Mery dan Roy Sumbang Perunggu
Posted On Rabu, 20 Agustus 2008 at by KONI Nusa Tenggara TimurATLET atletik NTT, Mery Paijo menyumbang medali perunggu dari nomor lari 10.000 meter. Medali perunggu juga disumbang Roy Hamad dari cabang taekwondo kelas feather putra. Sampai Jumat (11/7/2008), NTT mengumpulkan tiga medali perunggu.
Dalam lomba di lintasan atletik Stadion Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (11/7/2008), Mery Paijo mengakui keunggulan Triyaningsih (Jawa Tengah) dan Ferry Subnafeu (Kalimantan Timur). Triyaningsih tampil mengagumkan. Sejak start, atlet yang sudah lolos kualifikasi Olimpiade Beijing itu langsung meninggalkan lawan-lawannya. Triyaningsih malah overlap terhadap Fery Subnafeu dan Mery Paijo.
Triyaningsih merebut medali emas dengan catatan waktu 34.41.63 menit. Subnafeu, mantan atlet NTT yang mutasi ke Kaltim, berada di posisi kedua dengan waktu 37.03.80. Sementara Mery Paijo mencatat waktu 39.31.07 menit.
Prestasi Mery tidak diikuti Adriana Waru. Turun di nomor lari 1.500 meter, Adriana berada di posisi keempat. Medali emas nomor ini direbut Rrini Budiarti dari Kaltim. Oliva Sadi, atlet NTT yang mutasi ke Kaltim, merebut medali perak sedangkan atlet Jawa Tengah, Witarai merebut perunggu.
Petang ini, Adriana akan berlomba di nomor lari 3.000 meter steplechees. Atletik masih menyisakan nomor lari marathon yang akan diikuti Niko Silla dan Mery Paijo yang akan dilombakan pada Minggu (13/7/2008).
Dari cabang taekwondo, Roi Hamad membuka harapan NTT dengan merebut perunggu. Mengawali pertarungan di kelas feather, Roy mengalahkan juara nasional asal DKI Jakarta, Afrizal Tanjung dengan skor 11-6. Namun, di babak semifinal, Roy gugur. Menghadapi mantan taekwondoin NTT, Alfred Blegur yang mutasi ke Kaltim, Roy kalah knock out (KO) di ronde pertama. Alfred yang unggul teknik dan skill, hanya butuh waktu tidak lebih dari sepuluh detik untuk menjatuhkan Roy.
Ketua Harian Pengprop TI NTT, Hary Teofilus mengatakan Roy sudah berusaha maksimal. "Taekwondo NTT baru memainkan satu atlet dan merebut medali perunggu. Kita harapkan ini akan menjadi motivasi bagi atlet lainnya untuk menambah medali. Saya bilang kepada mereka bahwa sekarang harapan NTT untuk berprestasi ada di tangan kalian, jadi usahakanlah untuk bisa merebut medali," ujar Teofilus.
Pagi ini dari cabang taekwondo, NTT akan menurunkan Jasson Hornay di kelas fin dan Dudy Baranuri di kelas heavy putra. "Kedua atlet ini sudah siap," ujar pelatih taekwondo NTT, Agus Petruzs. (eko)
Dalam lomba di lintasan atletik Stadion Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (11/7/2008), Mery Paijo mengakui keunggulan Triyaningsih (Jawa Tengah) dan Ferry Subnafeu (Kalimantan Timur). Triyaningsih tampil mengagumkan. Sejak start, atlet yang sudah lolos kualifikasi Olimpiade Beijing itu langsung meninggalkan lawan-lawannya. Triyaningsih malah overlap terhadap Fery Subnafeu dan Mery Paijo.
Triyaningsih merebut medali emas dengan catatan waktu 34.41.63 menit. Subnafeu, mantan atlet NTT yang mutasi ke Kaltim, berada di posisi kedua dengan waktu 37.03.80. Sementara Mery Paijo mencatat waktu 39.31.07 menit.
Prestasi Mery tidak diikuti Adriana Waru. Turun di nomor lari 1.500 meter, Adriana berada di posisi keempat. Medali emas nomor ini direbut Rrini Budiarti dari Kaltim. Oliva Sadi, atlet NTT yang mutasi ke Kaltim, merebut medali perak sedangkan atlet Jawa Tengah, Witarai merebut perunggu.
Petang ini, Adriana akan berlomba di nomor lari 3.000 meter steplechees. Atletik masih menyisakan nomor lari marathon yang akan diikuti Niko Silla dan Mery Paijo yang akan dilombakan pada Minggu (13/7/2008).
Dari cabang taekwondo, Roi Hamad membuka harapan NTT dengan merebut perunggu. Mengawali pertarungan di kelas feather, Roy mengalahkan juara nasional asal DKI Jakarta, Afrizal Tanjung dengan skor 11-6. Namun, di babak semifinal, Roy gugur. Menghadapi mantan taekwondoin NTT, Alfred Blegur yang mutasi ke Kaltim, Roy kalah knock out (KO) di ronde pertama. Alfred yang unggul teknik dan skill, hanya butuh waktu tidak lebih dari sepuluh detik untuk menjatuhkan Roy.
Ketua Harian Pengprop TI NTT, Hary Teofilus mengatakan Roy sudah berusaha maksimal. "Taekwondo NTT baru memainkan satu atlet dan merebut medali perunggu. Kita harapkan ini akan menjadi motivasi bagi atlet lainnya untuk menambah medali. Saya bilang kepada mereka bahwa sekarang harapan NTT untuk berprestasi ada di tangan kalian, jadi usahakanlah untuk bisa merebut medali," ujar Teofilus.
Pagi ini dari cabang taekwondo, NTT akan menurunkan Jasson Hornay di kelas fin dan Dudy Baranuri di kelas heavy putra. "Kedua atlet ini sudah siap," ujar pelatih taekwondo NTT, Agus Petruzs. (eko)