Bonus Rp 50 Juta dan Rumah
Posted On Kamis, 21 Agustus 2008 at by KONI Nusa Tenggara TimurKUPANG, PK -- Pemerintah Propinsi (Pemprop) NTT memenuhi janji untuk memberikan bonus yang pantas kepada atlet peraih medali dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2008. Pemprop yang menggandeng pengusaha dan masyarakat pecinta olahraga NTT memberikan bonus Rp 50 juta dan satu unit rumah tipe 38 bernilai Rp 86 juta kepada para peraih medali emas PON XVII 2008. Pemberian bonus itu dilakukan dalam acara pesta rakyat di alun-alun Rumah Jabatan Gubernur NTT di Kupang, Sabtu (19/7/2008).
Tiga atlet peraih medali emas, yakni Deni Hitarihun (tinju), Juliana Toh dan Ana Yunita Gelu (kempo). Bonus uang diserahkan Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya. Bonus rumah diberikan secara simbolis oleh wakil pengusaha dan masyarakat olahraga NTT, yakni Victor Amstrong, Gustaf Oematan dan Anton Patimangoe.
Bonus uang juga diberikan kepada atlet peraih medali perak, yakni Rp 35 juta dan perunggu Rp 25 juta. Pemberian bonus untuk peraih medali perak dilakukan Wakil Gubernur NTT, Ir. Esthon L Foenay, M.Si yang juga adalah Ketua Harian KONI Propinsi NTT dan perunggu oleh Danrem 161 Wirasakti, Kolonel (Inf), Winston Simanjuntak.
Winston Simanjuntak yang juga Ketua Umum Pengprop Pertina NTT pada kesempatan tersebut menyatakan akan memberikan bonus kepada atlet cabang tinju peraih emas Rp 5 juta, perak Rp 3 juta dan perunggu Rp 2 juta. Walikota Kupang, Drs. Daniel Adoe yang juga adalah Ketua Umum Pengprop TI NTT tak mau ketinggalan. Untuk Dudy Baranuri dan Roy Hamad yang meraih medali perunggu, masing-masing akan diberi uang Rp 25 juta.
Informasi lain yang diperoleh, Pemkab TTU juga menyiapkan bonus Rp 15 juta kepada Ana Yunita Gelu. Pemkab TTS dikabarkan akan memberikan bonus kepada Yanto Fallo (tinju/perak), namun besarnya dan berupa apa bonus itu, belum diketahui. Bonus juga diberikan kepada para pelatih peraih medali emas Rp 10 juta, perak Rp 7,5 juta dan perunggu Rp 6 juta.
Gubernur Frans Lebu Raya mengatakan atlet NTT adalah pejuang yang mengharumkan nama daerah di tingkat nasional sehingga sudah sepantasnya mereka dihargai. "Saat mereka jatuh, mereka bangun dan berlari lagi. Saat dipukul atau ditendang mereka tidak mundur tapi maju dan membalas. Semua itu mereka lakukan untuk keharuman nama NTT di tingkat nasional. Karena itu, sudah sepantasnya mereka diberikan penghargaan," ujar Lebu Raya.
Lebu Raya mengatakan, bonus tidak boleh membuat para atlet terlena. Bonus, katanya, harus menjadi motivasi bagi atlet agar terus berlatih mempertahankan dan meningkatkan prestasinya. "Bonus ini bukan untuk memanjakan atlet, tapi untuk memotivasi mereka. Kepada yang belum berhasil, perjuangan kalian tetap dihargai, sehingga kalian harus berlatih lebih keras biar bisa meraih prestasi," ujarnya.
Ketua Kontingen PON XVII 2008 NTT, Ir. Andre Koreh, M.T bangga atas perhatian Pemprop NTT terhadap prestasi para atlet. "Jumlah bonus yang diberikan sangat membanggakan kita. Ada pelajaran penting yang harus dipetik dari prestasi olahraga kita tahun ini. Untuk itu, model pembinaan atlat di NTT akan dievaluasi dan dibahas bersama-sama, agar prestasi yang telah kita raih ini terus meningkat," ujarnya.
"Selama ini kita tidak pernah tahu apa yang dilakukan atlet-atlet kita selama mereka berlatih. Kita hanya melihat dan tahu kalau mereka sedang bertanding, tapi tidak pernah tahu bagaimana mereka bisa bertanding di arena. Untuk ke depan, mulai dari perencanaan anggaran, pelatihan, try out dan lainnya harus terus dikawal agar berjalan dengan baik. Mewakili atlet, ofisial dan pengurus cabang olahraga yang berlaga di PON XVII 2008, saya mengucapkan terima kasih kepada Pemprop NTT, para pengusaha dan masyarakat olahraga yang telah mendukung kami," kata Andre Koreh. (eko)
Bonus Peraih Medali PON XVII 2008
Dari Pemprop NTT
Medali emas Rp 50 juta + Rumah tipe 38
Medali perak Rp 35 juta
Medali perunggu Rp 25 juta
Dari Danrem untuk tinju
Medali emas Rp 5 juta
Medali perak Rp 3 juta
Medali perunggu Rp 2 juta
Dari Walikota Kupang/Ketua Pengprop TI NTT
Untuk Dudy Baranuri dan Roy Hamad (perunggu/taekwondo), masing-masing Rp 25 juta
Dari Pemkab TTU
Untuk Ana Yunita Gelu (emas/kempo) Rp 15 juta
Peraih medali PON XVII 2008
Medali emas: Deni Hitarihun (tinju), Juliana Toh, Ana Yunita Gelu (kempo)
Medali perak: Yanto Fallo (tinju), Andi Samol, Tezar Ismail (kempo), Adriana Waru (atletik)
Medali perunggu: Veronika Hakim (kempo), Tersiana Riwu Rohi, Mery Paijo (atletik), Getrudis Taek (tinju), Roy Hamad, Dudy Baranuri (taekwondo).
Tiga atlet peraih medali emas, yakni Deni Hitarihun (tinju), Juliana Toh dan Ana Yunita Gelu (kempo). Bonus uang diserahkan Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya. Bonus rumah diberikan secara simbolis oleh wakil pengusaha dan masyarakat olahraga NTT, yakni Victor Amstrong, Gustaf Oematan dan Anton Patimangoe.
Bonus uang juga diberikan kepada atlet peraih medali perak, yakni Rp 35 juta dan perunggu Rp 25 juta. Pemberian bonus untuk peraih medali perak dilakukan Wakil Gubernur NTT, Ir. Esthon L Foenay, M.Si yang juga adalah Ketua Harian KONI Propinsi NTT dan perunggu oleh Danrem 161 Wirasakti, Kolonel (Inf), Winston Simanjuntak.
Winston Simanjuntak yang juga Ketua Umum Pengprop Pertina NTT pada kesempatan tersebut menyatakan akan memberikan bonus kepada atlet cabang tinju peraih emas Rp 5 juta, perak Rp 3 juta dan perunggu Rp 2 juta. Walikota Kupang, Drs. Daniel Adoe yang juga adalah Ketua Umum Pengprop TI NTT tak mau ketinggalan. Untuk Dudy Baranuri dan Roy Hamad yang meraih medali perunggu, masing-masing akan diberi uang Rp 25 juta.
Informasi lain yang diperoleh, Pemkab TTU juga menyiapkan bonus Rp 15 juta kepada Ana Yunita Gelu. Pemkab TTS dikabarkan akan memberikan bonus kepada Yanto Fallo (tinju/perak), namun besarnya dan berupa apa bonus itu, belum diketahui. Bonus juga diberikan kepada para pelatih peraih medali emas Rp 10 juta, perak Rp 7,5 juta dan perunggu Rp 6 juta.
Gubernur Frans Lebu Raya mengatakan atlet NTT adalah pejuang yang mengharumkan nama daerah di tingkat nasional sehingga sudah sepantasnya mereka dihargai. "Saat mereka jatuh, mereka bangun dan berlari lagi. Saat dipukul atau ditendang mereka tidak mundur tapi maju dan membalas. Semua itu mereka lakukan untuk keharuman nama NTT di tingkat nasional. Karena itu, sudah sepantasnya mereka diberikan penghargaan," ujar Lebu Raya.
Lebu Raya mengatakan, bonus tidak boleh membuat para atlet terlena. Bonus, katanya, harus menjadi motivasi bagi atlet agar terus berlatih mempertahankan dan meningkatkan prestasinya. "Bonus ini bukan untuk memanjakan atlet, tapi untuk memotivasi mereka. Kepada yang belum berhasil, perjuangan kalian tetap dihargai, sehingga kalian harus berlatih lebih keras biar bisa meraih prestasi," ujarnya.
Ketua Kontingen PON XVII 2008 NTT, Ir. Andre Koreh, M.T bangga atas perhatian Pemprop NTT terhadap prestasi para atlet. "Jumlah bonus yang diberikan sangat membanggakan kita. Ada pelajaran penting yang harus dipetik dari prestasi olahraga kita tahun ini. Untuk itu, model pembinaan atlat di NTT akan dievaluasi dan dibahas bersama-sama, agar prestasi yang telah kita raih ini terus meningkat," ujarnya.
"Selama ini kita tidak pernah tahu apa yang dilakukan atlet-atlet kita selama mereka berlatih. Kita hanya melihat dan tahu kalau mereka sedang bertanding, tapi tidak pernah tahu bagaimana mereka bisa bertanding di arena. Untuk ke depan, mulai dari perencanaan anggaran, pelatihan, try out dan lainnya harus terus dikawal agar berjalan dengan baik. Mewakili atlet, ofisial dan pengurus cabang olahraga yang berlaga di PON XVII 2008, saya mengucapkan terima kasih kepada Pemprop NTT, para pengusaha dan masyarakat olahraga yang telah mendukung kami," kata Andre Koreh. (eko)
Bonus Peraih Medali PON XVII 2008
Dari Pemprop NTT
Medali emas Rp 50 juta + Rumah tipe 38
Medali perak Rp 35 juta
Medali perunggu Rp 25 juta
Dari Danrem untuk tinju
Medali emas Rp 5 juta
Medali perak Rp 3 juta
Medali perunggu Rp 2 juta
Dari Walikota Kupang/Ketua Pengprop TI NTT
Untuk Dudy Baranuri dan Roy Hamad (perunggu/taekwondo), masing-masing Rp 25 juta
Dari Pemkab TTU
Untuk Ana Yunita Gelu (emas/kempo) Rp 15 juta
Peraih medali PON XVII 2008
Medali emas: Deni Hitarihun (tinju), Juliana Toh, Ana Yunita Gelu (kempo)
Medali perak: Yanto Fallo (tinju), Andi Samol, Tezar Ismail (kempo), Adriana Waru (atletik)
Medali perunggu: Veronika Hakim (kempo), Tersiana Riwu Rohi, Mery Paijo (atletik), Getrudis Taek (tinju), Roy Hamad, Dudy Baranuri (taekwondo).