Meliana dan Dewi Kalah
Posted On Rabu, 20 Agustus 2008 at by KONI Nusa Tenggara TimurKABUT duka tengah meliputi kontingen tinju NTT. Setelah Atris Neolaka dan Ando Ndolu kalah pada pertandingan, Senin (7/7/2008), kali ini Dewi Mamo dan Meliana Beteseran juga ikut tersingkir. Dalam pertandingan di GOR Tenggarong, Kaltim, Selasa (8/7/2008), Meliana kalah dari Yunike Roti asal Sulawesi Utara, sedangkan Dewi Kalah dari petinju Kaltim, Defrianti Liatahi.
Dengan hasil ini, di tim tinju NTT baru Yanto Fallo yang meraih kemenangan di kelas 45 kg. Tiga petinju lainnya, Deni Hitarihun, Abniel Daniel dan Getrudis Taek juga masih memiliki peluang. Getrudis Taek kini sudah berada di babak semifinal setelah mendapat bye di putaran pertama.
Kekalahan 5-8 Meliana dari Yunike menuai protes keras dari kubu NTT. Ofisial NTT, Yusuf Naragale, Samuel Haning dan Melkisedek L Madi melakukan protes keras kepada dewan juri atas poin yang diberikan para hakim. Pasalnya, beberapa pukulan telak Meliana malah tidak mendapatkan poin, sedangkan Yunike, meski tidak melepaskan pukulan namun poinnya terus bertambah.
Yusuf Naragale malah membanting beberapa kursi di tempat ofisial. Meski demikian, protes NTT tidak menimbulkan kericuhan karena tidak ditanggapi oleh dewan juri.
Pelatih Sulawesi Utara, Adrianus Taroreh usai pertandingan mengakui, petinjunya kalah dibanding Meliana. "Saya bersyukur karena petinju saya yang menang. Saya akui bahwa petinju NTT lebih baik dan dia yang layak memenangkan pertandingan," ujar Taroreh, mantan petinju nasional ini.
Meliana yang terlihat kecewa tidak mampu berbuat apa-apa. "Saya kecewa karena tidak bisa membawa pulang medali. Namun, kita harus menghormati keputusan wasit," ujarnya.
Tim tinju NTT, hari ini, Rabu (9/7/2008), Deni Hitarihun yang bertanding di kelas 48 kg akan melawan petinju DKI Jakarta, Arman Maabuat. Deni yang mengomentari pertandingan ini mengatakan kesiapannya untuk memenangkan pertandingan.
"Ini adalah partai final bagi saya. Saya harus mengangkat tinju NTT. Dia adalah petinju nasional yang sudah sangat berpengalaman, namun saya juga sudah siap untuk pertandingan ini. Doakan saya biar bisa memenangkan pertandingan," ujarnya. (eko)
Dengan hasil ini, di tim tinju NTT baru Yanto Fallo yang meraih kemenangan di kelas 45 kg. Tiga petinju lainnya, Deni Hitarihun, Abniel Daniel dan Getrudis Taek juga masih memiliki peluang. Getrudis Taek kini sudah berada di babak semifinal setelah mendapat bye di putaran pertama.
Kekalahan 5-8 Meliana dari Yunike menuai protes keras dari kubu NTT. Ofisial NTT, Yusuf Naragale, Samuel Haning dan Melkisedek L Madi melakukan protes keras kepada dewan juri atas poin yang diberikan para hakim. Pasalnya, beberapa pukulan telak Meliana malah tidak mendapatkan poin, sedangkan Yunike, meski tidak melepaskan pukulan namun poinnya terus bertambah.
Yusuf Naragale malah membanting beberapa kursi di tempat ofisial. Meski demikian, protes NTT tidak menimbulkan kericuhan karena tidak ditanggapi oleh dewan juri.
Pelatih Sulawesi Utara, Adrianus Taroreh usai pertandingan mengakui, petinjunya kalah dibanding Meliana. "Saya bersyukur karena petinju saya yang menang. Saya akui bahwa petinju NTT lebih baik dan dia yang layak memenangkan pertandingan," ujar Taroreh, mantan petinju nasional ini.
Meliana yang terlihat kecewa tidak mampu berbuat apa-apa. "Saya kecewa karena tidak bisa membawa pulang medali. Namun, kita harus menghormati keputusan wasit," ujarnya.
Tim tinju NTT, hari ini, Rabu (9/7/2008), Deni Hitarihun yang bertanding di kelas 48 kg akan melawan petinju DKI Jakarta, Arman Maabuat. Deni yang mengomentari pertandingan ini mengatakan kesiapannya untuk memenangkan pertandingan.
"Ini adalah partai final bagi saya. Saya harus mengangkat tinju NTT. Dia adalah petinju nasional yang sudah sangat berpengalaman, namun saya juga sudah siap untuk pertandingan ini. Doakan saya biar bisa memenangkan pertandingan," ujarnya. (eko)