Yunita ke Final, Ayu Perunggu
Posted On Rabu, 20 Agustus 2008 at by KONI Nusa Tenggara TimurKENSHI NTT asal Kefamenanu, Ana Yunita Gelu maju ke final cabang beladiri kempo. Dalam semifinal di Aula SMA 10 Samarinda, Sabtu (12/7/2008), Yunita yang bertanding di kelas 45 kg plus menang atas kenshi Sulawesi Selatan, Ade Irma.
Yunita bermain sangat hati-hati. Dukungan penonton NTT yang terus meneriakkan namanya, memompa semangat bertanding Yunita. Yunita menang dengan satu wasaari. Dia menyusul kenshi NTT lainnya, Andi Samol yang lebih dulu lolos ke final.
Di kelas 51 kg plus, kenshi NTT Juliana Toh juga maju ke semifinal. Juliana Toh menang dua wasaari atas Marini dari Propinsi Kepulauan Riau. "Saya sangat senang bisa masuk ke semifinal. Lawan berikut akan berat, namun saya sudah siap untuk mengalahkannya," ujar Toh usai pertandingan.
Kenshi NTT lainnya yang lolos ke semifinal adalah Tezar Ismail yang bertanding di kelas 65 kg. Tezar menang satu wasaari atas kenshi Sumatera Barat, Hendri Yanova. Tezar sempat kesulitan dalam duel ini. Lawannya lebih dulu unggul satu wasaari di awal ronde. Namun, Tezar bisa menyamakan poin sehingga pertandingan dilanjutkan dengan waktu tambahan. Tezar beruntung lebih dulu memasukkan satu tendangan sehingga memenangkan pertandingan.
Sukses Yunita, Juliana dan Tezar tidak diikuti kenshi lainnya. Veronika Hakim yang diunggulkan merebut medali emas kelas 45 kg ke bawah hanya bisa membawa pulang medali perunggu setelah kalah kenshi Papua Barat, Christina Silabun.
Paschalia Panggapaang yang bertanding di 48 kg putri juga gagalke semifinal setelah kalah dari kenshi Jawa Barat, Odilia Lasrina. Paschalia sempat digotong tim medis karena mendapat tendangan keras di daerah vital. Meski mampu melanjutkan pertandingan, namun Paschalia tidak maksimal sehingga kalah.
Nasib tragis dialami kenshi NTT di kelas 70 kg plus, Alfons Theodorus. Bermain imbang tanpa poin di waktu normal dan perpanjangan waktu, Alfons kalah dari Mansyur Yunus (Kalimantan Timur) yang mutasi dari NTT. "Alfons seharusnya memenangkan pertarungan karena dia lebih agresif. Semua orang melihat dan mengakui itu, namun karena melawan tuan rumah, kita tidak bisa berbuat banyak," ujar Wakil Ketua Kontingen NTT, Andre Koreh.
Di nomor embu beregu putra, di penyisihan pertama, NTT yang menurunkan, James Pah, Frengky Gewe, Muhammad Jihad dan Rizal Sobo meraih 258 poin. Di embu beregu campuran yang menurunkan Frengky Gewe, Janeth Dethan, Miyati Barapa dan Jems Pah, NTT meraup 260 poin.
Taekwondo
CABANG Taekwondo menambah perbendaharaan medali perunggu bagi NTT lewat Dudy Baranuri yang bertanding di kelas feather putra. Perjuangan Dudy untuk merebut medali perunggu dalam pertandingan di GOR Universitas Mulawarman cukup berat. Mengawal partai pertama, Dudy menang 5-2 atas taekwondoin Jawa Timur, Andrian. Lolos ke perempatfinal,
Dudy bertemu atlet Maluku, Erlan Han. Dengan perjuangan melelahkan Dudy menang 7-3.
Di semifinal, Dudy bertemu atlet Jawa Barat, Taufik Kresna. Dudy tak bisa berbuat banyak ketika Taufik yang mendapat bye di putaran pertama bergerak lincah. Dudy kalah 0-5.
Partai lainnya di kelas fin putra, Jasson Hornay yang diharapkan bisa mempersembahkan medali ternyata bertanding di bawah penampilan terbaik. Jasson kalah 1-5 dari taekwondoin Kepulauan Riau, Irwnasyah.
Hari ini, Minggu (13/7/2008), cabang taekwondo akan menurunkan Ridwan Supoyo (flay), Maria Trisanti (bantam). Ridwan akan melawan atlet Kalimantan Tengah, sementara Maria Trisanti dari Yogyakarta. Satu taekwondoin lainnya, Tasya Rissi bermain di perempatfinal menunggu pemenang antara taekwondoin Kalimantan Timur melawan Jawa Timur.
Di cabang pencaksilat, setelah Martina Bhoko dan I Putu Gede Saputra Jaya tersingkir kali ini giliran Vivi Malelak yang tersingkir. Melawan Jayanti dari Jawa Tengah di GOR Sempaja, Samarinda, Vivi kalah 2-3. Dengan kekalahan ini, maka pencaksilat kini tingga menyisakan Agatha Tresnawati. Agatha bertanding dalam nomor tunggal putri, Senin (14/7/2008). (eko)
Jadwal Minggu (13/7/2008)
Kempo: Semifinal randori dan final embu. Taekwondo: Tasya Rissi, Maria Trisanti, Ridwan Supoyo. Atletik: Mery Paijo dan Niko Silla (Final marathon putra dan putri). Bermotor: Rey Ratukore (final 125 cc dan 150 cc).
Yunita bermain sangat hati-hati. Dukungan penonton NTT yang terus meneriakkan namanya, memompa semangat bertanding Yunita. Yunita menang dengan satu wasaari. Dia menyusul kenshi NTT lainnya, Andi Samol yang lebih dulu lolos ke final.
Di kelas 51 kg plus, kenshi NTT Juliana Toh juga maju ke semifinal. Juliana Toh menang dua wasaari atas Marini dari Propinsi Kepulauan Riau. "Saya sangat senang bisa masuk ke semifinal. Lawan berikut akan berat, namun saya sudah siap untuk mengalahkannya," ujar Toh usai pertandingan.
Kenshi NTT lainnya yang lolos ke semifinal adalah Tezar Ismail yang bertanding di kelas 65 kg. Tezar menang satu wasaari atas kenshi Sumatera Barat, Hendri Yanova. Tezar sempat kesulitan dalam duel ini. Lawannya lebih dulu unggul satu wasaari di awal ronde. Namun, Tezar bisa menyamakan poin sehingga pertandingan dilanjutkan dengan waktu tambahan. Tezar beruntung lebih dulu memasukkan satu tendangan sehingga memenangkan pertandingan.
Sukses Yunita, Juliana dan Tezar tidak diikuti kenshi lainnya. Veronika Hakim yang diunggulkan merebut medali emas kelas 45 kg ke bawah hanya bisa membawa pulang medali perunggu setelah kalah kenshi Papua Barat, Christina Silabun.
Paschalia Panggapaang yang bertanding di 48 kg putri juga gagalke semifinal setelah kalah dari kenshi Jawa Barat, Odilia Lasrina. Paschalia sempat digotong tim medis karena mendapat tendangan keras di daerah vital. Meski mampu melanjutkan pertandingan, namun Paschalia tidak maksimal sehingga kalah.
Nasib tragis dialami kenshi NTT di kelas 70 kg plus, Alfons Theodorus. Bermain imbang tanpa poin di waktu normal dan perpanjangan waktu, Alfons kalah dari Mansyur Yunus (Kalimantan Timur) yang mutasi dari NTT. "Alfons seharusnya memenangkan pertarungan karena dia lebih agresif. Semua orang melihat dan mengakui itu, namun karena melawan tuan rumah, kita tidak bisa berbuat banyak," ujar Wakil Ketua Kontingen NTT, Andre Koreh.
Di nomor embu beregu putra, di penyisihan pertama, NTT yang menurunkan, James Pah, Frengky Gewe, Muhammad Jihad dan Rizal Sobo meraih 258 poin. Di embu beregu campuran yang menurunkan Frengky Gewe, Janeth Dethan, Miyati Barapa dan Jems Pah, NTT meraup 260 poin.
Taekwondo
CABANG Taekwondo menambah perbendaharaan medali perunggu bagi NTT lewat Dudy Baranuri yang bertanding di kelas feather putra. Perjuangan Dudy untuk merebut medali perunggu dalam pertandingan di GOR Universitas Mulawarman cukup berat. Mengawal partai pertama, Dudy menang 5-2 atas taekwondoin Jawa Timur, Andrian. Lolos ke perempatfinal,
Dudy bertemu atlet Maluku, Erlan Han. Dengan perjuangan melelahkan Dudy menang 7-3.
Di semifinal, Dudy bertemu atlet Jawa Barat, Taufik Kresna. Dudy tak bisa berbuat banyak ketika Taufik yang mendapat bye di putaran pertama bergerak lincah. Dudy kalah 0-5.
Partai lainnya di kelas fin putra, Jasson Hornay yang diharapkan bisa mempersembahkan medali ternyata bertanding di bawah penampilan terbaik. Jasson kalah 1-5 dari taekwondoin Kepulauan Riau, Irwnasyah.
Hari ini, Minggu (13/7/2008), cabang taekwondo akan menurunkan Ridwan Supoyo (flay), Maria Trisanti (bantam). Ridwan akan melawan atlet Kalimantan Tengah, sementara Maria Trisanti dari Yogyakarta. Satu taekwondoin lainnya, Tasya Rissi bermain di perempatfinal menunggu pemenang antara taekwondoin Kalimantan Timur melawan Jawa Timur.
Di cabang pencaksilat, setelah Martina Bhoko dan I Putu Gede Saputra Jaya tersingkir kali ini giliran Vivi Malelak yang tersingkir. Melawan Jayanti dari Jawa Tengah di GOR Sempaja, Samarinda, Vivi kalah 2-3. Dengan kekalahan ini, maka pencaksilat kini tingga menyisakan Agatha Tresnawati. Agatha bertanding dalam nomor tunggal putri, Senin (14/7/2008). (eko)
Jadwal Minggu (13/7/2008)
Kempo: Semifinal randori dan final embu. Taekwondo: Tasya Rissi, Maria Trisanti, Ridwan Supoyo. Atletik: Mery Paijo dan Niko Silla (Final marathon putra dan putri). Bermotor: Rey Ratukore (final 125 cc dan 150 cc).