Enam Master ikut Saroha Cup 2007
Posted On Senin, 21 Juli 2008 at by KONI Nusa Tenggara TimurSEBANYAK 77 pecatur dari Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Belu dan Rote-Ndao ambil bagian dalam kejuaraan catur Saroha Cup V 2007 yang digelar di Aula DPD Apjati NTT di Kupang, 15-23 November 2007. Dari jumlah tersebut enam di antaranya bergelar master. Demikian diungkapkan Ketua Panitia Saroha Cup V, AKBP SM Panjaitan dalam laporannya saat pembukaan event di Aula DPD Apjati NTT di Kupang, Kamis (15/11/2007).
Enam master yang ambil bagian tersebut, yakni Imanuel Seran MN, Ferdy Latumahina MN, Mes Hermanus MP, Tjin Ka Wie MP, Abed Dillak MP dan Kone Dillak MP. Kejuaraan ini, kata Panjaitan, juga diikuti empat pecatur yunior putri dan delapan yunior putra. "Peserta dari Rote dan Balu masing-masing dua orang sedangkan selebihnya dari Kota dan Kabupaten Kupang," jelas Panjaitan.
Salah seorang pelindung Saroha NTT, Drs. H Simarmata, Ak.MM dalam sambutannya mewakili Ketua Umum Saroha, Dr. M Lumban Gaol, M.Si. Ph.D mengatakan terima kasihnya kepada masyarakat NTT yang sangat antusias mengikuti kejuaraan ini. "Yang unik dari para peserta ini, hanya terdapat tiga orang Batak. Ini berarti, komuitas Batak di NTT sudah menyebar dan menyatu dalam semua lapisan masyarakat. Dan, yang lebih unik lagi adalah, saat pembukaan ini kita kedatangan dua orang penting di NTT, yakni Wakil Gubernur, Pak Frans Lebu Raya dan Ketua Harian KONI Propinsi NTT, Pak Esthon Foanay," ujar Panjaitan.
Frans Lebu Raya saat membuka kejuaraan tersebut mengatakan bahwa olahraga catur sebenarnya sangat merakyat di NTT, namun belum mencapai prestasi yang maksimal. Hal ini, kata Lebu Raya, merupakan tantangan tersendiri yang harus dijawab oleh Pengprop Percasi NTT dengan membina potensi-potensi yang ada.
"Kita memiliki atlet catur yang sangat potensial, namun sayangnya olahraga ini belum masuk dalam kategori yang berprestasi di NTT. Untuk itu, perlu inisiatif dan prakarsa dari berbagai pihak untuk mendukung Percasi. Karena, prestasi yang diraih tidak instan tapi harus melalui latihan yang disiplin dan sering mengasah kemampuan lewat event-event resmi," ujarnya.
Acara pembukaan ditandai dengan pemindahan bidak catur oleh Drs. Frans Lebu Raya. Sebelumnya diadakan seremoni adat Batak, yakni pengalungan Ulos dari Drs. H Simarmata kepada Drs. Frans Lebu Raya. *