Perjuangan Sudah Maksimal
Posted On Rabu, 20 Agustus 2008 at by KONI Nusa Tenggara TimurWAKIL Ketua Kontingen NTT, Ir. Andre W Koreh, M.T mengakui terjadi penurunan prestasi atlet NTT di PON XVII 2008. Meski demikian, ia menyadari para atlet sudah berjuang maksimal sesuai dengan kemampuan terbaik mereka.
"Sejak di Kupang kita memang tidak menargetkan berapa medali yang harus direbut para atlet. Namun, melihat potensi yang mereka miliki seharusnya lebih dari tiga medali emas yang bisa direbut. Tapi kita tidak bisa menyalahkan karena hasil ini adalah produk dari kita semua," ujar Andre.
Andre mengatakan, setelah PON akan ada evaluasi tentang sistem pembinaan olahraga di NTT. "Masalah kita sebenarnya ada pada dana. Bagaimana kita mau bina atlet dengan baik kalau mau jalan ke PON dana belum dicairkan. Semua daerah atletnya melakukan try out sampai luar negeri, atlet kita try out di daerah sendiri saja tidak pernah. Bagaimana dia bisa bersaing dan memiliki pengalaman bertanding untuk kualitas yang bagus," ujarnya.
Wakil Sekretaris Umum KONI Propinsi NTT, Eduard Setty, mengaku terkejut dengan prestasi ini. Padahal, kata Setty, KONI dan Pemerintah Propinsi NTT sudah berusaha untuk memotivasi para atlet dengan menaikkan jumlah bonus bagi peraih medali. "Ternyata jumlah bonus yang besar tidak berpengaruh terhadap pencapaian medali. Atlet-atlet kita tidak kalah kualitas dengan atlet daerah lainnya, hanya kurang beruntung," ujar Setty.
Lain halnya dengan Sekretaris Pengprop Pertina NTT, Samuel Haning, S.H. Samuel mengatakan prestasi cabang tinju di PON XVII 2008 menigkat. "Biasanya kita hanya bisa meraih satu emas dan satu perak, tapi kali ini kita bisa merebut satu emas, satu perak dan satu perunggu. Artinya tinju NTT mengalami peningkatan, meski seharusnya kalau sedikit beruntung medali yang diraih lebih banyak," ujarnya. (eko)
"Sejak di Kupang kita memang tidak menargetkan berapa medali yang harus direbut para atlet. Namun, melihat potensi yang mereka miliki seharusnya lebih dari tiga medali emas yang bisa direbut. Tapi kita tidak bisa menyalahkan karena hasil ini adalah produk dari kita semua," ujar Andre.
Andre mengatakan, setelah PON akan ada evaluasi tentang sistem pembinaan olahraga di NTT. "Masalah kita sebenarnya ada pada dana. Bagaimana kita mau bina atlet dengan baik kalau mau jalan ke PON dana belum dicairkan. Semua daerah atletnya melakukan try out sampai luar negeri, atlet kita try out di daerah sendiri saja tidak pernah. Bagaimana dia bisa bersaing dan memiliki pengalaman bertanding untuk kualitas yang bagus," ujarnya.
Wakil Sekretaris Umum KONI Propinsi NTT, Eduard Setty, mengaku terkejut dengan prestasi ini. Padahal, kata Setty, KONI dan Pemerintah Propinsi NTT sudah berusaha untuk memotivasi para atlet dengan menaikkan jumlah bonus bagi peraih medali. "Ternyata jumlah bonus yang besar tidak berpengaruh terhadap pencapaian medali. Atlet-atlet kita tidak kalah kualitas dengan atlet daerah lainnya, hanya kurang beruntung," ujar Setty.
Lain halnya dengan Sekretaris Pengprop Pertina NTT, Samuel Haning, S.H. Samuel mengatakan prestasi cabang tinju di PON XVII 2008 menigkat. "Biasanya kita hanya bisa meraih satu emas dan satu perak, tapi kali ini kita bisa merebut satu emas, satu perak dan satu perunggu. Artinya tinju NTT mengalami peningkatan, meski seharusnya kalau sedikit beruntung medali yang diraih lebih banyak," ujarnya. (eko)