Usai Sudah Perjuangan Atlet NTT
Posted On Rabu, 20 Agustus 2008 at by KONI Nusa Tenggara TimurUSAI sudah perjuangan atlet-atlet NTT di PON XVII 2008. Pada hari Selasa (15/7/2008), tim sepaktakraw NTT tersingkir setelah hanya menempati posisi ketiga dalam kualifikasi grup nomor beregu.
Di nomor beregu Lena Keraba, Ruslina Dida, Febi Manu Bale, Ani Tkesnai dan Yanti Laga Nawa sempat membuka peluang dengan menang atas Lampung, 2-1. Namun dalam pertandingan berikutnya, mereka ditekuk dua game langsung oleh Riau.
Lena dkk sempat memenangkan game pertama melawan Sumatera Selatan (Sumsel) di GOR Bontang. Namun, dua game berikutnya mereka kalah sehingga langsung tersingkir.
Lena Keraba mengatakan perjuangan mereka sudah maksimal. "Kami ingin merebut medali, namun kali ini kami belum sanggup. Kami minta maaf, karena mungkin harapan banyak orang agar kami membawa pulang medali belum tercapai," ujar Lena Keraba.
Dengan hasil ini, Kontingen NTT di PON XVII 2008 merebut tiga medali emas lewat Yunita Gelu dan Juliana Toh dari cabang kempo. Medali perak direbut Yanto Fallo (tinju), Andi Samol, Tezar Ismail (kempo) dan Adriana Waru (atletik). Medali perunggu dipersembahkan Tersiana Riwu Rohi, Mery Paijo (atletik), Veronika Hakim (kempo), Roy Hamad, Dudy Baranuri (taekwondo) dan Getrudis Taek (tinju).
Di PON XVII 2008, NTT mengirim 47atlet dari cabang kempo, tinju, pencaksilat, taekwondo, atletik, sepaktakraw dan bermotor. Cabang kempo merebut dua emas, satu perak dan satu perunggu. Tinju satu emas, satu perak dan satu perunggu. Atletik membawa pulang satu perak dan dua perunggu sedangkan taekwondo dari delapan atlet yang dibawa hanya membawa pulang dua perunggu.
Cabang yang tidak menyumbang medali adalah pencaksilat (empat atlet), sepaktakraw (lima atlet) dan bermotor yang membawa satu atlet. "Semua atlet telah berlatih keras, namun hasilnya seperti ini. Kita tidak bisa memaksa mereka berbuat lebih," ujar Wakil Sekretaris Umum KONI NTT, Eduard Setty.
Prestasi NTT di PON 2008 merosot jauh dibandingkan PON 2004 di Palembang. Empat tahun lalu, NTT merebut delapan medali emas, empat medali perak, empat perunggu dan berada di posisi ke-17 dari 32 propinsi di Indonesia.
Ketika melepas kontingen NTT 1 Juli 2008 lalu, Wakil Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya tidak membenani para atlet dengan target. Ketika itu, Lebu Raya mengharapkan atlet NTT berjuang sesuai kemampuan terbaik mereka. Wagub juga mengumumkan bahwa Pemerintah Propinsi (Pemprop) dan KONI NTT akan memberikan bonus senilai Rp 50 juta untuk setiap medali emas yang diraih atlet. Medali perak dihargai Rp 35 juta dan Rp 20 juta untuk medali perunggu.
"Untuk memotivasi para atlet pemerintah harus memberikan sedikit rangsangan. Tapi bonus ini bukan tujuan utama. Yang utama bagi adik-adik adalah meraih prestasi yang paling tinggi. Bonus ini bukan berarti membebani saudara dengan target berapa medali yang harus diraih. Tapi apa yang diberikan ini harus dipertanggungjawabkan kepada rakyat dengan memberikan prestasi terbaik bagi mereka," kata Lebu Raya kala itu (Pos Kupang, 2/7/2008). (eko)
Di nomor beregu Lena Keraba, Ruslina Dida, Febi Manu Bale, Ani Tkesnai dan Yanti Laga Nawa sempat membuka peluang dengan menang atas Lampung, 2-1. Namun dalam pertandingan berikutnya, mereka ditekuk dua game langsung oleh Riau.
Lena dkk sempat memenangkan game pertama melawan Sumatera Selatan (Sumsel) di GOR Bontang. Namun, dua game berikutnya mereka kalah sehingga langsung tersingkir.
Lena Keraba mengatakan perjuangan mereka sudah maksimal. "Kami ingin merebut medali, namun kali ini kami belum sanggup. Kami minta maaf, karena mungkin harapan banyak orang agar kami membawa pulang medali belum tercapai," ujar Lena Keraba.
Dengan hasil ini, Kontingen NTT di PON XVII 2008 merebut tiga medali emas lewat Yunita Gelu dan Juliana Toh dari cabang kempo. Medali perak direbut Yanto Fallo (tinju), Andi Samol, Tezar Ismail (kempo) dan Adriana Waru (atletik). Medali perunggu dipersembahkan Tersiana Riwu Rohi, Mery Paijo (atletik), Veronika Hakim (kempo), Roy Hamad, Dudy Baranuri (taekwondo) dan Getrudis Taek (tinju).
Di PON XVII 2008, NTT mengirim 47atlet dari cabang kempo, tinju, pencaksilat, taekwondo, atletik, sepaktakraw dan bermotor. Cabang kempo merebut dua emas, satu perak dan satu perunggu. Tinju satu emas, satu perak dan satu perunggu. Atletik membawa pulang satu perak dan dua perunggu sedangkan taekwondo dari delapan atlet yang dibawa hanya membawa pulang dua perunggu.
Cabang yang tidak menyumbang medali adalah pencaksilat (empat atlet), sepaktakraw (lima atlet) dan bermotor yang membawa satu atlet. "Semua atlet telah berlatih keras, namun hasilnya seperti ini. Kita tidak bisa memaksa mereka berbuat lebih," ujar Wakil Sekretaris Umum KONI NTT, Eduard Setty.
Prestasi NTT di PON 2008 merosot jauh dibandingkan PON 2004 di Palembang. Empat tahun lalu, NTT merebut delapan medali emas, empat medali perak, empat perunggu dan berada di posisi ke-17 dari 32 propinsi di Indonesia.
Ketika melepas kontingen NTT 1 Juli 2008 lalu, Wakil Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya tidak membenani para atlet dengan target. Ketika itu, Lebu Raya mengharapkan atlet NTT berjuang sesuai kemampuan terbaik mereka. Wagub juga mengumumkan bahwa Pemerintah Propinsi (Pemprop) dan KONI NTT akan memberikan bonus senilai Rp 50 juta untuk setiap medali emas yang diraih atlet. Medali perak dihargai Rp 35 juta dan Rp 20 juta untuk medali perunggu.
"Untuk memotivasi para atlet pemerintah harus memberikan sedikit rangsangan. Tapi bonus ini bukan tujuan utama. Yang utama bagi adik-adik adalah meraih prestasi yang paling tinggi. Bonus ini bukan berarti membebani saudara dengan target berapa medali yang harus diraih. Tapi apa yang diberikan ini harus dipertanggungjawabkan kepada rakyat dengan memberikan prestasi terbaik bagi mereka," kata Lebu Raya kala itu (Pos Kupang, 2/7/2008). (eko)