Atlet NTT Keluhkan Pelayanan
Posted On Selasa, 19 Agustus 2008 at by KONI Nusa Tenggara TimurPARA atlet NTT dari cabang tinju, taekwondo dan atletik mengeluhkan pelayanan yang diberikan panitia pelaksana PON XVII 2008. Tempat penginapan yang disediakan sangat sempit, pengap dan kotor. Selain itu, air bersih yang disediakan juga sangat sedikit.
Pelatih tinju NTT, Yusuf Naragale dari Tenggarong, Sabtu (5/7/2008), mengatakan, atlet-atlet tinju NTT tidak diinapkan bersama-sama tapi terpisah. Bukan hanya itu, para pelatih juga diinapkan terpisah dengan atlet.
"Kami diinapkan terpisah. Bagaimana kami mau memantau anak-anak kalau satu lokasi penginapan dengan yang lainnya berjauhan. Kami sudah mengusulkan kepada panitia, namun tidak ada tanggapan," ujar Naragale.
Ditambahkannya, pada malam hari lampu sering padam dan nyamuk cukup mengganggu. "Atlet-atlet tidak bisa beristirahat dengan tenang. Tempat tidurnya sudah tidak layak, nyamuknya cukup banyak," ujarnya.
Sementara manajer taekwondo, Stefanus Seng mengatakan, lokasi penginapan di Islamic Center tidak cocok untuk atlet. Jumlah kamar yang sedikit dan tidak sesuai dengan jumlah kontingen, membuat para atlet dan pelatih harus tidur berdempetan.
"Kamarnya sangat tidak layak. Makanannya juga sangat tidak cocok dengan kondisi atlet yang siap tanding. Kami terpaksa beberapa kali harus membeli makanan dari luar," ujarnya.
Sedangkan pelatih atletik, Fredik Tunliu mengatakan, atletik NTT diinapkan dalam satu rumah kopel. Dalam rumah tersebut hanya terdapat dua tempat tidur, sehingga tiga atlet perempuan harus tidur di satu tempat, sedangkan satunya untuk dirinya bersama pelatih Soleman Natonis dan atlet, Niko Sila.
Meski menghadapi berbagai kendala tersebut atlet, pelatih tinju, taekwondo maupun atletik tetap siap bertanding. "Anak-anak siap menghadapi tantangan ini. Mereka sadar bahwa ini mungkin upaya dari tuan rumah untuk melemahkan mereka. Mereka tetap semangat dan kondisi kesehatannya sangat terjaga," ujar Naragale.
Pada Sabtu pagi, Wakil Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, Ketua Harian KONI NTT, Ir. Esthon L Foenay, Ketua DPRD NTT, Drs. Melkianus Adoe, dan beberapa pejabat lainnya mengunjungi penginapan para atlet. Para pejabat ini memberikan motivasi kepada para atlet untuk tetap siap bertanding.
"Anak-anak NTT sudah biasa menghadapi masalah. Hadapi semua tantangan yang ada dengan disiplin untuk meraih prestasi," ujar Lebu Raya. (eko)
Pelatih tinju NTT, Yusuf Naragale dari Tenggarong, Sabtu (5/7/2008), mengatakan, atlet-atlet tinju NTT tidak diinapkan bersama-sama tapi terpisah. Bukan hanya itu, para pelatih juga diinapkan terpisah dengan atlet.
"Kami diinapkan terpisah. Bagaimana kami mau memantau anak-anak kalau satu lokasi penginapan dengan yang lainnya berjauhan. Kami sudah mengusulkan kepada panitia, namun tidak ada tanggapan," ujar Naragale.
Ditambahkannya, pada malam hari lampu sering padam dan nyamuk cukup mengganggu. "Atlet-atlet tidak bisa beristirahat dengan tenang. Tempat tidurnya sudah tidak layak, nyamuknya cukup banyak," ujarnya.
Sementara manajer taekwondo, Stefanus Seng mengatakan, lokasi penginapan di Islamic Center tidak cocok untuk atlet. Jumlah kamar yang sedikit dan tidak sesuai dengan jumlah kontingen, membuat para atlet dan pelatih harus tidur berdempetan.
"Kamarnya sangat tidak layak. Makanannya juga sangat tidak cocok dengan kondisi atlet yang siap tanding. Kami terpaksa beberapa kali harus membeli makanan dari luar," ujarnya.
Sedangkan pelatih atletik, Fredik Tunliu mengatakan, atletik NTT diinapkan dalam satu rumah kopel. Dalam rumah tersebut hanya terdapat dua tempat tidur, sehingga tiga atlet perempuan harus tidur di satu tempat, sedangkan satunya untuk dirinya bersama pelatih Soleman Natonis dan atlet, Niko Sila.
Meski menghadapi berbagai kendala tersebut atlet, pelatih tinju, taekwondo maupun atletik tetap siap bertanding. "Anak-anak siap menghadapi tantangan ini. Mereka sadar bahwa ini mungkin upaya dari tuan rumah untuk melemahkan mereka. Mereka tetap semangat dan kondisi kesehatannya sangat terjaga," ujar Naragale.
Pada Sabtu pagi, Wakil Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, Ketua Harian KONI NTT, Ir. Esthon L Foenay, Ketua DPRD NTT, Drs. Melkianus Adoe, dan beberapa pejabat lainnya mengunjungi penginapan para atlet. Para pejabat ini memberikan motivasi kepada para atlet untuk tetap siap bertanding.
"Anak-anak NTT sudah biasa menghadapi masalah. Hadapi semua tantangan yang ada dengan disiplin untuk meraih prestasi," ujar Lebu Raya. (eko)