurang sekolah-sekolah mulai dari SD sampai SLTA harus menjadi sasaran utama karena di sana akan dapat atlet-atlet yang sesuai dengan bakatnya.
Us (Mbay-Nagakeo/081339306XXX) -- KONI harus memperluas jaringan sampai ke tingkat desa/kelurahan serta berpartisipasi dalam event-event loakl untuk mencari atlet-atlet potensial. KONI juga harus mengajak masyarakat mencintai dan berpartipasi dalam olahraga demi tujuan Indonesia sehat.
Vinsen Kehi Lau (Anggora DPRD Belu/081339269XX) -- Pembinaan harus fokus pada cabang unggulan. Komposisi pengurus KONI NTT saat ini dipegang oleh orang-orang yang punya kredibilitas dan kemampuan serta memiliki jiwa semangat serta hoby yang tidak diragukan lagi. Benahi sistem perekrutan atlet. Libatkan lembaga-lembaga pendidikan dan membuka KONI Centre sebagai wadah memampung info atlet-atlet berbakat dari setiap kabupaten/kota untuk didik di PPLP. Motivasi menuju atlet profesional dengan kehidupan dan masa depan yang lebih baik perlu diberikan kepada atlet. Dengan target NTT menguasasi cabang-cabang unggulan seperti lari, jalan cepat, tinju, silat, taekwondo, dll pada PON yang akan datang. Bravo KONI NTT.
03808050XXX -- Pengurus KONI NTT tolong gali potensi atlet penahan dari Alor dan Lembata. Juga lakukan regenerasi pengurus di kabupaten dan kota. Thanks
Ans (085339043XXX) -- Kiprah KONI sampai saat ini belum baik, karena sama seperti di bidang olahraga bola kaki belum terasa baik. Dan, struktur organisasi pencaksilat tidak jelas jadi kami anggotanya bingung.
Orias Banobe (RT 39, RW II, Oeleta Alak/081339380XXX) -- Kiprah KONI selama ini cukup bagus. Hal itu terbukti bahwa beberapa cabang olahraga menoreh prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional. Diharapkan pengurus KONI periode 2009-2013 lebih tingkatkan lagi prestasi yang khususnya cabang andalan atletik, tinju, taekwondo, silat dan karate. Rekrutmen atlet perlu diambil dari daerah pembinaannya berjenjang dari usia dini. Frekwensi pertandingan ditingkatkan, atlit berprestasi perlu perhatikan masa depannya. Terima kasih pengurus lama dan selamat bekerja pengurus baru. Tuhan memberkati
Charlos Dhama (Walikota Kupang/081357540XXX) -- Proficiat buat bapak ibu pengurus koni yang baru dilantik. Kalau boleh saya sarankan buat pengurus agar pembinaan olahraga dimulai dari usia dini dan berkesnimabungan sehingga atlet-atlet betul terasah terutama cabang-cabang andalan seperti atletik, tinju, kempo dan yang lain, Kesejahteraan atlet juga harus diperhatikan agar tidak ada lagi atlet yang pindah membela daerah lain. Saya prihatin melihat NTT dikalahkan oleh daerah lain yang atletnya, putra putri NTT juga. Buat agar anak-anak NTT bangga membela NTT. Maju terus olahraga NTT.
085339045XXX -- Tentu kita bangga bahwa seorang Esthon Foenay masuk juga menjadi pengurus KONI NTT. Kiprahnya dalam memajukan olahraga NTT tidak dapat diragukan lagi. Hanya perlu didukung dengan kerja keras para pengurus masing-masing cabang olahraga. Kami percaya kepengurusan kali ini dapat mengembalikan NTT sebagai penghasil pelari-pelari handal yang mendunia dan gudang petinju berprestasi. Maju terus olahraga NTT
Ino (BTN/085253901XXX) -- Saya rasa kiprah KONI yang lalu kurang maksimal. Misalnya, ada olahraga-olahraga yang digemari masyarakat NTT namun tidak digelar eventnya. Kalau bisa jangan hanya tunggu pordat atau even-even yang sudah biasa dilangsungkan, coba buat event voli, takraw, bulu tangkis atau yang lainnyalah agar kita terus mendapat bibit-bibit dalam olahraga yang lainnya. Kebiasaan KONI setelah selesai kegiatan para atlet tidak diperhatikan. Setelah atlet dapat uang, atlet tersebut juga habis. Saran saya harusnya ada lebih banyak event dari SD, SMP, SLTA yang dilakukan terus menerus karena banyak bibit para olahragawan di sana. Atas nama masyarakat NTT, saya minta KONI sekarang mudah-mudahan lebih baik dari sebelumnya.
Sandra W (085239077XXX) -- Pembenahan sarana olahraga publik. Masa mau main basket saja bingung mau ke lapangan mana. Selama ini hanya bisa main di lapangan sekolah-sekolah. Tolonglah, kapan PON bisa dilaksanakan di NTT? Kalau anak daerah saja tidak punya sarana mengeksploitasi minat dan bakat.
Ronal Da Costa (085239036XXX) -- Proficiat untuk pengurus KONI 2009-2013 yang telah dilantik. Semua struktur telah dibentuk, sekarang para pengurus jangan terlena dengan jabatan yang telah didudukinya, tapi coba membuat gebrakan-gebrakan yang baru untuk memajukan olahraga di NTT. Dan, dalam seleksi untuk para atlet harus obyektif jangan dilihat dari faktor primordial, juga jangan hanya memperhatikan cabang-cabang tertentu tapi semua cabang. Yakinlah bahwa orang NTT juga mampu berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.
Suwardin (085253775XXX) --- Pendapat saya, yang mesti dilakukan agar prestasi olahraga di NTT semakin baik yaitu dari pihak pemerintah, khususnya pihak KONI NTT harus mengadakan porda, sirkuit atletik, maupun kejurda setahun dua kali. Dan, bagi atlet-atlet yang berprestasi dibina agar prestasinya meningkat.
081337517XXX --- Dinas PPO Kabupaen harus banyak memberikan pelatihan terhadap pelatuh dan perwasitan terhadap guru olahraga di SD. Dinas PPO juga harus menjalin kerjasama dengan KONI sesuai program yang ada.
Frater Berto (Paroki St. Yosef Freinademetz Mautapaga, Ende-Jln. Gatot Subroto, Ende/085239397XXX) -- Pertama sekali saya mau ucapkan proficiat dan terima kasih atas kerjasama KONI kita selama ini dalam memajukan olahraga di NTT. Berikut saya ada masukan untuk kemajuan olahraga di NTT. 1. Perbaharui sistem kerja dan strategi dan siapkan fasilitas yang memadai. 2. Membina atlet-atlet kita sejak usia dini (jangan tua dulu) sehingga betul-betul siap secara maksimal dalam segala cabang olahraga. 3. Berikan apresiasi dan jaminan yang baik untuk setiap atlet yang berprestasi tanpa pandang bulu. 4. Jangan lupa menjadikan Tuhan sebagai dasar inspirasi perjuangan dan syukur.
Marsel Enggu (Guru SMPN 2 Kota Komba, Manggarai Timur/081339032XXX) -- Proficiat buat pengurus KONI NTT periode 2009-2013. Saya berharap prestasi NTT ke depan lebih baik. Prioritaskan cabang atletik, tinju dan lain-lain yang memungkinkan dapat mengharumkan nama NTT. Satu hal yang mesti diperhatikan adalah membangun komitmen dan kerjasama dengan Dinas PPO kabupaten/kota untuk mengembangkan olahraga pada jenjang pendidikan dasar. Ingat anak usia dini adalah pemilik NTT pada masa yang akan datang. O2SN harus mendapat perhatian lebih dan diharapkan penyelenggaraannya lebih transparan soal jadwal dan persyaratannya.
Prisilia (Wulanggitang/081353840XXX) -- Mudah-mudahan dengan adanya regenerasi kepengurusan dapat membawa olahraga NTT kedepannya lebih baik. Dan, semoga kejadian yang baru-baru terjadi waktu perebutan Piala Gubernur tidak terjadi lagi. Untuk para wasit harus sportif dan sebaiknya harus ada regenerasi.
Petrus Kase (Warga Taubneno, SoE).
Pengurus Tdiak Suka Olahraga
BAGI saya, sangat aneh bila pemerintah melantik jajaran pengurus yang kebanyakan tidak suka berolahraga. Kalau pengurusnya saja tidak suka olahraga lantas bagaimana olahraga di NTT ini mau berprestasi di tingkat nasional. Saya kira persaoalan ini terjadi dihampir seluruh daerah. Bahkan saya melihat banyak pengurus yang berasal dari kalangan pejabat, pegawai dan bukan kalangan profesional olahraga. Kalau begini, akhirnya para pengurus hanya tahu urus duit untuk kegiatan sedangkan nasib pemain dan pelatih tidak diperhatikan. Untuk itu, sudah saatinya KONI berbenah diri dengan menempatkan pengurus yang sesuai bidang dan keahliannya. Saya yakin kalau pengurusnya terus menerus berasal dari kalangan pejabat yang tidak suka dan tidak tahu olahraga maka akan banyak pemain dan pelatih yang kecewa. Akibatnya, prestasi olahraga di NTT bukan semakin maju tetapi semakin tertinggal jauh dari daerah lainnya. (aly)
Agus Haryanto (Warga Nunumeu/SoE)
Pembinaan Harus Merata
AGAR prestasi olahraga di NTT maju, pembinaan harus dilakukan merata pada seluruh cabang. Jangan hanya cabang tertentu saja yang dapat pembinaan setiap tahunnya. Meski cabang tertentu belum memiliki prestasi, tetapi kalau pembinaan baik pasti akhirnya akan membuahkan hasil. Pembinaan juga harus berkelanjutan. Jangan hanya setahun dibina kemudian tahun berikutnya dilepas. (aly)
Ivan Latubatara (Warga Cowong Dereng-Labuan Bajo)
Manajemen
KONI saat ini sudah menunjukkan langkah maju. Namun perlu manajemen yang terkoordinasi sehingga pengembangan atlet ke depan tidak berjalan ditempat. Masih banyak atlet NTT yang belum mendapat perhatian KONI untuk mengembangkan prestasinya. Usahakan pengembangan atlet dimulai dari usia dini. (cc)
Rudi Bunggut (Warga Gorontalo-Labuan Bajo)
Tidak Rangkul
NTT punya banyak atlet-atlet berprestasi. Namun jika KONI tidak merangkul secara baik otomatis olahraga NTT akan surut. Perhatian KONI terhadap pembinaan belum maksimal sehingga ke depan harus lebih fokus. (cc)
Gusti Rinus (Ketua Perkemi Mabar)
Reorganisasi
PERLU ada reorganisasi dalam tubuh KONI sehingga manajemennya lebih terarah. Banyak olahraga di NTT yang bisa berkembang namun tidak didukung dengan organisasi yang baik. Yang terpenting adalah kemampuan meningkatkan citra atlet untuk membangun nama olahraga NTT. (cc)
Ivony Seran (Warga Tarus-Kupang)
Maju Terus
KIPRAH KONI Propinsi NTT saat ini sudah sangat bagus. Dengan keterbatasan sarana prasarana dan anggaran yang ada, pengurus yang ada sudah berusaha memajukan olahraga di NTT. Ke depan, pengurus yang ada harus tertantang untuk menghasilkan atlet yang berprestasi. Kalau tahun ini kita hanya bisa mengirim satu pelatih dan satu atlet ke SEA Games, tahun depan harus lebih banyak. Pertahankan tradisi menyumbangkan atlet untuk kontingen Merah Putih. Salam olahraga. (den)
Cherly (Warga Oesapa-Kupang)
Fokus Pembinaan
SEJAK dulu, NTT dikenal memiliki keunggulan di cabang perorangan terutama beladiri. Ke depan, fokus pembinaan harus pada cabang perorangan. Pilih yang berprestasi, bina dengan konsisten, saya yakin prestasi akan datang. Untuk nomor beregu, harus dipilih-pilih yang benar- benar sudah menunjukan prestasinya seperti cabang sepaktakraw. Untuk sepakbola, biarkan dia tetap menjadi olahraga masyarakat yang diminati semua kalangan. Bravo olahraga NTT. Terima kasih kepada Pak Frans Lebu Raya dan Esthon Foenay, yang sudah meluluskan atlet-atlet dan pelatih menjadi PNS. (den)
Fernando Salomento (Warga Sumba Barat Daya)
Belum Memuaskan
KINERJA KONI selama ini belum memuaskan masyarakat NTT, karena prestasi olahraga yang diraih dalam berbagai event masih kurang. Saya kira yang harus dilakukan ke depannya adalah proses seleksi dan pembinaan olahraga di NTT, harus dilakukan secara ketat dan berkualitas. (ff)
Yulius Pira (Warga Sumba Barat Daya)
Tidak Maksimal
PENILAIAN saya, kinerja KONI selama ini belum maksimal.. Barometernya adalah, jumlah event dan prestasi yang dimiliki sangat minim. Kita hanya berprestasi dibidang olahraga keras, karena sesuai dengan watak masyarakat NTT yang juga keras, misalnya tinju. Olahraga yang lainnya tidak ada yang menonjol. Kalau mau lebih berprestasi, KONI harus lebih serius melakukan terobosan-terobosan baru dengan berani. Proses pembinaannya harus lebih sistematis. (ff)
Pos Kupang 29 Januari 2010 halaman 16
Lanjut...
Dody Usodo Pimpin PBSI NTT
Posted On Rabu, 27 Januari 2010 at by KONI Nusa Tenggara TimurKOLONEL Inf. Dody Usodo Hargo, S.S.Ip, secara aklamasi terpilih sebagai Ketua Umum Pengprop PBSI (bulutangkis) NTT, periode 2010-2014. Dody terpilih menggantikan Drs. Frans Lebu Raya yang sudah dua periode memimpin dalam musyawarah daerah (musda) yang dilaksanakan di Aula Makorem 161 Wiraksakti Kupang, Selasa (26/1/2010).
Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, saat membuka musda tersebut mengatakan, Pengprop PBSI NTT selama ini telah aktif mengembangkan bulutangkis demi keharuman nama daerah. Namun, katanya, harus diakui secara jujur bahwa masih banyak yang belum dikerjakan. "Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilanjutkan. Namun hal-hal penting atau prestasi yang terjadi kemarin, tidak boleh dilupakan, yang akan sangat penting sebagai motivator," ujar Lebu Raya.
PBSI NTT, kata Lebu Raya, harus memiliki program pembinaan dan peningkatan prestasi. "Saat ini, olahraga sangat penting terutama untuk hubungan antarnegara. Bendera merah putih berkibar di luar negeri hanya ada dua moment, yakni saat kunjungan presiden dan atlet menjadi juara," ujarnya.
Ia mengatakan, kepengurusan yang terbentuk nanti harus jaga kebersamaan untuk kemajuan prestasi. "Di banyak kalangan olahragawan, masih ada mental instan. Itu tidak boleh terjadi di olahraga. Ajarkan kepada para atlet bahwa untuk menjadi juara, dia harus kerja keras. Tidak ada yang duduk-duduk atau tidur-tidur lalu menjadi juara. Jangan putus asa kalau gagal, tetapi harus terus berjuang untuk berprestasi," tegasnya.
Untuk mendapatkan atlet yang bagus, Frans Lebu Raya mengatakan, harus PBSI harus membangun kerjasama dengan Dinas PPO NTT. "Dinas PPO memiliki program olahraga usia dini. Pengprop PBSI harus membangun kerjasama dengan Dinas PPO agar atlet sudah terpantau sejak usia dini. Dan, itu semua harus dimulai dari sekarang," kata Lebu Raya.
Ketua Panitia Musda, Fredy Prijatna usai musda mengatakan, tim formatur akan menyusun kepengurusan dalam waktu dekat ini. Dijadwalkan pelantikan badan pengurus dilakukan pada tanggal 30 Januari 2010 oleh Ketua Umum PB PBSI. (eko)
Harus Ada Kerjasama
DODY Usodo Hargo, S.S.Ip, siap mengemban tugas memimpin PBSI NTT empat tahun ke depan. Namun, Dody berharap harus ada kerjasama antara semua komponen terkait baik pengurus, atlet maupun mitra.
Dalam sambutannya usai terpilih menjadi Ketua Umum Pengprop PBSI NTT periode 2010-2014, di Aula Korem 161 Wirasakti, Kupang, Selasa (26/1/2010), Dody berharap pengertian dan kerjasama yang selama ini sudah terjalin harus tetap terjaga. Selain itu, katanya, bersama-sama harus mencari solusi terbaik untuk mencapai kemajuan dan kejayaan perbulutangkisan.
"Semua pandangan, saran, kritik dan tanggapan kepada PBSI akan kami gunakan sebagai acuan untuk membangun bulutangkis di daerah ini sejalan dengan visi dan misi yang ada," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa apa yang dilakukan selama ini baik di propinsi maupun kabupaten/kota, bukan untuk kepentingan individu atau kelompok, tetapi demi peran dan tanggungjawab olahraga bulutangkis untuk mengharumkan nama dan kehormatan bangsa.
"Untuk itu, marilah kita sama-sama membangun perbulutangkisan yang tangguh dan dapat dibanggakan. Marilah kita sehati, sesuara, rajut persaudaraan, persahabatan dan kebersamaan demi kejayaan olahraga bulutangkis di NTT," harapnya. (eko)
Pos Kupang 27 Januari 2010 halaman 8
Lanjut...
34 Atlet Masuk PPLP NTT
Posted On at by KONI Nusa Tenggara TimurSEBANYAK 34 orang atlet akhirnya lolos seleksi untuk menjadi penghuni PPLP NTT. Penetapan kelolosan dilakukan oleh tim independen di depan pengurus cabang olahraga dan pengelola di Sekretariat KONI Propinsi NTT, Selasa (26/1/2010).
Ketua tim independen, Drs. Nurdin M Badu, M.For, yang ditemui mengatakan, lolos tidaknya atlet ditentukan melalui tes fisik dan kecabangan. Dari hasil tes ini, katanya, dibuat perangkingan berdasarkan nilai tertinggi. Setelah ada perengkingan, katanya, dilihat lagi usia, perkembangan fisik dan lainnya.
"Yang lolos ini murni adalah hasil perangkingan. Ada beberapa atlet seperti di taekwondo, Etrin Tauk dari Manggarai yang tidak ikut seleksi, namun hasil pemantauan di beberapa kejuaraan dia memiliki prestasi yang baik sehingga namanya juga masuk. Sementara yang lainnya adalah murni hasil seleksi," jelas Nurdin.
Kepala Bidang Keolahragaan Dinas PPO NTT, Drs. Ary Moelyadi, M.Pd, mengatakan, kewenangan menentukan kelolosan atletik ada pada tim independen. "Setelah nama-nama yang lolos ini kami terima, mereka akan segera kami panggil masuk asrama. Namun, sebelumnya mereka harus menyertakan surat kesediaan dari orang tua dan lainnya," kata Ary.
Adapun nama-nama atlet yang lolos, yakni taekwondo: Vony Wariaka, Jamres Nenoha, Adhi Rhoma Sanda, Etrin Tauk. Tinju: Weli Mabilaka, Lbertus Gha, Kristian Bana, Moris Malaikosa, Rico Banabera, Rudolf Landy, Jeriko Landy, Mensen Ballo, Agusto Mella, Andreas Bain.
Atletik: Afriana Paijo, Yosef Bela Belo, Yohanis SK, Marina Soro, Mariana Dendo, Ervina Selly, Elisabeth Nufninu, Alan Manuk, Adriana Oematan. Pencaksilat: Juanidi Samsudin, Julius Bria, Murni Nasution, Nasrudin Halis, Rivani Bistolen, Ramli Laaka. Sepaktakraw: Mega Boboy, Melanie Lay, Jendriana Duly, E Eduard. (eko)
Pos Kupang, 27 Januari 2010 halaman 1
Lanjut...
Eduard Setty: Hanya untuk Olahraga
Posted On at by KONI Nusa Tenggara TimurSENIN (25/1/2010), Sekretaris Jenderal (Sekjen) KONI Pusat, H Rosihan Arsyad, atas nama Ketua Umum KONI Pusat, Rita Subowo, melantik kepengurusan KONI Propinsi NTT, periode 2009-2013. Di antara hampir 60 orang pengurus harian tersebut, salah satu sosok yang tidak menjadi perhatian adalah Eduard Setty.
Penampilannya tidak istimewa. Dia juga bukan pejabat eselon yang punya kedudukan. Namun di dunia olahraga NTT, dia sangat disegani. Di antara para pengurus yang dilantik tersebut, pria kelahiran Ende, 5 Desember 1954 tersebut adalah yang paling senior. Menjadi staf KONI NTT sejak tahun 1980, Eduard Setty, semula adalah tukang antar surat.
Berbekal pengalamannya bersama mantan Ketua KONI NTT, JN Manafe, Eduard Setty kemudian dipercayakan sebagai kepala sekretariat/kepala tata usaha KONI NTT di era kepemimpinan almarhum Piet A Tallo, S.H. Di periode kedua kepemimpinan Piet Tallo, Eduard diberi kepercayaan sebagai wakil sekretaris umum. Dan, pada Senin lalu, mantan Ketua PPLP NTT (sebelumnya disebut kelas olahraga) itu dilantik sebagai koordinator Biro Umum KONI Propinsi NTT.
"Saya memulai aktivitas di KONI sebagai tukang antar surat hingga pada zaman kepemimpinan JN Manafe. Hidup saya hanya untuk olahraga. Saya sudah merasakan bagaimana suka dan duka membina atlet dengan fasilitas minim, tanpa dana dan lainnya," ujar staf Bidang Keolahragaan Dinas PPO NTT yang disebut-sebut paling tahu seluk-beluk administrasi keolahragaan di NTT itu.
"Menjadi pengurus olahraga bukan untuk cari keuntungan apalagi kedudukan. Harus mau berkorban dan yang terutama cinta olahraga. Mudah-mudahan kami semua pengurus KONI periode ini membawa olahraga NTT berprestasi lebih tinggi," ujar Sekretaris Umum Pengprop PASI NTT itu. (eko)
Pos Kupang, 27 Januari 2010 halaman 8
Lanjut...
Pertahankan Atletik dan Tinju
Posted On at by KONI Nusa Tenggara TimurPROPINSI NTT sejak dulu sudah menyumbangkan atletnya bagi Indonesia terutama dari cabang atletik dan tinju. Untuk itu, KONI Propinsi NTT dalam program pembinaannya harus mempertahankan prestasi atletik dan tinju sebagai cabang unggulan. Demikian dikatakan Sekretaris Jenderal KONI Pusat, H. Rosihan Arsyad, yang mewakili Ketua KONI Pusat, Rota Subowo, saat melantik pengurus KONI NTT masa bakti 2009-2013 di Aula Utama El Tari, Kupang, Senin (25/1/2010).
"Moment hari ini hendaknya menjadi daya dorong dan pemicu bagi KONI NTT untuk menciptakan atlet berprestasi lebih banyak lagi. Olahraga unggulan seperti atletik dan tinju harus dipertahankan. Pola pembinaan yang baik harus diterapkan agar prestasi kita tidak cukup hanya di PON tapi sampai tingkat internasional. Musuh bukan di PON karena kita sama-sama di Indonesia. Musuh kita sebenarnya adalah di luar negeri, sehingga prestasi kita harus bisa sampai tingkat internasional," ujarnya.
Rosihan juga meminta KONI NTT dan pengurus cabang olahraganya untuk terus menggelar atau ikut kejuaraan. Pasalnya, kata Rosihan, dengan ikut kejuaraan para atlet terus diasah skillnya sehingga bisa berprestasi lebih tinggi. Pada kesempatan tersebut, Rosihan juga mengatakan bahwa ke depan, KONI Pusat akan menjadikan daerah sebagai partner dalam pembinaan atlet.
"Daerah merupakan partner yang sangat strategis untuk pembinaan olahraga. Ke depan, pembinaan olahraga akan dikembangkan di daerah sesuai dengan potensi atlet yang dimiliki. Jadi kalau misalnya, potensi di NTT ada di cabang tinju dan atletik, maka atlet dari kedua cabang tersebut harus diperkuat," ujarnya.
Pelantikan KONI Propinsi NTT masa bakti 2009-2013 ini dihadiri semua unsur Muspida NTT. Hadir juga para mantan atlet, sesepuh olahraga, wasit/juri, atlet, instansi swasta dan sponsor. Pelantikan ini dimeriahkan oleh paduan suara Pos Kupang Voice serta duet Yes Kamaleng dan Philips Yala. (eko)
Lebu Raya: Jangan Hanya Nama
GUBERNUR NTT, Drs. Frans Lebu Raya, mengharapkan peran aktif semua pengurus KONI Propinsi NTT dalam membina olahraga. "Jangan hanya nama di pengurus, tetapi juga harus aktif baik dalam pembinaan, pendanaan dan lainnya," ujar Lebu Raya dalam sambutannya saat pelantikan kepengurusan KONI Propinsi NTT, periode 2009-2013 di Aula Utama El Tari, Kupang, Senin (25/1/2009).
"Ketika kita bergelut dalam pembinaan keolahragaan, jangan pernah berpikir untuk apa dan apa yang kita dapat dari sana, tetap kita harus sudah bisa berpikir apa yang harus saya buat dan berikan untuk olahraga," kata Lebu Raya.
Lebu Raya mengharapkan, setelah pelantikan ini koordinasi dan konsolidasi organisasi baik dengan pusat maupun kabupaten/kota segera dintensifkan. Selain itu, pembinaan atlet berjenjang sejak usia dini harus segera dilaksanakan. "Untuk pembinaan atlet usia dini harus dijalin kerjasama dengan Dinas PPO guna menumbuhkan dan mengembangkan klub-klub olahraga di sekolah. Dan, saya minta agar mulai tahun 2010 ini, Dinas PPO sudah memfasilitasi kegiatan tersebut," tegas Lebu Raya.
Lebu Raya juga mengatakan, dana abadi yang dimiliki KONI Propinsi NTT, Rp 2,5 miliar terasa masih sangat sedikit. Namun, katanya, dana jangan menjadi halangan bagi pengurus untuk berkreasi dalam membina atlet. (eko)
Pos Kupang 26 Januari 2010 halaman 8
Lanjut...