176 Rekor Pecah di Kaltim
Posted On Kamis, 21 Agustus 2008 at by KONI Nusa Tenggara TimurSEBANYAK 176 rekor nasional, PON, SEA Games dan Asian Games pecah pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII di Kalimantan Timur, 5-17 Juli 2008. Kepada wartawan di Media Center Palaran Samarinda, Kamis (17/7/2008), Wakil Ketua Umum I KONI Pusat, Hendardji jumlah rekor yang pecah ini lebih banyak dibandingkan pada PON XVI/2004 Sumatera Selatan.
"Saya belum mendata rekor yang dipecahkan atlet pada PON XVI/2004 Sumatera Selatan tetapi yang jelas masih kalah dibandingkan PON XVII/2008," katanya.
Ia menyebutkan, dari 176 rekor yang dipecahkan tersebut terdiri dari 58 rekor nasional, 115 rekor PON, dua rekor SEA Games, dan satu rekor Asian Games.Rekor-rekor yang dipecahkan tersebut, menurut dia, berasal dari 10 cabang olahraga seperti angkat besi, angkat berat, atletik, renang, selam, golf, menembak dan lainnya.
Ia menambahkan, kompleks olahraga di Kaltim sekarang akan dimanfaatkan untuk pelaksanaan pelatnas 22 cabang olahraga Indonesia yang dipersiapkan tampil pada SEA Games 2009 di Laos.
"Juara satu sampai tiga akan dimasukkan dalam pelatnas SEA Games. Atlet peringkat empat dan lima juga masuk tetapi melihat usia dan prospek prestasi ke depan," katanya.
Pelatnas SEA Games yang mulai digelar bulan November 2008, menurut dia, akan menggunakan sistem promosi-degradasi hingga menjelang kontingen Indonesia berangkat ke Laos.
Ia mengakui, setiap penyelenggaraan PON ada sisi negatif dan positif, tetapi untuk PON/XVII Kaltim banyak nilai positifnya."Terbukti ada 176 rekor yang dipecahkan atlet hasil pembinaan dari induk oragnisasi olahraga dan KONI daerah," katanya.
Dia mengakui kendala yang dihadapi selama pelaksanaan PON XVII. Misalnya tempat penyelenggaraan yang tersebar pada enam kota yaitu Samarinda, Balikpapan, Tenggarong, Bontang, Tarakan dan Berau dengan jarak tempuh yang cukup lama.
Dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM) juga masih menghadapi kendala karena mereka belum terbiasa menghadapi event nasional seperti PON. "Tetapi saya kira tidak ada masalah karena ada pemecahan rekor yang cukup banyak di sini. Mudah-mudahan PON XVII menjadi titik awal kebangkitan olahraga nasional," katanya. (ant)
"Saya belum mendata rekor yang dipecahkan atlet pada PON XVI/2004 Sumatera Selatan tetapi yang jelas masih kalah dibandingkan PON XVII/2008," katanya.
Ia menyebutkan, dari 176 rekor yang dipecahkan tersebut terdiri dari 58 rekor nasional, 115 rekor PON, dua rekor SEA Games, dan satu rekor Asian Games.Rekor-rekor yang dipecahkan tersebut, menurut dia, berasal dari 10 cabang olahraga seperti angkat besi, angkat berat, atletik, renang, selam, golf, menembak dan lainnya.
Ia menambahkan, kompleks olahraga di Kaltim sekarang akan dimanfaatkan untuk pelaksanaan pelatnas 22 cabang olahraga Indonesia yang dipersiapkan tampil pada SEA Games 2009 di Laos.
"Juara satu sampai tiga akan dimasukkan dalam pelatnas SEA Games. Atlet peringkat empat dan lima juga masuk tetapi melihat usia dan prospek prestasi ke depan," katanya.
Pelatnas SEA Games yang mulai digelar bulan November 2008, menurut dia, akan menggunakan sistem promosi-degradasi hingga menjelang kontingen Indonesia berangkat ke Laos.
Ia mengakui, setiap penyelenggaraan PON ada sisi negatif dan positif, tetapi untuk PON/XVII Kaltim banyak nilai positifnya."Terbukti ada 176 rekor yang dipecahkan atlet hasil pembinaan dari induk oragnisasi olahraga dan KONI daerah," katanya.
Dia mengakui kendala yang dihadapi selama pelaksanaan PON XVII. Misalnya tempat penyelenggaraan yang tersebar pada enam kota yaitu Samarinda, Balikpapan, Tenggarong, Bontang, Tarakan dan Berau dengan jarak tempuh yang cukup lama.
Dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM) juga masih menghadapi kendala karena mereka belum terbiasa menghadapi event nasional seperti PON. "Tetapi saya kira tidak ada masalah karena ada pemecahan rekor yang cukup banyak di sini. Mudah-mudahan PON XVII menjadi titik awal kebangkitan olahraga nasional," katanya. (ant)