Wagub NTT Buka Pelatda PON XVII 2008

PRESTASI yang besar bukan saja diraih karena memiliki fasilitas lengkap. Dana dan fasilitas minim harus dijadikan pemicu untuk meraih prestasi. Demikian dikatakan Wakil Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya ketika membuka Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) PON XVII 2008 di Aula Serba Guna KONI Propinsi NTT, Senin (7/1/2008).

"Ketika seorang atlet mencapai prestasi dengan fasilitas lengkap dan dukungan dana yang besar, maka orang akan menganggap itu sebagai hal biasa. Tetapi ketika seorang atlet dalam keterbatasan fasilitas dan dana namun bisa menjadi juara, maka dia telah mencapai sebuah prestasi yang luar biasa. Untuk itu, saya meminta para atlet untuk terus memacu dirinya menuju prestasi menggunakan semua fasilitas yang kita miliki," ujar Lebu Raya.

Tanpa menyebutnya sebagai target, Lebu Raya mengatakan, prestasi merebut delapan medali emas, empat perak dan empat perunggu pada PON XVI 2004 lalu harus bisa dicapai. "Minimal prestasi seperti pada PON XVI 2004 lalu harus dicapai. Dan, saya mau tantang para atlet untuk bisa melebihi capaian itu. Kami tidak mau janjikan bonus, tetapi pemerintah, KONI dan masyarakat Propinsi NTT tidak akan menutup mata untuk menghargai sebuah prestasi. Siapapun nanti gubernurnya saat anda meraih prestasi itu, dia memiliki kewajiban untuk menghargainya dengan bonus," ucap Lebu Raya.
Tantangan terberat selama mengikuti Pelatda ini, kata Lebu Raya, ada dalam diri atlet. Untuk itu, dia berharap agar para atlet dengan atau tanpa pelatih dan pengurus tetap menanamkan tekad dalam dirinya untuk menjadi juara. "Saat PON nanti, selain tantangan dari dalam diri, juga ketika melawan atlet daerah lain yang asal NTT. Tetapi bagi saya, itu tidak akan menjadi halangan, karena dia tidak mungkin ingin mempermalukan NTT," kata Lebu Raya.
Hadir dalam acara pembukaan tersebut, Ketua Harian KONI Propinsi NTT, Ir. Esthon Foenay, Wakil Walikota Kupang, Drs. Daniel Hurek, Sekab Kupang, Ir. Barnabas nDjurumana, S.H, Wakil Sekretaris Umum KONI NTT, Eduard Setty, Ketua Harian PSTI NTT, Frouke Rebo, Ketua Harian IPSI, Andre W Koreh, Ketua Harian TI, Ir. Hari Teopilus, Ketua Harian IMI NTT, Boyke Djoenan, Direktur RSU Kupang, Yovita Mitak, anggota DPRD NTT, Ince Sayuna, S.H, Kadispora NTT, Drs. Muhammad Wongso, para pengurus KONI, cabang olahraga, atlet dan orangtua atlet.


Untuk diketahui, untuk PON XVII 2008 di Kalimantan Timur, hingga saat ini NTT sudah meloloskan 44 orang atlet. Dari sembilan cabang yang direkomendasikan KONI Propinsi NTT untuk mengikuti kualifikasi, kempo meloloskan 15 atlet untuk 18 nomor, tinju (8), taekwondo (8), atletik (2), pencaksilat (4) dan sepaktakraw empat atlet. Jumlah ini masih bisa bertambah karena PB PASI (atletik) hingga saat ini belum memutuskan atlet-atlet yang bakal lolos. Sementara cabang bermotor (road race) kemungkinan juga akan meloloskan tiga pembalap. *

Atlet PON XVII 2008
Tinju : Yanto Fallo, Deni Hitarihun, Atris Neolaka, Yohanes Ndolu, Abniel Daniel, Dewi Mamoh, Ofir Faot, Getrudis Taek.

Pencaksilat : Oktoviana Malelak, Agatha Trisnawati, Nurningsih Ubara, I Putu Gede.

Atletik : Mery Paijo, Adriana Waru (masih melangsungkan kualifikasi).

Taekwondo : Maria Trisanti, Etrin Tauk, Ridwan Supoyo, Lola Blegur, Jason de Ornay, Roy Hamid, Dudi Baranuri, Tasya Rissi.

Kempo : 15 kenshilolos untuk 18 nomor pertandingan.
Sepaktakraw : Lolos empat atlet untuk nomor double event.

Posted in Label: |

0 komentar: