PON Untuk Prestasi dan Persaudaraan
Posted On Selasa, 19 Agustus 2008 at by KONI Nusa Tenggara TimurSAMARINDA, PK -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII tidak hanya menjadi momentum untuk mengukir prestasi, namun juga persatuan dan persaudaraan.
"Olahraga dapat menjadi perekat persatuan dan persaudaraan," kata Presiden Yudhoyono dalam pidato pembukaan PON XVII di Stadion Utama Palaran, Samarinda, Sabtu (5/7/2008) malam, merujuk pada tema PONB XVII "Raih Prestasi Kokohkan Persaudaraan".
Di hadapan ribuan atlet dari 33 propinsi di Indonesia, Kepala Negara berpesan agar para atlet bertanding dengan penuh semangat dan menjunjung sportivitas yang tinggi untuk dapat mencetak rekor-rekor baru, namun tetap tidak melupakan semangat satu Indonesia sekalipun mewakili daerah masing-masing. "Jadikan (PON) saat ini untuk mencetak prestasi terbaik, terkuat, tercepat dan terindah,... tetapi utamakan dan junjung semangat sesuai tema (PON)," kata presiden.
Presiden Yudhoyono juga berharap perayaan PON XVII yang bertepatan dengan 100 tahun Kebangkitan Nasional juga dapat menjadi momentum kebangkitan olahraga nasional untuk kemudian juga berjaya di kancah internasional. "Kita berharap PON akan melahirkan atlet yang mampu mengukir prestasi di dunia internasional seperti SEA Games, Asian Games atau Olimpiade," katanya.
Kepala Negara juga berharap PON yang diselenggarakan empat tahun sekali mampu membuahkan puncak prestasi dari pembinaan olahraga di daerah masing-masing. "Prestasi olahraga di tingkat nasional dan internasional adalah barometer pembangunan keolahragaan. PON adalah salah satu amanat UU No. 3/2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional untuk meningkatkan prestasi," katanya seraya menambahkan olahraga juga dapat meningkatkan harkat dan martabat bangsa.
Terkait dengan pembinaan keolahragaan, Kepala Negara menyadari jika prestasi atlet tidak dapat dicapai melalui jalan pintas, namun harus berjenjang dan berkelanjutan sehingga pelaksanaan kegiatan-kegiatan keolahragaan termasuk PON merupakan salah satu wahana untuk mendewasakan prestasi para atlet. "Ke depan saya ajak seluruh jajaran KONI untuk lebih meningkatkan pembinaan olahraga," katanya.
Presiden juga berpesan agar publik olahraga memberikan perhatian sungguh-sungguh kepada para atlet muda yang berprestasi serta meningkatkan apresiasi kepada para atlet termasuk kesejahteraannya.
Kepala Negara yang didampingi oleh Ibu Ani Yudhoyono juga meminta masyarakat Kalimantan Timur dan seluruh pecinta olahraga di Indonesia untuk mensukseskan dan memeriahkan PON dengan sebaik-baiknya.
Sebelum menyampaikan pidatonya, Presiden Yudhoyono yang hari ini dijadwalkan bertolak menuju Malaysia untuk menghadiri KTT ke-6 Developing Eight (D-8) sempat meminta para atlet yang berada di lapangan setelah melakukan parade untuk tidak berjalan-jalan dan diam di tempatnya.
Upacara pembukaan PON XVII dimulai sekitar pukul 17.00 WITA dengan deretan penerjun payung yang membawa bendera-bendera peserta dan dilanjutkan dengan penampilan marching band, parade atlet, dan tari Polah Daya (Mengolah Energi) dari Padepokan Bagong Kussudiardjo. *
"Olahraga dapat menjadi perekat persatuan dan persaudaraan," kata Presiden Yudhoyono dalam pidato pembukaan PON XVII di Stadion Utama Palaran, Samarinda, Sabtu (5/7/2008) malam, merujuk pada tema PONB XVII "Raih Prestasi Kokohkan Persaudaraan".
Di hadapan ribuan atlet dari 33 propinsi di Indonesia, Kepala Negara berpesan agar para atlet bertanding dengan penuh semangat dan menjunjung sportivitas yang tinggi untuk dapat mencetak rekor-rekor baru, namun tetap tidak melupakan semangat satu Indonesia sekalipun mewakili daerah masing-masing. "Jadikan (PON) saat ini untuk mencetak prestasi terbaik, terkuat, tercepat dan terindah,... tetapi utamakan dan junjung semangat sesuai tema (PON)," kata presiden.
Presiden Yudhoyono juga berharap perayaan PON XVII yang bertepatan dengan 100 tahun Kebangkitan Nasional juga dapat menjadi momentum kebangkitan olahraga nasional untuk kemudian juga berjaya di kancah internasional. "Kita berharap PON akan melahirkan atlet yang mampu mengukir prestasi di dunia internasional seperti SEA Games, Asian Games atau Olimpiade," katanya.
Kepala Negara juga berharap PON yang diselenggarakan empat tahun sekali mampu membuahkan puncak prestasi dari pembinaan olahraga di daerah masing-masing. "Prestasi olahraga di tingkat nasional dan internasional adalah barometer pembangunan keolahragaan. PON adalah salah satu amanat UU No. 3/2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional untuk meningkatkan prestasi," katanya seraya menambahkan olahraga juga dapat meningkatkan harkat dan martabat bangsa.
Terkait dengan pembinaan keolahragaan, Kepala Negara menyadari jika prestasi atlet tidak dapat dicapai melalui jalan pintas, namun harus berjenjang dan berkelanjutan sehingga pelaksanaan kegiatan-kegiatan keolahragaan termasuk PON merupakan salah satu wahana untuk mendewasakan prestasi para atlet. "Ke depan saya ajak seluruh jajaran KONI untuk lebih meningkatkan pembinaan olahraga," katanya.
Presiden juga berpesan agar publik olahraga memberikan perhatian sungguh-sungguh kepada para atlet muda yang berprestasi serta meningkatkan apresiasi kepada para atlet termasuk kesejahteraannya.
Kepala Negara yang didampingi oleh Ibu Ani Yudhoyono juga meminta masyarakat Kalimantan Timur dan seluruh pecinta olahraga di Indonesia untuk mensukseskan dan memeriahkan PON dengan sebaik-baiknya.
Sebelum menyampaikan pidatonya, Presiden Yudhoyono yang hari ini dijadwalkan bertolak menuju Malaysia untuk menghadiri KTT ke-6 Developing Eight (D-8) sempat meminta para atlet yang berada di lapangan setelah melakukan parade untuk tidak berjalan-jalan dan diam di tempatnya.
Upacara pembukaan PON XVII dimulai sekitar pukul 17.00 WITA dengan deretan penerjun payung yang membawa bendera-bendera peserta dan dilanjutkan dengan penampilan marching band, parade atlet, dan tari Polah Daya (Mengolah Energi) dari Padepokan Bagong Kussudiardjo. *