NTT Siap Pertahankan Prestasi PON 2004
Posted On Selasa, 22 Juli 2008 at by KONI Nusa Tenggara TimurBERANGGOTAKAN 47 orang atlet dari cabang kempo, tinju, pencaksilat, atletik dan sepaktakraw saat ini tengah mengikuti pemusatan latihan tahap kedua di Kupang. Melihat persiapan yang dilakukan, KONI NTT mengatakan tekad untuk mempertahankan prestasi PON XVI 2004 yakni merebut delapan medali emas, empat perak dan empat perunggu.
Demikian Ketua Harian KONI NTT, Ir. Esthon L Foenay, M.Si dalam rapat dengan pengurus cabang olahraga dan KONI kabupaten/kota di Hotel Cahaya Bapa-Kupang, Kamis (17/4/2008). "Target ini realistis, meski cukup berat. Para atlet dan pelatih agar mempersiapkan diri lebih baik," ujar Esthon.
Esthon mengharapkan dukungan dari KONI kabupaten/kota terhadap atet yang mewakili NTT. "Saya harap KONI kabupaten/kota asal atlet harus mengambil peran dalam PON 2008. KONI kabupaten/kota bisa menyiapkan uang saku atau rangsangan dan bisa hadir di arena PON untuk memberikan dukungan langsung saat mereka bertanding," kata Foenay.
Foenay juga mengimbau agar para pengurus cabang olahraga dan KONI kabupeten/kota agar membenahi organisasi. Pembenahan organisasi sangat penting demi peningkatan prestasi, apalagi pada tahun 2009, POR Daratan akan digelar. Untuk POR Daratan, Esthon mengharapkan agar Belu (tuan rumah Pordat), Rote Ndao (Pordasar) dan Sikka (Pordafta) sejak dini merancang anggaran maupun sarana pendukung lainnya.
Wakil Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya pada kesempatan tersebut juga menegaskan pentingnya tertib administrasi bagi pengurus olahraga. "Organsisai olahraga termasuk KONI kabupaten/kota yang belum berjalan bagus harus segera dibenahi. Kita masih sering mengabaikan hal ini karena selalu beranggapan bahwa olahraga itu hanya ada di arena pertandingan. Kalau organisasi bagus, prestasi juga pasti akan bagus," ujarnya.
Lebu Raya mengharapkan agar semua pihak menghargai prestasi para atlet, meski jumlahnya sangat kecil. "Terkadang kita tidak tahu bagaimana perjuangan para atlet untuk menjadi juara. Pertanyaanya adalah, apa penghargaan yang sudah kita berikan kepada para atlet. Banyak di antara kita yang hanya menuntut atlet menjadi juara, tanpa melihat apa kebutuhannya. Bahkan, untuk menjemput mereka di bandara saat pulang bertanding pun tidak. Saya mau menantang kita semua untuk membuat kesepakatan tentang kepedulian mencapai dan menghargai prestasi," kata Lebu Raya. *
Bonus Untuk Tinju dan Atletik
PRESTASI atlet-atlet tinju NTT pada kejuaraan Sarung Tinju Emas (STE) awal bulan ini di Tabanana-Bali mendapat perhatian dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) NTT. Yanto Fallo, Deni Hitarihun, Atris Neolaka dan Abniel Daniel yang merebut medali emas masing-masing menerima Rp 1 juta. Selain tinju, Dispora juga memberikan bonus kepada atlet atletik PPLP NTT, Afriana Paijo dan Sarce Nenokeba yang merebut medali emas dan perunggu pada Kejurnas Atletik Yunior dan Remaja awal bulan lalu.
Bonus diserahkan Wakil Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya di Hotel Cahaya Bapa-Kupang, Kamis (17/4/2008). Hadir pada kesempatan tersebut Ketua Harian KONI Propinsi NTT, Ir. Esthon L Foenay, M.Si, Kadispora NTT, Drs. Muhammad S Wongso, pengurus KONI Propinsi, Kabupaten/Kota dan cabang olahraga di NTT.
"Prestasi atlet-atlet ini harus dihargai, meski hanya sedikit. Berikan terus dukungan bagi mereka agar keharuman nama NTT terus berkumandang di Indonesia," ujar Lebu Raya.
Muhammad Wongso mengatakan, keempat petinju yang merebut medali tersebut adalah atlet PPLP binaan Dispora NTT. "Mereka adalah jebolan atlet-atlet PPLP NTT, sehingga kami sebagai pengelola juga ikut merasa bangga. Kalau saja ada PPLM, mungkin perhatian akan menjadi lebih, namun karena anggaran belum mencukupi, maka untuk saat ini belum terakomodir," ujar Wongso.
Kepada wartawan usai menerima bonus tersebut, Yanto, yang mewakili rekan-rekannya mengucapkan terima kasih. Yanto mengatakan dukungan seperti menambah motivasi mereka untuk meraih prestasi lebih tinggi. "Ini menjadi motivasi bagi kami untuk lebih siap," ujarnya. (eko)